Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang 2012 Wesel & Diskon Tunai Pengertian Wesel Penerapan Matematika dalam Penghitungan Wesel Pengertian Diskon Tunai Pembayaran Dengan Diskon Tunai Oleh: Syahirul Alim Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang 2012
WESEL (PROMISE NOTES) Janji tertulis seorang debitur, disebut pembuat wesel untuk membayar kepada, atau atas perintah dari kreditor atau penerima wesel sejumlah uang, dengan bunga atau tanpa bunga, pada tanggal tertentu Promissory Notes sering disebut juga pro-notes atau P-notes. Promissory Notes yang mengandung bunga disebut wesel berbunga (interet-bearing notes) sedangkan yang yang tidak berbunga disebut wesel tidak berbunga (non-interest bearing notes). Dalam akuntansi, promissory notes juga disebut wesel tagih (notes receivable) untuk yang menerima dan wesel bayar (notes payable) untuk yang membuat.
Contoh Soal: Wesel yang ditandatangani Marpho’ah dengan nominal Rp. 200.000.000,- tanggal penerbitan wesel tanggal 1 Agustus 2012 dan jatuh tempo dalam waktu 60 hari atau tanggal 30 September 2012. Dengan bunga 12%. Maka nilai wesel pada saat jatuh tempo adalah: S = P ( 1 + dt) = Rp. 200.000.000 1 + 0,12 (60/365 ) = Rp. 200.000.000 1 + 0,12 (0,164) = Rp. 200.000.000 (1,019) = RP. 203.945.205,- Rp. 200.000.000 (duaratus juta rupiah) Malang, 1 Agustus 2012 Enam puluh hari terhitung dari hari ini, saya berjanji untuk membayar kepada Pharel Duaratus Juta Rupiah Beserta bunga 12% p.a Tanda Tangan, Marpho’ah
Berapa yang akan diterima Pharel? Jika wesel yang ditandatangani Marpho’ah pada tanggal 1 Agustus 2012 dijual oleh Pharel kepada Bank Central Asia (BCA) dengan menggunakan tingkat diskon 15%, hitunglah: Berapa yang akan diterima Pharel? Berapa tingkat bunga yang akan diterima Bank atas investasinya dalam wesel diatas jika wesel tersebut dipegang hingga tanggal jatuh tempo? Berapa tingkat bunga yang di dapat Pharel ketika ia menjualnya di Bank Central Asia (BCA) pada tanggal 1 September 2012? Jawab: Pertama kita perlu membuat diagram waktu dan nilai sebagai berikut: 60 hari r = 12% 1 Agustus 2012 1 September 2012 30 September 2012 Rp. 203.945.205,5 29 hari d = 15%
Nilai jatuh tempo wesel adalah: S = P ( 1 + dt) S = P ( 1 + dt) = Rp. 200.000.000 1 + 0,12 = Rp. 200.000.000 1 + 0,12 (0,164) = Rp. 200.000.000 (1,019) = RP. 203.945.205,- Nilai yang diterima penjual pada tanggal 1 September 2012: P = S ( 1 - dt) = Rp. 203.945.205, 5 1 - 0,15 = Rp. 203.945.205, 5 1 + 0,15 (0,079) = Rp. 203.945.205, 5 (0,988) = RP. 201.514.625,7
= 0,089 ∞ 8,9% b. Bank akan memperoleh: = Rp. 203.945.205, 5 - RP. 201.514.625,7 = Rp. 2.430.579,8 Untuk Investasi sebesar Rp. 201.514.625,7 selama 29 hari, bunga yang ditetapkan Bank: P = Rp. 201.514.625,7 SI = Rp. 2.430.579,8 t = 29 hari ∞ = 0,079 Maka; r = ∞ = = 0,1518 atau 15,18% Cara lain adalah menghitung r yang ekuivalen dengan d = 15% r = ∞ ∞ ∞ = 0,089 ∞ 8,9%
Ingat Rumus SI = P.r.t SI = Simple Interest (Bunga Sederhana) P = Principal (Pokok) r = Interest Rate (Tingkat Bunga Pertahun) t = Time (waktu) D = Diskon d = tingkat diskon S = Sum – Jumlah nominal akhir r = SI P.t r = d 1-d.t D = r 1 + r.t D = S.d.t D = S – P P = S (1 + r.t)
Pertama kita perlu membuat diagram waktu dan nilai sebagai berikut: Contoh Soal II. Tanggal 18 April 2012 Latifa menandatangani wesel bernilai Rp. 150.000.000. Wesel tersebut akan jatuh tempo selama 3 bulan dengan tingkat bunga 13%. Pada tanggal 10 Juni 2012 Latifa menjualnya ke Bank Mandiri yang mengharapkan tingkat bunga sebesar 14%. Berapakah yang diterima Latifa? Jawab: Pertama kita perlu membuat diagram waktu dan nilai sebagai berikut: 91 hari r = 13% 18 April 2012 10 Juni 2012 18 Juli 2012 Rp. 203.945.205,5 38 hari d = 14%
Nilai jatuh tempo wesel adalah: S = P ( 1 + dt) = Rp. 150.000.000 1 + 0,13 = Rp. 150.000.000 1 + 0,13 (0,258) = Rp. 150.000.000 (1,033) = RP. 155.037.500,- Nilai yang diterima Latifa pada tanggal 10 Juni 2012: P = S ( 1 - dt) = Rp. 155.037.500 1 - 0,15 = Rp. 155.037.500 1 - 0,15 (0,1041) = Rp. 155.037.500 (0,984) = RP. 152.617.364,6
DISKON TUNAI Untuk mendorong pembayaran yang lebih cepat, banyak produsen dan pedagan grosir menawarkan potongan tunai untuk pembayaran jauh sebelum jatuh tempo. Besarnya potongan dan syaratnya biasanya dinyatakan dalam termin (credit term), seperti : ; yang artinya potongan tunai atau diskon tunai (cash discount) sebesar 2% akan diberikan jika pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari. Jika tidak, jumlah keseluruhan harus dilunasi dalam waktu 30 hari. Pembeli yang akan memanfaatkan potongan tunai, pada praktiknya akan menerima potongan atau bunga dimuka dalam bentuk diskon tunai. Tingkat bunga efektif yang didapatkan dengan cara ini biasanya sangat tinggi. , ;
Contoh Soal: Mbok Srintil membeli furniture seharga Rp. 100.000.000,- dengan termin kredit , ; Berapakah bunga efektif yang ditawarkan kepada Mbok Srintil tadi ? ( catatan: jika Mbok Srintil tadi ingin mendapatkan potongan maka ia akan membayarnya pada hari ke-30 dan jika tidak, ia harus membayar pada hari ke-100 atau ada waktu perbedaan 70 hari) Jawab: Perbedaan jumlah yang di bayarkan atau diskon adalah 4% atau sebesar Rp.100.000.000 X 4% = Rp. 4.000.000,- P = Rp.100.000.000 - Rp. 4.000.000 = Rp. 96.000.000 SI = Rp. 4.000.000 t = = 0,191 Cara 1: r = ≈ ≈ ≈ r = 0,2172 atau 21,72%
Cara 2: r = x r = 5,214 X 0,0416 = 0,2172 = 21, 72%