KELOMPOK 10 Putri Aini Zahra071311233079 Alfionita Rizky071311233080 Ahmad Dzulfiqar 071311233081 Wiwit Tri071311233082 Gabriella Vevanesya071311233083.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
IMPLIKASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BAGI DINAMIKA POLITIK LOKAL
Advertisements

EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL
MATERI 5 PERILAKU ORGANISASI
Teori X Pada tahun 1960, Douglas McGregor mengidentifikasi dua sudut pandang tentang manajemen, yang dianut dalam tingkatan yang bervariasi oleh sebagian.
ES. Q Rizky: Asumsi dasar ES? Tuty: Perbedaan dasar ES dan FS? Oki: Kenapa perhatian dari int’l system ke int’l society? Wahyu: Teori ini terlalu ideal.
RETNO INDAH NURITA Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat (2012) KEPENTINGAN AS DI KAWASAN TIMUR TENGAH.
PERSPEKTIF DALAM EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL
Memahami Prinsip Kebijakan Luar Negeri India dan Pakistan
Sesi tanya jawab.
Dalam kajian hubungan internasional, aktor-aktor yang berperan dalam sistem internasional dapat dikelompokkan menjadi : - Supra State Actors | aktor supra.
Group 12 Realism.
AYU RIZKIE W Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat (2012) PERAN AMERIKA SERIKAT DALAM MEMPROMOSIKAN DEMOKRASI DI DUNIA INTERNASIONAL.
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat (2012)
NEGARA MENURUT HUKUM INTERNASIONAL
KRISIS EKONOMI DI AMERIKA
MARXISME DAN STRUKTURALISME Kelompok 2 : Kumala Kurniawidi Susilo Nadia Agitaswari Muhammad Reza Wijaya Louis Embun Prastika Sabillina Mareta.
LIBERALISME.
LIBERALISME DAN EVOLUSINYA
Peran Amerika Serikat Dalam MeMPROMOSIKAN Demokrasi di Dunia
Paradigma-paradigma dalam ilmu hubungan internasional
Rasionalisme - Konstruktivisme dan English School dalam Teori Hubungan Internasional By : 9th Group.
International Regimes Pertemuan Kedua
Great Debates.
Politik Luar Negeri Indonesia
PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL
& Globalisasi Pendidikan Pancasila.
MATA KULIAH KEBIJAKAN FISKAL
NEGARA BERKEMBANG DAN SISTEM PEMBAGIAN KERJA INTERNASIONAL BARU
Teori Hubungan Internasional
Teori Hubungan Internasional Restilia Polii
PENGANTAR ILMU POLITIK
Dampak Flu Burung terhadap Kerja Sama Negara-negara ASEAN
PKNI4310 Arti dan Ruang Lingkup Hubungan Internasional
PERILAKU ORGANISASI dalam
GLOBALISASI DAN HUBUNGAN INTERNATIONAL
Negara dan sistem internasional
KONFIGURASI SISTEM GLOBAL
Paradigma-paradigma dalam ilmu hubungan internasional
HUBUNGAN INTERNASIONAL
Pertemuan 3 PERILAKU ORGANISASI
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
NEOREALISME.
MK: Hukum Humaniter Internasional Jur HI UGM
Pengertian & Relevansi HHI dalam Studi Hubungan Internasional
HUBUNGAN HUKUM INTERNASIONAL & HUBUNGAN INTERNASIONAL
PERSPEKTIF DALAM EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL
Liberalisme dalam Hubungan Internasional
POLITIK INTERNASIONAL.
IMPLIKASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BAGI DINAMIKA POLITIK LOKAL
Feminisme Oleh kelompok 12: Agata Safira
Dinamika Kawasan Eropa
Sosiologycal Approach
Hartanto, S.IP.,MA Kelas PLNRI-2015
HUBUNGAN INTERNASIONAL
Relevansi Konsep Westphalia 1648 : Perspektif Negara Modern Pasca Westphalia Yulianata Lialubisa
GLOBALISASI.
Pendidikan Pancasila Masnur Marzuki.
RATIONALISM Hartanto, S. I. P, M. A
NEOLIBERALISME.
IMPLIKASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BAGI POLITIK LOKAL
IDEOLOGI KOMUNISME DICKY DWI SATRIA NOVIANTO
KERJA SAMA KAWASAN DALAM BUKU ISU-ISU GLOBAL KONTEMPORER
Kelompok 10 – Kelas B: Bryan Bhaskara ( ) Febrina Husada ( )
The Great Debate Of International Relations Hubungan internasional lahir pasca PD 1 tahun 1919 Bersifat prkatis  Berkaitan dengan perdamaian dunia.
Studi Hubungan Internasional
Politik Luar Negeri Indonesia dalam Menjalin Hubungan Internasional
GEOSTRATEGI KETAHANAN NASIONAL (2).
Seminar Nasional Teknologi Industri 2018
KERJASAMA INTERNASIONAL
Transcript presentasi:

KELOMPOK 10 Putri Aini Zahra Alfionita Rizky Ahmad Dzulfiqar Wiwit Tri Gabriella Vevanesya

LIBERALISME aktor domestik mempunyai pengaruh yang kuat dalam pembentukan kebijakan luar negeri dan kepentingan sebuah negara Prespektif dalam HI yang mempunyai asumsi dasar bahwa aktor domestik mempunyai pengaruh yang kuat dalam pembentukan kebijakan luar negeri dan kepentingan sebuah negara dalam hubungan internasional Kontras dengan Realisme optimis bahwa masing-masing dapat bekerjasama dan tidak diperlukan adanya sebuah peperangan.

Liberalisme: Asumsi Dasar 1.Human nature  self-restraint 2.State behavior  self-restraint 3.Latar belakang dari perilaku negara  terjadi adanya interdepedensi & saling menguntungkan 4.Actors  state & non-state 5.Internasional sistem  menggunakan sistem kerjasama dan kolaborasi.

Human Nature Manusia bisa mengendalikan dirinya sendiri, di saat dunia pada saat itu mengalami trauma atas WW 1

Main Agenda : Peace and cooperation Kaum liberalis memandang jika perdamaian dan kerjasama adalah hal utama yang membantu negara dalam mencapai kepentingan nasionalnya. Dilandasi keyakinan optimis, kaum liberal yakin bahwa tanpa perang, kepentingan nasional negara tetap dapat dicapai. Selain itu, sifat dasar manusia yaitu sebagai makhluk sosial menekankan jika kooperasi adalah hal utama yang dibutuhkan oleh negara

Actors : State & Non-state Kaum liberalis memandang jika dalam hubungan internasional, aktor negara bukan satu-satunya yang berpengaruh. Kemunculan aktor-aktor non- negara juga ikut memengaruhi hubungan internasional. Misal : PBB, MNC (seperti Nestle), Greenpeace Kaum liberalis memandang jika dalam hubungan internasional, aktor negara bukan satu-satunya yang berpengaruh. Kemunculan aktor-aktor non- negara juga ikut memengaruhi hubungan internasional. Misal : PBB, MNC (seperti Nestle), Greenpeace

International System Collaborative & cooperation Atas dasar kesamaan interest Sistem internasional menurut kaum liberalis didasarkan pada prinsip kolaborasi dan kerjasama. Berbeda dengan pandangan kaum realis yang memandang negara sebagai anarki dan tidak ada kekuatan di atasnya, kaum liberalis memandang jika negara menjalin kerjasama satu sama lain dan di atas negara ada kedudukan yang lebih tinggi, misalnya organisasi internasional (E.G. PBB). Meski ada kekuatan yang lebih tinggi, namun negara tetap memiliki kedaulatannya dan tetap pada tujuan mencapai kepentingan nasionalnya

Peace & International Stability Collective Security Dalam mencapai perdamaian dan stabilitas internasional, kaum liberalis memandang jika hal tersebut dapat dicapai salah satunya lewat collective security. Konsep ini menekankan adanya kebersamaan, di mana kebersamaan tersebut akan mengalahkan agressor (yang dianggap membahayakan)