STRATEGI PENGEMBANGAN IIX NASIONAL Disampaikan Oleh Isnawan Pada Indonesian Stream, APRICOT 2007 di Bali ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 15 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Advertisements

SISTEM KEAMANAN JARINGAN (Firewall)
Perkeretaapian Khusus Tahap III Tahapan Menuju Perubahan Regulasi Jakarta 21 Juni 2011.
PERMOHONAN HAK UJI MATERI PP 04 TAHUN 2010
DANA PENSIUN
PENYAMBUNGAN INTERNET / INTRANET
Tim Restrukturisasi IIX oleh John Sihar Simanjuntak/Johar Alam
LAMBOK M. HUTASOIT Jakarta 22 Agustus 2011 DEBAT CALON PEMILU CALKETUM IAGI
Aplikasi Teknologi Informasi Dalam Pendidikan
TEKNOLoGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Announcement: National Internet Conference and Education [NICE] Jul 2004.
Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I
Unit Pelayanan Area mempunyai tugas pokok :
DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Pengaturan IP Domestic Backbone dan Internet Exchange di Indonesia ISMAIL.
Aplikasi Teknologi Informasi Dalam Pendidikan
Badan Usaha Koperasi Tujuan & Nilai Koperasi Kegiatan Usaha Koperasi
SUMBER: Pokok-Pokok Substansi PERATURAN PEMERINTAH NO 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI SUMBER:
DANA PENSIUN HUBUNGAN INDUSTRIAL.
Penggunaan IPv6 di Indonesia
Sosialisasi EQA BAN-PT – Dikti, Juli-Agustus 2009.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Aplikasi Teknologi Informasi Dalam Pendidikan
PENERAPAN e-PROCUREMENT
Rapat Pansus III Dewan Sumber Daya Air Nasional
1 MODUL PSAP NO. 11 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN Agustus 2007.
PENGORGANISASIAN DAN PEMBINAAN POKJANAL POSYANDU
FILOSOFI DAN POKOK POKOK UU KIP
Pertemuan 11 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Penyelenggara Urusan Penanaman Modal.
Kelancaran Operasional UPK AMAN DIPERCAYA BERMANFAAT.
B. Kombaitan dan Ridwan Sutriadi
Dosen Imam Bukhari, S.Kom 1
Bentuk-bentuk kerjasama dalam kegiatan bisnis M-5
PEMASARAN PRODUK UKM MELALUI INTERNET
Perijinan ISP.
SOLUSI KOMUNIKASI HEMAT melalui VOICE over IP Komarudin S.K Jakarta, 21 Pebruari 2002 Direktur Operasi dan Pemasaran.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Internet ? Bukan merupakan suatu singkatan
Diversifikasi Tatap Muka ke-9.
Tren Pembiayaan di Indonesia: Model Bismarckian atau Beveridge?
1 Politeknik Elektronik Negeri Surabaya ITS - Surabaya Network Address Translator.
Brata T. Hardjosubroto PT Indosat Tbk
Layanan dan Infrastruktur TIK UNHAS Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi PTIK - Unhas KELOMPOK IV Ayatullah Ahmad, Takdir, Nashrullah, Irvan R, Muhtar.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Semarang, 14 Desember 2000 REGULASI VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VoIP) Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunmikasi.
HELP DESK Putra Utama E. S..
1 KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN Agustus 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN.
Network Address Translator
JEJARING PENDIDIKAN NASIONAL
© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved.Cisco Public 1 Berkomunikasi melalui Jaringan Network Fundamentals – Chapter 2.
KEBIJAKAN PENSIUN HUBUNGAN INDUSTRIAL.
KOMUNIKASI DATA – ST014 Definisi Dan Jenis
(Blue Ocean Project) Region Local Link (Jaringan Distribusi)
Map Proses Performance Management Yudha Febi Irawan Hepy Purnomo Dimas Dwi Antoko Ikbal Rachmat D.P. Hendro
MERANCANG BANGUN JARINGAN WAN
Posisi dan Peran ISP dalam Mempercepat Pembangunan ICT Nasional
Versi : 1 Revisi : Halaman : 1 Dari : 29
sekilas biography RAHARJA SINERGI KOMUNIKASI
ISP DI INDONESIA.
Indikator Internet Indonesia
APJII Indonesian Internet Service Provider Association
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Jaringan Komputer (LAN, Internet)
A. KECEPATAN AKSES INTERNET
Perangkat Aplikasi Internet
UNBAJA (Universitas Banten Jaya)
VSAT Jaringan Komputer Lanjut FTI Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Website : atisatya.wordpress.com
Tim ICT Biro PKLN Depdiknas 23 Juli 2007
Internet ? Bukan merupakan suatu singkatan
KEBIJAKAN REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2019
Transcript presentasi:

STRATEGI PENGEMBANGAN IIX NASIONAL Disampaikan Oleh Isnawan Pada Indonesian Stream, APRICOT 2007 di Bali ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA (APJII)

Visi dan Misi VISI Menjadikan IIX sebagai titik temu internet bagi penyelenggara jasa internet di Indonesia sehingga memungkinkan trafik internet domestik tetap berada dan termonitor di dalam negeri. MISI Mengembangkan infrastruktur bagi penyelenggara jasa internet yang berkualitas, efisien, non-diskriminatif dan memenuhi standar dan regulasi keamanan internet.

Isu Utama ● Dalam pengembangan internet exchange, 10%-nya berkaitan dengan aspek teknik. 90%-nya adalah bagaimana membangun kemitraan. Ini memerlukan rekayasa sosial politik. ● Memerlukan dukungan dari penyelenggara jaringan untuk menyediakan koneksi antar node, baik dalam kota, maupun antar kota. ● Pelaksanaan Open Policy Meeting yang menjadi acuan dalam pengelolaan IIX yang bersifat Managed Services. ● Memerlukan dukungan dari pemerintah.

Sejarah IIX Diprakarsai oleh APJII pada tahun 1996 dan mulai beroperasi pada Agustus 1997 Dibangun secara swadaya Konfigurasi oleh APJII dan CISCO (USA) Seluruh PJI berpartisiasi (27 ISP ditambah UI, Indosat dan Telkom) Router dihibahkan CISCO, server dihibahkan HP dan Intel, dan modem leased line dihibahkan oleh RAD

Kondisi Sekarang Masih berupa node-node yang terpisah dan tidak terintegrasi dalam satu single autonomous system number. Infrastruktur IIX saat ini masih 'sederhana', sehingga belum bisa memberlakukan standar pelayanan yang tinggi. Perlu adanya perbaikan Service Level Gurantee dan standarisasi teknis ISP yang terkoneksi ke node IIX.

Node IIX Sekarang  2 node JKT  1 node Yogjakarta  1 node Surabaya  1 node Medan Node yang di luar Jakarta belum terhubung ke node yang di Jakarta

Node IIX Sekarang...2) Node Jakarta (Gedung Cyber) ● Luas area NOC IIX-APJII yang tersedia : – Pembangunan Tahap 1 tersedia ± 300 m 2 ● Area Cage ± 9 m 2 tersedia 18 unit (16 unit digunakan PJI, 2 unit digunakan APJII) ● Area Rack System tersedia 10 unit (10 ISP) – Pembangunan Tahap 2 tersedia ± 110 m 2 ● Area Cage ± 8 m 2 tersedia 7 unit ● Area Rack System tersedia 20 unit ● NOC Office ± 15 m 2

Node IIX Sekarang...3) Pembangunan Tahap 1 (Cage) 1.Moratel 2.BIT.Net 3.Access.Net 4.Jupiter EX 5.RAD.Net 6.IndosatM2 7.GenID 8.KS.Net 9.Jasnita 10.EZY.Net 11.BIZ.Net 12.Indonusa 13.Corbec 14.XL/Busol 15.IP.Net 16.D~Net

Node IIX Sekarang...4) Pembangunan Tahap 1 (Rack) 1.Inova.Net 2.Pacific Link 3.Centrin Online 4.NTT Indonesia 5.SCBD.Net 6.Circlecom.Net 7.Sistelindo.Net 8.Jetcoms.Net 9.Insprint.Net 10.NEXXG.Net

Pembangunan Tahap 2 Cage 7 unit: 1.Centrin Online (upgrade) 2.Pacific Link (upgrade) 3.NEXXG.Net (upgrade) 4.DTP 5.IPTEKNET 6.Asia.Net 7.Cage Y – Node IIX Sekarang...5)

Node Medan (IIX-SU) Ada 7 ISP yang terkoneksi, yaitu: 1.Nusanet 2.Primanet 3.Citilink 4.Pesatnet 5.Indonet 6.Jalaware 7.Lintasarta Node IIX Sekarang...6)

Node Yogyakarta (IIX-YO) Ada 4 ISP yang terkoneksi, yaitu: 1.Citranet 2.Jogyanet 3.Pesatnet 4.UIINet Node IIX Sekarang...7)

Node Jawa Timur (IIX-JI) Ada 7 ISP yang terkoneksi, yaitu: 1.Radnet 2.Primanet 3.Mitranet 4.Uninet 5.Centrin 6.Dnet 7.Infoasia Node IIX Sekarang...8) Menyusul IconPLN, PSN, Indonet, Jasatel, IM2, Net2cyber, Padinet dan XL

Pengembangan Node  APJII akan mengembangkan node-node baru di beberapa wilayah Jakarta, sehingga keandalan IIX dapat terjaga karena adanya route alternatif apabila salah satu node mengalami gangguan.  Pengembangan node-node tersebut juga dimaksudkan untuk memudahkan pelayanan kepada anggota yang tersebar.

Konfigurasi

Prinsip-prinsip IIX 1.Kesetaraan 2.Nirlaba dan profesional 3.Tidak bersaing dengan anggota 4.Netral 5.Independen 6.Aman

Kesetaraan  Tidak ada perbedaan perlakuan bagi Anggota IIX.  Anggota, baik besar maupun kecil, mempunyai kontribusi yang sejajar secara kualitatif.

Nirlaba dan Profesional  Pengelolaan pelayanan IIX tidak untuk menumpuk keuntungan.  Keuntungan semata-mata dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja pengelolaan.  Meskipun nirlaba, namun pengelonaan IIX tetap berpegang pada norma-norma profesionalisme, sehingga kualitas layanan dapat terjamin.

Tidak Bersaing Dengan Anggota  IIX tidak bersaing dengan anggota, justru menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan usaha anggota.  IIX tidak menerima koneksi langsung selain dari ISP dan internet exchange lain.

Netral  IIX tidak memihak.  IIX dimiliki oleh Anggota, bukan oleh badan yang kepemilikannya bersifat privat. Hal ini menjamin keamanan data yang melintas dalam IIX.  Pengelolaannya tidak menimbulkan benturan kepentingan antara manajemen dan anggota.  Dikelola oleh manajemen yang aturan-aturannya ditentukan oleh Anggota melalui mekanisme Open Policy Meeting.

Independen  IIX tidak bergantung kepada satu institusi lain.  IIX harus swadaya dan mandiri secara finansial.  Tidak tergantung pada sumber pembiayaan yang mengikat.

Aturan Yang Sekarang Berlaku  Satu anggota satu port per node IIX.  Tidak boleh transit route and as number, transit trafik.  Non anggota APJII tidak boleh koneksi.  Tidak ada trafik transit antar kota.

Aturan Yang Diperlukan  Multi port interconnection untuk mendukung transit trafik.  Pengembangan policy transit trafik, route dan as number.  Mutual Cooperation Agreement  Managed Services.

Arah Pengembangan IIX masa depan:  Akan di integrasikan dalam suatu system as number yang saling terkoneksi.  Memiliki penerimaan untuk keperluan pengembangan jaringan IIX dan kesinambungan layanan.  Penerapan Mutual Cooperation Agreement  Bisa melakukan legal action dengan status badan hukum yang lebih jelas.  Dikelola oleh suatu pengurus profesional.

Manajemen IIX  Dikelola oleh sebuah badan hukum sehingga dapat melakukan legal binding dengan pihak lain.  Secara operasional, dikelola oleh Dewan Direksi.  Dewan Direksi berasal dari ISP, Pemerintah dan Akademisi.  Dana awal untuk investasi dan modal kerja tahun pertama berasal dari pemerintah. Pada tahun kedua, sudah mandiri.  Menjamin IIX tetap menjadi jaringan Interkoneksi utama antar anggota.

Terima kasih