SEMINAR PROPOSAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN OLEH: JOSUA FRANSISKO MUNTHE EFEKTIFITAS PEMANFAATAN PUSTAKA DIGITAL SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROPINSI SUMATERA UTARA SEMINAR PROPOSAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN OLEH: JOSUA FRANSISKO MUNTHE JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
MENU BAB I BAB II BAB III VIDEO
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dinegara-negara maju, pemanfaatan teknologi online untuk aktifitas perpustakaan dikembangkan sejak tahun 1950-an oleh Michigan Institute of Technology untuk membuat program komputer yang menyimpan dan mencari teks. Dikembangkan lagi oleh Lookheed Missilles Corporation di Palo Alto, Amerika Serikat dengan database (pangkalan data) yang dapat ditelusuri menggunakan fasilitas telefon. Di Indonesia pengembangan perpustakaan berbasis ICT dikembangkan pertama sekali oleh IPB diakhir tahun 1990-an diikuti ITB, UI, UNTAR dan Perpustakaan Nasional. Di Sumatera Utara, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara mewujudkan pustaka digital pada tanggal 31 Januari 2008 bekerja sama dengan TELKOM DIVRE I Sumatera.
Dari hasil penelitian: Penelitian yang dilakukan oleh University of Bergen (Norwegia) : pengaruh teknologi informasi dan komunikasi telah memesatkan perpustakaan virtual (virtual library) yang digunakan setiap orang, dimana saja dan kapan saja. Chinese Science Digital Library: kemampuan digital library menyediakan keperluan riset dan kebutuhan semua kalangan diterima langsung dengan penuh antusias. Dari observasi penulis di BAPERASDASU : melihat kegiatan yang dilakukan pengunjung/pengguna digital library belum secara efektif dimanfaatkan berdasarkan keahlian yang harus digunakan di era digital saat ini.
Tujuh keterampilan di era digital: LITERACY TOOL : menggunakan dan memahami perangkat teknologi informasi. RESOURCE TOOL : memahami siapa yang memproduksi informasi. SOCIAL-STRUCTURAL LITERACY : memahami siapa yang menghasilkan, apa kaitannya, lembaga yang dominan, sebagai proses investigasi untuk kegiatan ilmiah. RESEARCH LITERACY : menggunakan perangkat berbasis IT sebagai alat penelitian. PUBLISHING LITERACY : keahlian untuk mengubah dan mempublikasikan ide ilmiah melalui ICT. EMERGING TECHNOLOGY LITERACY : penyesuaian diri dengan perkembangan ICT dan memanfaatkannya untuk pengembangan ilmu pengetahuan. CRITICAL LITERACY : evaluasi kritis terhadap teknologi telematika di setiap kegiatan.
TUJUH KEAHLIAN/KEMAMPUAN DI ERA DIGITAL IDENTIFIKASI MASALAH Dari observasi yang dilakukan penulis terdapat masalah yang didapati di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumatera Utara, antara lain: (a) penerapan dan penggunaan electronic serial literature (konten kepustakaan digital) perlu adanya riset yang mendukung dan evidence untuk pengembangan perpustakaan, (b) penggunaan konten CD dan audio sebagai rich-source bagi perpustakaan perlu diteliti lebih lanjut, (c) penggunaan retrieval system (temu kembali), (d) eksistensi pustaka digital masih perlu diteliti lebih jauh, (e) pemuatan metadata perlu dianalisis pengembangannya. TUJUH KEAHLIAN/KEMAMPUAN DI ERA DIGITAL
BATASAN MASALAH “Efektifitas Pemanfaatan Pustaka Digital sebagai Sumber Belajar di Bada Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara (BAPERASDASU)” RUMUSAN MASALAH “Bagaimana efektifitas pemanfaatan pustaka digital sebagai sumber belajar di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara (BAPERASDASU)” TUJUAN PENELITIAN Memperoleh data tentang efektifitas pemanfaatan pustaka digital sebagai sumber belajar di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara (BAPERASDASU).
MANFAAT PENELITAN Sebagai bahan masukan untuk pengguna pustaka digital menggunakan sumber belajar berupa informasi dan komunikasi yang dilakukan dengan memperhatikan keterampilan di era digital. Sebagai bahan masukan bagi Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara untuk lebih mengembangkan kualitas pustaka digital, dan referensi observasi sebagai arsip di BAPERASDASU yang akan dibaca siapa saja sebagai bahan penelitian berkelanjutan. Sebagai bahan masukan bagi Jurusan Teknologi Pendidikan Unimed untuk menggeluti lingkup teknologi informasi dan komunikasi, menganalisis perkembangan isu-isu ICT yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis mengenai efektifitas pemanfaatan pustaka digital sebagai sumber belajar di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara.
BAB II KAJIAN PUSTAKA Kerangka Teoritis Efektifitas Pustaka Digital Kata efektifitas berasal dari kata dasar “efek” yang berarti dalam hasil frasa tingkat (atau luas); hasil; kesan/pengaruh diproduksi fikiran penonton, pendengar, pembaca; perubahan sebab oleh seseorang/sesuatu hal; dan mengambil sesuatu untuk digunakan atau dioperasikan. Efektifitas penggunaan pustaka digital identik dengan information literacy (melek informasi). Dikalangan akademik, dalam konteks perubahan dalam pengajaran dan penelitian telah tampak persoalan melek digital.
American Library Association (ALA) Presidential Committee on Information Literacy menyatakan bahwa: “….menjadi melek informasi, seseorang harus mampu mengenal kapan informasi dibutuhkan dan memiliki kecakapan untuk melokasikan, mengevaluasi, dan menggunakan seefektif mungkin kebutuhan informasi”.
SOCIAL-STRUCTURAL LITERACY RESEARCH LITERACY PUBLISHING LITERACY Tujuh keterampilan di era digital: LITERACY TOOL RESOURCE TOOL SOCIAL-STRUCTURAL LITERACY RESEARCH LITERACY PUBLISHING LITERACY EMERGING TECHNOLOGY CRITICAL LITERACY (Sumber: Putu Laxman Pendit, dkk: 2007)
Pustaka Digital The Digital Library Federation menyatakan bahwa: pustaka digital (digital library) adalah organisasi yang menyediakan sumber-sumber, termasuk staff special, menyeleksi, struktur, menawarkan akses intelektual, menginterpretasi, mendistribusi, memelihara integritas, dan menjamin ketekunan sepanjang waktu dari koleksi dari kerja-digital sehingga mereka membaca dan didapatkan secara ekonomis untuk digunakan dengan ditegaskan oleh sebuah komunitas atau organisasi-organisasi. Definisi dari pustaka digital yang mengacu pengertian yang telah dikutip adalah integrasi dan keterkaitan antar berbagai jenis format data dalam jumlah yang sangat besar, disimpan dan disebarkan melalui sebuah jaringan telekomunikasi raksasa yang bersifat global, dan terjadinya resource sharing.
INFRASTRUKTUR DIGITAL LIBRARY
Perpustakaan Connected-Internet Fungsi internet dalam pustaka digital dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan, yaitu: (Siregar: 2004): Komunikasi Dasar electronic mail (e-mail), forum dan obrolan online seperti Facebook, Twitter, Friendster, My Pulau yang memakai sistem BBS (Bulletin Board System). Komunikasi Interaktif temu-balik informasi (retrieval information) seperti : Weblog, Blogger. Sumber daya dan layanan informasi lanjutan pengiriman berkas elektronik yang disebut File Transfer Protocol (FTP) : mentransfer berkas dari satu komputer ke komputer lainnya. Pemanfaatan internet dalam pustaka digital, suatu hal yang tak terpisahkan adalah search engine.
PERPUSTAKAAN DIGITAL DALAM SERVER E-MAIL (APLIKASI GOOGLE)
SUMBER BELAJAR Association Educational and Communication Technology (AECT) (Sadiman: 2003) mengklasifikasikan sumber belajar, yaitu: pesan (message) orang (people) bahan (materials) alat (device) teknik atau metode (technique or method) latar (setting)
PPustaka Digital
Fungsi Sumber Belajar Memperbaharui produktifitas pendidikan. Memberikan kemampuan pendidikan yang sifatnya lebih individual. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran. Lebih memantapkan pembelajaran. Memungkinkan belajar secara seketika. Memungkinkan penyajian pendidikan yang luas, terutama dengan adanya media komunikasi dibarengi telekomunikasi.
Pustaka Digital sebagai Media VISUAL VIDEO AUDIO SUMBER BELAJAR E-MAIL MAILING LIST DIALOG INTERAKTIF INISIAL FORMAT BASIS TEKS REPRESENTASE DIGITAL WIKIMEDIA WEBLOG VIRTUAL FORUM
KERANGKA KONSEPTUAL Penggunaan pustaka digital berdasarkan keterampilan di era digital saat ini menurut Saphiro dan Hughes dapat diasumsikan bahwa pemanfaatan pustaka digital sebagai sumber belajar dapat lebih efektif dan akan mempermudah pembelajaran yang dilakukan oleh pengguna/pemakai pustaka digital. Maka dari itu, pengguna/pemakai pustaka digital harus memiliki keterampilan-keterampilan di era digital ini untuk menanggapi hadirnya pustaka digital, sehingga dengan maksimal dapat digunakan sebagai sumber belajar- multimedia.
PERTANYAAN PENELITIAN Bagaimana efektifitas pemanfaatan pustaka digital sebagai sumber belajar di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara (BAPERASDASU).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Dilakukan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara pada bulan April B. METODE PENELITIAN Metode deskriptif untuk melihat efektifitas pemanfaatan pustaka digital sebagai sumber belajar.
Sampel yang digunakan adalah “sampel seadanya” dengan 50 responden C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi : pengunjung yang menggunakan pustaka digital. Populasi yang dipilih tidak dibatasi. Sampel yang digunakan adalah “sampel seadanya” dengan 50 responden
Defenisi Operasional Variabel Efektifitas pustaka digital adalah kemampuan untuk menggunakan media digital secara efisien dengan segala kekayaan informasi yang ada didalamnya, memahami dasar teknologi informasi dan komunikasi, reflex terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada sektor pendidikan.
Teknik Pengumpulan Data Alat atau instrument yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah angket. Jenis angket yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang efektifitas pustaka digital sebagai sumber belajar adalah angket tertutup. Masing-masing pengguna memilih empat (4) jawabn alternative atau kategori. Masing-masing pilihan dinilai menurut Skala Likert. Kategori tersebut adalah “sering”, “sedang”, “jarang”, dan “tidak pernah”, dengan skor : (4), (3), (2), (1).
DESKRIPSI ANGKET VARIABEL INDIKATOR Efektifitas Pemanfaatan Pustaka Digital sebagai Sumber Belajar Tool Literacy (2 item) Resource Literacy (5 item) Social-Structural Literacy (2 item) Research Literacy (2 item) Publishing Literacy (2 item) Emerging Technology Literacy (2 item) Critical Literacy (5 item)
Teknik Analisa Data P= x 100 %
TERIMA KASIH