Team Management Ir. Henrikus, S.Psi, CHt

Definition Team Management adalah tehnik, proses dan alat yang dipakai dalam mengkoordinasi sebuah group yang terdiri dari individu individu yang mempunyai kesamaan tujuan (goal).

Team Development Model

Forming Team bertemu, belajar tentang opportunity dan challenges, kemudian setuju untuk suatu TUJUAN dan mengambil tugas masing masing. Saat ini anggota Team cenderung masih bersifat agak independen. Mungkin mereka termotivasi tetapi biasanya belum terinformasikan dengan baik tentang berita berita dan objektif dari team. Saat ini anggota Team, biasanya menampilkan perilaku terbaik mereka tetapi hanya fokus pada dirinya sendiri. Anggota team yang lebih dewasa mulai membuat model (pola) perilaku untuk ditiru walaupun pada fase ini masih terlalu dini. Supervisor dari team, cenderung masih diarahkan difase ini.

Storming Problem problem yang akan dipecahkan dikemukakan untuk mencari solusinya. Muncul pertanyaan bagaimana berfungsi secara independen dan bersama. Pemilihan model kepemimpinan apa yang akan dipakai. Anggota team lebih terbuka satu sama lain dan masing masing mengajukan ide dan pandangan. Tahap ini penting untuk perkembangan team. Toleransi dan perbedaan yang muncul perlu di paparkan baik baik. Supervisor team saat ini biasanya lebih diterima, tetapi cenderung tetap perlu diarahkan dalam mengambil keputusan dan perilaku profesionalisme.

Norming Anggota Team melakukan adaptasi satu sama lain sambil mengembangkan work habits sehingga team terlihat berjalan baik. Anggota team biasanya melaksanakan aturan, nilai, sikap profsional, dan berbagi berbagai hal; metode, perangkat kerja dsb. Anggota team mulai saling mempercayai. Motivasi mengingkat. Supervisor team mulai lebih terlibat dibandingkan fase sebelumnya. Anggota team diharapkan lebih tanggung jawan atas keputusan yang mereka buat. Kritis pada fase ini : Bila aturan yang berlaku terlalu keras, bisa berakibat hilangnya kreativitas.

Performing Team yang berprestasi baik, mampu berfungsi sebagai SATU UNIT, menyelesaikan pekerjaannya secara baik dan efektif, tanpa adanya konflik. Anggota team lebih saling interdependent, bekerja autonomous, bisa mengambil keputusan tanpa disupervisi. Perselisihan yang timbul bisa ditoleransi dan diterima oleh team. Supervisor sudah lebih berpartisipasi, Kebanyakan keputusan keputusan dibuat saat difase ini. Pada fase ini banyak anggota team yang kembali ke fase awal karena situasi situasi tertentu. Faktor Kritis fase ini: Pergantian kepemimpinan membuat kembali kefase sebelumnya.

Adjourning Team menyelesaikan tugas tugas dan terjadi proses pembubaran team.

KRITERIA KRITERIA ANGGOTA TEAM The chair (Ketua) : tidak perlu yang sangat pintar, tetapi yang baik menjalankan meeting, kalem, kepribadian kuat tetapi punya toleransi yang baik. The plant (Perencana) : orang yang kreative dan yang problem solver. The monitor evaluator (Pengamat): baik dalam mengevaluasi ide ide dan memberi ide ide pemecahan masalah. The shaper (Penasihat): orang yang membantu mengarahkan team supaya tetap berada pada kondisi yang penting saja.

The team worker (anggota team): Ahli dalam menciptakan kondis kerja yang baik. The resource investigator (Penyedia sumber daya): ahli dalam menemukan sumber daya sumber daya baik itu secara fisikal dan informasi. The completer-finisher: berkaitan dengan penyelesaian tugas / tujuan The company worker: anggota team yang bersedia melakukan tugas tugas yang tidak menarik tetapi penting untuk kesuksesan team.

Eight fundamental areas that all teams need to resolve in order to perform effectively Who are we ? Where are we now ? Where are we going ? How will we get there ? What is expected of us ? What support do we need ? How effective are we ? What recognition do we meet ?