ANISHA DEWI AJENG P.( ) KARTIKA TRI RIZKYAH( ) MALATUL ULYAH( ) INTAN K. DIATY( )
Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja
“ the relationship to specific causative factors at work has been fully established and the factors concerned can be identified, measured and eventually controlled“ (WHO 1985)
Keputusan presiden RI No.22/1993, tentang penyakit yang timbul karena hubungan kerja : Pasal 1. penyakit yang timbul kareana hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja Pasal 4. penyakit yang timbul karena hubungan kerja sebagai mana tercantum dalam lampiran keputusan presiden
1. Golongan fisik: bising, radiasi, suhu ekstrim, tekanan udara, vibrasi, penerangan 2. Golongan kimiawi: semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, gas, larutan, kabut 3. Golongan biologis: bakteri, virus, jamur, Dll
4. Golongan fisiologis/ergonomis: desain tempat kerja, beban kerja. 5. Golongan Mental-psikologis: stres psikis, monotomi kerja, tuntutan pekerjaan, Dll
FISIK Suara Radiasi Suhu Tekanan Getaran KIMIAWI Debu Uap Gas Awan atau Kabut BIOLOGIS FISIOLOGIS Atau ERGONOMI METAL - PSIKOLOGIS
SUARA yang bisa menyebabkan pekak atau tuli. PENCEGAHAN Tidak menggunakan alat bising atau membeli alat baru yang tidak bising Lakukan pekerjaan yang bising jauh dari pekerja lain.
PENGENDALIAN Mengurangi kebisingan dri sumber Pastikan saluran gas buang mengarah keluar area kerja Berikan APD Pastikan APD tidak mengganggu pekerja lain
Menyebabkan penyakit susunan darah dan kelainan syaraf Infra-merah mengakibatkan katarak dan kelainan kulit Sinar ultraviolet sebab conjuctifis photoelectrica
Pekerja terpajan oleh frekuensi gelombang elektromagnetik (electromagnetic field=EMF) Menyebabkan kanker Gejala : Sakit kepala gangguan tidur gangguan konsentrasi muka terbakar depresi
Menyebabkan “heat cramp”, “heat exhaustion”, “head stroke” dan malaria Penyakit : Suhu badan naik Vertigo Tremor Konvulsi deliriun Suhu badan turun Chilblans Trench foot Frostbite
Mengakibatkan degenerasi dan kelumpuhan serta penutupan pembuluh darah Pencegahan : Menaikkan pekerja kepermukaan untuk menyeimbangkan gas nitrogen di dalam tubuh
1. GETARAN SELURUH TUBUH Menyebabkan rasa nyeri, pengelihatan terganggu, gangguan penggeralk, menurun ketajaman penggelihatan Meminimalisirkan mesin yang getarannya mengganggu kerja 2.GETARAN MEKANIS LENGAN Menyebabkan kelainan pada peredaran darah dan persyarafan Kerusakan persendian dan tulang
pengendalian: Memakai sarung tangan Makan dan minum yang bpanas Pemijatan jari Tidak merokok
A. DEBU Pneumoconious penyakit akibat partikel debu Dibagi menjadi 5 : 1. Silikosis disebabkan oleh debu slika bebas belum ada obat yang tepat
2. Asbestosis Disebabkan oleh debu atau serat asbes Gelaja yang ditimbulkan sesak nafas dan batuk yang disertai berdahak 3. Bisnosis Disebabkan pencemara debu kapas dan serat kapas Gelajanya sesak nafas, dan berat pada dada. Hingga menyebabkan brounchitis kronis
4. Antrakosis Disebabkan debu batu bara Macamnya : penyakit antrakosis murni, penyakit silikoantrakosis, penyakit tuberkolosilkotrakosis 5. Beriliosis Disebabkan berilium Menyebabkan nosoparangtis, bronchitis, pneumonitis Gelaja : demam, batuk kering dan sesak nafas
B. Uap yang diantaranya menyebabkan “metal fume fever”, dermatitis, atau keracunan. C. Gas Asam cyanida Asam sulfida Karbon monoksida D. Awan / kabut misalnya racun serangga (insektisida), racun jamur, dan lain-lain yang menimbulkan keracunan.
Disebabkan oleh virus, clamidia dan riketsia, bakteri, protozoa, cacing Proteksi pekerja: Pekerja kesehatan: vaksinasi rubella, hepatitis B, BCG, dan Chiken Pox Pekerja bangunan dan argokultural: vaksinasi tetanus Dokter hewan: vaksinasi tetanus dan rabies
Penyemprotan insektisida Imunisasi pada hewan dan sapi Pengendalian dan pembatasan impor burung
Disebabkan oleh kesalahan-kesalahan konstruksi mesin, sikap badan kurang baik, salah cara melakukan pekerjaan dan lain-lain yang ke semuanya menimbulkan kelelahan fisik, bahkan lambat laun perubahan fisik tubuh pekerja.
Interaksi antara pekerja dengan pekerjaan mapn lingkungan baik maka, Produktivitas’ Apabila terjadi kontraprodktif mengakibatkan ganggan fisik maupun mental
a. Kebosanan kurang menyenangkan dan lelah yang menguras seluruh minat dan tenaga. Upaya yang dilakukan : 1. Penyesuaian karakter pekerja dengan pekerjaannya 2. Merubah pekerjaannya 3. Mengubah kondisi lingkungan kerja
B. Kelelahan I. Kelelahan Fisiologis terjadi karena penggunaan yang berlebihan dari otot-otot badan II. Kelelahan Psikologis disebabkan oleh kebosanan dengan pekerjaan
Untuk dapat mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja pada individu perlu dilakukan suatu pendekatan sistematis, untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan menginterpretasinya secara tepat.
1. Tentukan Diagnosis klinisnya 2. Tentukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama ini 3. Tentukan apakah pajanan tersebut memang dapat menyebabkan penyakit tersebut 4. Tentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar untuk dapat mengakibatkan penyakit tersebut. 5. Tentukan apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi 6. Cari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan penyebab penyakit 7. Buat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan oleh pekerjaannya