Pertemuan 10 Sistem Informasi Viska Armalina, S.T., M.Eng.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
@upnjatim #digirefs #nheq © 2013 Analisa Proses Bisnis Pengantar.
Advertisements

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
CHAPTER 7 Pengembangan Sistem
Pengembangan Sistem Informasi - 4
Proses-proses Perangkat Lunak
ANALISIS SISTEM.
Pengolahan Data Dan Prototyping
METODE PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
Sasaran Menjelaskan apa yang dimaksud model proses
PROSES-PROSES PERANGKAT LUNAK
Pertemuan 13 Sistem Informasi Viska Armalina, S.T., M.Eng.
01 WINTER ANALISIS DAN DESAIND SISTEM Template RPL – P2.
METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM
REKAYASA PERANGKAT LUNAK (Software Engineering) Eka Ismantohadi
BAB 2 METODE REKAYASA PERANGKAT LUNAK
PROTOTYPING Analisa Desain Sistem Informasi. Pendahuluan Prototipe merupakan simulasi atau animasi dari bakal sistem. Prototipe merupakan suatu metode.
Pengembangan Sistem Informasi
Pengadaan Sistem Informasi
Protyping IMK-M5.
PERENCANAAN PROSES PERANGKAT LUNAK
PENGEMBANGAN SISTEM.
TAHAPAN PENYUSUNAN ISO 9001 : 2000.
Pertemuan 9 Proyek Sistem Informasi Viska Armalina, ST., M.Eng
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI
Prototyping Aplikasi Teknologi Informasi
KONTEKS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI (Lanjutan)
Analisis Kebutuhan PERANGKAT LUNAK
THE REQUIREMENTS ANALYSIS PHASE
Nama : Shadrach Jabonir / Matthew Marcelinus / Leonardus Handoko / Hendry Sunardi / Carles/ OVERVIEW OF SOFTWARE PROCESS MODEL.
PERTEMUAN 7 PENGEMBANGAN SPK
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi
Rekayasa Perangkat Lunak
Pertemuan 12 Perancangan dan Pengembangan Sistem Multimedia Interaktif
PROSES-PROSES PERANGKAT LUNAK
PROCESS MODELS.
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK.
Pengembangan Siklus Hidup Sistem
PERENCANAAN AKTIVITAS PROYEK
Analisa Desain Sistem Informasi
METODE PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI.
Rekayasa Perangkat Lunak Model Proses PL
Pengembangan Sistem Informasi
Penyelesaian Masalah Mutu dan Penjaminan Mutu pada Yankes
AUDIT INTERNAL TM 10 JAMINAN ATAS KUALITAS Pendekatan Makro dan Mikro
Materi Pertemuan ke-4 Sistem Informasi E-Business
CHAPTER 7 Pengembangan Sistem
Sistem Informasi E-Business
4 Managing Software Requirement Analisis Kebutuhan
Rekayasa Perangkat Lunak
REKAYASA PERANGKAT LUNAK
CHAPTER 7 Pengembangan Sistem
Prescriptive Process Models
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI
Analisis Kebutuhan.
PENGEMBANGAN SISTEM Muhammad Hidayat, SE.
BAB 2 KONSTRUKSI & BISINS PROSES
PERTEMUAN 2 Proses Pengembangan Perangkat Lunak
Pengolahan Data Dan Prototyping
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI PERTEMUAN -1 RANI SUSANTO, S. KOM
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
BAB IV PENDEKATAN-PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM
Pengolahan Data Dan Prototyping
PENGEMBANGAN SISTEM.
Analisa Desain Sistem Informasi
PENGEMBANG DAN PENGGUNA SISTEM
Pengolahan Data Dan Prototyping
Pengembangan Sistem Informasi
MODEL PROSES PERANGKAT LUNAK
System Development Life Cycle
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Transcript presentasi:

Pertemuan 10 Sistem Informasi Viska Armalina, S.T., M.Eng

 Sifatnya kaku, sehingga susah melakukan perubahan di tengah proseskaku  Proyek nyata sulit untuk mengikuti alur proses  Membutuhkan daftar kebutuhan yang lengkap di awal  Kesulitan jika terjadi perubahan kebutuhan ◦ Waktu pengerjaan bertambah ◦ Ada anggota tim yang harus menunggu pekerjaan tim lain ◦ Kesabaran customer/klien

 Membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai  Waterfall  spesifikasi harus rinci  Prototipe  hasilkan  evaluasi  Model ini cocok untuk digunakan pada kondisi dimana kebutuhan pemakai sulit untuk diidentifikasi

Pada dasarnya prototipe akan membuat versi kasar dari program/bagian dari program dengan cepat untuk bisa dicoba dan dianalisis oleh pengguna

 Menurut Lucas (2000), sasaran dari prototipe adalah sbb : ◦ Memberikan “wujud” dari usaha pengembangan sistem ◦ Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai kepada pengembang ◦ Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan yang lebih sedikit ◦ Meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem ◦ Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisis dan desain sistem

Versi Produksi Pengembang merampungkan sistem sesuai masukan terakhir pemakai Memperbaiki Prototipe Modifikasi sesuai masukan pemakai Menguji Prototipe Pemakai menguji dan memberikan kritik atau saran Membuat Prototipe Pengembang mulai membuat prototipe Identifikasi Kebutuhan Pemakai Pemakai dan pengembang bertemu Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem

 Prototipe Evolusioner ◦ Prototipe yang secara terus menerus diperbaiki ◦ Mencapai pemenuhan kriteria sistem ◦ Setelah itu baru memasuki proses produksi ◦ Hasil akhirnya suatu sistem yang nyata  Prototipe Requirement ◦ Digunakan ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan dengan tepat apa yang mereka butuhkan ◦ Model ini akan ditinjau seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur ◦ Harapannya yaitu pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yangdibutuhkan dari sistem yang baru ◦ Prototipe ini tidak selalu menjadi sistem yang nyata

 Identifikasi kebutuhan pengguna  Mengembangkan Prototipe  Identifikasi kekurangan Prototipe  Pengembangan sistem final

 Identifikasi kebutuhan pengguna  Mengembangkan Prototipe  Menentukan apakah prototipe bisa digunakan atau tidak  Memprogram sistem baru  Menguji sistem baru  Mempertimbangkan apakah suatu sistem dapat diterima atau tidak

Komunikasi antara pengguna dan pengembang meningkat Pengembang dapat mempelajari dan mengetahui kebutuhan-kebutuhan pengguna secara tepat Implementasi akan lebih mudah sebab pengguna mengetahui apa yang akan didapat dari sistem yang baru Dpat menekan biaya-biaya pengembangan dan meningkatkan kepuasan pengguna terhadap sistem yang disediakan

 Kebutuhan akan kecepatan dapat menyebabkan pengembang mengambil jalan pintas  Pengguna mungkin sangat terkesan terhadap prototipe, sehingga produk akhir tidak sempurna  Biaya yang membengkak terkadang menjadikan pengembangan terhenti ditengah jalan

 Keterlibatan pemakai lebih intensif  definisi kebutuhan lebih baik  Kepuasan pemakai  sistem digunakan  Mempersingkat waktu pengembangan  Memperkecil kesalahan pada versi-versi prototipe  koreksi cepat  Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahan  Menghemat biaya  10%-20% daripada SDLC tradisional

 Pembuatan prototipe membutuhkan kesungguhan pemakai dalam meluangkan waktu dan pikiran  Pembuatan + Pengujian  kemungkinan dokumentasi terabaikan  Harus cepat  sistem tidak lengkap, kurang teruji  Terlalu banyak prototipe  pemakai jenuh, respon negatif  Never ending prototyping  pengelolaan buruk, perubahan selalu dipenuhi