BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR Disusun oleh : Ade Nopita Komaladewi Endah Ratnasari Purwanti Tulus Satriadi Yuvita Fauzul H 1F
Pengertian Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi. Bahasa yang benar adalah pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau yang dianggap baku.
Ciri Ragam Bahasa Baku Penggunaan kaidah tata bahasa normatif Contoh : Acara itu sedang kami ikuti bukan acara itu kami sedang ikuti. Penggunaan kata-kata baku Contoh : cantik sekali bukan cantik banget. Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan Contoh : /kalaw/ dan bukan /kalo/ Penggunaan kalimat secara efektif, sesuai maksud aslinya.
Kaidah Bahasa Tata bunyi (fonologi) Kita telah menerima bunyi /f/, /v/, dan /z/. Oleh karena itu kata-kata yang benar adalah fajar, fakir (miskin), variabel, vitamin, zakat, zebra. Bukan pajar, pakir, pariabel, pitamin, jakat, jebra.
2. Tata bahasa (kalimat) Pada aspek tata bahasa, mengenai bentuk kata misalnya, bentuk yang benar adalah ubah, mencari, terdesak, mengebut, tegakkan, dan pertanggungjawaban. Bukan obah/robah/rubah, nyari, kedesak, ngebut, tegakan, dan pertanggungan jawab. 3. Kosa kata (termasuk istilah) Pada aspek kosa kata, daripada kata-kata seperti bilang, kasih, entar,dan udah lebih baik dipakai berkata/mengatakan, memberi, sebentar, dan sudah.
4. Ejaan
5. Makna Dari segi makna, pemakaian bahasa yang benar bertalian dengan ketepatan menggunakan kata yang sesuai dengan tuntutan makna misalnya dalam bahasa ilmu tidak tepat dignakan kata yang bermakna konotatif (kata kiasan tidak tepat digunakan dalam ragam bahasa ilmu).
Ragam bahasa Dilihat dari segi penuturnya, ragam bahasa dapat dibedakan sebagai berikut: A. Ragam Daerah/ Dialek Luasnya wilayah pemakaian bahasa Indonesia itu menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang dipakai di suatu daerah berbeda dari bahasa Indonesia yang dipakai di daerah lain.
B. Ragam Bahasa Terpelajar Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan tampak jelas perbedaannya dengan bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya, pidio, pilem, komplek, pajar, dan pitamin.
C. Ragam Bahasa Resmi dan Ragam Bahasa tak Resmi Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya atau pimpinannya, atau bahasa perintah atasan kepada bawahan.