Agastya Bramanta Sanjaya (145150301111080) Diksi dan Ejaan Agastya Bramanta Sanjaya (145150301111080) SISKOM PTIIK
DIKSI Diksi, dalam arti aslinya, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspesi oleh penulis atau pembicara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) dalam penggunannya sehingga memperoleh efek tertentu (sesuai yang diharapkan).
PENGGUNAAN DIKSI Penggunaan diksi harus dilakukan dengan benar, dengan cara memilih kata yang tepat untuk menyampaikan sesuatu agar sesuai dengan maksud yang diharapkan. Analisis diksi secara literal menemukan bagaimana satu kalimat menghasilkan intonasi dan karakterisasi.
SYARAT PEMILIHAN KATA 1. Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi. Misalnya; Kambing itu kurus sekali. Dasar kambing kamu itu! 2. Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam ejaannya Misalnya; Karton dengan Kartun Intensif dengan Insentif
3. Dapat memahami makna kata-kata abstrak dan kata konkrit. Kata abstrak; Jika kata itu bermakna sifat, keadaan dan kegiatan. Contoh: Ketulusan, Kebodohan, Kepandaian, Kecintaan dll Kata konkrit; Jika kata itu bermakna pada suatu benda, orang atau apa saja yang mempunyai eksistensi. Contoh: Mobil, Motor, Rumah dan lain-lain.
5. Dapat membedakan kata-kata umum dengan kata- kata khusus. Contoh : 4. Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat. Contoh : Antara aku dan dia tidak terjadi apa-apa. Baik menang maupun kalah itu sama saja. 5. Dapat membedakan kata-kata umum dengan kata- kata khusus. Contoh : Kata umum : melihat, Kata khusus : menatap, memandang, melotot, membelalak, melirik, memperhatikan, menonton.
GAYA BAHASA Gaya bahasa adalah bahasa indah yang digunakan untuk meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum (Tarigan, 2009:4). Sedangkan menurut Slamet Muljana gaya bahasa adalah susunan perkataan yang terjadi karena perasaan yang timbul atau hidup dalam hati penulis, yang menimbulkan suatu perasaan tertentu dalam hati pembaca.
JENIS JENIS MAJAS Majas Perbandingan Majas Sindiran Majas Penegasan Majas Pertentangan
EJAAN Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Ejaan” berasal dari kata eja yang berarti melafalkan (menyebutkan) huruf-huruf satu demi satu. Dan ejaan sendiri memiliki arti kaidah- kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dsb) dl bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.
VAN OPHUSYEN Ejaan van Ophusyen merupakan ejaan pertama yang dikenal oleh bangsa Indonesia, Ejaan ini menggabungkan bahasa melayu dan latin. Ejaan ini disusun sendiri oleh Van Ophusyen yang dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma'moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim dan mulai berlaku pada tahun 1901.
CIRI-CIRI Penggunaan kata oe untuk penyebutan huruf “u” (Soekarno). Penggunaan huruf J untuk penyebutan hurug “Y” (Jang, pajah). Penggunaan tanda petik ( ‘ ) seperti dalam kata moe’min atau ma’moer.
SOEWANDI Pada tanggal 19 Maret 1947, Mr. Soewandi yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan Republik Indonesia merubah ejaan yang sebelumnya dan meresmikan ejaan baru yang dikenal dengan Ejaan Republik.
PERUBAHAN PADA EJAAN SOEWANDI Penggunaan huruf “U” seperti dalam kata kamu, buku dan tutup. Bunyi sentak mulai menggunakan huruf “K” seperti tak, maklum atau botak. Kata di selalu ditulis serangkai, sebagai contoh dirumah, didepan, dikirim, atau ditulis. Kata ulang boleh ditulis dengan angak -2. Seperti kata kunang2 (kunang-kunang), baling2 (Baling-baling).
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) Ejaan terakhir adalah ejaan yang disempurnakan atau biasa disebut EYD. Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan ejaan baru, yang lebih dikenal dengan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Ejaan baru ini tetap dipakai sampai saat ini, dan tentunya telah mengalami revisi agar lebih sempurna.
PERUBAHAN PADA EYD Pemberian jarak antara kata di dan kata yang menunjukkan keterangan tempat seperti pada kata di atas, di teras, di belakang. Kata ulang ditulis menggunakan pemisah strip “-“ seperti pada kata Berayun-ayun, Berputar- putar dan berlari-lari. Perubahan penulisan huruf j menjadi y, dj menjadi j, nj menjadi ny, ch menjadi kh, tj menjadi c, dan sj menjadi sy.
TERIMAKASIH ADA PERTANYAAN?