BIOS (Basic Input Output System)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Motherboard RATNAWATI.
Advertisements

Pengenalan BIOS & PC Hardware Diagnostic
Operating System Komputer (BIOS)
Pengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer
Pengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer.
Motherboard Asrinah_ “Hardware”.
PENGENALAN KOMPUTER Pengertian Komputer
Pengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer
Pengenalan BIOS & PC Hardware Diagnostic
Pengenalan Teknologi Informasi
Sistem memory Semikonduktor
Dasar Komputer – STMIK Palangkaraya
KD. Daprin Wakaliana ( ) I Kt. Budi Wirawan M. P ( ) 2.
Optimasi Bios.
Pertemuan 11 Memory.
Trouble Shooting Booting
Pengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer
Hardware Software Brainware
Merakit Personal Computer
Komputer Hang/Crash.
Meng-Upgrade PC. Apakah anda merasa kemampuan PC anda sudah sangat baik dalam melayani keperluan anda? Apakah anda pernah terpikir bahwa sudah saatnya.
Thirteen: Microprocessor dan Memory. 2 Objectives Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Mengerti tentang memory pada komputer. Mengenal.
Perangkat Keras (Hardware)
HARDWARE (Matherboard)
COMPUTER HARDWARE REVIEW Sistem Operasi E. Wijaya.
MENGOPERASIKAN SISTEM KOMPUTER
PRINSIP KERJA KOMPUTER
CMOS DAN BIOS.
Dosen Pembina : Mahayadi, ST.
MOTHERBOARD Motherboard alias mainboard alias system board, ketiganya mengacu pada satu barang yang sama, yakni sebuah papan sirkuit dan panel-panel elektronik.
Matakuliah : Perangkat Keras Komputer Versi Materi B I O S
Oleh : Denny Agustiawan
Pengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer.
Kelompok 5 Dito Susanto Gredis K.S Leo Bryan.A Oka Tridar BOOTING.
Perakitan Komputer Dan Sistem Operasi Nama : Adinda Julieta Putri Divo Ferrel Julianto Keyselsa Almira Syihab Abdul Hannan Muhammad Yhudi Darmawan.
MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC & PERIFERAL
Pengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer
MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC & PERIFERAL
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMPUTER
CREATED BY NOFRIL ZENDRIADI
Pencarian dan penyelesaian kesalahan pada POST dan CMOS/BIOS
Konfigurasi BIOS.
Motherboard ARK.
PIK Presentation IX, X & XI
Bab 4 Sistem Operasi Komputer
SMK – TI TRAINING AND CERTIFICATION PENGENALAN KOMPUTER.
I KADEK BAGUS FERISTHA UDAYANA
Sistem Operasi Komputer
OLEH : ARIESKO GUNANDA RANGKUTI
MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC & PERIFERAL
Sistem Komputer terdiri atas 3 (tiga) aspek yaitu :
Basic Input Output System (BIOS)
A. Sistem Operasi Fungsi Sistem Operasi
Desain Motherboard Universitas Putra Indonesia YPTK Padang
Perakitan PC.
Basic Input Output System (BIOS)
Pengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer
Pengolahan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer
Pengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer
BIOS Basic Input Output system. Software yang dipasang pada chip komputer untuk mengatur operasi dasar seperti layar, Harddisk, memory, VGA, dll. BIOS.
Pengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer
Pengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer
Pengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer
Pengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer
Permasalahan pada Perangkat Keras
Pengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer
Komputer dan Jaringan Dasar 3.3 Menerapkan pengujian komputer 4.3 Pengujian komputer.
Komputer dan Jaringan Dasar 3.3 Menerapkan pengujian komputer 4.3 Pengujian komputer.
Pengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer.
KELOMPOK 5 Anggota :1. Gabriel Devinta Christy(16) 2. Neila Fatmawati(24) 3. Saskia Dhea Maharani(31) 4. Stevina Ariyani(33) Pembimbing : Ir. Widyasworo.
Transcript presentasi:

BIOS (Basic Input Output System) Pengelolaan Instalasi Komputer

Pendahuluan Tempat bekumpulnya semua konfigurasi komponen hardware pada sebuah PC Dengan mengaturnya sedemikian rupa (mengoptimalkannya) PC akan menjadi lebih cepat dan stabil tanpa harus membuang biaya dan upgrade hardware yang mahal Pada dasarnya semua komponen hardware baru bisa bekerja sama dengan software pada PC jika terdapat sebuah antar muka (interface) yang menghubungkan keduanya. Setelah aktif, BIOS pun akan memberikan semacarn starter kit bagi komputer agar dapat menjalankan setiap software yang ada pada hard disk atau media penyimpanan lainnya. Starter kit akan bertanggung jawab atas semua proses inisialisasi saat komputer dijalankan seperti melakukan POST (PowerOn Self Test) dan melakukan booting sistem operasi dari hard disk, CD‑ROM ataupun floppy disk.

Lanjut Lebih jauh lagi karena BIOS menyediakan interface antara sistem operasi dengan hardware yang terpasang pada PC, maka BIOS‑pun harus sanggup mengendalikannya secara otomatis apabila sistem operasi melakukan suatu proses input output yang melibatkan salah satu komponen hardware di dalamnya. Pentingnya keberadaan BIOS membuatnya menjadi faktor vital untuk menjaga kelangsungan seluruh aktivitas pada PC. Pada beberapa PC lama, banyak komponen hardware baru yang tidak dapat dideteksi oleh BIOS. Akibatnya software pun tidak dapat berkomunikasi langsung dengan hardware karena sistem operasi tidak dapat memanggil langsung salah satu rutin BIOS yang mengendalikannya. Masalah seperti ini biasanya dapat dipecahkan dengan melakukan update BIOS yang terbaru.

MASALAH ? Kebutuhan panduan konfigurasi yang mudah dan lengkap masih merupakan barang langka Akibatnya setting BIOS mejadi sangat membingungkan Terlampau banyak menu pilihan Tersedia masih dalam bentuk manual & terbatas pada masalah bahasa Konsep : Trial and Error Akibatnya bukan tune-up malah Blow-up

Contoh Tune-Up

OPTIMASI

1 VIRUS WARNING Fungsi Ini bukan Antivirus, namun hanya memeriksa apakah MBR hard disk pertama telah berubah dan melaporkannya bila ada. Saran: Pengguna windows boleh mengaktifkannya. Namun bagi pengguna Linux tak ada gunanya, karena LILO selalu mengubah MBR.

CPU Level 1 (L1) don Level 2 (L2) Cache Fungsi: CPU modern memiliki 2 tingkat cache. Pada CPU model lama cache L2 ditempatkan pada board, misalnya pada soket 7. Cache mendukung CPU dalam memproses perintah‑perintah dengan cepat. Saran : Setup kedua cache pada Enabled, bila tidak PC akan bekerja lamban. Contoh Tanpa cache L1, Athlon sama sekali tak mau boot. Bila cache L2 tidak diaktifkan, performa RAM juga menurun.

CPU L2 Cache ECC Checking 3 CPU L2 Cache ECC Checking Fungsi Untuk menghindari ketidakstabilan PC akibat kesalahan data dan tak terkontrol dari cache L2, sejak sekitar 4 tahun CPU dilengkapi dengan koreksi kesalahan yang dapat diaktifkan di sini. Saran : Option inj tidak terlalu banyak manfaat. Dalam benchmark, deaktivasinya memang meningkatkan transfer data sebanyak 1 %. Namun bagi aplikasi tak ada bedanya ‑ tidak lebih sering crash atau pun lebih cepat. Jadi ikuti feeling saja. Mengaktifkan option ini tak ada mudaratnya.

Quick Power On Self Test 4 Quick Power On Self Test Fungsi: Bila dinonaktifkan, saat boot, BIOS akan menjalankan pengujian yang lama. Saran: Jangan buang waktu. Dengan modul 256 MB saja pengujian berlangsung selama hampir 70 detik. Matikan option ini hanya jika sedang menambah RAM – untuk operasi selalu pada Enabled

First/Second/Third Boot Device 5 First/Second/Third Boot Device Fungsi Di sini urutan boot drives yang terinstalasi pada PC dapat diatur. Saran : Sekarang tidak hanya dapat mem‑boot dari floppy atau hard disk, tetapi juga dari drive SCSI, Zip, LS‑ 120 dsb. Drive LS‑120 pada urutan pertama akan sangat menghambat start. Karena itu tempatkan drive utama atau IDE 1 diurutan pertama (umumnya HDD‑0).

6 Boot Up Floppy Seek Fungsi: Memeriksa apakah drive disket terkoneksi dan siap, pakai seperti tercantum dalam Standard CMOS Features. Saran: Tergantung drive‑nya, option ini memperpanjang waktu boot 1‑2 detik ‑matikan saja.

7 Video BIOS Shadow Fungsi: Jika diaktifkan meng‑copy BIOS graphic card dari ROM yang lambat ke RAM PC yang cepat. Namun ini hanya berlangsung sebelum driver graphic card mengambil alih komando. Saran : Di bawah Windows atau Linux fungsi ini tak bermanfaat, tetapi dapat menyingkat waktu boot sebesar 1/2 detik. Namun jika masih menggunakan aplikasi gratis di bawah DOS, sebaiknya diaktifkan option ini.

OPTIMASI PIRANTI

8 Bank X/X DRAM Timing Fungsi: Setup control‑rate modul RAM lebih tinggi atau lebih rendah. Temukan option Bank 0/1 ‑Bank 4/5 DRAM Timing dengan pilihan dari Normal, Medium, Fast hingga Turbo. Kadang‑kadang juga tersedia SDRAM 8/10 ns atau Auto. Saran: Setting yang lebih lama mengorbankan performa, tetapi turbo bisa saja membuat PC hang. Prinsipnya, sernakin bagus RAM, semakin baik timingnya.

4 SDRAM Cycle Length Fungsi: Agar prosesor dapat mengontak RAM, setiap selnya dibagi ke dalam baris dan kolom. Akses baris selalu terjadi dengan frekuensi RAM penuh, tetapi akses pada kolom hanya setiap 2 atau 3 kali akses baris. Saran: Setting 2 membuat transfer data lebih cepat dibanding pada 3. Namun RAM tanpa merek cepat kedodoran dengan setting ini. RAM PC‑100 yang baik urnumnya tak bermasalah dengan setting 2. RAM PC‑133 biasanya dirancang untuk 3 Cycles, tetapi bila beruntung ia juga dapat berfungsi dengan 2 Cycles.

4 Fast R‑W Turn Around Fungsk Pergantian akses baca dan tulis pada RAM dapat mempercepat transfer data. Saran: Modul RAM yang buruk bisa bermasalah, bila option ini diaktifkan. Tetapi umumnya tak ada masalah dan dengan mengaktifkannya performanya meningkan walaupun sedikit.

4 System BIOS Cacheable Fungsi: Enabled berarti pemindahan BIOS dari ROM yang lamban ke cache CPU yang cepat. Saran: Biasanya Win 32 Bit (Windows 95 ke atas) jarang menyulitkan BIOS. Penambahan kecepatan terbatas pada proses boot dan sistem operasi 16 Bit (DOS atau Windows 3.xx). Tendensinya jelas: aktifkan.

12 AGP Aperture Size Fungsi: Graphic card AGP menggunakan RAM, bila memorinya terbatas untuk menyimpan data grafis di sana. Saran: Setting 64 MB dari produsen biasanya cukup memadai untuk PC. Hanya untuk games dengan resolusi tinggi atau benchmark yang menuntut kinerja gaphic card, penambahan AGP Aperture Size mungkin dapat mempercepat.

4 AGP‑4X Mode Fungsi Seperti telah disebutkan dalam tip 12, graphic card AGP dapat menyimpan data pada RAM. Untuk proses ini tersedia 3 pilihan modus: AGPAX, AGP‑2X dan AGP 4X. Bus AGP mengirirnkan aliran 66 MHz. AGPAX setiap siklus dimuati sebuah data, pada AGP‑2X kedua sisi kurva dari sinyal (naik dan turun) yang bermuatan data. Pada AGPAX dapat dimuati 4 data pada setiap kurvanya. Saran : AGP4X merupakan pilihan terbaik dari segi performa dengan syarat baik motherboard maupun graphic card AGP telah mendukung-nya. Bagi yang memiliki produk terbaru hal ini tidak masalah. Jjka mengalami masalah stabilitas pada modus AGPAX, terutama saat melakukan overclocking, pindahkan saja ke AGP 2X.

4 PC1 Dynamic Bursting Fungsi: Untuk akses tulis pada bus PC1 dalarn chipset tersedia buffer, yang berfungsi bila option im diaktifkan. Buffer ini mengumpulkan beberapa akses yang masuk dan mengirimkannya sekaligus dalam sebuah paket sehingga meningkatkan kecepatan. Saran: Tambahan sedikit kinerja tanpa diketahui efek sampingnya membuat kita cenderung memililh "Enabled".

4 Super Bypass Mode Fungsi Pemilik board Irongate Stepping C3 ke atas akan menemukan option ini. Berkat Super Bypass Mode, Athlon dapat langsung berkornunikasi dengan RAM tanpa harus melalui Northbridge pada chipset. Peningkatan performa mencapai hingga 5% Saran: Enabledkan saja karena ‑ tak ada peningkatan 5% ygng lebih mudah dari ini.

Memory Parity/ ECC Check 4 Memory Parity/ ECC Check Fungsi. Di samping memory‑chip, RAM berkualitas baik juga memiliki ECC‑chip yang bertanggung jawab atas koreksi kesalahan. la akan melaksanakan tugasnya bila diaktifkan. Saran: Hanya SOHO‑PC yang memiliki RAM dengan ECC‑chip; RAM model ini 30% lebih mahal daripada yang biasa. Disarankan untuk memilih Disabled. ECC‑RAM umumnya ditemulcan dalam server perusahaan dengan data‑data penting; di situ tentu saja option ini sebaiknya diaktifk‑an.

4