Parity Progression Ratio

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UKURAN NILAI PUSAT UKURAN NILAI PUSAT ADALAH UKURAN YG DAPAT MEWAKILI DATA SECARA KESELURUHAN JENIS UKURAN NILAI PUSAT : MEAN , MEDIAN, MODUS KUARTIL,
Advertisements

Teori Graf.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Kuswanto, Uji Normalitas  Untuk keperluan analisis selanjutnya, dalam statistika induktif harus diketahui model distribusinya  Dalam uji.
SUBBIDANG DATA DAN INFORMASI
START.
SINGULATE MEAN AGE AT MARRIAGE (SMAM)
Aritmatika Sosial.
Wido Hanggoro ` Research and Development Department Indonesia Meteorological Climatological and Geophysical Agency.
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
Tugas: Perangkat Keras Komputer Versi:1.0.0 Materi: Installing Windows 98 Penyaji: Zulkarnaen NS 1.

LATIHAN SOAL-SOAL 1. Himpunan 2. Aritmatika Sosial 3. Persamaan GL.
UKURAN PEMUSATAN Rata-rata, Median, Modus Oleh: ENDANG LISTYANI.
1 Diagram berikut menyatakan jenis ekstrakurikuler di suatu SMK yang diikuti oleh 400 siswa. Persentase siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler.
di Matematika SMA Kelas XI Sem 1 Program IPS
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK DISAJIKAN PADA RADALGRAM JAKARTA, 4 AGUSTUS 2009.
PSAP 12 LAPORAN OPERASIONAL
Bab 11B
Latihan Soal Persamaan Linier Dua Variabel.
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Statistika Deskriptif
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
KURVE NORMAL. Distribusi Normal – Suatu alat statistik untuk menaksir dan meramalkan peristiwa-peristiwa yang lebih luas dan akan terjadi. Ciri –Ciri.
WORKSHOP INTERNAL SIM BOK
Pertumbuhan Penduduk Oleh : Rouhdy Rangga ( )
HITUNG INTEGRAL INTEGRAL TAK TENTU.
STATISTIK - I.
PARITY PROGRESSION RATIO
UKURAN PENYEBARAN DATA
Median Lambangnya: Mdn, Me atau Mn
Uji Normalitas.
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
Tabel Yang harus Dilihat Sebelum Menilai
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
Soal Latihan.
: : Sisa Waktu.
Nonparametrik: Data Peringkat 2
PERKEMBANGAN KELULUSAN SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK KOTA SEMARANG DUA TAHUN TERAKHIR T.P DAN 2013.
Pengujian Hipotesis Parametrik 2
Pengujian Hypotesis - 3 Tujuan Pembelajaran :
SEGI EMPAT 4/8/2017.
MG-11 ANALISIS BIAYA MANFAAT ANALISIS PROYEK KEHUTANAN BERDISKONTO
UKURAN-UKURAN DALAM ANALISIS DEMOGRAFI
PENGUKURAN PENYEBARAN DATA
PENGENDALIAN KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BANK MANDIRI TBK KANTOR CABANG SUDIRMAN YOGYAKARTA CAHYADI Ekonomi Manajemen.
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
PROPOSAL PENGAJUAN INVESTASI BUDIDAYA LELE
Kuliah ke 12 DISTRIBUSI SAMPLING
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
Bab 13A Nonparametrik: Data Peringkat I Bab 13A
Nonparametrik: Data Peringkat 2
TOKOFEROL DAN FENOLIK TOTAL PADA 10 JENIS KACANG
SEGI EMPAT Oleh : ROHMAD F.F., S.Pd..
Graf.
Statistika Deskriptif: Statistik Sampel
DISTRIBUSI FREKUENSI.
Bersyukur.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Nilai Ujian Statistik 80 orang mahasiswa Fapet UNHAS adalah sebagai berikut:
Teknik Numeris (Numerical Technique)
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
BAB2 QUEUE 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Bab 7 Nilai Acuan Norma.
Korelasi dan Regresi Ganda
DISTRIBUSI PELUANG Pertemuan ke 5.
Pengantar sistem informasi Rahma dhania salamah msp.
Transcript presentasi:

Parity Progression Ratio (PPR)

Parity Progression Ratio (PPR) Suatu cara sederhana untuk melihat dinamika kelahiran Dapat pula dikatakan sebagai: Suatu model pendekatan evaluasi kinerja program KB

Materi 1.Tujuan pemberian materi PPR 2. Apa yang dimaksud dengan PPR 3. Data yang dibutuhkan untuk menghitung PPR 4. Kelebihan 5. Keterbatasan 6. Manfaat 7. Contoh perhitungan

Tujuan Pemberian Materi Secara umum bertujuan untuk memperluas wawasan evaluasi kinerja program KB dengan teknik analisis demografi memakai metode pengukuran yang lain Tujuan khusus: Memperkenalkan ukuran perilaku fertilitas selain TFR Memperkenalkan cara perhitungan PPR Menyajikan hasil analisis PPR menurut berbagai variabel penting seperti kel. umur, tempat tinggal, serta menurut perbedaan angka fertilitas/TFR antar propinsi Memberi masukan yang menyangkut implikasi kebijakan untuk mendukung kegiatan operasional

Apa yang dimaksud PPR Parity Progression Ratio (PPR) sebagai salah satu instrumen analisis untuk mengkaji fertilitas melalui “marital fertility” Perbandingan antara jumlah wanita kawin yang mempunyai jumlah anak minimal n dengan jumlah wanita kawin yg mempunyai jumlah anak minimal n-1, berdasarkan kohor tertentu. Kohor tertentu adalah Umur/kelompok umur yang sama Umur kawin yang sama tahun perkawinan yang sama PPR berarti probabilitas menambah seorang anak untuk wanita kawin yang sudah mempunyai anak jumlah tertentu

Data yang dibutuhkan Jumlah wanita kawin menurut “kohor tertentu” Jumlah anak lahir hidup menurut kohor Sumber data: - Sensus Penduduk - Survai (Susenas, SDKI) - Pendataan yang dilakukan oleh BKKBN

Kelebihan PPR 1 Lebih realistis dari TFR, karena dapat menggambarkan keadaan fertilitas PUS yang telah terjadi selama masa reproduksinya 2 Perhitungan PPR relatif mudah dan sederhana 3. Dapat menggunakan sampel yang relatif kecil, sehingga dapat dipakai untuk analisis keadaan di tingkat kabupaten

Keterbatasan PPR Sangat tergantung dari kebenaran pelaporan jumlah anak yang pernah dilahirkan dipengaruhi oleh pendidikan, program KB nasional PPR kelompok perempuan yang umur muda (yang belum menyelesaikan rencana fertilitasnya), angka PPR nya bersifat labil Hati-hati dalam analisa, terutama perbandingan dengan perempuan kawin yang secara programatik dianggap selesai menjalani masa reproduksi atau secara alami sudah selesai menjalani masa reproduksinya

Manfaat PPR Untuk mengevaluasi perilaku reproduksi, termasuk efektifitas pelaksanaan program KB Angka PPR yang dihasilkan antar wilayah merupakan gambaran tentang seberapa jauh norma keluarga kecil telah diterima dalam masyarakat PPR dapat digunakan untuk melengkapi analisis TFR

Perhitungan dan analisa PPR Langkah perhitungan PPR Contoh perhitungan PPR menurut “kohor” tertentu (mis. umur yang sama) Cara penyajian - tabel , grafik Analisis/interpretasi hasil perhitungan PPR

Langkah perhitungan PPR Tentukan kohor yang akan digunakan Hitung jumlah wanita kawin menurut kohor berdasarkan jumlah anak lahir hidup yang dimiliki Bandingkan jumlah wanita yang mempunyai jumlah anak minimal n dengan jumlah wanita yang mempunyai jumlah anak minimal n-1 berdasarkan kohor tersebut

Rumus PPR PPR(n/n-1)= Σ k=n-1Pk Σk=nPk Untuk n=1,2,3…. Σk=n Pk= Jumlah wanita kawin yang mempunyai jumlah anak minimal n Σ k=n-1Pk= jumlah wanita kawin yang mempunyai jumlah anak minimal n-1

0 1 2 3 4 5+ # wanita Contoh menghitung PPR Data daerah Tk II Mapolso: Jumlah wanita kawin menurut kelompok umur Umur Anak Lahir Hidup 0 1 2 3 4 5+ # wanita 15-19 320 100 50 - - - 470 20-24 300 250 240 110 900 25-29 410 370 360 170 120 80 1510 30-34 535 520 490 340 220 100 2205 35-39 450 435 440 410 230 180 2145 40-44 470 450 330 340 350 200 2140 45-49 380 385 400 370 360 215 2110 Jumlah 2865 2510 2310 1740 1280 775

0 1 2 3 4 5+ jmlh wanita Contoh menghitung PPR Data daerah Tk II Mapolso: Jumlah wanita kawin menurut kelompok umur Umur minimal jumlah Anak Lahir Hidup 0 1 2 3 4 5+ jmlh wanita 15-19 470 150 50 - - - 470 20-24 900 600 350 110 900 25-29 1510 1100 730 370 200 80 1510 30-34 2205 1670 1150 660 320 100 2205 35-39 2145 1695 1260 820 410 180 2145 40-44 2140 1670 1220 890 550 200 2140 45-49 2110 1730 1345 945 575 215 2110

0 1 2 3 4 5+ jmlh wanita Contoh menghitung PPR Data daerah Tk II Mapolso: Jumlah wanita kawin menurut kelompok umur Umur min. jumlah Anak Lahir Hidup 0 1 2 3 4 5+ jmlh wanita 20-24 900 600 350 110 900 600/900 350/600 110/350 PPR(20-24) = 0,66 = 0,58 =0,31 30-34 2205 1670 1150 660 320 100 2205 1670/2205 1150/1670 660/1150 320/660 100/320 PPR(30-34) =0,76 =0,69 =0,57 =0,48 =0,31 45-49 2110 1730 1345 945 575 215 2110 1730/2110 1345/1730 945/1345 575/945 215/575 PPR(45-49) =0,82 =0,78 =0,70 =0,61 =0,37

Cara Membaca hasil PPR(20-24) 0,66 0,58 0,31 Min. jumlah ALH 1 2 3 PPR(20-24) 0,66 0,58 0,31 Dari semua wanita kawin kel. umur 20-24, PPR yg mempunyai anak min. 1 sebesar 66%, artinya dari semua wanita kawin berusia (20-24) ada 66% yang mempunyai anak min. 1, dan dari mereka yang mempunyai anak min.1 ada 58% yang mempunyai anak min.2, dan dari wanita yang mempunyai anak min.2 ada 31% yang mempunyai anak minimal 3 Kel umur (20-24) masih kel. umur muda, hati2 dalam analisanya karena belum selesai masa reproduksinya.

Lanjutan Min.jumlah ALH 1 2 3 4 5+ PPR(30-34) 0,76 0,69 0,57 0,48 0,31 Dari wanita kawin kel.umur (30-34) tampak bahwa PPR yang mempunyai anak minimal 1 sebesar 76%, artinya 76% dari semua wanita kawin kel. umur 30-34 mempunyai anak minimal 1. Selanjutnya dari mereka yang mempunyai anak minimal 1 ada 69% yang mempunyai anak minimal 2, dan dari mereka yang mempunyai anak minimal 2 ada 57% telah mempunyai anak 3…..dst

Bagaimana cara menyajikan PPR PPR dapat ditampilkan dalam bentuk Tabel atau Grafik garis Tampilan dalam bentuk tabel biasanya digunakan apabila PPR akan disajikan men. kohor tertentu secara lengkap Tampilan dalam bentuk grafik biasanya digunakan apabila nilai PPR menurut unit tertentu dalam kohor akan dibandingkan

Penyajian dalam Tabel Tabel Parity Progression Ratio Menurut Kelompok Umur, Indonesia, Susenas 1999. Minimal Jumlah Anak Lahir Hidup Umur 1 2 3 4 5 6+ 15-19 0.42 0,07 0,04 - - - 20-24 0,77 0,24 0,16 0,19 0,23 0,24 25-29 0,91 0,57 0,32 0,28 0,26 0,29 30-34 0,95 0,82 0,55 0,43 0,52 0,51 35-39 0,97 0,91 0,73 0,58 0,52 0,51 40-44 0,97 0,94 0,82 0,70 0,61 0,58 45-49 0,97 0,94 0,86 0,76 0,69 0,66 Indonesia 0,91 0,75 0,64 0,59 0,56 0,56

Beberapa contoh hasil analisa PPR

Analisa/interpretasi hasil perhitungan PPR Aspek yang perlu diperhatikan dan diungkap dalam analisa : Perilaku melahirkan menurut kohor Setting sosial ekonomi wilayah dan tingkat modernisasi saat kohor itu mengarungi perjalanan reproduksi Dapat melihat pengaruh upaya pemerintah dalam pelaksanaan program KB kohor sebelum adanya program KB berbeda perilakunya dengan kohor sekarang

Min. Jumlah Anak Lahir Hidup 1 2 3 4 5 6+ Contoh: Membandingkan PPR (15-49) Indonesia dengan Sulsel dan Bali (Susenas 1999) Min. Jumlah Anak Lahir Hidup 1 2 3 4 5 6+ Indo. 0.91 0.75 0.64 0.59 0.56 0.56 SulSel 0.90 0.80 0.70 0.68 0.62 0.58 Bali 0.93 0.74 0.51 0.44 0.44 0.40

PPR (30-34)th,Sensus71,80,90 dan Susenas99, Indonesia PPR untuk kel. Umur 30-34 berdasarkan sensus1971, 1980, 1990 dan Susenas 1999. Anak Lahir Hidup 1 2 3 4 5 6 7+ 71 0,95 0,91 0,88 0,83 0,76 0,68 0,61 80 0,94 0,91 0,81 0,75 0,71 0,70 0,75 90 0,95 0,88 0,73 0,62 0,54 0,49 0,44 99 0,95 0,82 0,55 0,43 0,40 0,37 Probabilitas punya anak 1: hampir semua wanita kawin umur 30-34 tahun , ingin punya anak Probabilitas punya anak 1 ke anak ke 2 pada tahun 1971,80,90 ==> 90% tahun 1999 => 80% Probabilitas punya anak 2 ke anak ke 3 tahun 71 => 90%, th 1980 ==>80%, th. 1990 => 70% dan th. 99 => 55% Probabilitas punya anak 3 ke anak ke 4 tahun 1971 => 82% dan tahun 1999 => 42%

Pola PPR kel umur 30-34 menurut Tempat Tinggal, Indonesia, Susenas 1999

Beberapa Referensi PPR 1.Macquarie University School of Economic & Financial Studies : “Estimating Parity Progression Ratios from Australian Official Statistics” by A.H.Polard Research Paper no.78, April 1975 2.Studies in Family Planning Vol 25,No.6/part 1 Nov/Dec 1994, page 332.”Using Parity-progression Ratios to Estimate the Effect of Female Sterilization on Fertility” by Paul W. Stuup and Renee Samara 3.Population Studies: A Journal of Demography “Period Parity Progression Measures of Fertility in China” by Griffith Feeney and Jing Yuan Yu. 4.Demographic Analysis;Method, Result, Applications by Ronald Pressat