KELOMPOK 10 Putri Aini Zahra Alfionita Rizky Ahmad Dzulfiqar Wiwit Tri Gabriella Vevanesya
LIBERALISME aktor domestik mempunyai pengaruh yang kuat dalam pembentukan kebijakan luar negeri dan kepentingan sebuah negara Prespektif dalam HI yang mempunyai asumsi dasar bahwa aktor domestik mempunyai pengaruh yang kuat dalam pembentukan kebijakan luar negeri dan kepentingan sebuah negara dalam hubungan internasional Kontras dengan Realisme optimis bahwa masing-masing dapat bekerjasama dan tidak diperlukan adanya sebuah peperangan.
Liberalisme: Asumsi Dasar 1.Human nature self-restraint 2.State behavior self-restraint 3.Latar belakang dari perilaku negara terjadi adanya interdepedensi & saling menguntungkan 4.Actors state & non-state 5.Internasional sistem menggunakan sistem kerjasama dan kolaborasi.
Human Nature Manusia bisa mengendalikan dirinya sendiri, di saat dunia pada saat itu mengalami trauma atas WW 1
Main Agenda : Peace and cooperation Kaum liberalis memandang jika perdamaian dan kerjasama adalah hal utama yang membantu negara dalam mencapai kepentingan nasionalnya. Dilandasi keyakinan optimis, kaum liberal yakin bahwa tanpa perang, kepentingan nasional negara tetap dapat dicapai. Selain itu, sifat dasar manusia yaitu sebagai makhluk sosial menekankan jika kooperasi adalah hal utama yang dibutuhkan oleh negara
Actors : State & Non-state Kaum liberalis memandang jika dalam hubungan internasional, aktor negara bukan satu-satunya yang berpengaruh. Kemunculan aktor-aktor non- negara juga ikut memengaruhi hubungan internasional. Misal : PBB, MNC (seperti Nestle), Greenpeace Kaum liberalis memandang jika dalam hubungan internasional, aktor negara bukan satu-satunya yang berpengaruh. Kemunculan aktor-aktor non- negara juga ikut memengaruhi hubungan internasional. Misal : PBB, MNC (seperti Nestle), Greenpeace
International System Collaborative & cooperation Atas dasar kesamaan interest Sistem internasional menurut kaum liberalis didasarkan pada prinsip kolaborasi dan kerjasama. Berbeda dengan pandangan kaum realis yang memandang negara sebagai anarki dan tidak ada kekuatan di atasnya, kaum liberalis memandang jika negara menjalin kerjasama satu sama lain dan di atas negara ada kedudukan yang lebih tinggi, misalnya organisasi internasional (E.G. PBB). Meski ada kekuatan yang lebih tinggi, namun negara tetap memiliki kedaulatannya dan tetap pada tujuan mencapai kepentingan nasionalnya
Peace & International Stability Collective Security Dalam mencapai perdamaian dan stabilitas internasional, kaum liberalis memandang jika hal tersebut dapat dicapai salah satunya lewat collective security. Konsep ini menekankan adanya kebersamaan, di mana kebersamaan tersebut akan mengalahkan agressor (yang dianggap membahayakan)