“Quotes” Thomas Jefferson, Presiden Amerika Serikat Ke-III “Coffee is the favorite drink of the civilized world” / “Kopi adalah minuman favoritnya orang-orang.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROBLEM DALAM PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA
Advertisements

Berbagi Pengetahuan pada Inisiatif Pemasaran Beras Organik
PROGRAM AKSI KKN TEMATIK BIDANG DAYA BELI
POTENSI DAN PELUANG INVESTASI SEKTOR PERKEBUNAN PROVINSI NAD
SISTEM AGRIBISNIS OLEH : Dr. Ir
SUBDIT STATISTIK HARGA PRODUSEN
Peremajaan: Kunci keberlanjutan suplai kopi Indonesia
Makalah Kunci (Keynote Speech)
Menyarikan Karya Ilmiah (Skripsi/Tesis/Disertasi)
Skenario dan Strategi Konsep Agro Mina Politan Cluster
Gerakan Penyelamatan Agribisnis Teh Nasional (GPATN )
Prospek Perusahaan Perkebunan
Direktorat JENDERAL Bina Kefarmasian DAN ALAT KESEHATAN
Topik: Visi Pertanian Abad 21 (Pertanian Yang Berkebudayaan Industri)
Laporan Kemajuan IbM Teknologi Pasca Panen Wortel Pada Kelompok Tani Wortel Di Kabupaten Karanganyar Dr.Ir. JOKO SUTRISNO, MP FANNY WIDADIE, SP,M .Agr.
RENCANA PENGEMBANGAN PARIWISATA KABUPATEN BANYUASIN
PENGEMBANGAN ROTAN INDONESIA MELALUI POLA SENTRA HHBK
PERMENDAG 35/M-DAG/PER/11/2011 KETENTUAN EKSPOR ROTAN DAN PRODUK ROTAN
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP)
Pengadaan Bahan Baku (Lanjutan)
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
KULIAH 2 ENERGI DAN ELEKTRIFIKASI PERTANIAN
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
Permasalahan Yang Dihadapi Petani Dalam Mengembangkan Olahan Karet Berupa Rubber Smoke Sheet (RSS) di Provinsi Jambi Pemateri: Sujito.
SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU
PAKET KEBIJAKAN KEDAULATAN PANGAN
ACTIONPLAN HORTIKULTURA KABUPATEN OKU TAHUN 2016
1. WAWASAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN
PANGAN Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia, termasuk.
Indonesian International Coffee Symposium – IICS 2014
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
PELIBATAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PERTANIAN
POLA-POLA PEMBANGUNAN PERTANIAN DI INDONESIA
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI NASIONAL
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TANAMAN KOPI, KAKAO DAN TEH INDONESIA
AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI
KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
KERANGKA REGULASI RKP 2016 DALAM RANGKA PELAKSANAAN NAWACITA
Jenis, sumber, teknik pengumpulan data dan analisis data
PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
PEMBANGUNAN PERTANIAN
MANAJEMEN RISIKO USAHA
Pola Indeks Keberlanjutan Usahatani Rawa Lebak Saat Ini dalam Diagram Layang Sungai Ambangah Pasak Piang.
Peranan Pertanian dalam Pembangunan Perekonomian Di Indonesia
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
CIRI-CIRI PERTANIAN.
Peran dan Perkembangan Agribisnis di Indonesia
PENDAHULUAN KESIMPULAN
Teknologi Mendukung Diversifikasi Pertanian
PENGANTAR ILMU PERTANIAN (PIP)
CIRI DAN FAKTOR PEMBENTUK MODEL PERTANIAN TEKNO-EKOLOGIS
AKSI MITIGASI PERUBAHAN IKLIM DAN PEP RAD-GRK DI BIDANG KEHUTANAN
Manajemen Produksi Agribisnis
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN BERBASIS KOMODITI PALA
Membangun Pertanian Modern di Wilayah Perbatasan FARID BAHAR Bogor, 8 Maret 2018.
DI SAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
PENANGANAN PASCA BENCANA GEMPA SUMATERA BARAT 30 SEPTEMBER 2009
Direktur Perlindungan Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura
DIREKTUR PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
Strategi Pengembangan Desa Wisata Kabupaten Badung (Studi Kasus Desa Wisata Pangsan, Banjar Sekar Mukti Pundung, Kecamatan Petang ) Program Magister Arsitektur.
DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN
Peluang dan potensi Pertanian Organik
CASCADING DINAS PERTANIAN KAB. SAMPANG TAHUN 2017
RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS HORTIKULTURA 2020
PEMBANGUNAN PERTANIAN
RENCANA KERJA DAN ARAH KEBIJAKAN TAHUN
Transcript presentasi:

“Quotes” Thomas Jefferson, Presiden Amerika Serikat Ke-III “Coffee is the favorite drink of the civilized world” / “Kopi adalah minuman favoritnya orang-orang yang maju”

1.Perkebunan Kopi Arabika di Aceh pertama sekali dikembangkan di Dataran Tinggi Gayo tahun 1924 (di daerah Paya Tumpi dan Merzicht), setelah jalan Bireuen-Takengon selesai dibangun tahun Daerah konsentrasi penanaman Kopi Arabika pada masa itu awalnya di antara Timang Gajah dan Lampahan, di sekitar Takengon dan Burnibius dan di sekitar Redelong (Bandar). 3.Setelah tahun 1930 Kopi Arabika menjadi penting bagi perekonomian rakyat di Gayo. 4.Mulai tahun 1976, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkebunan dan Dinas Perkebunan mulai aktif dalam pembinaan pengembangan Kopi Arabika di Dataran Tinggi Gayo. 5.Terdapat pula beberapa proyek-proyek khusus yang terkait dengan pengembangan Kopi Arabika di Aceh, antara lain : Proyek Rehabilitasi dan Perluasan Tanaman Ekspor (PRPTE) pada tahun , yang didukung oleh Unit Pelaksana Proyek Perkebunan Kopi (UPP-PK); Proyek Pengembangan Wilayah Khusus (P2WK); Pembangunan Unit Pengolahan Kopi oleh PUSKUD Aceh di Desa Jamur Ujung (Bener Meriah) pada tahun 1983; Proyek LTA 77A/PPW pada tahun ; Proyek Kerjasama Bappeda Aceh NAD dengan UNDP pada tahun 2005, dengan pembentukan Aceh Coffee Forum (ACF) dan Aceh Partnerships for Economics Development (APED); Proyek Bantuan USAID (2008). 6.Dengan banyaknya pengembangan Kopi Arabika terutama di Dataran Tinggi Gayo, maka mulai bergairahnya pengembangan Kopi Arabika dengan swadaya petani sampai hari ini. Sejarah Perkopian di Aceh

Profile Perkebunan Kopi di Aceh Tahun Ha 21,98 % Ha 78,02 % Ha 29,45 % Ha 70,55 % Sumber : ATAP Statistik Perkebunan Disbun Aceh Tahun 2013

LUAS AREAL DAN PRODUKSI KOPI PERKEBUNAN RAKYAT DI ACEH TAHUN 2013 Sumber : ATAP Statistik Perkebunan Disbun Aceh Tahun 2013 Sumber : Dinas Perkebunan Aceh Tahun 2013 “Potensi Cadangan Areal Tanaman Kopi di Aceh Tahun 2013”

Peluang dan Tantangan Pengembangan Kopi di Aceh PELUANG 1.Agroklimat sangat mendukung. 2.Memiliki cita rasa yang sangat khas dan spesifik. 3.Animo petani cukup tinggi. 4.Nilai jual di pasaran internasional yang sangat baik. 5.Ketersediaan SDM yang memadai. 6.Dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah yang sangat tinggi. 7.Telah ditetapkan sebagai Beniih Bina (Gayo 1 dan Gayo 2). 8.Berkembang ke arah kopi organik. 9.Kebijakan Resi Gudang yang akan segera diberlakukan oleh Pemkab. 10.Memiliki dimensi berkelanjutan produksi kopi PELUANG 1.Agroklimat sangat mendukung. 2.Memiliki cita rasa yang sangat khas dan spesifik. 3.Animo petani cukup tinggi. 4.Nilai jual di pasaran internasional yang sangat baik. 5.Ketersediaan SDM yang memadai. 6.Dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah yang sangat tinggi. 7.Telah ditetapkan sebagai Beniih Bina (Gayo 1 dan Gayo 2). 8.Berkembang ke arah kopi organik. 9.Kebijakan Resi Gudang yang akan segera diberlakukan oleh Pemkab. 10.Memiliki dimensi berkelanjutan produksi kopi TANTANGAN 1.Rantai Tata Niaga Pemasaran yang sangat panjang, dimana pemasaran masih melalui Provinsi Sumatera Utara. 2.Diversifikasi produk masih rendah. 3.Masih banyak kebun yang terlantar baik akibat tanaman tua, ditinggal oleh pemilik saat masa konflik, maupun rusak saat bencana gempa bumi. 4.Banyak petani yang termotivasi untuk alih komoditi. 5.Tingkat serangan PBKo yang semakin meningkat akhir-akhir ini, dimana menembus ketinggian DPL dengan tingkat serangan sampai 50%. TANTANGAN 1.Rantai Tata Niaga Pemasaran yang sangat panjang, dimana pemasaran masih melalui Provinsi Sumatera Utara. 2.Diversifikasi produk masih rendah. 3.Masih banyak kebun yang terlantar baik akibat tanaman tua, ditinggal oleh pemilik saat masa konflik, maupun rusak saat bencana gempa bumi. 4.Banyak petani yang termotivasi untuk alih komoditi. 5.Tingkat serangan PBKo yang semakin meningkat akhir-akhir ini, dimana menembus ketinggian DPL dengan tingkat serangan sampai 50%.

1.Rehabilitasi tanaman kopi rakyat yang sudah tidak produktif, dengan memberikan bantuan bibit sesuai kebutuhan. 2.Pemeliharaan tanaman kopi rakyat, dengan memberikan bantuan pupuk dan sarana input produksi lainnya. 3.Pengendalian OPT dengan pengendalian hayati melalui pemberian bantuan seperti Beavuria Bassiana, Thrichoderma SP, Fero PBK, Antraktan, dll. 4.Pemberian bantuan Alat Pasca Panen, seperti pulper, huller dan lantai jemur. 5.Memperbaiki tata niaga kopi, agar added value dapat dinikmati oleh petani di Aceh. Fokus Utama Pola Pengembangan Kopi di Aceh

TERIMA KASIH