BAHAN MASUKAN TERHADAP BEBERAPA JUDUL DALAM LOKAKARYA FAKTOR-FAKTOR PENENTU EMISI CO2 PADA PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PERKOTAAN Selasa, 15 Pebruari 2005 Oleh : Suprapto 1. Kontribusi Kebijakan Penataan Ruang Kota Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, antara lain : Apakah kebijakan yang ada sudah cukup mendukung terhadap pengurangan emisi CO2 di perkotaan Apakah kebijakan tersebut sudah sinkron dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Kantor Kementrian Lingkungan Hidup ? Bila kebijakan penataan ruang kota yang ada belum menyentuh terhadap penurunan emisi CO2 apa kira-kira masukan terhadap penetapan kebijakan tersebut agar lebih kondusif. Masalah utama adalah bagaimana agar kebijakan tersebut disosialisasikan agar di-refer atau diterapkan oleh kementrian / departemen lainnya yang terkait. Setelah kebijakan tersebut itu ada, apakah peraturan peraturan yang mem-follow-up-I kebijakan tersebut itu ada ? Bagaimana dengan di Jepang, agar bisa digunakan sebagai acuan
2.Sumbangan aktivitas transportasi terhadap emisi CO2 Bagaimana gambaran konfigurasi moda sarana transportasi di permukiman di kota Cirebon (dalam procentage) antara mobil – sepedah motor - sepeda – beca khususnya di permukiman yang ditinjau Apakah benar bahwa sepeda motor lebih tinggi emisi CO2 nya dibandingkan dengan kendaraan roda empat / mobil 3. Penghijauan sebagai pereduksi emisi CO2 Mungkin perlu ada suatu indikator menyangkut satuan besaran reduksi CO2 tsb, misalnya dalam kg CO2 per keliling pohon / kawasan atau dalam besaran penurunan prosentase reduksi CO2 emission Dapat diusulkan dalam suatu faktor green open space yang wajib ada dalam suatu kawasan perkotaan (KepMen no 441/KPTS/98) yang diberlakukan lewat Perda.
4. Tata Masa Bangunan dan Lingkungan Apakah ketentuan menyangkut tata masa bangunan dan lingkungan yang memuat aspek upaya menurunkan emisi CO2 sudah ada dalam legal devices kita ? Bila belum ada bagaimana formulasinya untuk diusulkan masuk 5. Potensi emisi CO2 pada produksi bahan bangunan Apakah ada klasifikasi dari produksi bahan bangunan, baik organik, anorganik maupun komposit ? Demikian pula apakah ada pengklasifikasian menyangkut bahan bakar (fuel) yang digunakan apakah batu bara, bahan bakar minyak, geothermal atau lainnya. Apakah akan ada semacam satuan emisi CO2 yang dihasilkan per item jenis bahan bangunan dan per kalori bahan bakar per jam / hari / bulan / tahun Apakah ada satuan-satuan emisi CO2 yang dapat dikembangkan untuk bisa mengukur emisi yang dihasilkan dalam praktek pelaksanaan konstruksi di lapangan Bagaimana upaya yang sekarang ada atau dilakukan dalam mengurangi emisi CO2 di pabriknya (local or imported technology) Bagaimana dengan di Jepang sebagai perbandingan.
BAHASAN & MASUKAN TERHADAP MAKALAH MENGENAI EMISI CO2 DARI KONSUMSI ENERGI DOMESTIK 1. Hasil kajian yang didasarkan pada survey yang dilakukan di Cirebon telah dapat menentukan angka-angka yang cukup penting untuk dapat digunakan sebagai indikator perhitungan jumlah emisi CO2 di sektor rumah tangga. Angka-angka tersebut antara lain adalah : - Rata-rata emisi dari konsumsi bahan bakar rumah tangga : 74,8 kg CO2/rmh/bulan - Rata-rata emisi penggunaan gas dari perusahaan gas negara : 55 kg CO2/rmh/bulan - Rata-rata emisi dari penggunaan gas tabung adalah 48 kg kg CO2/rmh/bulan - Rata-rata emisi dari penggunaan minyak tanah adalah 96 kg CO2/rmh/bulan Dengan demikian apakah dapat berarti bahwa : melalui variasi dan jumlah aktivitas akan dapat diperoleh suatu hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan konsumsi energi yang digunakan dan implikasinya terhadap emisi CO2 yang dihasilkan ada dugaan bahwa semakin tinggi pendapatan justru semakin rendah emisi yang dihasilkan, contoh keluarga yg menggunakan tabung gas bisa menurunkan emisi CO2-nya
2.Emisi yang diperhitungkan disini adalah dari jenis emisi antropogenik (halaman 2). Jenis emisi apa yg tidak diperhitungkan (non antropogenik) dan kira-kira apa significant (dinyatakan dalam % misalnya). 3. Diambil contoh emisi langsung adalah emisi CO2 dari kendaraan bermotor (halaman 2). Mungkin sebaiknya diberikan contoh yang lain, karena pada paragraf sebelumnya dikatakan bahwa konsumsi energi dibatasi pada penggunaan bahan bakar dan energi untuk keperluan rumah tangga tidak memperhitungkan konsumsi energi untuk kendaraan pribadi dan industri.
4. Apa implikasi dari adanya kerancuan dalam mengkaitkan emisi CO2 dengan konsumsi energi listrik rumah tangga (halaman 5) terhadap prediksi & perhitungan emisi CO2 yg dihasilkan dari sektor rumah tangga 5. Upaya reduksi CO2 apa bisa diupayakan lebih spesifik dengan mencantumkan items yang dituju dan prediksi berapa % dapat direduksi tentunya dengan mempertimbangkan faktor-faktor driving force dan technology response yang ada saat ini (mungkin perlu survey / pendataan lebih lanjut). 6. Saya membaca suatu literatur mengenai konsumsi energi yang digunakan per peralatan rumah tangga (pemanas listrik, oven, dryer, pesawat TV, tape recorder, heater, hair-dryer dsb), apa ini bisa digunakan ?