 ANISHA DEWI AJENG P.(2012-31-004)  KARTIKA TRI RIZKYAH(2012-31-005)  MALATUL ULYAH(2012-31-131)  INTAN K. DIATY(2012-31-137)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ERGONOMIKA TEMPAT DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA
Advertisements

GANGGUAN PADA KESEHATAN DAN DAYA KERJA
IX. PENGARUH CUACA/IKLIM TERHADAP TERNAK
PENCEMARAN UDARA DAN GAS
KELELAHAN KERJA DWI HURRIYATI, S.Psi., M.Si..
BAHAYA PENGGUNAAN NARKOBA
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA
WASPADA TERHADAP MASALAH GANGGUAN HATI
PENYAKIT AKIBAT KERJA.
Disusun oleh: Isni Fitria (13) Qory Deswara (21)
BIOAKUSTIK Oleh : Rosalina Pangala Salimah Suprihatiningsih
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
Pokok Bahasan 14 Kelelahan
LINGKUNGAN FISIK DAN ANALISIS RESIKO
STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PENGENDALIAN TEKNIS, ADMINISTRATIF DAN PROTEKSI PERORANGAN
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
PENYAKIT AKIBAT KERJA PUTRI HANDAYANI, SKM..
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Urgensi dan Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan I
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN VII) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Proses Industri dan Keselamatan kerja
TL 4203 KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA (2 SKS)
KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA
PENYAKIT AKIBAT KERJA PUTRI HANDAYANI, SKM..
oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH
Istilah kelelahan biasanya menunjukan kondisi yang berbeda-beda dari
PNEUMOKONIOSIS.
Higiene Industri dan Identifikasi Faktor Berbahaya
PENGENALAN UMUM CEDERA OLAHRAGA
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan II
Ditempat kerja, terdapat beberapa faktor yang memperngaruhi lingkungan
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
BEBAN KERJA & PRODUKTIVITAS
CANCER.
PSIKOLOGI KESEHATAN : PENYAKIT AKIBAT KERJA
KESEHATAN KERJA.
Program Pengendalian Penyakit ANTHRAX
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Higiene Industri dan Identifikasi Faktor Berbahaya
PENGENDALIAN TEKNIS, ADMINISTRATIF DAN PROTEKSI PERORANGAN
BAHAYA DAN RESIKO KESEHATAN
Urgensi dan Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja
ERGONOMI.
Kelompok 3 PARU - PARU.
A I R.
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan pada Remaja Ketergantungan NAPZA ADE RIA CARISNA.
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN VII) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KLASIFIKASI BAHAN BUANGAN UDARA
Kesehatan Kerja dalam Perspektif Hiperkes & Keselamatan Kerja
KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA
UPAYA KESEHATAN KERJA.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
PENGUKURAN DAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN KERJA
AIR YANG HYGIENIS  Oleh: ANI PUJIASTUTI.
Penyakit Akibat Kerja “ANTRAKOSIS”. Pendahuluan Penyakit paru dan pernapasan merupakan penyakit yang sering dijumpai di tempat kerja. Penyakit ini menyumbang.
LUKA BAKAR. Penyebab : -Termal ( suhu > 60 C ) -Kimia ( asam / basa kuat ) -Listrik -Radiasi.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN KERJA ATTENTION PLEASE.
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
PENYAKIT AKIBAT KERJA.
“Saatnya INDONESIA BEBAS TBC mulai dari Saya” “PEDULI TBC, INDONESIA SEHAT” Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur.
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA “ALAT PELINDUNG DIRI DAN PERLENGKAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA”
{ LINGKUNGAN DAN MANUSIA TERHADAP KESELAMATAN PASIEN Yuhana Damantalm, S.Kep.,Ns. M.Erg.
Keamanan Pangan. – Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik yang.
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS SUWAWA TENGAH.
Transcript presentasi:

 ANISHA DEWI AJENG P.( )  KARTIKA TRI RIZKYAH( )  MALATUL ULYAH( )  INTAN K. DIATY( )

 Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja

 “ the relationship to specific causative factors at work has been fully established and the factors concerned can be identified, measured and eventually controlled“ (WHO 1985)

 Keputusan presiden RI No.22/1993, tentang penyakit yang timbul karena hubungan kerja : Pasal 1. penyakit yang timbul kareana hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja Pasal 4. penyakit yang timbul karena hubungan kerja sebagai mana tercantum dalam lampiran keputusan presiden

 1. Golongan fisik: bising, radiasi, suhu ekstrim, tekanan udara, vibrasi, penerangan  2. Golongan kimiawi: semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, gas, larutan, kabut  3. Golongan biologis: bakteri, virus, jamur, Dll

 4. Golongan fisiologis/ergonomis: desain tempat kerja, beban kerja.  5. Golongan Mental-psikologis: stres psikis, monotomi kerja, tuntutan pekerjaan, Dll

FISIK Suara Radiasi Suhu Tekanan Getaran KIMIAWI Debu Uap Gas Awan atau Kabut BIOLOGIS FISIOLOGIS Atau ERGONOMI METAL - PSIKOLOGIS

 SUARA yang bisa menyebabkan pekak atau tuli. PENCEGAHAN  Tidak menggunakan alat bising atau membeli alat baru yang tidak bising  Lakukan pekerjaan yang bising jauh dari pekerja lain.

PENGENDALIAN Mengurangi kebisingan dri sumber Pastikan saluran gas buang mengarah keluar area kerja Berikan APD Pastikan APD tidak mengganggu pekerja lain

 Menyebabkan penyakit susunan darah dan kelainan syaraf  Infra-merah mengakibatkan katarak dan kelainan kulit  Sinar ultraviolet sebab conjuctifis photoelectrica

 Pekerja terpajan oleh frekuensi gelombang elektromagnetik (electromagnetic field=EMF)  Menyebabkan kanker  Gejala : Sakit kepala gangguan tidur gangguan konsentrasi muka terbakar depresi

 Menyebabkan “heat cramp”, “heat exhaustion”, “head stroke” dan malaria  Penyakit : Suhu badan naik Vertigo Tremor Konvulsi deliriun Suhu badan turun Chilblans Trench foot Frostbite

 Mengakibatkan degenerasi dan kelumpuhan serta penutupan pembuluh darah Pencegahan : Menaikkan pekerja kepermukaan untuk menyeimbangkan gas nitrogen di dalam tubuh

1. GETARAN SELURUH TUBUH  Menyebabkan rasa nyeri, pengelihatan terganggu, gangguan penggeralk, menurun ketajaman penggelihatan  Meminimalisirkan mesin yang getarannya mengganggu kerja 2.GETARAN MEKANIS LENGAN  Menyebabkan kelainan pada peredaran darah dan persyarafan  Kerusakan persendian dan tulang

 pengendalian: Memakai sarung tangan Makan dan minum yang bpanas Pemijatan jari Tidak merokok

A. DEBU Pneumoconious penyakit akibat partikel debu Dibagi menjadi 5 : 1. Silikosis disebabkan oleh debu slika bebas belum ada obat yang tepat

2. Asbestosis Disebabkan oleh debu atau serat asbes Gelaja yang ditimbulkan sesak nafas dan batuk yang disertai berdahak 3. Bisnosis Disebabkan pencemara debu kapas dan serat kapas Gelajanya sesak nafas, dan berat pada dada. Hingga menyebabkan brounchitis kronis

4. Antrakosis Disebabkan debu batu bara Macamnya : penyakit antrakosis murni, penyakit silikoantrakosis, penyakit tuberkolosilkotrakosis 5. Beriliosis Disebabkan berilium Menyebabkan nosoparangtis, bronchitis, pneumonitis Gelaja : demam, batuk kering dan sesak nafas

B. Uap yang diantaranya menyebabkan “metal fume fever”, dermatitis, atau keracunan. C. Gas Asam cyanida Asam sulfida Karbon monoksida D. Awan / kabut misalnya racun serangga (insektisida), racun jamur, dan lain-lain yang menimbulkan keracunan.

 Disebabkan oleh virus, clamidia dan riketsia, bakteri, protozoa, cacing  Proteksi pekerja:  Pekerja kesehatan: vaksinasi rubella, hepatitis B, BCG, dan Chiken Pox  Pekerja bangunan dan argokultural: vaksinasi tetanus  Dokter hewan: vaksinasi tetanus dan rabies

 Penyemprotan insektisida  Imunisasi pada hewan dan sapi  Pengendalian dan pembatasan impor burung

 Disebabkan oleh kesalahan-kesalahan konstruksi mesin, sikap badan kurang baik, salah cara melakukan pekerjaan dan lain-lain yang ke semuanya menimbulkan kelelahan fisik, bahkan lambat laun perubahan fisik tubuh pekerja.

 Interaksi antara pekerja dengan pekerjaan mapn lingkungan baik maka, Produktivitas’  Apabila terjadi kontraprodktif mengakibatkan ganggan fisik maupun mental

a. Kebosanan kurang menyenangkan dan lelah yang menguras seluruh minat dan tenaga. Upaya yang dilakukan : 1. Penyesuaian karakter pekerja dengan pekerjaannya 2. Merubah pekerjaannya 3. Mengubah kondisi lingkungan kerja

B. Kelelahan I. Kelelahan Fisiologis terjadi karena penggunaan yang berlebihan dari otot-otot badan II. Kelelahan Psikologis disebabkan oleh kebosanan dengan pekerjaan

 Untuk dapat mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja pada individu perlu dilakukan suatu pendekatan sistematis, untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan menginterpretasinya secara tepat.

 1. Tentukan Diagnosis klinisnya  2. Tentukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama ini  3. Tentukan apakah pajanan tersebut memang dapat menyebabkan penyakit tersebut  4. Tentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar untuk dapat mengakibatkan penyakit tersebut.  5. Tentukan apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi  6. Cari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan penyebab penyakit  7. Buat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan oleh pekerjaannya