Pemodelan Informasi1 Modul 4 CSDP step 4 & 5 Dosen : Wimmie Handiwidjojo, MIT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pertemuan 4 Heintje Hendrata, S.Kom Heintje Hendrata, S.Kom.
Advertisements

Basis data - day 2 Rachmat wahyu pramono Dosen Pembimbing:
MODUL 7 Dokumentasi Use Cases Pemodelan Informasi.
Pemodelan Informasi 1 Modul 6 CSDP step 7 & Implementasi Relasional.
Desain dan Pemrograman Web 1
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI1DESAIN DAN PEMROGRAMAN WEB 1 – PG110 – 3 SKS © 2009 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya Petukangan.
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI1DESAIN DAN PEMROGRAMAN WEB 1 – PG110 – 3 SKS © 2009 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya Petukangan.
Tugas Kelompok Pemodelan Informasi. TUGAS KELOMPOK  Tugas kelompok adalah tugas yang dikerjakan oleh sekelompok mahasiswa yang terdiri dari 3-4 orang.
Desain Fisik Database Oleh : ARI YAZID M. ( )
PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI1DESAIN DAN PEMROGRAMAN WEB 1 – PG110 – 3 SKS © 2009 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya Petukangan.
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI1DESAIN DAN PEMROGRAMAN WEB 1 – PG110 – 3 SKS © 2009 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya Petukangan.
© 2009 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya Petukangan Utara Jakarta Selatan Website:
© 2009 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya Petukangan Utara Jakarta Selatan Website:
Chapter 8 - Process Modeling
2 C H A P T E R Tjiptoadi nugroho CC sidoarjo
Latifah Rifani Materi: 4
Memahami konsep dasar ER Model. Mengenal notasi ER Diagram.
Tugas Individu Pemodelan Informasi
Entity-Relationship Model
Object Oriented Analysis and Design
Perancangan Basis Data secara Logika
ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM
Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Part 2
Relational Database Model
komponen Sistem informasi
Perancangan Database Secara Konseptual
EIH/Pengantar Sistem Informasi1 Etika dan Keamanan SI Eka Ismantohadi.
Pemodelan Informasi1 Modul 5 CSDP Step 6 Dosen: Wimmie Handiwidjojo, MIT.
Bagaimana merancang diagram E-R yang interaktif
Entity Relationship Model
EIH/Pengantar Sistem Informasi1 Etika dan Keamanan SI Eka Ismantohadi.
ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM
03 | Entity Relationship Diagram (ER- Diagram)
Interaksi Objek.
Bagaimana merancang diagram E-R yang interaktif
Relasi Tabel Pertemuan 11 Dewi, S.Kom.
BAB 2 MODEL-MODEL DATA ..
(Entity Relationship Diagram) Materi Pertemuan ke-5, 6, & 7
KONSEP MODEL ERD (Entity-relationship diagram)
Modul 03 Relational Model
Pemodelan Data Oleh : Encep Kurniawan Teknik Informatika STMIK Subang.
Transformasi Diagram ER. Diagram E-R yang diperoleh dari analisis entitas dan relasi sangat mudah untuk dipahami oleh pengguna yang membacanya, karena.
Pemodelan Data ER- Model.
Rekayasa Perangkat Lunak ER/D
Pemodelan Entity Relationship
Desain Database Dengan Model Entity Relationship (ER)
Pemodelan Data.
Entity-Relationship Model
MODEL RELASI ENTITAS (E-R MODEL)
Outline: Relational Data Model Entity Relationship Diagram
Primary Key pada ERD Desain Basis Data Budhi Irawan, S.Si, M.T.
ERD (Entity Relationship Diagram )
BAB 2 MODEL-MODEL DATA ..
Entity Relationship Model
Oleh : Devie Rosa Anamisa
Relasi Semester Ganjil TA
ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM
Ada beberapa sifat yang melekat pada suatu tabel :
Entity Relationship Model
Transformasi Diagram ER ke dalam basis data fisik
Atribut Tabel.
DESAIN DATA BASE.
Transformasi Diagram ER ke dalam basis data fisik
Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Part 2
MODEL KETERHUBUNGAN ENTITAS (Entity-Relationship)
MODEL HUBUNGAN ANTAR ENTITI
ORGANISASI FILE Penyimpanan ataupun penulisan charakter demi charakter yang ada didalam exsternal memori, harus diatur sedemikian rupa sehingga komputer.
Pemodelan Data ER-Model.
Tahapan pengembangan sistem basis data
Transcript presentasi:

Pemodelan Informasi1 Modul 4 CSDP step 4 & 5 Dosen : Wimmie Handiwidjojo, MIT

Pemodelan Informasi2 CSDP step 4 Menambah Uniqueness Constraint Uniqueness Constraint sangat penting peranannya manakala skema konseptual di petakan kedalam skema relasionalnya. Manfaat dari constraint: –untuk menguji apakah tipe fakta yang dibuat memiliki arity yang benar –dapat menguji apakah tipe faktanya telah elementer atau belum dan jika belum harus dipecah lagi Menambahkan constraint pada tipe fakta biner Perhatikan contoh skema berikut:

Pemodelan Informasi3 CSDP step 4 Menambah Uniqueness Constraint (2) Dari populasi data diatas kita dapatkan bahwa student ‘Adam’ muncul sebanyak dua kali, demikian juga pada subject ‘CS112’. Relasi diatas menunjukkan many to many (atau m:n) artinya seorang mahasiswa dapat belajar banyak subyek dan satu subyek dapat diambil oleh banyak mahasiswa. Constraint digambarkan dengan panah yang memiliki dua mata.

Pemodelan Informasi4 CSDP step 4 Menambah Uniqueness Constraint (3) Diagram hubungan many to many Tipe fakta diatas bila di beri constraint akan seperti skema berikut

Pemodelan Informasi5 CSDP step 4 Menambah Uniqueness Constraint (4) Perhatikan contoh berikut: Kolom 1 benar-2 unik karena tidak ada duplikasi. Hubungan ini menunjukkan bahwa seorang student tidak diperkenankan meng-ambil dua program pada saat yang sama. Hubungan ini sering disebut dengan many to one (n:1) lawannya disebut dengan one to many (1:n)

Pemodelan Informasi6 CSDP step 4 Menambah Uniqueness Constraint (5) Diagram many to one (n:1) Untuk hubungan many to one, maka constraint hanya digambarkan pada kolom yang isinya unik saja. Lihat skema berikut.

Pemodelan Informasi7 CSDP step 4 Menambah Uniqueness Constraint (6) Hubungan one to one dapat digambarkan seperti pada diagram berikut. Pada skema disamping, kita dapatkan bahwa hubungan one to one (1:1) sangat jelas terlihat. Hanya ada paling banyak seorang politisi yang dapat menjadi kepala negara. Sebaliknya tidak ada negara yang dipimpin oleh lebih dari satu orang politisi. Jadi dalam hubungan (1:1) tidak boleh ada pengulangan di kedua kolom.

Pemodelan Informasi8 CSDP step 4 Menambah Uniqueness Constraint (7) Ada empat kemungkinan uniqueness constraint pada tipe fakta biner masing-2 adalah: –many to many –many to one –one to many –one to one

Pemodelan Informasi9 CSDP step 4 Menambah Uniqueness Constraint (10) Many to one Tidak boleh ada duplikasi pada kolom a One to many Tidak boleh ada duplikasi pada kolom b One to one Tidak boleh ada duplikasi pada kedua kolom Many to many Setiap a boleh memiliki relasi dengan banyak b atau sebaliknya

Pemodelan Informasi10 CSDP step 4: Latihan Dengan mengabaikan semua predikat dan mode referensi untuk penyederhanan, tambahkan uniqueness constraint pada skema berikut untuk setiap populasi yang sudah disediakan

Pemodelan Informasi11 CSDP step 4 Uniqueness Constraint pada 3-arity atau lebih Perhatikan skema disamping. Kita dapat menyatakan bah-wa kolom 1 dan 3 harus ber- pasangan selain itu (1,3) bersifat unik. Kolom 2 tidak memiliki makna jika (1,3) ti- dak dipenuhi. Karena (1,3) unik, maka pada kedua ko-lom itu dapat ditambahkan constraint. Lihat skema dibawah.

Pemodelan Informasi12 CSDP step 4 Uniqueness Constraint pada 3-arity.. (2) Berikut ini adalah kemungkinan-kemungkinan constraint yang dapat dikenakan pada ternary Constraint dasar yang diijinkan pada ternary

Pemodelan Informasi13 CSDP step 4 Uniqueness Constraint pada 3-arity.. (3) Berikut ini adalah kemungkinan-kemungkinan constraint yang dapat dikenakan pada ternary Kombinasi Constraint yang diijinkan pada ternary

Pemodelan Informasi14 CSDP step 4 Uniqueness Constraint pada 3-arity.. (4) Berikut ini adalah kemungkinan-kemungkinan constraint yang TIDAK dapat dikenakan pada ternary Constraint yang tidak diijinkan pada ternary

Pemodelan Informasi15 CSDP step 4 External Uniqueness Constraint External Constraint berlaku pada dua atau lebih peran dari predikat yang berbeda. Perhatikan tabel berikut: Informasi yang dapat kita turunkan dari tabel diatas adalah: - The Student with student# ‘001’ has the StudentName ‘Adam J’ - The Student with student# ‘001’ is in the Class with code ‘11A’ Skema diagramnya akan seperti diagram berikut

Pemodelan Informasi16 CSDP step 4 External Uniqueness Constraint (2) Dari tabel di dapatkan peran bahwa nama student boleh sama selama student# berbeda dan berada dalam kelas yang berbeda. Untuk mengatasi keunikan ini, maka perlu ditambahkan simbol u pada skema untuk menyatakan bahwa ada external constraint telah terjadi. Dengan adanya external constraint ini tidak dimungkinkan student dengan nama sama, tetapi student# berbeda boleh berada dalam kelas yang sama. Dikatakan external karena constraint ini melakukan pembatasan diluar constraint yang ada. Lihat skema berikut yang mengandung external constraint.

Pemodelan Informasi17 CSDP step 4 External Uniqueness Constraint (3) Dari tabel kita lihat bahwa antara nama student dan kelas harus unik. u

Pemodelan Informasi18 CSDP step 4 External Uniqueness Constraint (4) Perhatikan tabel disamping. Sepintas kita langsung dapat melihat bahwa skema dari tabel ini dapat mengandung external constraint. Skema konseptual dari tabel diatas akan seperti diagram disamping.

Pemodelan Informasi19 CSDP step 4 External Uniqueness Constraint (5) External constraint akan muncul bilamana kita membuat skema konseptual dalam bentuk diagram nested.

Pemodelan Informasi20 CSDP step 5: Mandatory Roles Jika kita perhatikan tabel dibawah ini. Tanda “?” menunjukkan nilai NULL, berarti nilai sesungguhnya belum disimpan. Sebagai contoh pasien “Brown S” mungkin mempunyai telpon, dimana informasinya belum dicatat, atau bisa jadi ia tidak mempunyai telpon. Pada step 5 ini kita perlu memberikan tanda apakan peran yang dimainkan bersifat mandatory (keharusan) ataukah optional (bukan keharusan). Suatu peran dikatakan madatory, jika dan hanya jika semua keadaan dari basis pengetahuan memiliki peran yang harus dimainkan oleh setiap anggota dari populasi.

Pemodelan Informasi21 CSDP step 5: Mandatory Roles (2) Perhatikan diagram skema berikut: Peran mandatory mudah diberikan jika diagram menyertakan semua tipe faktu, dan sample populasinya cukup signifikan. Simbol mandatory berupa bulatan hitam yang dilekatkan pada tipe obyek

Pemodelan Informasi22 CSDP step 5: Mandatory Roles (3) Untuk setiap keadaan: Setiap anggota dari populasi (A) memainkan r. pop (a) = pop (r) Jika perannya bersifat mandatory, maka populasinya selalu sama dengan total populasi dari tipe obyek. Dengan kata lain tidak boleh ada entitas yang tidak memiliki anggota (kosong) atau bernilai null. Umumnya pembuatan skema diagramnya dilakukan secara implisit. Lihat gambar samping. Tipe obyek sebelah kanan pasti berperan sebagai pemegang mandat. Jadi tidak perlu digambarkan noktah hitamnya.

Pemodelan Informasi23 CSDP step 5: Mandatory Roles (4) Perhatikan contoh berikut. Dari tabel diatas jika di gambar skema diagramnya sekaligus dilengkapi dengan peran mandatorynya akan nampak seperti pada diagram berikut.

Pemodelan Informasi24 CSDP step 5: Mandatory Roles (5) Bilamana ada banyak tipe obyek yang sama pada skema yang besar ataupun jika dijumpai dalam beberapa halaman, maka perlu dibuat tanda duplikasi berupa lingkaran elips ganda. Lihat diagram disamping.

Pemodelan Informasi25 CSDP step 5: Mandatory Roles (6) Perhatikan beberapa contoh diagram yang memiliki peran mandatory Skema dari tabel diatas dapat dilihat pada slide berikut.

Pemodelan Informasi26 CSDP step 5: Mandatory Roles (7)