Pertemuan 3 Viska armalina, st.,m.eng

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LOGIKA Viska Armalina ST., M.Eng.
Advertisements

Lecture #3 LOGIKA PROPOSISI
PEMBUKTIAN VALIDITAS KALIMAT LOGIKA
1 Logika Informatika Komang Kurniawan W.,M.Cs..
Kuliah matematika diskrit Program Studi Teknik Elektro
LOGIKA MATEMATIKA Guru mapel : Niniek wakhyu i PUSTAKA : Kenneth H Rossen, Discrete mathematics and its applications, sixth edition.
LOGIKA - 2 Viska Armalina, ST.,M.Eng.
DASAR-DASAR LOGIKA Septi Fajarwati, S.Pd..
Pertemuan Ke-1 Oleh: Vindo Feladi, ST, M.Pd
LOGIKA - 3 Viska Armalina, ST., M.Eng.
TABEL KEBENARAN.
Tabel Kebenaran LOGIKA INFORMATIKA Program Studi TEKNIK INFORMATIKA
Ekuivalensi Logika.
Algoritma dan Pemrograman
LOGIKA LOGIKA LOGIKA.
Mata Kuliah Logika Informatika 3 SKS Bab II : Proposisi.
MATEMATIKA DISKRIT By DIEN NOVITA.
MATEMATIKA DISKRIT By DIEN NOVITA.
LOGIKA INFORMATIKA I Gusti Ayu Agung Diatri Indradewi, S. Kom
FITRI UTAMININGRUM, ST, MT
BAB 10 ALJABAR PROPOSISI KALIMAT DEKLARATIF(Statements)
PROPORSI (LOGIKA MATEMATIKA)
Proposisi. Pengantar  Pokok bahasan logika, atau objek dari logika adalah pernyataan-pernyataan atau kalimat yang memiliki arti tertentu dan memiliki.
MATEMATIKA DISKRIT MATEMATIKA DISKRIT ADALAH CABANG MATEMATIKA YANG MEMPELAJARI OBJEK-OBJEK DISKRIT OBJEK DISKRIT ADALAH SEJUMLAH BERHINGGA ELEMEN-ELEMEN.
BAB 1 KALKULUS PROPOSISI
LOGIKA Purbandini, S.Si, M.Kom.
Matematika Diskrit Oleh Ir. Dra. Wartini.
TOPIK 1 LOGIKA.
LOGIKA INFORMATIKA
LOGIKA INFORMATIKA I Gusti Ayu Agung Diatri Indradewi, S. Kom
Bina Nusantara Logika Proposisi Pertemuan 1: Matakuliah:K0144/Matematika Diskrit Tahun:2008.
Pertemuan Ke-1 Oleh: Vindo Feladi, ST, M.Pd
1. 2 Adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau berkaitan dengan prinsip-prinsip dari penalaran argumen yang valid.
MATEMATIKA DISKRIT LOGIKA MATEMATIKA.
Logika Matematika Tabel Kebenaran dan Proposisi Majemuk
Pertemuan 2 LOGIKA (PROPOSISI).
Pertemuan ke 1.
DASAR LOGIKA MATEMATIKA
Proposisi Majemuk.
LOGIKA Logika mempelajari hubungan antar pernyataan-pernyataan yang berupa kalimat-kalimat atau rumus-rumus, sehingga dapat menentukan apakah suatu pernyataan.
Logical Connectives – Penghubung Logika / Operator Logika
Pertemuan Ke-1 Oleh: Vindo Feladi, ST, M.Pd
Pertemuan # 2 Logika dan Pembuktian
Logika Semester Ganjil TA
Logika proposisi Pertemuan kedua.
Logika PTI FT UNY Ponco Wali P, M.Pd
Proposisi.
DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINS
LOGIKA PROPOSISI (Logika Pernyataan).
IMPLIKASI (Proposisi Bersyarat)
LOGIKA dan ALGORITMA Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM Yogyakarta
MATEMATIKA DISKRIT LOGIKA MATEMATIKA.
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN
Matematika diskrit Kuliah 1
The Logical Basis For Computer Programming
LOGIKA DAN ALGORITMA HANIF AL FATTA M.KOM AMIKOM Yogyakarta 2006
ILMU KOM PUTER FAK MIPA UGM.
Agiska Ria Supriyatna, S.Si, MTI
Dasar dasar Matematika
ILMU KOM PUTER FAK MIPA UGM.
Core Jurusan Teknik Informatika Kode MK/SKS : TIF /2
1.1 Proposisi & Proposisi Majemuk
MATEMATIKA KOMPUTASI LOGIKA MATEMATIKA.
Tabel Kebenaran Dan Proposisi Majemuk
BAB 2 LOGIKA MATEMATIKA.
IMPLIKASI DAN BIIMPLIKASI
Proposisi Majemuk Bagian II
TAUTOLOGI Pertemuan ke-5 Ridwan, S.T., M.Eng. Mengevaluasi Validitas Argumen Tabel kebenaran digunakan untuk pembuktian validitas argument. Sebelum mengevaluasi.
Modul Matematika Diskrit
BAB I DASAR-DASAR LOGIKA
Transcript presentasi:

Pertemuan 3 Viska armalina, st.,m.eng Operator Logika Pertemuan 3 Viska armalina, st.,m.eng

Pendahuluan Kata penghubung yang digunakan untuk menghubungkan proposisi atomik- proposisi atomik menjadikan kalimat tersebut menjadi kalimat majemuk. Kata penghubung itu dapat diganti dengan simbol tertentu, yang disebut Operator Logika. Penekanan logika pada penarikan kesimpulan tentang validitas suatu argumen untuk mendapatkan kebenaran yang bersifat abstrak, yang dibangun dengan memakai kaidah-kaidah dasar logika tentang kebenaran dan ketidakbenaran yang menggunakan operator logika, yakni: “dan (and)”, “atau (or)”, “tidak (not)”, “jika…maka…(if…then…)”, dan “…jika dan hanya jika…(…if dan only if…)”

Tabel Kebenaran Setiap operator pada logika memiliki nilai kebenarannya masing-masing sesuai jenis operator logika yang digunakan. Untuk mengetahui nilai kebenarannya, digunakan aturan dengan memakai Tabel Kebenaran (truth table). Tabel kebenaran adalah tabel nilai yang mendefinisikan nilai kebenaran keseluruhan kalimat berdasarkan nilai kebenaran masing-masing kalimat penyusunnya.

Operator Logika (1) Setiap perangkai pada logika memiliki nilai kebenarannya masing-masing sesuai jenis perangkai logika yang digunakan. Perangkai logika atau operator dalam bentuk simbol digunakan untuk membuat bentuk-bentuk logika atau ekspresi logika. Digunakan konstanta proposisional T untuk TRUE dan F untuk FALSE.

Operator Logika (2) Perangkai / Operator Simbol Dan (and) ˄ Atau (or) ˅ Tidak/Bukan (not) ~ Jika... maka.... (if......then...../implies) → Jika dan hanya jika (if and only if) ↔

Konjungsi ( ˄ ) Konjungsi (conjunction) adalah kata lain dari operator “dan (and)”. Operator ini akan menghasilkan pernyataan yang bernilai benar (T) jika semua komponennya bernilai benar (T), dan akan bernilai salah (F) jika salah satu komponennya bernilai salah (F). Perangkai atau operator ˄ disebut Perangkai Binary (Binary Logical Connective)  karena ia merangkai dua variabel proposisional.

Tabel Kebenaran Konjungsi ( ˄ ) Konjungsi p ^ q bernilai benar (T) jika p dan q keduanya benar (T), selain itu nilainya salah (F).

Contoh Konjungsi p : 17 adalah bilangan prima Benar q : bilangan prima selalu ganjil Salah Pertanyaan : bagaimana konjungsi dari p dan q tersebut? ( p ˄ q ) Jawab : p Benar ( T ) q Salah ( F ) p ˄ q : 17 adalah bilangan prima dan bilangan prima selalu ganjil Salah ( T ) lihat tabel kebenaran

Contoh Tabel Kebenaran Konjungsi Yang Lebih Rumit P Q R P ˄ Q (P ˄ Q) ˄ R Q ˄ R P ˄ ( Q ˄ R ) F T

Disjungsi ( ˅ ) Disjungsi (disjunction) adalah kata lain dari operator “atau (or)”. Disjungsi juga disebut Perangkai Binary (Binary Logical Connective) Operator ini akan menghasilkan pernyataan yang bernilai benar ( T ) jika salah satu komponen proposisi bernilai benar ( T ), dan akan bernilai salah (F) jika semua komponennya bernilai salah (F)

Tabel Kebenaran Disjungsi ( ˅ ) Disjungsi p v q bernilai salah (F) jika p dan q keduanya salah (F), selain itu nilainya benar (T)

Contoh Disjungsi Tentukan nilai kebenaran dari proposisi “p  q” p : 2 adalah bilangan prima q : 4 adalah bilangan prima p  q : 2 atau 4 adalah bilangan prima Jawab : p Benar (T) q Salah (F) p ˅ q Benar (T) lihat tabel kebenaran

Negasi ( ~ ) Negasi (negation) digunakan untuk menggantikan operator “tidak (not)”. Negasi suatu pernyataan P adalah pernyataan baru yang bernilai salah (F) jika P benar (T) dan bernilai benar (T) jika P bernilai salah (F). Negasi berarti hanya kebalikan dari nilai variabel proposisi yang dinegasinya. Perangkai ~ disebut Perangkai Unary atau monadic  karena hanya dapat merangkai satu variabel proposisional.

Tabel Kebenaran Negasi ( ~ ) p ~p ~~p F T Negasi p, yaitu ~p, bernilai benar (T) jika p salah (F) , juga sebaliknya akan bernilai salah (F) jika p benar (T).

Contoh Negasi Tentukan nilai kebenaran dari proposisi “~p” jika : p : 2 adalah bilangan prima ~p : 2 bukan bilangan prima Proposisi “p” merupakan suatu proposisi yang bernilai benar. Proposisi “~p” merupakan suatu proposisi yang bernilai salah.

Implikasi ( → ) Implikasi (implication) merupakan pernyataan bersyarat. Digunakan untuk menggantikan operator “jika…maka… (if…then)”. Implikasi dinyatakan dengan “p  q” Proposisi “p” disebut sebagai antecedent atau hipotesis atau premis, Proposisi “q” disebut consequent atau konklusi atau kesimpulan Operator ini akan menghasilkan pernyataan yang bernilai benar (T) jika kensekuensinya bernilai benar (T) , atau premis dan kesimpulan keduanya bernilai salah (F), dan akan bernilai salah (F) jika premis bernilai benar (T), sedangkan kesimpulan bernilai salah (F).

Pembahasan Implikasi Implikasi juga disebut conditional karena mengondisikan satu kemungkinan saja sebab dan akibat. Implikasi dapat menimbulkan salah pengertian jika dipahami dengan bahasa sehari-hari. Contoh pernyataan : Jika hari hujan, maka saya akan membawa payung PERHATIKAN TABEL KEBENARANNYA, HANYA ADA SATU NILAI F pada (p → q) yaitu jika p bernilai True dan q bernilai False.

Tabel Kebenaran Implikasi ( → ) Hanya ada satu nilai F, yaitu jika p bernilai benar (T), dan q bernilai salah (F), bukan sebaliknya.

Contoh Implikasi Tentukan nilai kebenaran dari p → q p : manusia memiliki sayap q : manusia bisa terbang p  q : jika manusia memiliki sayap maka bisa terbang Bukti : Proposisi “p” merupakan suatu proposisi yang bernilai salah. Proposisi “q” merupakan suatu proposisi yang bernilai salah. Sehingga proposisi “p  q” bernilai benar. Lihat tabel kebenaran.

Biimplikasi /Ekuivalensi(↔ ) Biimplikasi (biimplication) digunakan untuk menggantikan operator “…jika dan hanya jika… (…if only if…)”. Biimplikasi dapat disebut sebagai bicondisional karena ia mengkondisikan dua ekspresi logika. Operator ini akan menghasilkan pernyataan yang bernilai benar (T) jika pasangan proposisi penyusunnya bernilai sama. Jika pasangannya memiliki nilai berbeda, maka nilai proposisi yang tersusun bernilai salah (F).

Tabel Kebenaran Biimplikasi p ↔ q nilainya True jika p maupun q nilainya sama p ↔ q nilainya True jika p maupun q nilainya sama

Contoh Biimplikasi Tentukan nilai kebenaran dari p ↔ q p : manusia memiliki sayap False q : manusia bisa terbang False p ↔ q : manusia memiliki sayap jika dan hanya jika bisa terbang Lihat tabel kebenaran. p : False, q : False p ↔ q : True

Operator nand ( | ) Merupakan kebalikan dari operator Dan , dibaca operator “tidak dan” (not and) Operator nand kadang disebut Sheffer Stroke , sehingga simbol dari operator nand disebut vertical stroke ( | ). Operator ini akan menghasilkan pernyataan yang bernilai salah (F) jika semua komponennya bernilai benar (T), dan akan bernilai benar (T) jika salah satu komponennya bernilai salah (F). Pernyataan tersebut menghasilkan pernyataan yang terbalik dari operator and.

Perbandingan Tabel Kebenaran Nand ( | ) dengan Tabel Kebenaran And ( ˄ ) q p|q F T p q p˄q F T

Operator nor (↓) Merupakan kebalikan dari operator Atau, dibaca operator “tidak atau” (not or) Disebut juga Peirce Arrow (↓) Operator ini akan menghasilkan pernyataan yang bernilai benar ( T ) jika semua komponen proposisi bernilai salah ( F ), dan akan bernilai salah (F) jika salah satu komponennya bernilai benar (T). Pernyataan tersebut menghasilkan pernyataan yang terbalik dari operator or .

Perbandingan Tabel Kebenaran Nor (↓) dengan Tabel Kebenaran Or (˅) q p(↓) F T p q p(˅)q F T

Operator xor (⊕) Operator xor (exclusive or) dengan simbol (⊕) mempunyai hasil tabel kebenaran yang terbalik dari operator biimplikasi /ekuivalensi (↔). Operator ini akan menghasilkan pernyataan yang bernilai salah (F) jika pasangan proposisi penyusunnya bernilai sama. Jika pasangannya memiliki nilai berbeda, maka nilai proposisi yang tersusun bernilai benar (T).

Perbandingan Tabel Kebenaran xor (⊕) dengan Tabel Kebenaran Biimplikasi/Ekuivalensi (↔) q p(⊕)q F T p q p(↔)q F T

Latihan Soal (1) Ubahlah kalimat proposisi berikut ini ke dalam bentuk logika (gunakan variabel p, q,r....) a. Dewi akan membayar hutang jika sudah mendapatkan uang b. Yuli dan Yeni adalah mahasiswi berprestasi c. Budi akan memperoleh beasiswa jika mempunyai IPK minimal 3 atau mempunyai prestasi tingkat nasional d. Ana dan Ani akan berangkat ke Bandung jika telah lulus kuliah.

Latihan Soal (2) Buatlah tabel kebenaran dengan semua kemungkinan nilai kebenaran dari ekspresi-ekspresi logika berikut : 1. p ˄ ( p ˅ q ) 2. p ˄ ((r ˅ q) ↔ r) 3. ~ ( p ˄ q) 4. (p ˄ q) ˅ ((~p ˄ q) → p) 5. (p ˄ q) ↔ r

Latihan Soal (3) Misalkan p, q, dan r adalah variabel proporsisi : p : Toni sakit flu q : Toni mengikuti ujian r : Toni lulus Ubah ekspresi berikut menjadi pernyataan/kalimat dalam bahasa Indonesia : 1. ~p 2. p  q 3. (p  ~q)  (q  ~r) 4. (p  q)  (~q  r)