KERTAS KERJA
“kertas kerja adalah catatan–catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan kesimpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya”
Contoh kertas kerja: Catatan memo; Hasil analisa jawaban konfirmasi; Clients Representation Letter; Komentar yang dibuat atau didapat oleh akuntan pemeriksa; Tembusan (copy) dari dokumen penting dari suatu daftar baik yang diperoleh ataupun yang didapat dari klien dan diverifikasi oleh akuntan.
Kertas kerja dapat berasal dari: Klien Hasil analisis auditor Pihak ketiga yang Independen
Terdapat 4 tujuan penting pembuatan kertas kerja, yaitu: Dasar untuk perencanaan audit Kertas kerja sebagai alat dokumentasi utama bahwa audit yang memadai telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan IAI. Dasar untuk menentukan jenis laporan audit yang pantas. Dasar untuk penelaahan oleh penyelia dan partner.
Isi Kertas Kerja Audit Pemeriksaan telah direncanakan dan disupervisi dengan baik, yang menunjukkan dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan yang pertama. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern telah diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang telah dilakukan.
Bukti audit telah diperoleh, prosedur pemeriksaan yang telah diterapkan dan pengujian yang telah dilaksanakan, yang memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan, yang menunjukkan dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan yang ketiga.
Tipe Kertas Kerja Audit program. Audit program (program pemeriksaan) merupakan daftar prosedur pengauditan untuk seluruh pemeriksaan elemen tertentu. Working Trial Balance. Merupakan suatu daftar yang memuat saldo dari seluruh rekening buku besar pada akhir tahun yang diperiksa dari akhir tahun sebelumnya. Summary of adjusment journal entries. Ringkasan ini merupakan daftar yang berisikan journal-journal koreksi yang diusulkan kepada klien yang diperoleh selama pemeriksaan berlangsung. Top Schedules. Merupakan kertas kerja pemeriksaan yang digunakan untuk meringkas informasi yang dicatat dalam daftar pendukung untuk rekening-rekening yang berhubungan. Supporting schedules. Merupakan kertas kerja yang memuat detail dari pada temuan hasil pemeriksaan, serta koreksi-koreksi yang ada, serta memuat berbagai informasi dan teknik pemeriksaan yang dilaksanakana oleh akuntan.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemberian indeks kertas kerja adalah sebagai berikut Setiap kertas kerja harus diberi indeks, dapat di sudut atas atau di sudut bawah. Pencantuman indeks silang (cross index) harus dilakukan sebagai berikut : Indeks silang dari skedul utama. Indeks silang dari skedul akun pendapatan dan biaya. Indeks silang antarskedul pendukung. Indeks silang dari skedul pendukung ke ringkasan jurnal adjusment. Indeks silang dari skedul utama ke working trial balance. Indeks silang dapat digunakan pula untuk menghubungkan program audit dengan kertas kerja.
Jawaban konfirmasi, pita mesin hitung, print-out komputer, dan sebagainya tidak diberi indeks kecuali jika dilampirkan di belakang kertas kerja yang berindeks.
tiga metode pemberian indeks terhadap kertas kerja Indeks angka Kertas kerja utama dan skedul utama diberi indeks dengan angka, sedangkan skedul pendukung diberi subindeks dengan mencantumkan nomor kode skedul utama yang berkaitan. Contoh: 6 Skedul utama kas 6-1 Kas di bank 6-2 Konfirmasi bank 6-3 Kas kecil 7 Skedul utama piutang usaha dan piutang wesel 7-1 Piutang usaha 7-2 Piurang wesel 7-3 Konfirmasi piutang usaha 7-4 Cadangan kerugian piutang usaha
Indeks kombinasi angka dan huruf Kertas kerja utama dan skedul utama diberi kode huruf, sedangkan skedul pendukungnya diberi kode kombinasi huruf dan angka. Contoh: A Skedul utama kas A-1 Kas dan bank A-2 Konfirmasi bank A-3 Dana kas kecil Indeks angka berurutan Kertas kerja diberi angka yang berurutan. Skedul utama kas Kas dan bank Konfirmasi bank Dana kas kecil
Pengarsipkan dan Kepemilikan Kertas Kerja Audit Pengarsipan Kertas Kerja Audit Auditor biasanya menyelenggarakan dua macam arsip kertas kerja untuk setiap kliennya : Arsip audit tahunan untuk setiap audit yang telah selesai dilakukan, yang disebut arsip kini (current file). Cth. Kertas kerja Arsip permanen (permanent file) untuk data yang secara relatif tidak mengalami perubahan. Cth. Anggaran dasar, pedoman akun.
Kepemilikan Kertas Kerja Audit Kertas kerja audit akuntan yang disusun selama pelaksanaan audit, baik yang disusun oleh auditor sendiri maupun yang disusunkan oleh klien untuk auditor, adalah milik auditor (akuntan publik); oleh karena itu semua kertas kerja tersebut harus disimpan oleh auditor dengan sebaik-baiknya, dalam arti disimpan secara teratur sesuai dengan urutan yang logis.