BAB IV S K A L A.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Graf.
Advertisements

Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Pemrograman Terstruktur
START.
Dimensi Tiga (Proyeksi & Sudut).
Menunjukkan berbagai peralatan TIK melalui gambar
Tugas Praktikum 1 Dani Firdaus  1,12,23,34 Amanda  2,13,24,35 Dede  3,14,25,36 Gregorius  4,15,26,37 Mirza  5,16,27,38 M. Ari  6,17,28,39 Mughni.
PERANGKAT AKREDITASI SD/MI
1suhardjono waktu 1Keterkatian PKB dengan Karya Inovatif, Macam dan Angka Kredit Karya Inovatif (buku 4 halaman ) 3 Jp 3Menilai Karya Inovatif.
UKURAN PEMUSATAN Rata-rata, Median, Modus Oleh: ENDANG LISTYANI.
Pendahuluan Tujuan yang umum dan penting: mempelajari suatu kelompok besar (populasi) dengan cara melakukan pengujian data dari beberapa anggota kelompok.
LATIHAN SOAL HIMPUNAN.
Korelasi dan Regresi Ganda
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
1. = 5 – 12 – 6 = – (1 - - ) X 300 = = = 130.
KETENTUAN SOAL - Untuk soal no. 1 s/d 15, pilihlah salah satu
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
DISTRIBUSI PROBABILITAS
BAHAN AJAR STATISTIKA ELEMENTER MAA 306
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-9
MATRIKS Trihastuti Agustinah.
Fadjar Shadiq, M.App.Sc Widyaiswara PPPPTK Matematika
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Statistika Deskriptif
WEEK 6 Teknik Elektro – UIN SGD Bandung PERULANGAN - LOOPING.
ANALISA NILAI KELAS A,B,C DIBUAT OLEH: NAMA: SALBIYAH UMININGSIH NIM:
WORKSHOP INTERNAL SIM BOK
HITUNG INTEGRAL INTEGRAL TAK TENTU.
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
UKURAN PENYEBARAN DATA
STATISTIKA pertemuan 1 DR.EUIS ETI ROHAETI,M.PD.
Integrasi Numerik (Bag. 2)
SKALA PENGUKURAN.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
: : Sisa Waktu.
Luas Daerah ( Integral ).
SEGI EMPAT 4/8/2017.
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
Turunan Numerik Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus Informatika I
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Bab 10 Struktur Sekor Struktur Sekor
Waniwatining II. HIMPUNAN 1. Definisi
Aritmatika Bilangan Biner
SEGI EMPAT Oleh : ROHMAD F.F., S.Pd..
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
Algoritma Branch and Bound
Umi Sa’adah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2012
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir
BAB XII PROBABILITAS (Aturan Dasar Probabilitas) (Pertemuan ke-27)
SISTEM PERSAMAAN LINIER
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Statistika Deskriptif: Statistik Sampel
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
7. RANTAI MARKOV WAKTU KONTINU (Kelahiran&Kematian Murni)
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
P OHON 1. D EFINISI Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit 2.
Korelasi dan Regresi Ganda
Dimensi Tiga (Jarak) SMA 5 Mtr.
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
PENDAFTARAN TANAH Pendaftaran Tanah (Pasal 1 angka 1 PP No.24 Th 1997)
HIMPUNAN Oleh Erviningsih s MTsN Plandi Jombang.
Bab 3 Skala Ukur.
SKALA NOIR : BAHAN AJAR STATISTIKA
OBSERVASI.
BAHAN AJAR STATISTIKA PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA Oleh : Bulkani.
Transcript presentasi:

BAB IV S K A L A

A. DASAR PENGERTIAN Pengukuran adalah penempatan angka (atau bilangan) pada objek atau peristiwa menurut aturan. SKALA merupakan bagian dari aturan penempatan angka itu Rencana konsisten secara internal pada pengukuran untuk menempatkan bilangan dikenal sebagai MODEL PENSKALAAN dan ukuran yang dihasilkan oleh penerapan rencana itu disebut SKALA (skala adalah ukuran)  NUNNALY SKALA adalah seperangkat lambang atau angka yang dibuat sehingga, melalui aturan, lambang atau angka itu dapat ditempatkan pada individu (atau perilaku mereka) yang menjadi sasaran penggunaan skala itu ….. (KERLINGER)

SKALA UKUR Cara yang dipakai untuk menempatkan angka atau bilangan pada hasil ukur Alat ukur METERAN Skala ukur “METER” Hasil ukur: 25 meter Alat ukur TIMBANGAN Skala ukur “KILOGRAM” Hasil ukur : 9 kilogram Alat ukur UJIAN Skala ukur “ANGKA 1 SAMPAI 10” Hasil ukur : 7 Alat ukur KUESIONER Skala ukur “ANGKA 1 SAMPAI 5” Hasil ukur : 4

ADA LEVEL, ADA TIPE, ADA SIFAT, DAN ADA NILAI KATEGORI SKALA Ada berbagai cara untuk melihat kategori skala, meliputi Level skala Tipe skala Sifat skala Nilai skala Skala yang digunakan merupakan kombinasi di antara mereka, yakni ADA LEVEL, ADA TIPE, ADA SIFAT, DAN ADA NILAI

B. LEVEL SKALA HAKIKAT SKALA mengenal level angka yang menunjukkan banyaknya informasi yang terkandung di dalam skala itu Level SKALA makin tinggi jika kandungan informasinya makin banyak Dan demikian sebaliknya

URUTAN LEVEL SKALA LEVEL RASIO LEVEL INTERVAL LEVEL ORDINAL LEVEL NOMINAL TINGGI RENDAH TINGGI : BANYAK MENGANDUNG INFORMASI RENDAH : SEDIKIT MENGANDUNG INFORMASI LEVEL LEBIH TINGGI DAPAT DIRINGKAS MENJADI LEBIH RENDAH, TIDAK BOLEH SEBALIKNYA

3. LEVEL NOMINAL CIRI Hanya untuk membedakan satu dan lainnya Kandungan informasi Kandungan informai paling sedikit Contoh 1 PRIA : 1 WANITA : 2 MANGGA : 1 JERUK : 2 DUKU : 3 MANGGIS : 4 ANGKA HANYA SEBAGAI PEMBEDA

4. LEVEL ORDINAL a) CIRI b) KANDUNGAN INFORMASI c) PERINGKASAN Membedakan satu dan lainnya Menunjukkan peringkat Mis : TINGGI – RENDAH BESAR – KECIL dan sejenisnya (tanpa memperhatikan jarak di antara skala) b) KANDUNGAN INFORMASI Kandungan informasi lebih banyak dari level nominal c) PERINGKASAN Jika perlu, dapat diringkas, diturunkan, atau dianggap sebagai skala nominal

Contoh 2 LUAS BAK AIR = 1 LUAS KOLAM IKAN = 2 LUAS SAMUDRA PASIFIK = 3 PERINGKAT : BESAR-KECIL TINGGI ALMARI = 1 TINGGI RUMAH = 2 TINGGI GNG. HIMALAYA = 3 PERINGKAT : TINGGI-RENDAH KADAR KOPI ENCER = 1 KADAR KOPI SEDANG = 2 KADAR KOPI PEKAT = 3 PERINGKAT : BANYAK-SEDIKIT 1 2 3 4

5. LEVEL INTERVAL CIRI KANDUNGAN INFORMASI PERINGKASAN Membedakan satu dan lainnya Menunjukkan peringkat Memiliki jarak skala yang sama (tidak harus memiliki titik nol mutlak atau tulen) KANDUNGAN INFORMASI Kandungan informasi lebih banyak dari level ordinal PERINGKASAN Jika perlu, dapat diringkas, diturunkan, atau dianggap sebagai level ordinal

Contoh 3 JARAK SKALA DI ANTARA ANGKA ADALAH SAMA - 2 VOLT 1 VOLT 36 37 38 39 40 41

6. LEVEL RASIO CIRI KANDUNGAN INFORMASI PERINGKASAN Membedakannya satu dan lainnya Menunjukkan peringkat Memiliki jarak skala yang sama Memiliki titik nol mutlak (tulen) KANDUNGAN INFORMASI Kandungan informasi lebih banyak dari level interval PERINGKASAN Jika perlu, dapat diringkas, diturunkan, atau dianggap sebagai level interval atau ordinal

Contoh 3 ADA TITIK NOL MUTLAK DAPAT DIBUAT RASIO 2 orang 3 orang Rp. 4000 : Rp. 1000 = 4 : 1 Rp. 1000 Rp. 2000 Rp. 3000 Rp. 4000 1 2 3 4 5 6

7. PENSKALAAN COOMBS (4 OBJEK) HAKIKAT Level skala terletak di antara skala ORDINAL dan INTERVAL, dengan menunjukkan jarak mana LEBIH DEKAT dan mana LEBIH JAUH Menentukan urutan objek, mis. A, B, C, D AB > CD A B C D AB < CD A B C D JIKA SETUJU A, JUGA SETUJU BCD JIKA SETUJU B, JUGA SETUJU CD JIKA SETUJU C, JUGA SETUJU D

SKALA I (INDIVIDUAL SCALE) Terdiri atas banyak kombinasi A B C D A B D C A C B D B A C D B A D C 24 MACAM Yang diperhatikan 7 macam : A B C D B A C D B C A D C B A D atau B C D A C B D A C D B A D C B A

SKALA J (JOINT SCALE) Terdiri atas wilayah di antara titik tengah AB, AC, AD, BC, BD, CD AB AC BC AD BD CD 1 2 3 4 5 6 7 A B C D KOMBINASI JARAK AB < CD AB > CD

a. b. c. d. A B C D 2 3 4 5 6 7 A B C D A B C D A B C D 1 AB AC BC AD BD CD a. AB AC BC AD BD CD b. A B C D AB AC BC AD BD CD c. A B C D AB AC AD BC BD CD d. A B C D

e. f. A B C D 2 3 4 5 6 7 A B C D 1 AB AC AD BC BD CD AB AC BC AD BD

CIRI KOMBINASI SEBAGAI WAKIL ADALAH MACAM a DAN f 2 3 4 5 6 7 a. A X B AB AC BC AD BD CD 1 2 3 4 5 6 7 a. A X B C D JIKA X DI (1) JARAK AX TERDEKAT JARAK BX BERIKUTNYA JARAK CX BERIKUTNYA JARAK DX TERJAUH URUTAN DEKAT KE JAUH : ABCD

URUTAN DEKAT KE JAUH : BACD AB AC BC AD BD CD 1 2 3 4 5 6 7 a. A X B C D JIKA X DI (2) X DI KANAN AB, JARAK BX TERDEKAT X DI KIRI AC, JARAK AX BERIKUTNYA JARAK CX BERIKUTNYA JARAK DX TERJAUH URUTAN DEKAT KE JAUH : BACD JIKA X DI (3) D A TEKNIK PEMEKARAN C B AB AC BC AD BD CD 1 2 3 4 5 6 7 A B X C D

Contoh UNTUK LETAK DI SEMUA WILAYAH, URUTAN Bagaimana urutan persyaratan untuk menjadi anggota pemerhati pendidikan SEMUA ORANG PARA PROFESIONAL PARA PENDIDIK PARA GURU Bagaimana jarak skala

HASIL ANGKET 1. DAN 7.  BERKEBALIKAN MENJADI ABCD DAN CDBA SEHINGGA : A = SEMUA ORANG C = PENDIDIK B = PROFESIONAL D = GURU

URUTAN MENJADI ABCD BCAD CBDA CDBA BACD DCBA BCDA JARAK AB > CD COCOK DENGAN MODEL f JARAK AB > CD SEMUA ORANG – PROFESIONAL > PENDIDIK - GURU

C. TIPE SKALA SKALA KATEGORIS Skala ini hanya menunjukkan KATEGORI OBJEK UKUR Contoh 7 MAKANAN ASIN = 1 MAKANAN MANIS = 2 MAKANAN ASAM = 3 MAKANAN PEDAS = 4 ORANG DESA = 1 ORANG KOTA = 2

SKALA KUALITATIF BERPERINGKAT Skala ini menunjukkan peringkat pada objek ukur Contoh 8 Tingkat status sosial ekonomi TINGGI = 1 SEDANG = 2 RENDAH = 3 Ragam Tutur Bahasa HALUS = 1 MENENGAH = 2 KASAR = 3

Kepekatan kopi TIADA KOPI = 1 FREKUENSI TIDAK PERNAH = 1 KOPI ENCER = 2 KOPI AGAK ENCER = 3 KOPI SEDANG = 4 KOPI AGAK PEKAT = 5 KOPI PEKAT = 6 FREKUENSI TIDAK PERNAH = 1 KADANG-KADANG = 2 AGAK SERING = 3 SERING = 4 SELALU = 5 STATUS PENDIDIKAN TIDAK PERNAH BERSEKOLAH = 0 TIDAK LULUS SD = 1 LULUS SD = 2 LULUS SLTP = 3 LULUS SLTA = 4 LULUS S1 PERGURUAN TINGGI = 5 LULUS S2 PERGURUAN TINGGI = 6 LULUS S3 PERGURUAN TINGGI = 7 JUMLAH MAHASISWA KURANG DARI 1000 = 1 1001 - 5000 = 2 50001 – 10.000 = 3 10.001 – 15.000 = 4 15.001 – 20.000 = 5 LEBIH DARI 20.000 = 6

SKALA (KIRAAN) LIKERT PILIHAN PERTANYAAN Skala ini dibuat oleh R. LIKERT untuk pengukuran sikap, dengan lima jawaban : SANGAT SETUJU SETUJU RAGU TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU Diterapkan pada setiap butir pertanyaan

BENTUK PERTANYAAN Ada dua macam pertanyaan POSITIF dan NEGATIF Pertanyaan POSITIF mengharapkan responden setuju, seperti : ___ Pendidikan adalah penting bagi bangsa dan negara Pertanyaan NEGATIF mengharapkan responden tidak setuju, seperti : ___ Bersekolah hanya membuang waktu saja Di dalam kuesioner, terdapat campuran pertanyaan positif dan pertanyaan negatif

PEMBERIAN NILAI Pada pertanyaan positif dan negatif

LEVEL SKALA Pada umumnya setiap butir pada skala Likert dianggap memiliki level ordinal Jumlah skor dari banyak (semua) butir sering dianggap memiliki level interval SANGAT SETUJU SETUJU RAGU TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU LEVEL ORDINAL

MENGGUNAKAN ANGKA PADA SKALA ATAU MEMBERI ANGKA PERINGKAT SKALA KIRAAN LAINNYA Biasanya berbentuk pertanyaan dengan pilihan jawaban pada rentangan angka tertentu, misal : 1 2 3 4 5 TERBURUK TERENDAH PALING TIDAK DIKEHENDAKI PALING TIDAK MEMADAI TERBAIK TERTINGGI PALING DIKEHENDAKI PALING MEMADAI MENGGUNAKAN ANGKA PADA SKALA ATAU MEMBERI ANGKA PERINGKAT

SKALA KIRAAN LAINNYA MELIPUTI: Skala Frekuensi Verbal Skala Ordinal Skala Komparatif Skala Numerik Skala Pilihan Kata Sifat Skala Stapel Skala Peringkat Paksaan Skala Diferensial Semantik (lihat BAB III) Setiap butir dianggap berlevel ordinal Jumlah skor dari semua butir ada kalanya dapat dianggap berlevel ordinal

SKALA (KIRAAN) THURSTONE Skala ini dibuat oleh L. L. THURSTONE untuk mengukur sikap dengan : BERSKALA INTERVAL BENTANGAN SKALA 0 - 11 Penyusunan Kuesioner Penyusunan kuesioner dilakukan dengan memilih sejumlah butir dari kumpulan butir, sehingga nilai untuk semua butir membentuk urutan interval Misal : 0,3 0,6 0,9 1,2 1,5 1,8 2,1 2,4 2,7 3,0 3,3 3,6 3,9 4,2 . . .

PAKAR MEMILIH SALAH SATU DIANTARA A SAMPAI K PENENTUAN NILAI BUTIR Butir yang telah disusun diserahkan kepada para pakar untuk ditanggapi Rentangan nilai untuk tanggapan adalah A sampai K (11 kategori) A B C D E F G H I J K SANGAT TIDAK DIKEHENDAKI SANGAT DIKEHENDAKI PAKAR MEMILIH SALAH SATU DIANTARA A SAMPAI K

i = 1 Pada A sampai K diberi nilai 1 sampai 11 dengan interval i = 1 PERHITUNGAN Pada A sampai K diberi nilai 1 sampai 11 dengan interval i = 1 misalnya : A B C D E F G H I J K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 E 5,5 F 6,5 G 5 6 7 BATAS ATAS BATAS BAWAH i = 1

NILAI DAN KUALITAS BUTIR NILAI BUTIR = MEDIAN M KUALITAS BUTIR = JARAK INTERKUARTIL MAKIN KECIL JARAK INTERKUARTIL, MAKIN BESAR KECOCOKAN DI ANTARA PARA PAKAR, MAKIN TINGGI KUALITAS BUTIR

Butir 1 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil : C O N T O H 9 Butir 1 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil : A B C D E F G H I J K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 FREK 2 2 6 2 6 62 64 26 18 8 4

Berbentuk hasil cacahan, seperti : SKALA NILAI Biasanya berbentuk nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur misal : TEKANAN DARAH NILAI UJIAN NILAI POTENSI AKADEMIK SKALA FREKUENSI Berbentuk hasil cacahan, seperti : BANYAKNYA JAWABAN BENAR BANYAKNYA PENUTUR BAHASA ASING BANYAKNYA PENGGEMAR SEPAK BOLA

SKALA LAIN - LAIN Ada sejumlah skala lain-lain yang tidak banyak digunakan (dapat dicari di dalam bacaan) KAITAN DI ANTARA LEVEL DAN TIPE SKALA

D. SIFAT SKALA SKALA DISKRIT Jika diurutkan, terdapat lompatan di antara skala, Misal : 1, 2, 3, 4, 5, ... 5, 10, 15, 20, 25 ... 100, 150, 200, 250, 300 ... SKALA KONTINU Jika diurutkan, menjadi serba terus berkesinambungan X1 X2 X3 . . . . . . 1 1,5 2 3 4 5 1,25

DISKRIT SEMU Skala sesungguhnya adalah kontinu, tetapi diberi nilai secara diskrit, melalui aturan tertentu KONTINU DISKRIT SEMU MISAL : 6 7 8 9 6,5 7,5 8,5 10 15 20 25 12,5 17,5 22,5 15 20 25

E. NILAI SKALA MACAM NILAI SKALA SKALA DIKOTOMI 0 dan 1 Secara garis besar, dikenal dua nilai skala DIKOTOMI POLITOMI SKALA DIKOTOMI Hanya ada dua macam nilai, biasanya dinyatakan sebagai 0 dan 1 Contoh 5 JAWABAN BENAR = 1 JAWABAN SALAH = 0 ADA = 1 TIDAK ADA = 0 SETUJU = 1 TIDAK SETUJU = 0

SKALA POLITOMI Memiliki bentangan nilai lebih dari dua macam Contoh 6 SALAH, SEBAGIAN BENAR, BENAR SALAH = 0 SEBAGIAN BENAR = 1 … 9 BENAR = 10 PERINGKAT DARI RENDAH KE TINGGI 1, 2, 3, 4, 5 KIRAAN (RATING) DARI BURUK KE BAIK 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7