Mata Kuliah Seminar I Smt VI Prodi Tari Tujuan mata kuliah Seminar I, 3 SKS dimaksudkan untuk membekali mahasiswa agar terbiasa mengemukakan pendapat dan menyelesaikan masalah akademik secara ilmiah, dan menguasai teknik penyelenggaraan seminar sebagai suatu bentuk pertemuan ilmiah
Tujuan Mata Kuliah Memberikan pemahaman, kesadaran sikap, dan perilaku yang rasional, mampu menyampaikan pendapat, buah pikiran dalam seminar sebagai forum komunikasi akademik.
Standar Kompetensi Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah akademik secara ilmiah melalui seminar, dan menguasai teknik penyelenggaraan seminar
KOMPETENSI DASAR Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai pengertian seminar, tujuan, dan manfaat seminar Mahasiswa mampu menguraikan kriteria seminar yang baik Mahasiswa mampu memberikan contoh penyelenggaraan seminar. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai bentuk pertemuan ilmiah. Mahasiswa mampu menjelaskan teknik diskusi kelompok dan menyelenggarakan seminar dengan baik.
Mahasiswa mampu menjelaskan perencanaan, pelaksanaan, dan pemanfaatan seminar. Mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan aktual di bidang seni pertunjukan Mahasiswa mampu menyusun makalah ilmiah sesuai dengan bidangnya. Mahasiswa mampu mengemukakan pendapat dalam forum seminar sebagai pertanggung-jawaban makalah. Mahasiswa berperan aktif dalam kegiatan seminar.
SEMINAR Seminar merupakan media belajar melalui bertukar pikiran dengan cara diskusi berkelompok Kata seminar berasal dari kata latin seminarum yang berarti “benih”. Jadi seminar berarti tempat menanam benih-benih kebijaksanaan”. Seminar merupakan pertemuan ilmiah yang dengan sistematis mempelajari suatu topik khusus di bawah pimpinan seorang ahli dalam disiplin ilmu tertentu.
PENGERTIAN SEMINAR Merupakan pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang atau seorang ahli. Masalah yang dibahas dalam seminar dapat mencakup berbagai bidang disiplin ilmu atau berbagai kegiatan di dalam kehidupan masyarakat. Seminar adalah suatu pertemuan yang bersifat ilmiah untuk membahas suatu masalah tertentu dengan prasarana serta tanggapan melalui suatu diskusi untuk mendapatkan keputusan bersama mengenai masalah yang diperbincangkan (Maidar G Arsyad)
DEFINISI SEMINAR Seminar adalah sebuah pertemuan khusus yang memiliki aturan teknis dan bersifat akademis. Bertujuan untuk melakukan studi menyeluruh tentang suatu topik tertentu dengan pemecahan suatu permasalahan yang memerlukan interaksi diantara peserta seminar. Seminar pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis baik di Perguruan Tinggi, Organisasi komersial maupun profesional Secara Terminology seminar adalah sebuah kegiatan yang dibuat untuk penyampaian suatu karya ilmiah dari seorang pakar atau peneliti yang dipresentasikan kepada peserta agar dapat mengambil keputusan yang sama terhadap karya ilmiah antara sumber dengan peserta
APAKAH DISKUSI BERKELOMPOK ITU ? Berpikir bersama Berpikir adalah tindakan yang produktif yang mengarahkan pemikirannya kepada kenyataan hidup. Bersama adalah tindakan bergabung dalam berpikir untuk mengetahui realistis tidaknya pemikirannya apabila dikaji dengan pengalaman sesamanya. Kata diskusi berasal dari bahasa latin discutio atau discusum yang berarti pikiran. Dalam bahasa Inggris digunakan kata discussion yang berarti perundingan atau pembicaraan.
Dari segi istilah, diskusi berati perundingan/bertukar pikiran tentang suatu masalah: untuk memahami, menemukan sebab terjadinya masalah, dan mencari jalan keluarnya. Diskusi dapat dilakukan oleh dua, tiga orang, puluhan orang, bahkan ratusan orang. Diskusi adalah sebuah proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu. Di dalam diskusi selalu muncul perdebatan (adu argumentasi, adu paham, dan kemampuan untuk memenangkan pemikiran/paham.
TUJUAN DISKUSI Untuk menyelami dunia sekitarnya, terutama manusia-manusianya, hubungan, dan dirinya Untuk merencanakan tindakan agar dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Untuk bertindak bersama sesuai dengan rencana, sehingga dapat turut serta membina dunia yang lebih baik
HAKIKAT DISKUSI Diskusi adalah suatu proses berpikir bersama untuk memahami suatu masalah, menemukan sebab-musababnya, serta mencari pemecahannya Di satu pihak, berpikir bersama mengandalkan interkomunikasi, hubungan timbal baik, kemufakatan, dan kebersamaan. Ada pengakuan, penghargaan, dan penerimaan. Di lain pihak berpikir bersama mengandalkan kepekaan dan kepedulian untuk bersama-sama mengakui realitas
BENTUK KOMUNIKASI Komunikasi berarti pengungkapan diri pribadi kepada orang lain. Dalam komunikasi terbuka tidak disembunyikan adanya kebenaran Dengan komunikasi yang terbuka akan didapat pendalaman diri untuk memperoleh jawaban yang diinginkan. Dengan komunikasi secara kelompok, membangkitkan semangat dan keberanian untuk menghadapi berbagai tantangan.
PROSES BERPIKIR BERSAMA
TUJUAN DISKUSI Menumbuhkembangkan Tradisi Intelektual Mengambil Keputusan dan Kesimpulan Menyamakan Apresiasi, Persepsi, dan Visi Menghidupsuburkan Kepedulian dan Kepekaan Sarana Komunikasi dan Konsultasi
KOMPONEN DISKUSI Pembicara/Pemakalah/Pemrasaran Pembanding Pemandu/Moderator Peserta Penulis/Notulis Panitia
Proses Diskusi Fase pengenalan : setiap peserta saling mengenal diawali dengan saling perkenalan. Fase hubungan antar sesama : setiap peserta menyampaikan pendapat sehingga tercipta pendapat kolektif bukan individual. Fase saling menerima: hasil pemikiran dapat diintegrasikan dengan partisipasi yang besar dari setiap peserta sehingga dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.
BENTUK DISKUSI Brainstorming Sarasehan Diskusi Kelompok Diskusi Panel Seminar Simposium Konggres/Muktamar Lokakarya/Workshop
BRAINSTORMING Diskusi awal untuk menjaring ide, pendapat yang berkaitan dengan konteks pembicaraan. Diskusi awal yang sifatnya bertukar pikiran dan pengalaman, hasilnya akan dapat digunakan sebagai pijakan pembahasan
SARASEHAN Pokok permasalahan pada umumnya belum ditentukan, kadang sifatnya bebas pokok bahasannya. Merupakan media dialog /pemikiran antara nara sumber satu dengan yang lain, kadang tidak memecahkan masalah tertentu
DISKUSI KELOMPOK Merupakan dialog /komunikasi dan interaksi dari sekelompok pembicara. Semua peserta aktif sebagai pembicara maupun penanggap. Membicarakan/memecahkan permasalahan tertentu.
DISKUSI PANELIS Pembicara oleh panelis-panelis (pembicara) Didasari pada satu permasalahan, yang dapat didekati dari berbagi sudut pandang
SEMINAR Topik tertentu Tata cara telah ditentukan Persiapan, pelaksanaan, maupun setelah seminar. Pembicara, peserta, notulis, moderator, maupun tatacara berseminar mengikuti kaidah-kaidah berseminar.
SIMPOSIUM Pelaku pada umumnya pakar pakar bidang tertentu Sebagai ajang dialog, informasi, dan sosialisasi dari sebuah hasil penemuan, peraturan, undang-undang Merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek yang berbeda tetapi saling berkaitan tentang suatu masalah. Simposium dipimpin oleh seorang ketua yang bertugas mengatur jalannya diskusi. Pendengar bertanya dan para ahli menjawab.
KONGGRES Menentukan program Menentukan Pengurus Merencanakan Kegiatan Merencanakan Keuangan Mengevaluasi Menentukan Tatacara Menentukan Perencanaan
SEMILOKA Seminar terkait dengan konsepnya (cenderung pengetahuan) Penerapan/implementasi konsep (praktiknya)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar seminar berjalan baik Seminar adalah sebuah diskusi dua arah, tidak ada seorang yang lebih mendominasi pembicaran. Adalah tugas moderator untuk memperhatikan ini. Etika harus diperhatikan dalam sebuah seminar, bahasa harus santun dan tidak merendahkan. Mederator harus memberikan contoh yang dapat diikuti oleh peserta yang lain.
3. Seminar adalah sebuah tempat untuk menggodok ide, bukanlah tempat untuk membenarkan diri. Setiap orang berusaha kritis namun menerima bila ada pendapat yang lebih baik. Di dalam seminar semua orang memiliki posisi yang sama. 4. Sebuah seminar yang baik tidakah harus menghasilkan sebuah kesimpulan tunggal. Semua orang bisa pulang dengan pendapatnya masing-masing. 5. Seminar bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang bisa dilihat sebagai jembatan untuk mengarahkan fokus pembicaraan atau topik yang dibahas.