PENCEMARAN AKIBAT KEBAKARAN HUTAN Di susun oleh : Dessy Nuraini Ristianty Moh Faiz Mahmuda Nurul Aini Kesuma Wardhani
Macam-macam Jenis Hutan Penyebab Kebakaran Hutan Contoh Dampak Kebakaran Hutan Dampak Kebakaran Hutan Zat yang Terkandung pada Asap Kebakaran Hutan
Macam-macam Jenis Hutan 1. Hutan Bakau Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai berlumpur. Contoh : pantai timur kalimantan, pantai selatan cilacap, dll. 2. Hutan Sabana Hutan sabana adalah hutan padang rumput yang luas dengan jumlah pohon yang sangat sedikit dengan curah hujan yang rendah. Contoh : Nusa tenggara. 3. Hutan Rawa Hutan rawa adalah hutan yang berada di daerah berawa dengan tumbuhan nipah tumbuh di hutan rawa. Contoh : Papua selatan, Kalimantan, dsb.
Macam-macam Jenis Hutan 4. Hutan Hujan Tropis Hutan hujan tropis adalah hutan lebat / hutan rimba belantara yang tumbuh di sekitar garis khatulistiwa / ekuator yang memiliki curah turun hujan yang sangat tinggi. Hutan jenis yang satu ini memiliki tingkat kelembapan yang tinggi, bertanah subur, humus tinggi dan basah serta sulit untuk dimasuki oleh manusia. Hutan ini sangat disukai pembalak hutan liar dan juga pembalak legal jahat yang senang merusak hutan dan merugikan negara trilyunan rupiah. Contoh : hutan kalimantan, hutan sumatera, dsb.
Macam-macam Jenis Hutan 5. Hutan Musim Hutan musim adalah hutan dengan curah hujan tinggi namun punya periode musim kemarau yang panjang yang menggugurkan daun di kala kemarau menyelimuti hutan.
Penyebab Kebakaran Hutan Pembersihan lahan Kebakaran tak disengaja Api sebagai senjata Memperbaiki jalan masuk Kepemilikan lahan Alokasi pemanfaatan lahan Insentif ekonomi Praktek-praktek kehutanan yang buruk Perpindahan penduduk Kekurang cukupan pencegahan kebakaran
Dampak Kebakaran Hutan Dampak terhadap sosial, budaya dan ekonomi, di antaranya berupa: hilangnya sejumlah mata pencaharian masyarakat di dan sekitar hutan; terganggunya aktivitas sehari-hari; peningkatan jumlah hama; terganggunya kesehatan; dan produktivitas menurun. Dampak terhadap ekologis dan kerusakan lingkungan, diantaranya berupa: hilangnya sejumlah spesies; ancaman erosi; perubahan fungsi pemanfaatan dan peruntukan lahan; penurunan kualitas air; terganggunya ekosistem terumbu karang; menurunnya devisa negara; dan sedimentasi di aliran sungai.
Dampak Kebakaran Hutan Dampak terhadap hubungan antar negara. Asap kebakaran tersebut tidak mengenal batas administratif, sehingga dengan terbawa angin sebagian negara tetangga ikut menghirup asap yang ditimbulkan dari kebakaran di Indonesia. Akibatnya hubungan antara negara menjadi terganggu. Dampak terhadap perhubungan dan pariwisata. Tebalnya asap mengganggu transportasi udara. Sering sekali terdengar sebuah pesawat tidak bisa turun di satu tempat karena tebalnya asap yang melingkungi tempat tersebut. Hal ini, tentu akan mengganggu bisnis pariwisata karena keengganan orang untuk berada di tempat yang dipenuhi asap.
Dampak Kebakaran Hutan Partikel yang dihasilkan oleh kebakaran akan mengganggu pernafasan, dan pajanan terhadap konsentrasi tinggi partikel dapat mengakibatkan batuk terus-menerus, berdahak, bersin dan kesulitan bernafas. Dampak asap dari kebakaran hutan berkisar dari iritasi mata dan saluran pernafasan sampai kepada gangguan serius, termasuk berkurangnya fungsi paru-paru, bronchitis, bertambah buruknya asma dan kematian pradini.
Bahan Polutan Primer pada Asap Kebakaran Hutan senyawa hidrokarbon CO (karbon monoksida) CO2 (karbon dioksida) SOx (senyawa sulphur oksida) NO2 (nitrogen dioksida)
Senyawa Hidrokarbon Hidrokarbon diudara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalulintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.
CO (Karbon Monoksida) Karbon monoksida adalah gas yang bersifat membunuh makhluk hidup termasuk manusia. Zat gas CO ini akan mengganggu pengikatan oksigen pada darah karena CO lebih mudah terikat oleh darah dibandingkan dengan oksigen dan gas-gas lainnya. Pada kasus darah yang tercemar karbon monoksida dalam kadar 70% hingga 80% dapat menyebabkan kematian pada orang. gas CO bereaksi dengan darah (hemoglobin) : Hemoglobin + O2 –> O2Hb (oksihemoglobin) Hemoglobin + CO –> COHb (karboksihemoglobin)
CO2 (Karbon Dioksida) Karbon dioksida adalah zat gas yang mampu meningkatkan suhu pada suatu lingkungan sekitar kita yang disebut juga sebagai efek rumah kaca. Dengan begitu maka temperatur udara di daerah yang tercemar CO2 itu akan naik dan otomatis suhunya menjadi semakin panas dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan karena CO2 akan berkonsentrasi dengan jasad renik, debu dan titik-titik air yang membentuk awan yang dapat ditembus cahaya matahari namun tidak dapat melepaskan panas ke luar awan tersebut. Keadaan seperti itu mirip dengan kondisi rumah kaca tanpa AC dan fentilasi udara yang cukup.
SOx (senyawa sulphur oksida) Sebagian besar pencemaran udara oleh gas belerang oksida (SOx) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama batu bara. Adanya uap air dalam udara akan mengakibatkan terjadinya reaksi pembentukan asam sulfat maupun asam sulfit. Reaksinya adalah sebagai berikut : SO2 + H2O -> H2SO3 SO3 + H2O -> H2SO4 Apabila asam sulfat maupun asam sulfit tersebut ikut berkondensasi di udara dan kemudian jatuh bersama-sama air hujan sehingga pencemaran berupa hujan asam tidak dapat dihindari lagi. Hujan asam ini dapat merusak tanaman, terkecuali tanaman hutan. Kerusakan hutan ini akan mengakibatkan terjadinya pengikisan lapisan tanah yang subur.
NO2 (nitrogen dioksida) NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru ( edema pulmonari ). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Pemajanan NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas.