PERTEMUAN 11 – 12 : MENGERJAKAN PRAKTEK MENYAMBUNG DAN MEMOTONG BENDA KERJA DENGAN LAS ACYTELIN TUJUANNYA : PESERTA DIKLAT DAPAT MENGERJAKAN PRAKTEK MENYAMBUNG DAN MEMOTONG BENDA KERJA DENGAN LAS ACYTELIN SESUAI PROSEDUR

1. Pengelasan Pendahuluan (Mencairkan Logam Induk) bahan-bahan dan peralatan sebagai berikut: a. unit las asetilen, dengan brander No. 15 b. alat keselamatan kerja c. pelat tipis, dengan tebal 4 mm

Langkah kerja untuk melakukan pencairan logam induk dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: Siapkan alat kerja dan benda kerja. Gunakan tekanan kerja untuk gas asetilen dan gas oksigen sebesar 5-7psi. Nyalakan brander dengan nyala netral. Letakkan logam induk mendatar. Buat posisi brander membentuk sudut 60°C sampai 70°C terhadap permukaan logam induk. Mulailah mengelas dengan nyala netral untuk membuat kawat las kawah las sudah terbentuk doronglah dengan nyala api sesuai dengan arah pengelasan yang akan dilakukan. Gerakan brander dijaga agar lebar kawah tetap sama, lurus dan mempunyal kedalaman yang sama.

2. Pembuatan Rigi Las dengan Kawat Las Pembuatan rigi-rigi dengan kawat las pada posisi di bawah tangan, pelaksanaannya mirip dengan mencairkan logam induk, hanya saja dibagian mi peneairan dilakukan uniuk keclua logam yaitu logani induk dan kawat lasnya Peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan antara lain: a. unit las asetilen misalkan dengan brander No. 9. b. alat keselamatan kerja. c. pelat baja lunak. d. kawat las.

langkah-langkah pembuatan rigi las dapat dilakukan dengan cara-cara berikut: Siapkan alat kerjà benda kerja. Atur tekanau kerja pada gas oksigen clan gas asetilen sebesar 5 — 7 psi. Nyalakan brandct tleiigan nyala netral. Letakkan logam induk mendatar. Buat posisi brander niembentuk sudut 60°C sampai 70°C dan kawat las dengan posisi membentuk sudut 30°C sampal 30 Kawat las 40°C terhadap permukaan logam induk. Mulailah mengelas dengan nyala netral untuk membuat kawah las. Jika kawali las sudah terbentuk niasukkan ujung kawat las pada lepi kawali hingga mencair clan menjadi satu dengan cairan bahan induk. Gerakan brander dan kawat las (dijaga agar rigi yang terbentuk tetap sama, lurus dan mempunyai ketebalan yang sama. Mulailah mengelas dengan nyala netral untuk mem buat kawah las dengan pemanasan pendahuluan pada kedua logam induk. Jika kawah Las sudah terbentuk masukkan ujung kawat las pada tepi kawah hingga mencair dan men jadi satu dengan cairan kedua bahan induk, Gerakan brander dan kawat las dijaga agar hasil pengelasan yang terbentuk tetap sama, lurus dan mempunyai ketebalan yang saina

3. Pengelasan Sambungan Tepi / Pinggir Pengeiasan sambungan tepi sering dilakukan untuk penyambungan pelat-pelat tipis yang hiasanya pelat dilipat terlebih dahulu kemudian baru dilas peralatan dan bahan sebagai berikut: a. unit las aselilen, misalkan dengan brander No. 15; . b alat keselamiatan kerja, c pelat baja lunak dengan tebal 2 mm

langkah-langkah mengelas sambungan sudut tepi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. Siapkan alat kerja dan benda kerja. Atur tekanan kerja pada gas oksigen dan gas asetilen sebesar 5— 7 psi. Nyalakan brander dengan nyala netral. Atur posisi kedua pelat dan wituk menjaga posisi lakukan las kunci terlebih dahulu. Buat posisi brander membentuk sudut 60°C sampai 70°C terhadap permukaan logam induk. Mulailah niengelas dengan nyala netral untuk membuat kawah las pada kedua logam induk. Jika kawah las sudah terbentuk doronglah deugan nyala api sesuai dengan arah sanibungan.yang akan dilakukan hingga kedua logam induk mencair dan menyalu. Gerakan brander las dijaga agar hasil pengelasan yang terbentuk tetap sama dan lurus.

6. Pengelasan Sambungan Tumpang Pengelasan sambungan tumpang sering dilakukan untuk penyambungan dua buah pelat atau lebih menjadi satu kesatuan dengan cara menumpangkan sebagian dan kedua buah pelat yang akan disambung. peralatan dan bahan sebagai berikut: unit las asetilen, misalkan dengan brander No. 1 5; alat keselamatan kerja; pelat baja lunak dengan tebal 3 mm; kawat las.

Adapun langkah-langkah rnengelas sambungan sudut luar dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut. Siapkan alat kerja dan benda keija. Atur tekanan keija pada gas oksigen dan gas asetilen 5 — 7 psi. Nyalakan brander dengan nyala netral. Atur posisi kedua dan untuk Inenjagaposisi lakukan las kunci terlebih dahulu. Buat posisi brander membenluk sudut 60°C sampai 70°C dan kawat l as dengan posisi membentuk sudut 30°C sampai 40°C terhadap permukaan logam induk. 7. Mulailah mengelas dengan nyala netra! untuk membuat kawah las dengan pemanasan pendahuluan pada kedua logam induk. 8. Jika kawah Las sudah terbentuk masukkan ujung kawat las pada tepi kawah hingga mencair dan menjadi satu dengan cairan ke dua bahan induk. 9. Gerakan brander dan kawat las dijaga agar hasil pengelasan yang terbentuk tetap sama, lurus dan mempunyai ketebalan yang sama. 10 Ulangi pengelasan seperti di atas pada bagian sebaliknya.

peralatan dan bahan sebagai berikut: Pengelasan Sainbungan T Pengelasan sambungan T seriug dilakukan untuk penyambungan dua buah bahan atau lebili inenjadi sum kesatuan, dimana salah satu ujung bahan menempel pada permukaan bahan yang lain peralatan dan bahan sebagai berikut: unit las asetilen, misalkan dengan brander No. 15; alat kese!amatan keija; pelat baja lunak dengan tebal 3 mm; kawat las.

langkah mengelas sambungan sudut luar dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut. Siapkan alat kerja dan benda kerja. Atur lekanan kerja pada gas oksigen dan gas asetilen Sebesar 5 - 7 psi. Nyalakan brander dengan nyala netral Atur posisi kedua pelut membentuk sudut 90° dengan salah satu ujung menempel pada permukaan petaL yang Lain dan untuk menjaga posisi lakukan las kunci terlebih dahulu.