Perancangan produk baru dalam perspektif scm

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
EMA402 - Manajemen Rantai Pasokan EMA402 – Manajemen Rantai Pasokan
Advertisements

MANAJEMEN MATERIAL.
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 14 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
EMA402 - Manajemen Rantai Pasokan EMA402 – Manajemen Rantai Pasokan
Merancang jaringan SUPPLY CHAIN
Mengelola persediaan pada supply chain
SUPPLY CHAIN MANAJEMENT ( SCM )
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Bab 10 Penetapan Harga Produk Memahami dan Menangkap Nilai Pelanggan
Keputusan Penetapan Harga dan Manajemen Biaya
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
SUPPLY CHAIN MANAJEMENT ( SCM )
Sistem Informasi Manufaktur
Distorsi informasi dan bullwhip effect
Oleh : Elly Ismiyah, ST., MT.
Mengelola persediaan pada supply chain (2)
Diferensiasi Pengertian:
Sistem Informasi Marketing
Pertemuan 11 Strategi Produk dan Penentuan Harga
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF
Manajemen rantai pasokan
Supply chain management
Pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi
SUPPLY CHAIN MANAJEMENT ( SCM )
Materi 10. Penggunaan Komputer dalam Bidang Industri
Latar Belakang Masalah
1 Pendahuluan Ir. Waniwatining Astuti, M.T.I Muhammad Rachmadi, S.T., M.T.I.
KETIDAKPASTIAN DALAM MENGELOLA SUPPLY CHAIN: SAFETY INVENTORY
Manajemen Pengadaan Proyek
Sistem informasi berbasis komputer dalam organisasi
SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Manajemen rantai pasokan. Materi Supply Chain Supply Chain Management.
Strategi penetapan harga
STRUCTURING THE MANUFACTURING DATABASE 2
Pengelolaan Pengadaan Dalam Rantai Pasok
E - Business “SCM” Sistem Informasi STMIK AMIKOM Purwokerto 2013.
Proses bisnis dan sistem informasi manajemen
SISTEM ELECTRONIC BUSINESS.
Perancangan Produk Baru dalam Perspektif Supply Chain Management
Pengelolaan Pengadaan Dalam Rantai Pasok
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM )
STRATEGI MRP.
SISTEM ELECTRONIC BUSINESS.
Kuliah 7 & 8: Mengelola Persediaan Pada Supply Chain
MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN
Supply Chain Management BAB 2 Strategi Supply Chain
MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN
SUPPLY CHAIN MANAJEMENT ( SCM )
Perancangan Produk Baru dalam Perspektif SCM
SISTEM ELECTRONIC BUSINESS.
INFORMATION TECHNOLOGIES AND MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) IN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) AS A BASIS FOR A NEW MODEL Bulgarian Journal of Science.
SUPPLY CHAIN MANAJEMENT ( SCM )
Strategi SCM.
Manajemen rantai pasokan
#3. Perancangan produk baru dalam perspektif supply chain management
Perancangan Produk Baru dalam Perspektif SCM
#2.Supply Chain Management
Integrasi Rantai Pasok
SUPPLY CHAIN MANAJEMENT ( SCM )
MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)
Manajemen rantai pasokan
OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs. FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF
Manajemen rantai pasokan
Perencanaan Teknis dan Sistem produksi
SISTEM ELECTRONIC BUSINESS.
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
Integrasi Rantai Pasok
Transcript presentasi:

Perancangan produk baru dalam perspektif scm Oleh : Elly Ismiyah, ST., MT.

Pendahuluan Perancangan produk baru termasuk dalam kelompok fungsi mediasi pasar bersama riset pasar dan pelayanan purna jual Perancangan produk adalah upaya untuk mengakomodasikan aspirasi pelanggan sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan Keinginan pelanggan yang beragam dan semakin tinggi, serta persaingan yang ketat mendorong perusahaan untuk semakin inovatif dalam menciptakan produk-produk baru Menurut Handfield & Nichols (2002), sekitar 40% pendapatan perusahaan berasal dari produk baru yang diluncurkan setahun sebelumnya

Pendahuluan (2) Pengembangan produk menjadi isu penting pada produk inovatif dan tidak terlalu penting pada produk fungsional Namun, dalam kenyataannya saat ini banyak produk fungsional yang berubah ke arah inovatif karena persaingan untuk menguasai pangsa pasar dan meningkatkan volume penjualan Contoh : sabun cuci, pasta gigi, dsb Siklus hidup produk yang semakin pendek membawa banyak implikasi thdp bagaimana perusahaan bersaing di pasar serta bagaimana mereka harus mengelola aktivitas-aktivitas SC

Time to Market Time to market adalah waktu antara gagasan perancangan produk baru dimulai sampai produk tersebut dipasarkan Secara umum, fase kegiatan dalam perancangan produk baru adalah sbb: Idea generation Business/technical assessment Product concept Product engineering & design Prototype design Test and pilot production Manufacturing ramp up Launch

Cara yang dapat dilakukan untuk memperpendek time to market Keterlibatan banyak pihak mulai dari wakil-wakil bagian (fungsional) di dalam perusahaan maupun pihak luar seperti supplier dan pelanggan Manajemen proyek yang bagus Tim perancangan produk yang solid, dinamis, dan enerjik, serta Teknologi yang mendukung Keterlibatan pihak yang berkepentingan sangat penting dilakukan seawal mungkin untuk menghindari adanya perubahan mendasar pada rancangan produk setelah memasuki fase akhir Contoh: bagian produksi.... Berikan penjelasan..

Untuk mengurangi pengulangan yang mahal dan lama Beberapa aktivitas yang terkait dikerjakan lebih dini Misal, perancangan proses manufaktur sudah dimulai sebelum rancangan produk selesai dibuat Praktek melibatkan fungsi-fungsi lain sejak dini dalam perancangan produk, serta simultan melakukan kegiatan yang tadinya dikerjakan secara sequential (satu sesudah yang lain), dinamakan “Concurrent Engineering”

Keterlibatan Supplier Secara tradisional, supplier sering dipilih setelah rancangan produk selesai dibuat dan siap diproduksi Dewasa ini, banyak perusahaan memilih supplier sebelum proses rancangan produk dimulai shg bisa dilibatkan dalam kegiatan perancangan produk Mereka diperlukan untuk memberikan masukan ttg material apa yang cocok untuk suatu rancangan produk baru dan apakah supplier tsb nantinya bisa memasok material yang dibutuhkan Manfaat yang didapat dengan melibatkan supplier, a.l. : Penghematan biaya material Peningkatan kualitas dan kecocokan material dengan rancangan yang dibuat Pengurangan waktu perancangan maupun manufaktur

Keterlibatan Supplier (2) Supplier untuk item yang kompleks dan kritis, serta punya keahlian yang bisa memberikan masukan yang berarti dalam pengembangan produk baru perlu dilibatkan lebih awal Sedangkan supplier untuk item sederhana dan standar bisa dilibatkan pada fase-fase akhir Perusahaan yang bersaing atas dasar inovasi juga perlu menggunakan kriteria lain selain harga, kualitas, dan kecepatan pengiriman dalam memilih supplier. Antara lain: Kemampuan dan kemauan mereka untuk berpartisipasi dalam proses perancangan termasuk untuk mencapai kesepakatan tentang isu-isu hak kekayaan intelektual dan hal-hal yang bersifat rahasia Kemauan mereka untuk memberikan komitmen waktu, tenaga (staff), maupun sumberdaya lain yang diperlukan dalam perancangan produk baru

Design for SCM Rancangan produk yang mempertimbangkan aspek Supply Chain Management dinamakan “Design for SCM” Secara umum, design for SCM mempertimbangkan : Kemudahan untuk menyimpan, mengirim, dan mengembalikan produk tersebut Fleksibilitas rancangan terhadap perubahan permintaan pelanggan Modularity : banyaknya komponen/modul yang sama yang bisa digunakan untuk membuat produk akhir yang berbeda Aspek lokalisasi: rancangan yang memperhatikan bisa tidaknya sebagian kegiatan perakitan akhir (finalisasi) dilakukan di area pemasaran Reusability dari rancangan Rancangan yang mendukung mass customization

Design for SCM Beberapa perusahaan yang menerapkan Design for SCM : Hewlett Packar (HP), produsen printer kelas dunia, mempertimbangkan modularity dan aspek lokalisasi Lokalisasi (penambahan buku petunjuk dan power supply yang berbeda di setiap negara dilakukan di pusat distribusi General Motor (GM) Menggunakan konsep modularity dan design reusability (produk baru hanya merupakan modifikasi minor dari produk-produk yang sudah ada) Zara, perusahaan pakaian yang berpusat di spanyol Tercatat sebagai satu-satunya jaringan penjual pakaian kelas dunia yang mampu mengirimkan pakaian jadi ke seluruh dunia dalam waktu 2 minggu setelah proses desain Hal tersebut dikarenakan adanya integrasi yang bagus dari fungsi-fungsi SC

Mass Customization Tantangan dalam melakukan Mass Customizaion adalah : bagaimana perusahaan bisa menawarkan variasi produk yang banyak namun tidak menimbulkan biaya yang terlalu tinggi, serta tetap bisa merespon pesanan pelanggan secara cepat Dari sisi rancangan produk, perusahaan harus berfikir menggunakan rancangan yang bersifat modular dan masing-masing modul memiliki sejumlah pilihan sehingga pada akhirnya tiap individu pelanggan bisa memperoleh produk akhir yang unik tanpa mengakibatkan perusahaan harus melipatkan jumlah komponen yang dibutuhkan Untuk menunjang kemampuan mass customization biasanya perusahaan membutuhkan fasilitas untuk membantu pelanggan melakukan simulasi konfigurasi sebelum memutuskan konfigurasi mana yang mau dibeli

Mass Customization (2) Configure to Order (CTO) adalah istilah yang dipakai untuk mempresentasikan model dimana: “perusahaan bisa dengan cepat memberikan tawaran pilihan konfigurasi sehingga bisa memperpendek waktu respon dalam pemenuhan pesanan pelanggan “

Contoh Mass Customization : Toyota Menyediakan fasilitas on-line untuk membantu pelanggan melakukan simulasi konfigurasi produk Pelanggan bisa memilih jenis mobil, warna, aksesoris, serta pilihan lain yang tersedia Sistem on-line tersebut juga pada akhirnya mampu memberikan informasi harga dari konfigurasi yang dipilih Walaupun pilihan di tiap modul terbatas (misal hanya ada 6 pilihan warna yang bisa dipilih) namun kombinasi akhir yang bisa terjadi akan sangat banyak

Efek kesamaan komponen Salah satu implikasi dengan bertambahnya variasi produk adalah bertambahnya variasi komponen Hal tersebut mengakibatkan meningkatnya jenis maupun persediaan, serta kompleksitas sistem produksi Untuk mengatasinya maka sangat penting untuk meningkatkan kesamaan (commonality) pada sebagian dari komponen yang digunakan pada produk-produk tersebut

Kesamaan komponen yang tinggi akan membantu perusahaan dari berbagai segi : Penurunan tingkat persediaan Kompleksitas proses produksi akan menurun dengan meningkatnya kesamaan komponen Meningkatkan economies of scale, sehingga biaya-biaya tetap dalam memproduksi ataupun membeli komponen akan tersebar pada jumlah produk yang lebih banyak Perusahaan memiliki posisi tawar yang lebih baik

Contoh Permasalahan Sebuah perusahaan memproduksi 3 macam produk, masing-masing dua komponen seperti terlihat pada gambar berikut A1 A2 A3 X1 X2 X3 X4 X5 X6 A1 A2 A3 X1 X2 X1 X4 X1 X6

Satu jenis komponen hanya diperlukan 1 unit pada setiap produk Selama ini perusahaan membeli komponen-komponen tersebut dari pemasok dengan lead time 1 minggu Kebutuhan masing-masing produk akhir diasumsikan berdistribusi normal dengan rata-rata 200 unit dan standar deviasi 20 unit Service level yang ditargetkan adalah 95% Safety stock SS = Z x Sdl ; dimana : Z adalah nilai tabel distribusi normal standar yang berkorelasi dengan probabilitas tertentu (service level) Sdl adalah standar deviasi permintaan selama lead time

Standar deviasi selama lead time sama, yaitu 20 unit Nilai Z(95%) adalah 1,645 Standar deviasi selama lead time sama, yaitu 20 unit Sehingga kondisi tanpa kesamaan komponen, banyaknya safety stock adalah Komponen X1 = 1,645 x 20 = 32,9 unit Komponen X2 = 1,645 x 20 = 32,9 unit Komponen X3 = 1,645 x 20 = 32,9 unit Komponen X4 = 1,645 x 20 = 32,9 unit Komponen X5 = 1,645 x 20 = 32,9 unit Komponen X6 = 1,645 x 20 = 32,9 unit Jadi jumlah safety stock yang dibutuhkan adalah 197,4 unit

Jadi kebutuhan safety stock sekarang adalah Pada kasus dimana terdapat kesamaan komponen (gambar bawah) tidak ada perbedaan kebutuhan safety stock untuk komponen X2, X4, dan X6 Sedangkan X1, rata2 kebutuhannya adalah 600 unit per minggu dan standar deviasi, dengan asumsi kebutuhan A1, A2, dan A3 adalah independen (tidak berkorelasi) adalah 20 = 34,64 Jadi kebutuhan safety stock sekarang adalah Komponen X1 = 1,645 x 34,64 = 57 unit Komponen X2 = 1,645 x 20 = 32,9 unit Komponen X4 = 1,645 x 20 = 32,9 unit Komponen X6 = 1,645 x 20 = 32,9 unit Total kebutuhannya adalah 155,7 unit  turun sebesar 21,12%

Kesimpulan Suatu rancangan produk baru tidak hanya cukup dilihat dari aspek teknis produksi dan marketing saja tetapi juga dari aspek SCM Pada era dimana variasi produk memegang peranan penting dalam persaingan pasar  perusahaan perlu memiliki cara yang efektif untuk menciptakan banyak variasi tanpa harus mengakibatkan kompleksitas yang terlalu tinggi pada SC Configure to Order (CTO) salah satu hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan