BIOPSIKOLOGI (BIOLOGyCAL PSYCHOLOGY) Sabtu, 18 & 25 Oktober 2011 Pada Mahasiswa Semester 1 Akademi Keperawatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dinas Kesehatan Wonosobo
Tujuan Mahasiswa mampu menjelaskan, mendiskusikan, mengartikulasikan biopsikologi dan proses sensor motorik
Pokok materi Konsep biopsikologi Konsep sensorik Konsep motorik Pengertian Faktor yang mempengaruhi Konsep motorik
SUMBER PUSTAKA Kalat, J.W. Biopsikologi. 2007. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika
definisi Biopsikologi : Ilmu yang mempelajari mekanisme perilaku dan pengalaman dari sisi fisiologi, evolusi, serta perkembangan = psikobiologi, psikologi fisiologis, neurosains perilaku. Tujuan akhir adalah mengkaitkan antara topik biologi dengan psikologi.
Sebagian besar pembahasan di dalam biopsikologi terpusat pada fungsi otak. Otak sisi atas : dorsal Otak sisi bawah : ventral.
Dalam kaitannya dengan biopsikologi, para peneliti seringkali mengajukan pertanyaan : Faktor apa yang menyebabkan seseorang lebih mudah terkena gangguan psikologi? Setelah terjadi kerusakan otak, adakah harapan pulih seperti sedia kala? Apakah yang menyebabkan manusia dapat belajar bahasa dengan mudahnya?
Definisi perilaku dalam ilmu biopsikologi : Fisiologis Ontogeni Evolusi Fungsional
Penjelasan Fisiologis Mengaitkan perilaku dengan aktivitas otak dan organ tubuh lainnya. Kaitannya erat dengan sistem tubuh. Misal : reaksi kimia yang menyebabkan hormon bekerja dan memengaruhi aktivitas otak yang pada akhirnya mengendalikan kontraksi otot.
Penjelasan ontogeni Ontogeni berasal dari bahasa Yunani ‘menjadi’, ‘asal muasal’ (permulaan) Menggambarkan perkembangan sebuah struktur ataupun perilaku. Penjelasan ini melihat adanya pengaruh gen, nutrisi, pengalaman, serta interaksi kesemuanya dalam membentuk suatu perilaku. Misal, kemampuan meredam sebuah impuls terlatih semenjak balita hingga masa remaja, terjadi seiring dengan tahapan perkembangan sisi depan otak.
Penjelasan evolusi Berhubungan dengan sejarah evolusi suatu struktur atau perilaku. Misal : Merasa takut merinding rambut halus di tengkuk dan lengan akan menegak terjadi pada leluhur manusia.
Struktur sistem syaraf Sistem syaraf pusat (SSP) Terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, dimana masing-masing organ tersebut memiliki struktur-struktur penyusun yang lebih kecil. Sistem syarf tepi (SST) Adalah semua saraf selain yang ada di otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem syaraf terbagi menjadi 2 : Sistem syaraf somatik (somatic nervous system) terdiri dari neuron yang meneruskan pesan dari panca indera menuju ke SSP dan neuron yang meneruskan pesan dari SSP ke otot. Sistem syaraf otonom (otonomic nervous system) yang mengendalikan jantung, usus dan organ- organ lainnya.
Sumsum tulang belakang Sumsum tulang belakang (spinal cord) Merupakan bagian dari SSP yang dapat ditemukan pada rongga tulang belakang. Sumsum tulang belakang berkomunikasi dengan panca indera yang letaknya dari leher ke bawah. Struktur tulang belakang beruas-ruas, dimana pada tiap sisi ruas terdapat saraf motorik dan saraf sensorik.
Berdasarkan hukum Bell-Magendie Yang merupakan salah satu penemuan awal fungsi SSP, akar dorsal yang masuk ke sumsum tulang belakang membawa informasi sensori, dan akar ventral yang keluar dari sumsum tulang belakang membawa informasi motor. Akson yang menuju dan keluar dari kulit dan otot adalah sistem syaraf tepi.
Sistem saraf otonom Terdiri dari neuron-neuron yang menerima dan mengirimkan informasi dari dan ke jantung, usus dan organ-organ lain. Sistem saraf otonom terdiri dari 2 bagian : Sistem saraf simpatetik (sympathetic nervous system) Adalah sebuah jaringan saraf yang mempersiapkan organ tubuh bagian dalam untuk aktivitas berat. Exp. Detak jantung meningkat, kelenjar keringat meningkat, kontraksi pembuluh darah. Mereka bekerja sebagai 1 unit, sehinga dikatakan bahwa saraf saling ‘bersimpat’ walaupun bagian-bagian tertentu dapat lebih aktif daripada bagian lain. Saraf ini akan merangsang organ dan mengaktivasi organ untuk memberikan reaksi melawan atau melarikan diri (fight or flight)
Sistem saraf parasimpatetik (parasympathetic nervous system) Mempersiapkan organ untuk memberi respon vegetatif yang tidak mendesak. Kata ‘para’ berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘selain’ atau ‘berkaitan dengan’ . Sistem kerjanya kebalikan dari saraf simpatetik Exp. Memperlambat detak jantung, menurunkan aktivitas pencernaan. Keduanya aktif dalam kadar tertentu
Pendalaman dan aplikasi materi exp. merinding Menegaknya rambut halus pada lengan dan tengkuk disebut dengan merinding, terjadi jika kita kedinginan. Apa hubungan merinding dengan respon melawan/ melarikan diri yang berkaitan dengan saraf simpatetik?
Ketika kita takut kita juga akan merinding. Kucing yang ketakutan menegakkan bulunya supaya kelihatan lebih besar dan menakuti hewan lain. pada landak juga. Rambut halus pada manusia sangat pendek jadi tidak ada gunanya merinding.
Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar tubuh dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan fungsinya dan itu dinamakan dengan sistem koordinasi. Dalam Sistem koordinasi terdapat sistem saraf dan hormon dan berikut inilah pengertiannya :
Sistem Saraf Sistem saraf itu disusun dari bagian yang paling kecil, yaitu sel saraf (neuron). Kalau Dilihat dari fungsinya, sel saraf itu dapat dibedakan atau dibagi menjadi 4 yaitu : 1. Neuron sensoris yang fungsinya untuk meneruskan rangsang dari penerima (reseptor) ke saraf pusat (otak). 2. Neuron motoris yang berfungsi untuk meneruskan rangsang dari otak menuju ke otot dan kelenjar. 3. Neuron penghubung yang fungsinya itu menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lainnya, dan ternyata neuron penghubung ini kalau kita bisa lihat banyak ditemukan pada otak dan sumsum tulang belakang. 4. Neuron ajustor berfungsi sebagai penghubung antara neuron sensorik dengan motorik di sumsum tulang belakang dan otak.
Berikut ini adalah bagian-bagian dari sel saraf. 1 Berikut ini adalah bagian-bagian dari sel saraf. 1. Badan sel merupakan bagian yang terbesar dari suatu sel saraf, yang terdiri atas nukleus dan sitoplasma. 2. Dendrit itu seperti serabut sel saraf yang bercabang pendek, serta keluar dari sel. Kalau Akson kayak serabut sel saraf yang panjang serta berfungsi dalam menghantarkan impuls dari badan sel ke sel saraf lain. Dan pada Umumnya akson itu dibungkus dari selubung yang dinamakan selubung Myelin, daerah akson yang tidak dibungkus dengan selubung Myelin yang disebut Nodus Ranvier.
Sistem Saraf Manusia Pada manusia Sistem saraf itu terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat itu terdiri dari: 1. Otak Bagian-bagian dari otak, yaitu: a. kalu Otak besar {Cerebrum) ini merupakan pusat dari saraf utama yang tugasnya itu untuk mengkoordinasikan semua kegiatan yang disadari. b. sementara kalu Otak tengah (Mesenchefalon) itu berfungsi sebagai pusat refleksi pupil pada mata dan sebagai pengatur keseimbangan tubuh. c. sedangkan Otak kecil (Cerebellum) ini merupakan pusat dari suatu keseimbangan, koordinasi gerak,dengan penghalusan gerak. d. dan kalau Sumsum lanjutan {Medulla oblongata)ini dapat menghubungkan otak kecil dengan sumsum tulang belakang.
Berikut ini selaput yang melapisi otak. a Berikut ini selaput yang melapisi otak. a. Dura matter: berupa selaput yang kuat dan menempel pada tengkorak. b. Arakhnoid: bentuknya itu mirip sarang laba-laba dan ini juga terdapat cairan serebrospinalis. Fungsinya itu untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik seperti benturan. c. Pia matter, lapisan ini lapisan yang paling dekat dengan permukaan dari otak dan mengandung banyak pembuluh.
2. Sumsum tulang belakang {Medula spinalis) Sumsum tulang belakang memiliki fungsi yang utama sebagai berikut. a. dapat Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak atau sebagai penghantar impuls saraf dari otak dan menuju otak. b. Sebagai pusat gerak refleks. Sumsum tulang belakang ini terletak di dalam rongga ruas tulang belakang (dari ruas tulang leher sampai tulang ekor), terdiri atas lapisan dalam yang berwarna kelabu dan lapisan luaryang berwarna putih.
Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang dapat menghubungkan semua bagian tubuh dengan pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang). Sistem saraf tepi, terdiri ini dari sistem saraf sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar (otonom). 1. Sistem saraf sadar yang fungsinya itu untuk mengontrol kegiatan seluruh tubuh yang cara kerjanya diatur oleh otak.
2. Sistem saraf tak sadar berfungsi untuk mengontrol kegiatan tubuh yang cara kerjanya itu tidak dapat diatur otak. Saraf ini meliputi susunan saraf simpatik dan parasimpatik. Perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik berdasarkan pada posisi ganglion.
Ganglion pada saraf simpatik menempel di sepanjang sumsum tulang belakang, sedangkan ganglion saraf parasimpatik menempel pada organ yang dibantu kerjanya, seperti sekresi keringat, denyut jantung, dan gerak saluran pencernaan. Fungsi kerja saraf simpatik dan parasimpatik adalah berlawanan. Mekanisme Gerak Manusia Rangsangan (impuls) yang,mengenai tubuh diterima oleh organ reseptor yang kemudian diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan disampaikan tanggapan (respon) ke organ efektor dalam bentuk gerakan.
Gerakan yang sudah dihasilkan dapat dikelompokkan sebagai berikut. 1 Gerakan yang sudah dihasilkan dapat dikelompokkan sebagai berikut. 1. Gerak biasa. Urutan jalannya impuls pada gerak biasa, yaitu: Rangsangan -> sel saraf sensorik -> otak-sel saraf motorik -> respon pada organ efektor 2. Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak sehingga dapat berlangsung cepat. Gerak refleks itu terjadi tanpa kita sadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh: mengangkat tangan ketika terkena api dan mengangkat kaki ketika tertusuk.
Urutan perambatan impuls pada gerak refleks, yaitu: Stimulus pada organ reseptor -> sel saraf sensorik -> sel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang belakang -> sel saraf motorik -> respon pada organ efektor. Kelainan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia Sistem saraf manusia dapat mengalami gangguan kerja berupa penyakit atau kelainan lainnya. Contoh: 1. Meningitis Meningitis merupakan peradangan selaput pembungkus otak yaitu meninges. Meningitis disebabkan oleh virus sehingga dapat menular.
2. Multiple sclerosis (MS = sklerosis ganda atau disseminated sclerosis) Multiple sclerosis merupakan penyakit saraf kronis yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan pada organ, seperti rasa sakit, masalah penglihatan, berbicara, depresi, gangguan koordinasi dan kelemahan pada otot sampai kelumpuhan. 3. Nyeri saraf Nyeri saraf dapat terjadi karena adanya gangguan saraf sensorik maupun motorik. Gejala nyeri saraf sering disertai dengan gejala lain seperti kehilangan rasa. Urat saraf terjepit dan penyakit urat saraf gangguan metabolik (seperti diabetic neuropaty pada penderita penyakit kencing manis atau diabetes mellitus). Gangguan motorik karena nyeri saraf dari yang ringan (seperti kram) sampai gangguan berat (seperti kelumpuhan).
4. Hidrocephalus Tanda hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena kelebihan cairan yang ada di sekitar otak. Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan gangguan organ tubuh. 5. Penyakit urat saraf terjepit Penyakit saraf terjepit sering terjadi pada leher, pinggang, dan telapak tangan. 6. Parkinson dengan gejala tangan dan kaki gemetar. 7. Gegar otak terjadi karena otak mengalami kerusakan. 8. Imsomnia atau lupa ingatan sementara.
E. Hormon Hormon adalah suatu zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Dalam tubuh manusia, ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
Sistem sensorik sistem indera
Organ sensorik penglihatan, pendengaran, pengecap, peraba, dan penghidu memungkinkan kita berkomunikasi dengan linkungan. Pesan yang diterima dari sekitar kita membuat kita tetap mempunyai orientasi, ketertarikan dan pertentangan. Kehilangan sensorik akibat penuaan mengenai semua organ sensorik dan mengancam interaksi.
Merupakan saat dimana lansia menjadi kurang kemampuan kinerja fisiknya dan lebih banyak duduk. Kehilangan penginderaan dapat sangat menganggu bagi orang yang tidak dapat melihat untuk membaca atau menonton televisi, yang tidak dapat mendengar percakapan dengan baik untuk berkomunikasi, atau tidak dapa membedakan rasa makanan.
Pengertian Persepsi Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri. Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi bisa terletak dalam diri pembentuk persepsi, dalam diri objek atau target yang diartikan, atau dalam konteks situasi di mana persepsi tersebut dibuat.
Jenis-jenis persepsi Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis : 1. Persepsi visual Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari.
Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga. 3. Persepsi perabaan Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit. 4. Persepsi penciuman Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung. 5. Persepsi pengecapan Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah. • Definisi Persepsi adalah: proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya (Bimo Walgito).
2. Persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisme atau individu sehingga didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu (Davidoff). 3. Persepsi ialah interpretasi tentang apa yang diinderakan atau dirasakan individu (Bower). 4. Persepsi merupakan suatu proses pengenalan maupun proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu (Gibson).
Dengan demikian persepsi merupakan suatu fungsi biologis (melalui organ-organ sensoris) yang memungkinkan individu menerima dan mengolah informasi dari lingkungan dan mengadakan perubahan-perubahan di lingkungannya. (Eytonck, 1972). Melalui persepsi kita dapat mengenali dunia sekitar kita, yaitu seluruh dunia yang terdiri dari benda serta manusia dengan segala kejadian-kejadiannya. (Meider, 1958). Dengan persepsi kita dapat berinteraksi dengan dunia sekeliling kita, khususnya antar manusia. Dalam kehidupan sosial di kelas tidak lepas dari interaksi antara mahasiswa dengan mahasiswa, antara mahasiswa dengan dosen.
Persepsi Sensorik Setiap individu memahami berbagai pengalaman melalui panca indra atau dalam terminologi NLP dikenal sebagai VAKOG (Visual, Auditory, Kinesthetic, Olfactory dan Gustatory). Setelah berusia 12 tahun, umumnya individu memiliki preferensi dari kelima jalur informasi tersebut, umumnya di antara tiga jalur berikut; Visual, Auditory atau Kinesthetic.
Pemilihan jalur tersebut juga tergantung pada material yang dipelajari individu. Seorang musisi lebih cenderung menggunakan jalur pendengaran dibandingkan dua jalur yang lain. Pemahaman akan hal ini sangat penting dimiliki oleh para pendidik karena menentukan efektifitas proses pembelajaran.
Otak manusia juga menggunakan metode kerja dari kelima jalur informasi tersebut dalam memproses dan mengambil kembali berbagai informasi yang telah dipelajari. Individu umumnya mampu memvisualisasikan, berbicara dengan dirinya sendiri, merasakan (secara fisik atau emosional), membedakan berbagai rasa, membedakan berbagai aroma dan masih banyak lagi.
Setiap individu memiliki preferensi yang berbeda saat memproses informasi dan menindaklanjuti hasil pemikirannya dalam bentuk tindakan atau eksperesi. Perbedaan ini dapat dengan jelas anda perhatikan salah satunya melalui bahasa sensorik (sensory language) yang digunakan, seperti; "Masalah itu terasa seperti beban yang sangat berat di pundak saya." (Kinesthetic) "Dapatkah anda membayangkan apa yang sedang saya bicarakan?" (Visual) "Hal tersebut terdengar tidak asing bagi saya." (Auditory) Ketika individu menyelaraskan bahasa sensorik yang digunakan dengan lawan bicaranya, individu tersebut segera mendapatkan komunikasi yang efektif.
Gerakan bola mata juga mengindikasikan mekanisme yang sedang terjadi di pikiran individu. Berikut gerakan bola mata dan proses internal yang terjadi di pikiran: Gerakan Bola MataProses Internal : Atas kanan Membayangkan suatu gambar Atas kiri Mengingat suatu gambar Datar kanan Membayangkan suatu suara Datar kiri Mengingat suatu suara Bawah kanan Merasakan suatu rasa Bawah kiriDialog internal Presuposisi NLP memberikan seperangkat presuposisi bagi individu agar dapat berfungsi secara "normal". Individu tidak perlu meyakini setiap presuposisi ini, namun individu menjadi lebih efektif jika mengaplikasikannya seolah semua presuposisi berikut benar.
Tubuh dan pikiran terhubung satu sama lain Proses berpikir dapat mempengaruhi kondisi fisik. Demikian pula sebaliknya, kondisi fisik dapat mempengaruhi cara berpikir.
Sistem motorik (pergerakan)
Mengapa kita perlu memahami bagaimana otak mengendalikan pergerakan? Salah satu tujuan praktisnya adalah untuk menolong penderita kerusakan sumsum tulang belakang atau orang yang mengalami amputasi anggota badan. Otak mereka merencanakan pergerakan, tetapi informasi tersebut tidak dapat mencapai otot.
Gerakan motorik atau adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia. Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi, fisiologi, neurofisiologi maupun olah raga. Pengendalian motorik mempelajari postur dan gerakan serta mekanisme yang menyebabkannya. Terdapat berbagai jenis gerakan motorik : Gerakan refleks Gerakan terprogram Gerakan motorik halus : menulis, merangkai, melukis, berjinjit Gerakan motorik kasar : berjalan, merangkak, memukul, mengayunkan tangan Hal yang banyak dipelajari adalah Gerakan tangan seperti jenis genggaman, gerakan menjepit (pincer) Koordinasi antara gerakan berbagai anggota tubuh pada olahragawan, penari atau pemain alat musik, pengendalian gerakan motorik.
Gangguan pergerakan Penyakit parkinson
Dinamika Timbulnya Emosi secara Fisiologis Secara anatomi syaraf emosi, struktur otak manusia terdiri dari:Thalamus yang berfungsi sebagai ‘air traffic controller atau CPU komputer’. Korteks, yaitu ‘translator‘ atau filter berupa akal sehat.Amygdala, yaitu ‘emotional sentinel’ atau pencetus emosi. Proses penghantaran stimulus sehingga dimaknai sebagai sebuah pesan adalah informasi/stimulus PANCA INDERA korteks thalamus Reaksi emosi amygdala Du Prez (http://jameswidodo-heart.blogspot.com/2009/11/emotional-quality-management.html)
Skema Perspektif Cognitive Neoassociation (Brehm dan Kassin dalam Helmi dan Soedardjo, 1998).
Contoh dinamika biopsikologi Pada individu yang sedang marah (menggunakan bagan/ skema di atas)
Perkembangan kognitif -piaget Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, yaitu 1) kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan syaraf; 2) pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara orgnisme dengan dunianya; 3) interaksi social, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan social, dan
4) ekullibrasi, yaitu adanya kemampuan atau sistem mengatur dalam diri organisme agar dia selalu mampu mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
Jean Piaget menekankan bahwa anak-anak membangun secara aktif dunia kognitif mereka; informasi tidak sekadar dituangkan ke dalam pikiran mereka dari lingkungan. Seorang anak melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi hingga masa dewasa.
Tahap-tahap perkembangan Piaget : Tahap sensorimotorik (0-2 tahun) Tahap praoperasional (2-7 tahun) Tahap operasi konkret (7-11 tahun) Tahap operasi formal (mulai 11 atau 12 tahun)
TAHAPAN PERKEMBANGAN PIAGET Kemauan dalam kemampuan kognitif dianggap bertahap dan teratur selama masa kanak-kanak, tetapi Piaget menggambarkan urutan dari 4 tahap kualitatif tertentu, yaitu : Tahap Sensorimotor (0-18 bulan), Tahap Praoperasional (18 bln sampai 7 tahun), Tahap Operasional Konkret (7-12 tahun) dan Tahap Operasional Formal (12 tahun dan seterusnya). Urutan ini tidak berubah – ubah, sehingga tiap-tiap anak normal akan melalui tahap-tahap ini dalam urutan yang sama
1. Tahap Sensorimotor Pertumbuhan kognitif didasarkan pada tindakan panca indera dan motorik. Dimulai dengan tindakan yang terutama berbentuk reaksi refleks. Dalam tahap terakhir dari periode sensori motor, anak membentuk gambaran mental, dapat meniru tindakan orang lain yang telah lalu dan merancang arti baru dari pemecahan persoalan dengan menggabungkan skema yang didapat sebelumnya dengan pengetahuan secara mental. Dalam periode singkat dari 18 bulan atau 2 tahun “anak itu telah mengubah dirinya dari organisme yang sama sekali tergantung pada sifat refleks bawaan lainnya menjadi orang yang mampu berpikir secara simbolik”
Tahap Sensorimotorik 1. Berlangsung pada usia 0 – 2 tahun. 2. Perkembangan mental ditandai oleh kemajuan yang pesat dalam kemampuan bayi mengorganisasikan & mengkoordinasikan sensasi melalui gerakan2 dan tindakan2 fisik. Tahap sensorimotorik terbagi 6 periode 1. Periode 1: refleks (0 – 1 bulan) 2. Periode 2: kebiasaan (1 – 4 bulan) 3. Periode 3: reproduksi (4 – 8 bulan) 4. Periode 4: koordinasi skema (8 – 12 bulan) 5. Periode 5: eksperimen (12 – 18 bulan) 6. Periode 6: representasi (18 – 24 bulan)
Ciri-ciri sensorimotor 1. Didasarkan tindakan praktis. 2. Inteligensi bersifat aksi, bukan refleksi. 3. Menyangkut jarak yang pendek antara subjek dan objek. 4. Mengenai periode sensorimotor:
2. Tahap Praoperasional Manipulasi symbol. Hal ini dinyatakan dalam meniru yang tertunda (menghasilkan suatu tindakan yang telah dilihat di masa lalu) dan dalam imajinasi anak-anak atau pura-pura bermain. Anak-anak sudah mampu menggunakan tanggapan simbolik. Namun pada tahap ini, anak-anak masih memiliki keterbatasan berpikir dalam beberapa hal penting. Menurut Piaget karakteristiknya adalah egosentris; anak praoperasional mempunyai kesulitan untuk membyangkan bagaimana benda-benda itu terlihat dari perspektif orang lain
3. Tahap Operasional Konkret Penentuan pencapaian tahap operasi konkret ini ialah kemampuan untuk melakukan operasi mental yang fleksibel dan dapat diputar balikkan sepenuhnya. Anak-anak pada tahap ini mengerti peraturan dasar logis tertentu (disebut grouping oleh piaget) dan karenanya mampu berpikir logis dan kuantitatif dengan cara yang tidak kelihatan dalam tahap praoperasional.
Anak-anak pada tahap ini mampu berperilaku objektif dalam mengkai kejadian. Mereka juga mampu untuk desenter, yaitu memusatkan perhatiannya pada beberapa atribut sebuah benda atau kejadian secara bersamaan dan mengerti hubungan antar dimensi. Tahap operasi konkret (7- 11 tahun)
Logika tentang sifat reversibilitas dan kekekalan. Berpikir decentering, seriasi, klasifikasi, kesimpulan probalistis. Tidak lagi egosentris. Masih terbatas pada hal-hal konkret. Belum dpt memecahkan persoalan yang abstrak.
4. Tahap Operasi Formal Salah satu ciri jelas dalam tahap perkembangan ini ialah kemampuan untuk berpikir tentang masalah – masalah hipotetis—apa yang terjadi— maupun yang nyata dan berpikir kemungkinan- kemungkinan seperti juga yang actual. Anak sudah dapat memanipulasi gagasan tentang situasi hipotesis.
Tanda lain dari pemecahan masalah dalam tahap operasi formal yaitu mencari pemecahan secara sistematis, bila berhadapan dengan sebuah masalah orang dewasa, untuk menimbang semua kemungkinan untuk memecahkan masalah dan dengan hati – hati mempelajari logika dan keefektifan masing-masing.
Tahap operasi formal (mulai 11-15 tahun) Mulai perkembangan reasoning dan logika remaja. Asimilasi dan akomodasi berperan membentuk skema lebih menyeluruh. Pemikiran remaja = dewasa secara kualitas, namun beda kuantitas, skema org dewasa lebih banyak. Pemikiran deduktif, induktif dan abstraktif. Dalam pemikiran operasi formal, operasi mental diorganisasi dalam urutan operasi yang lebih tinggi (Higher-order operations). Higher-order operations ialah cara mengunakan aturan abstrak untuk memecahkan sejumlah masalah.
Contoh kasus : Mr X. (60 tahun) Keluhan : Latar Belakang : insomnia, 2 bulan Telapak tangan sering berkeringat Sering merasa gelisah Latar Belakang : Pensiunan Aktivitas hanya di rumah memelihara kebun Di rumah bersama dengan istri, anak sulung (laki- laki) dan menantu. Anak sulung sedang tidak bekerja sudah 6 bulan ini (karena PHK dari tempat kerjanya)
Nona Y (16 tahun) : Keluhan : Latar belakang : Sering pingsan selama 1 tahun ini Sering pusing Latar belakang : Saat ini kelas 2 SMA Berada di sekolah favorit Di rumah dengan ayahnya (usia 55 tahun) Ibunya TKW di Singapura sejak 2 tahun lalu, baru pulang 1 x (tahun lalu) Prestasi sekolah menurun
Mr W (30 tahun) Keluhan : Latar belakang : Gagal ginjal Cuci darah seminggu 2 x Sering pusing Latar belakang : Sering marah di kantor Pernah mau berkelahi di kantor karena selisih paham dengan rekannya Akan diberi sanksi karena dinilai tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik Cuci darah sudah 2 tahun Anak bungsu masih kelas 3 SMA Istri hanya ibu rumah tangga Membutuhkan biaya
Tugas Kelompok : Carilah 1 kasus pasien / klien yang mengalami gangguan fisik dan berakibat pada psikis atau sebaliknya. Format laporan : Deskripsi kasus Latar belakang pasien Dinamika biopsikologi Bentuk treatment/ pendekatan/ empati yang dapat dilakukan Maksimal (3 halaman A4)