Andri Wijanarko,SE,ME andri_wijanarko@yahoo.com TEORI PEMBANGUNAN Andri Wijanarko,SE,ME andri_wijanarko@yahoo.com
Perkembangan Teori Pembangunan
Perkembangan Teori Pembangunan Teori pembangunan modern mulai menjadi perhatian setelah paper dari Rosenstain Rodan (Problems of Industrialization of Eastern and South- Eastern Europe, tahun 1943) Rodan mengilustasikan di suatu negara dimana 20.000 pekerja yang menganggur di sektor pertanian dimasukkan dalam pabrik sepatu yang baru berdiri, dengan tingkat upah yang lebih tinggi.
Tujuan Pembangunan Pada awalnya upaya pembangunan di NSB diidentikkan dengan peningkatan pendapatan perkapita Strategi Pertumbuhan Ekonomi. Masalah pembangunan dapat diselesaikan dengan “Trickle Down Effect”
GNI Percapita Krisis Ekonomi
Tujuan Pendapatan Perkapita Menentukan tingkat “kesejahteraan” yang dicapai suatu negara pada suatu tahun tertentu Menggambarkan tingkat kelajuan atau kecepatan pembangunan ekonomi dunia dan di berbagai negara. Menunjukkan jurang pembangunan di antara berbagai negara
Kelemahan Pendapatan Perkapita Kelemahan yang bersumber dari ketidaksesuaian penggunaan pendapatan per kapita untuk menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat dan tingkat permbangunan (ekonomi) Kelemahan yang bersifat statistik dan metodologi dalam menghitung pendapatan per kapita
Tokoh Awal Pembangunan Harrod Domar Arthur Lewis WW. Rostow Hirschman Rosenstain Roan Nurkse Leibenstain
Konsep Awal Pembangunan (i) Kata kunci pembangunan adalah pembentukan modal, sehingga strategi pembangunan yang paling sesuai adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mengundang modal asing dan melakukan industrialisasi.
Konsep Awal Pembangunan (ii) Diilhami oleh suksesnya penerapan Marshall Plan di Eropa. Marshall plan merupakan bantuan pembangunan bagi Eropa Barat dan Jepang pasca Perang Dunia II Pemrakarsa : George Marshall
Konsep Awal Pembangunan (iii) Memunculkan paham Eurocentrism, yang ditandai munculnya : Capitalism Naiknya kaum borjuis (Capitalist) sebagai kelas sosial yang dominan. Perkembangan sektor industri. Pertumbuhan Ekonomi sebagai ide perkembangan masyarakat
Konsep Awal Pembangunan (iv) Konsep Eurocentrism kemudian berkembang menjadi : Model Liberal mendasarkan pada berlangsungnya mekanisme pasar, industrialisasi yang bertahap dan perkembangan teknologi State Capitalist Strategy merupakan reaksi atas paradigma modernisasi
Konsep Awal Pembangunan (v) Model Soviet merupakan perkembangan lebih lanjut dari strategi kapitalis negara, yang tampaknya diilhami oleh Soviet yang berhasil dalam program industrialisasinya. Aliran Keynesian merupakan manifestasi kapitalisme yang telah mencapai tahap lanjut, yang menghendaki campur tangan pemerintah dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Konsep Pembangunan Era 1960an (i) Akhir dasarwarsa 1960an banyak NSB mulai menyadari bahwa pertumbuhan (growth) tidak identik dengan pembangunan (development), karena pada pertumbuhan yang tinggi ternyata masih ditemukan masalah ekonomi (pengangguran, kemiskinan di pedesaan, distribusi pendapatan yang timpang dan ketidaksembangan struktural)
Konsep Pembangunan Era 1960an (ii) Gunnar Myrdal (1971) mengartikan pembangunan sebagai pergerakan ke atas dari seluruh sistem sosial. Ada pula yang mengartikan pertumbuhan dengan perubahan (growth with change), terutama nilai-nilai dan kelembagaan.
Konsep Pembangunan Era 1970an (i) Terjadi redefinisi pembangunan ekonomi yang bertujuan mengurangi Kemiskinan Pengangguran Ketimpangan Pembangunan
Konsep Pembangunan Era 1970an (ii) Dudley Seers (1920–1983) : “…what has been happening to poverty? What has been happening to unemployment? What has been to inequality? If all of these have declined from high levels then beyond doubt this has been of development for the country concerned. If one or two these central problems have been growing worse, especially if all three have it would be strange to call the result “development”, even if per capita income doubled.”
Konsep Pembangunan Era 1970an (iii) SUSTAINABLE DEVELOPMENT Pesan utamanya adalah tata dunia baru atau lama tidak akan menguntungkan apabila sistem biologis alam yang menopang ekonomi dunia tidak diperhatikan. Club of Rome (1972)
Konsep Pembangunan Era 1970an (iv) SUSTAINABLE DEVELOPMENT The Limit of Growth : bila tren pertumbuhan saat ini dalam penduduk dunia, industrialisasi, polusi, produksi makanan dan deplesi sumber daya tidak berubah, maka batas pertumbuhan atas bumi ini akan dicapai dalam waktu kurang dari 100 tahun mendatang.
SUSTAINABLE DEVELOPMENT Lester Brown (1981) : Tertinggalnya transisi energi Memburuknya sistem biologis utama perikanan laut, padang rumput, hutan dan lahan pertanian Ancaman perubahan iklim polusi, dampak “rumah kaca” Kurangnya bahan pangan ECODEVELOPMENT
Teori Tahapan Linear
Permasalahan Teori Rostow Adanya penduduk petani kecil yang tergatung pada sektor pertanian tanpa didukung struktur ekonomi modern. Muncul permikiran : apakah negara-negara maju pada awalnya juga mengalami hal tersebut? Teori Rostow
Tahap Pertumbuhan Rostow Rostow : perubahan dari keterbelakangan menuju kemajuan ekonomi dapat dijelaskan dalam seri tahapan yang harus dilalui oleh semua negara. Buku : The Stages of Economic Growth
Tahap Pertumbuhan Rostow Berpandangan bahwa negara maju telah melampaui tahapan “Tinggal Landas” menuju petumbuhan ekonomi berkesinambungan yang berlangsung secara otomatis. NSB masih berada tahapan masyarakat tradisional atau tahap kedua
Pertumbuhan Rostow : Tahap 1 (i) 1. Masyarakat Tradisional Tingkat produktivitas pekerja masih rendah dengan mata pencaharian utama sektor pertanian.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 1 (ii) 1. Masyarakat Tradisional Tingkat produksi perkapita dan tingakt produktivitas per pekerja masih sangat terbatas sehingga sebagian besar sumber daya mayarakat digunakan untyuk kegiatan sektor pertanian. Struktur sosial masih bersifat hierarkis, yaitu anggota masyarakat mempunyai kemungkinan sangat kecil untuk melakukan mobilitas vertikal.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 1 (iii) 1. Masyarakat Tradisional Terkadang terdapat sentralisasi pemerintahan, namun pusat dari kekuasaaan terdapat di daerah yaitu di tangan tuan tanah yang berkuasa.
Jumlah Pekerja Indonesia (ribu jiwa)
Jumlah Pekerja Malaysia (ribu jiwa)
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (i) 2. Pra Syarat Tinggal Landas Masa transisi ketika masyarakat mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatannya sendiri (Self-sustained Growth). Pertumbuhan ekonomi akan berlangsung secara otomatis.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (ii) 2. Pra Syarat Tinggal Landas Kepemimpinan harus memiliki sifat nasionalisme yang reaktif (Reactive Nasionalism) yakni bereaksi secara positif atas tekanan negara-negara maju. Rostow berpendapat bahwa Jepang, Jerman dan Rusia mengalami modernisasi masyarakat tradisional lebih cepat karena adanya tekanan asing.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (iii) Jenis Pra Syarat Tinggal Landas Di kawasan Eropa, Asia, Timur Tengah dan Afrika dilakukan dengan merombak masyarakat tradisional yang sudah lama ada. Di kawasan Amerika, Kanada, Australia dan Selandia Baru yang dicapai tanpa harus merombak sistem masyarakatnya merupakan imigran yang telah mempunyai sifat yang diperlukan untuk tahap prasyarat tinggal landas.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (iii) Kenaikan tabungan, penanaman modal dan selanjutnya menjadi pembangunan ekonomi hanya akan tercapai apabila diikuti dengan perubahan lain dalam masyarakat.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (iv) Kenaikan penanaman modal hanya terjuwud apabila terjadi perubahan dalam struktur kegiatan ekonomi kemajuan di sektor pertanian, pertambangan dan prasarana harus terjadi bersama-sama dengan proses peningkatan modal. Pada tahap ini sektor industri belum bisa diandalkan
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (v) Pada tahap ini sektor industri belum bisa diandalkan sebagai motor penggerak, sehingga kenaikan produktivitas sektor pertanian dan pertambangan merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk melepaskan suatu masyarakat dan belenggu ketradisionalan dan keterbelakangan.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (vi) Rostow : Ciri Prasarana (Infrastruktur) Waktu antara pembangunan dan pemanfaatan infrastruktur sangat panjang. Pembangunan infrastruktur dilakukan secara besar-besaran sehingga membutuhkan biaya besar. Manfaatnya akan dirasakan masyaralat luas Membutuhkan peranan pemerintah
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (i) 3. Tinggal Landas Adanya perubahan yang cukup drastis dalam masyarakat, seperti : Revolusi Politik, Inovasi, terbukanya pasar-pasar baru dan investasi.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (ii) Ada 3 (tiga) ciri utama negara-negara yang mencapai tahap ini : Kenaikan investasi produktif dari 5 persen atau kurang menjadi 10 persen dari Produk Nasional Bersih (Net National Product). Berkembangnya satu atau beberapa sektor industri pemimpin (Leading Sectors) dengan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (iii) Ada 3 (tiga) ciri utama negara-negara yang mencapai tahap ini : Terciptanya kerangka dasar politik, sosial, dan kelembagaan yang bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yang bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi terus terjadi.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (iv) Rostow membagi perekonomian menjadi 3 sektor : Sektor Pertumbuhan Primer, yaitu sektor atau kegiatan ekonomi yang menciptakan pertumbuhan yang pesat dan menciptakan kekuatan ekspansi ke berbagai sektor lain dalam perekonomian.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (v) Rostow membagi perekonomian menjadi 3 sektor : Sektor Pertumbuhan Supplementer, yaitu sektor yang berkembang dengan cepat sebagai akibat langsung dari perkembangan di sektor pertumbuhan primer.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (vi) Rostow membagi perekonomian menjadi 3 sektor : Sektor Pertumbuhan Terkait, yaitu sektor atau kegiatan ekonomi yang berkembang seirama dengan kenaikan pendapatan, penduduk dan produksi sektor industri.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (vii) Ada 4 (empat) faktor penting dalam menciptakan sektor pemimpin (leading sectors) : Adanya kemungkinan perluasan pasar dan berkembangnya barang-barang yang produksi. Harus dikembangkan teknik produksi yang modern dengan kapasitas produksi harus bisa diperluas.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (viii) Harus tercipta tabungan dalam masyarakat dan para pengusaha harus melakukan investasi untuk pembangunan sektor pemimpin. Pembangunan dan transformasi teknologi sektor pemimpin harus bisa menciptakan kebutuhan akan adanya perluasan kapasitas dan modernisasi sektor-sektor lain.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (ix) Leading sectors : Tekstil : Inggris Kereta api : Amerika, Perancis, Jerman, Kanada dan Rusia Kayu : Swedia Peternakan : Denmark Sutra : Jepang Barang konsumsi pengganti barang import : Australia dan Argentina.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 4 (i) 4. Menuju Kedewasaan Masyarakat sudah menggunakan teknologi modern secara efektif dalam semua kegiatan produksi dan muncul leading sector baru.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 4 (ii) 4. Menuju Kedewasaan Masyarakat sudah mulai efektif menggunakan teknologi modern pada sebagian besar faktor produksi dan kekayaan alam Sektor-sektor Pemimpin (leading sectors) yang baru menggantikan sektor-sektor pemimpin yang lama. Hal ini ditandai oleh perkembangan teknologi, kekayaan alam, sifat-sifat dari tahap lepas landas yang terjadi dan kebijakan pemerintah.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 4 (iii) 4. Menuju Kedewasaan Misalnya tahap tinggal landas di Inggris yang mulanya dipelopori oleh industri tekstil lambat laun digantikan oleh industri besi, batu bara dan peralatan teknik berat, demikian juga di Amerika, Perancis dan Jerman yang mulanya industri perkeretaapian menjadi leading sector perlahan- lahan digantikan oleh industri baja dan peralatan berat dari baja
Pertumbuhan Rostow : Tahap 4 (iv) Karakteristik Non-ekonomis masyarakat : Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan. Peranan sektor industri semakin tinggi sedangkan sektor pertanian menurun. Sifat kepemimpinan dalam perusahaan mengalami perubahan, peranan manajer perusahaan semakin penting menggantikan kedudukan pengusaha. Kritik terhadap industrialisasi mulai muncul akibat ketidakpuasan terhadap dampak industrialisasi.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 4 (iv) Rostow memperkirakan saat negara- negara mencapai tahap ini : Inggris Amerika Jerman Perancis 1850 1900 1910 Swedia Jepang Russia Kanada 1930 1940 1950
Pertumbuhan Rostow : Tahap 5 (i) 5. Konsumsi Tinggi Masyarakat telah menekankan pada masalah konsumsi dan kesejahteraan, bukan lagi masalah produksi.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 5 (ii) Pada tahap ini ada 3 (tiga) macam tujuan masyarakat negara : Memperbesar kekuasaan dan pengaruh keluar negeri dengan kecenderungan penjajahan pada bangsa lain. Menciptakan negara kesejahteraan (welfare state) dengan mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yang lebih merata melalui sistem pajak progresif.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 5 (ii) Pada tahap ini ada 3 (tiga) macam tujuan masyarakat negara : Meningkatkan konsumsi masyarakat melebihi kebutuhan pokok menjadi barang-barang konsumsi tahan lama dan barang-barang mewah. Dalam sejarah, Amerika Serikat adalah negara pertama yang mencapai tahap ini pada tahun 1920, Inggris (1930), Jepang dan Eropa Barat (1950).
Kritikan Kuznets terhadap Rostow VS Kritikan Kuznets terhadap Rostow
Kritikan Kuznets Perbedaan diantara berbagai tahap dalam teori Rostow sangat kabur. Tahap prasyarat untuk tinggal landas dan tahap tinggal landas sangat sukar dibedakan. Rostow gagal dalam menyatakan ruang lingkup di dalam mana teorinya berlaku, yaitu dalam masyarakat yang bagaimana teorinya berlaku. Hal tersebut disebabkan teori tersebut didasarkan kepada pembangunan yang berlaku di negara maju padahal teori tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan tahap-tahap pembangunan ekonomi di negara berkembang.
Kritikan Kuznets Sebagian besar dari ciri-ciri dalam setiap tahap pertumbuhan yang dinyatakan oleh Rostow tidak mudah diuji secara empiris, dan untuk yang dapat diselidiki, kenyataan yang diperoleh sangat berbeda dengan yang digambarkan Rostow. Rostow tidak memperhitungkan kemungkinan kegagalan pembangunan ekonomi suatu negara.
Kritikan Kuznets Masyarakat tradisional tidak perlu bagi perkembangan khususnya beberapa bangsa seperti Amerika, Kanada dan Selandia Baru yang dilahirkan tanpa sebagai masyarakat tradisional.
Terima kasih..