Oleh : Laila Nursafitri, S.Pd, M.Pd Sumber belajar Oleh : Laila Nursafitri, S.Pd, M.Pd
Pengertian Sumber Belajar Yusufhadi Miarso (1984: 9) mendefinisikan sumber belajar sebagai sesuatu yang digunakan peserta didik untuk belajar, baik secara khusus dirancang oleh guru ataupun secara alamiah tersedia dilingkungannya. Menurut Hamruni (2009: 12) sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat atau rujukan di mana bahan pembelajaran bisa diperoleh.
Manfaat dan Fungsi Sumber Belajar Sumber belajar dapat memberi pengalaman belajar yang konkrit an langsung kepada peserta didik, seperti dalam kegiatan pembelajaran darmawisata ke industri kerajinan, ke musium-musium Sumber belajar dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin dihadirkan, diadakan, dikunjungi. Atau dilihat secara langsung dan nyata. Seperti: model, denah, sketsa, foto-foto, film, dan sebagainya. Sumber belajar dapat memberikan informasi yang teliti dan jelas serta terbaru. Misalnya: buku teks, buku bacaan, ensiklopedia, majalah, jurnal, nara sumber, dan sebagainya.
Sumber belajar dapat menambah dan memperluas cakrawala pesan pembelajaran yang disampaikan di dalam kelas. Misalnya: buku teks, video pembelajaran, foto-foto, majalah, nara sumber dan lain-lain. Sumber belajar dapat membantu memecahkan masalah pembelajaran atau juga pendidikan baik dalam lingkup makro maupun mikro. Sebagai contoh dalam lingkup makro yaitu: sistem penyampaian pesan antara lain modul, belajar jarak jauh, dan lain-lain.
Sumber belajar dapat memberi motivasi yang pasif, lebih-lebih jika direncanakan dan dikelola dengan baik pemanfaatannya. Sumber belajar dapat merngsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut. Misalnya: buku bacaan, film, program komputer pembelajaran, dan lain-lain yang mengandung daya penalaran yang mampu membuat si pengguna terangsang untuk berfikir, menganalisa dan berkembng lebih lanjut.
Manfaat sumber belajar Meningkatkan produktiftas pendidikan dengan jalan memperlancar laju belajar dan membantu guru dalam menggunakan waktu serta mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi. Memberi kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional, serta memberi kesempatan siswa berkembang sesuai dengan kemampuan. Memungkinkan belajar secara seketika, karena dapat memperjelas hubungan antara mata pelajaran bersifat verbal dan abstrak dengan yang kongkret, juga memberi pengetahuan secara langsung.