KELOMPOK 2 AGT D 1
Rina Indriyani Riya Sayekti Rizky Rajabillah P. Septiana Mega Sofranita Syifa F. Tri Dhika Utami Tri Purwanti 2
Karakteristik Utama Diversitas Peran Agrofungsional 3
Eukarya memiliki sel eukariotik Tidak semua eukarya memiliki dinding sel. Beberapa eukarya yang memiliki dinding sel tapi tidak mengandung peptidoglikan. Eukarya kebal pada antibiotik antibakteri tradisional, tetapi sensitif pada kebanyakan antibiotik yang berpengaruh pada sel eukariotik. 4
Protista Fungi Plantae Animalia 5
Tipe Sel Eukariotik Memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdeferensiasi Terdiri dari Protista mirip jamur, protista mirip hewan (Protozoa) dan protista mirip tumbuhan (Algae) 6
Myxomycota (Filum Jamur Lendir) Oomycota (Filum Jamur Air) 7
tidak mengandung klorofil, yang secara filogenetik tergolong ke dalam organisme yang sangat sederhana. terdapat banyak di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, sampah basah, kayu lapuk. berkembangbiak dengan cara vegetatif dan generatif. 8
Gambar : Physarum nutans dan Arcyria sp. Dictyostelium discoideum 9
hidup di tempat lembab (air). Benang-benang hifa tidak bersekat melintang di dalamnya terdapat inti dalam jumlah banyak. Dinding selnya terdiri dari selulosa Melakukan reproduksi aseksual 10
SaprolegniaPhytophtora 11
1. Chlorophyta (alga hijau) Ciri-ciri : makhluk hidup bersell tunggal atau banyak Hidup soliter (sendiri), berkoloni (berkelompok) berupa benang bercabang, atau berbentuk lembaran Habitat di air sebagai plankton, juga dapat hidup di tanah yang basah atau lembab 12
2. Phaeophyta (alga coklat) Ciri-ciri: Hidup di laut, memiliki semacam gelembung- gelembung udara Kelompok Phaeophyta memiliki tubuh berbentuk benang/lembaran. Panjangnya dapat mencapai beberapa meter Phaeophyta berkembang biak secara vegetatif dan secara generatif 13
3. Rhodophyta (Alga merah) Ciri-ciri: bersel banyak menyerupai benang/lembaran. memiliki pigmen dominan fikoeritrin (merah). hidup di perairan laut dengan substrat dasar berbatu, mulai dari daerah intertidal sampai dengan perairan laut yang lebih dalam (zona fotik) berkembang biak secara generatif dengan spermatium (tidak berflagel) dan sel telur 14
4. Chrysophyta (Ganggang keemasan) Ciri-ciri: bersel tunggal atau bersel banyak, memiliki klorofil dan pigmen dominan karoten (keemasan) Habitatnya di perairan tawar, perairan laut, perairan payau dan tanah yang basah atau lembab. 15
5. Pyrhophyta Ciri-ciri: makhluk hidup autotrof uniseluler dengan 1 flagel dan dapat bergerak aktif. mengandung plastida yang mengandung klorofil dan figmen cokelat kekuning-kuningan (xantofil dan karoten). Biasanya, tubuh diselubungi kutikula yang tebal dan memiliki kromatofor. Phyrophyta berkembang biak dengan membelah diri dan menghasilkan dua individu baru (pembelahan biner). Habitat Phyrophyta di perairan laut, perairan payau, dan perairan tawar. 16
6. Euglenophyta Ciri-ciri : mempunyai kloroplas untuk fotosintesis dan alat gerak berupa bulu cambuk. 17
18
Alga Hijau Chlorella Alga Merah Gellidium sp 19
Berdasarkan alat geraknya dapat di bedakan: Rhizopoda Mastigophora Ciliata Sporozoa 20
Bersel Tunggal memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia. Ada beberapa macam kaki semu, yaitu lobidia (dengan ujung tumpul), filofidia (halus dan ujung meruncing), dan aksopodia (teratur dari satu titik pusat). Contoh Rhizopoda, antara lain Amobea proteus, hidup bebas dalam perairan tawar yang kaya bahan organik; 21
mempunyai flagel (bulu cambuk) sebagai alat gerak. hidup sebagai parasit atau hidup bebas di habitat air laut dan air tawar. Permukaan tubuhnya dilapisi oleh kutikula sehingga bentuknya tetap. Mastigophora memiliki dua macam protoplasma, yaitu, ektoplasma (lapisan luar) yang memadat dan lapisan dalam berupa endoplasma yang berwujud agak encer. 22
mempunyai alat gerak berupa silia, (bulu getar). hidup bebas atau parasit. Bentuk tubuhnya tetap. Cara reproduksinya adalah aseksual dan seksual. 23
tidak mempunyai alat gerak. hidup sebagai parasit dan menghasilkan spora (endospora) dalam daur hidupnya. Cara reproduksi sporozoa adalah dengan cara aseksual dan seksual. Contoh : Plasmodium 24
25
Ciri-ciri umum : Eukariotik (memiliki inti sel) Umumnya multiseluler, ada juga yang uniseluler. Reproduksi dengan pembentukkan spora Tubuh disusun oleh benang – benang yang disebut hifa. Hifa – hifa bersatu membentuk miselium. Ada pula yang miseliumnya berkembang membentuk tubuh buah. Habitat di tempat yang lembab. 26
Badan Buah HifaSel Penghasil Spora Miselium 27
Anggota Fungi mendapatkan nutrisi melalui 3 cara : 1. Saprofit : Menguraikan sisa bagian makhluk hidup yang sudah mati. 2. Parasit : Mengambil nutrisi dari makhluk yang masih hidup. 3. Simbiosis : Hidup bersama makhluk hidup lainnya. Lichen, Simbiosis Jamur dengan Algae Jamur Parasit Hifa Cacing Nematoda Malang 28
Diklasifikasikan berdasarkan cara berkembangbiak. Ada 4 kelompok Fungi, yaitu : 1. Zygomicotina 2. Ascomicotina 3. Basidiomicotina 4. Deuteromicotina 29
Contohnya : Jamur tempe / Rhizopus orizae. Ciri-ciriumu : Heterotrof saprofit Tubuh disusun oleh hifa dan miselium. Hifa tidak bersekat. Spora dihasilkan oleh sporangium. Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara : 1. Aseksual : dilakukan saat kondisi lingkungan mendukung. 2. Seksual : dilakukan bila kondisi lingkungan kurang mendukung 30
Contohnya : Jamur oncom / Neurospora crassa. Ciri-ciri umum: Heterotrof saprofit Ada yang uniseluler (mis : Saccharomyces) dan multiseluler. Tubuh disusun oleh hifa dan miselium, dan ada yang memiliki tubuh buah. Hifa bersekat. Spora dihasilkan oleh konidiospora bila secara aseksual dan sel askus bila spora dihasilkan secara seksual. Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara : 1. Aseksual : dilakukan saat kondisi lingkungan mendukung. 2. Seksual : dilakukan bila kondisi lingkungan kurang mendukung 31
( (b) Tubuh buah Morchella esculenta, biasanya tumbuh dekat dengan anggrek. (c) Tuber melanosporum (d) Neurospora crassa atau jamur oncom (SEM). r (a) Ascomicotina dengan tubuh buah of Aleuria aurantia antia. 32
Contoh : Jamur Merang / Volvariella volvachea Ciri-ciri umum : Heterotrof saprofit Multiseluler. Tubuh disusun oleh hifa dan miselium dan tubuh buah. Hifa bersekat. Spora dihasilkan oleh sel basidium melalui reproduksi secara seksual. Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara : 1. Aseksual : dilakukan saat kondisi lingkungan mendukung. 2. Seksual : dilakukan bila kondisi lingkungan kurang mendukung 33
Contoh Anggota Jamur Basidiomicotina. a. Amanita muscaria), jamur yang sangat beracun b. Dictyphora sp c. Jamur kayu, tumbuh pada kayu Yang sudah mati d. Puffballs memancarkan sporanya 34
Bawah tudung jamur Basidiomicotina inilah spora dihasilkan oleh sel basidium Sel Basidium Spora 35
Yaitu kelompok jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Maka dikatakan jamur tidak sempurna. Semua jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya dimasukkan ke dalam kelompok ini. 36
Mikoriza merupakan simbiosis antara fungi dengan akar tanaman. Simbiosis ini menguntungkan bagi keduanya. 1. Bagi tanaman : meningkatkan penyerapan air dan mineral. 2. Bagi fungi : mendapatkan nutrisi dari tanaman.
Fungi jenis tertentu dapat bersimbiosis dengan algae uniseluler membentuk lichen (lumut kerak). Simbiosis ini bersifat menguntungkan. 1. Bagi algae : mendapatkan suplai air dan mineral. 2. Bagi Fungi : mendapatkan hasil fotosintesis berupa nutrisi.
Protista yang hidup bebas di air tawar sebagai plankton, misalnya Euglena virdis, merupakan indikator polusi air sungai. Cangkang Radiolaria dan Foraminifera, digunakan sebagai indikator adanya minyak bumi. Saprolegnia, berperan sebagai pengurai dalam ekosistem air tawar. Ganggang cokelat Turbinaria australis, Sargassum silquosum, dan Fucus vesicolosus, digunakan untuk membuat salep, es krim, tablet, dan krim habis bercukur. Navicula sp yang mati membentuk tanah diatomae yang berguna untuk bahan isolasi, bahan penggosok, bahan penyekat dinamit (trinitragliserin=TNT), untuk membuat saringan, serta untuk campuran semen. 39
PERAN FUNGI DI BIDANG PERTANIAN Peranan Menguntungkan 1. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer. 2. Dapat meningkatkan kesuburan tanaman. Mikoriza. 3. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi. 4. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom. 5. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir. 6. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik. Peran Merugikan 1. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai. 2. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang. 3. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air. 4. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian 40
TERIMA KASIH 41