PELAJARAN SEKOLAH SABAT DEWASA DALAM BENTUK POWERPOINT Presentasi PowerPoint ini digunakan hanya untuk satu komputer dan tidak untuk dipindahkan ke komputer lainnya. Presentasi ini lebih cocok digunakan pada Microsoft PowerPoint 2003.. Model Mengajar : www.rwsagala.weebly.com Email: rsagala@gmail.com Hp: +6281397242361 SIAGA!
Pedoman Pendalaman Alkitab Jul • Aug • Sep 2010 Rumah Produksi: ®WS Sekolah Sabat dalam bentuk PowerPoint ini dirancang oleh Rudolf Weindra Sagala http://rwsagala.weebly.com Email: rsagala@gmail.com Hp: +6281397242361
PEDOMAN PENDALAMAN ALKITAB SEKOLAH SABAT DEWASA Sebuah ajakan……… Pengguna yang terkasih, Bahan PowerPoint ini diberikan secara cuma-cuma bagi semua Pemimpin Diskusi Sekolah Sabat dan anggota jemaat lokal. Kami berharap bahwa Sekolah Sabat Dewasa dalam bentuk PowerPoint ini dapat bermanfaat untuk konsumsi pribadi maupun untuk digunakan dalam mengajar atau memimpin Diskusi Sekolah Sabat. Kami berharap agar tidak melakukan perubahan seperti: menambahkan ilustrasi, mengubah latar belakang, menyesuaikan ukuran font, dll. Meskipun niat anda mungkin baik, tetapi melakukan hal seperti ini tidak dibenarkan.
Penebusan Dalam Kitab Roma Don F Neufeld, Kontributor Utama Penebusan Dalam Kitab Roma Don F Neufeld, Kontributor Utama
Penebusan Salam Kitab Roma Daftar Isi 1 Paulus dan Kitab Roma Latar Belakang Sejarah 2 Yahudi dan Yunani Latar Belakang Theologi 3 Semua Orang Telah Berdosa Fatsal 1-3A 4 Dibenarkan Oleh Iman Fatsal 3B 5 Pembenaran Dan Hukum Fatsal 4 6 Menjelaskan Iman Fatsal 5 7 Kemenangan Atas Dosa Fatsal 6 8 Manusia Roma 7 Fatsal 7 9 Kemerdekaan Dalam Kristus Fatsal 8 10 Penebusan Bagi Orang Yahudi dan Bangsa Lain Fatsal 9 11 Pemilihan Berdasarkan Kasih Karunia Fatsal 10, 11 12 Kasih dan Hukum Taurat Fatsal 12, 13 13 Semua yang lain adalah Komentar Fatsal 14-16
Penebusan Dalam Kitab Roma Pendahuluan Umum Semua pergerakan besar dalam Kekristenan yang kembali pada Injil yang murni dan kepada tema “pembenaran oleh iman” selalu mendapat cikal bakalnya dari surat Paulus kepada orang-orang Roma. Surat ini berisi sebuah suguhan teologis lengkap dari hal Injil dan pengharapan yang diberikannya bagi umat manusia yang telah jatuh.
Penebusan Dalam Kitab Roma Pendahuluan Umum Sementara kita mempelajari Kitab Roma, kita akan mengikuti sebuah aturan penting, yaitu: kita akan berusaha menemukan apa yang dimaksudkan oleh perkataan Alkitab bagi orang-orang untuk siapa perkataan itu pertama kali ditujukan. Kita akan mempelajari ayat-ayat tersebut dalam konteksnya saat itu; kemudian, setelah itu, kita akan menemukan apa maknanya bagi kita sekarang ini.
Penebusan Dalam Kitab Roma Pendahuluan Umum Ini bukan berarti ada perubahan makna dari ayat-ayat tersebut; sebaliknya, kebenaran yang diajarkan oleh Firman Allah perlu diaplikasikan pada keadaan-keadaan masa kini dari orang-orang yang membacanya. kita harus mencari tahu apa makna perkataan Paulus kepada orang-orang Kristen di Roma; Apakah yang dia katakan pada mereka saat itu, dan mengapa?
Penebusan Dalam Kitab Roma Pendahuluan Umum Terang inilah, terang dari Kitab Roma, yang telah mengusir kegelapan yang mengungkung Luther dan jutaan orang lainnya, terang yang menyatakan kepada mereka bukan saja kebenaran besar tentang Kristus yang mengampuni orang-orang berdosa tetapi juga tentang kuasa Kristus untuk membersihkan mereka dari dosa. Terang dari kitab itulah yang pada triwulan ini akan kita paparkan bagi diri kita sementara kita pelajari tema besar keselamatan hanya oleh iman sebagaimana yang dinyatakan dalam kitab Roma.
Semua yang Lain adalah Komentar Pelajaran 13 Semua yang Lain adalah Komentar
Ayat Hafalan: Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. (Roma 14:10)
Kata-kata Pembukaan: Seorang Rabi yang begitu tersohor pernah berkata: “Jangan lakukan kepada orang lain, apa yang tampaknya bisa melukai anda; itulah isi seluruh Taurat. Semua yang lain hanya komentar.”
Kata-kata Pembukaan: Dalam pelajaran minggu ini, kita akan membahas hal-hal yang tidak begitu mendasar, yang penulis Sekolah Sabat kita katakan sebagai “Komentar,”yakni hal-hal yang sebelumnya tidak dibahas dengan begitu mendalam dalam tulisan Paulus sebelumnya (Roma 1-11) yang berhubungan dengan “prinsip-prinsip dasar” keselamatan. Meskipun hal-hal ini bukanlah merupakan hal yang “mendasar,” namun sikap orang-orang Kristen terhadap satu sama lain dalam membahas hal-hal ini sangatlah penting.
Semua yang lain adalah Komentar Sekilas Pandang: 1. Orang Kristen: Tidak Menghakimi Orang Lain (ROMA 14:1-14) 2. Tanggung Jawab Orang Kristen: Menjadi Teladan yang Baik (ROMA 14:15-23) 3. Orang Kristen: Doa dan Perkataannya Harus Mendatangkan Berkat (ROMA 15:1-16:27)
CATATAN PENTING: SIKAP, adalah merupakan kata kunci yang sangat penting dalam pelajaran Sekolah Sabat minggu ini. Sebagai seorang Kristen, kita harus menunjukkan sikap yang “Kristiani,” yang baik dan elegan, meskipun kita sedang berhadapan dengan masalah “sepele,” atau yang kurang penting.
CATATAN PENTING: Soal “Prinsip,” kita harus “sepakat,” tetapi dalam soal metode untuk menjalankan/menghidupkan “prinsip” itu kita boleh saja berseberangan. Jika hal ini terjadi, maka “pengertian,” harus ditempatkan lebih tinggi dari para “sikap,” menghakimi Dialog, sangat besar manfaatnya, tetapi pertikaian tidak ada manfaatnya.
CATATAN PENTING: Setelah meletakkan dasar Theologi yang umum (Roma 1-11), Paulus dalam pelajaran minggu ini menyinggung perbedaan-perbedaan budaya, dalam praktek yang mengancam terjadinya perpecahan di jemaat.
SIKAP ADALAH KUNCINYA
Semua yang lain adalah Komentar 1 Semua yang lain adalah Komentar 1. Orang Kristen: Tidak Menghakimi Orang Lain (ROMA 14:1-14) Prinsip apakah yang dapat kita ambil Dari Roma 14:1-3? - Allah menerima orang-orang terlalu takut “dianggap salah” oleh orang-orang Kristen lainnya. - Kita harus tau kapan kita harus berbicara dan kapan kita harus berdiam diri. Catatan Pengantar: Masalah yang terdapat dalam Roma 14:1-3, bukanlah mengenai makanan yang haram dan yang halal atau bukan pula menyinggung mengenai masalah vegetaris, melainkan masalah memakan daging yang “mungkin saja” sudah di persembahkan kepada berhala (dewa-dewa). Paulus, dalam Roma 14:3 tidak berbicara negatif mengenai “orang yang lemah iman,” dia juga tidak memberikan nasehat bagaimana mereka agar menjadi kuat.
Paulus juga menyinggung soal pemeliharaan hari-hari, yang sering sekali menimbulkan kesalahfahaman bahkan perpecahan, diantara orang Kristen di Roma, selain dari masalah makanan yang kita bicarakan sebelumnya
Apakah dalam Roma 14:4-10, Paulus sedang membicarakan hari Sabat (Hukum ke-4?) Paulus pada tulisannya sangat menekankan mengenai masalah hukum, khususnya Hukum Moral (Hukum Taurat), jadi tidak mungkin yang Paulus maksudkan dengan “hari-hari” dalam ayat ini adalah Hari Sabat. Hari-hari yang Paulus maksudkan dalam ayat ini adalah hari-hari raya Yahudi. Catatan: Di gereja yang mula mula itu ada pertentangan mengenai apakah orang Kristen memelihara atau tidak memelihara hari-hari tertentu (Baca Galatia 4:9,10), sama seperti peristiwa “sunat,” yang dipaksakan oleh orang-orang Kristen Yahudi untuk dilakukan oleh orang-orang non Yahudi kalau mereka mau bergabung menjadi orang Kristen. Bedanya, di Roma ini justru orang-orang Kristen Yahudi yang tidak begitu peduli atau tidak mengharuskan orang Kristen untuk memelihara hari-hari tertentu Yahudi lagi, sementra orang-orang non Yahudi yang menjadi Kristen menganggap bahwa hari-hari itu masih perlu dirayakan. Jadi hari-hari disini tidak berbicara mengenai “SABAT” hari ketujuh. Paulus menekankan, yang penting “Jangan menghakimi” orang yang melihat satu hal yang berbeda dengan apa yang kita lihat. Nasehat Paulus, biarkan mereka melakukan itu jika mereka yakin untuk melakukannya.
JANGAN MENGHAKIMI! Dalam 2 hal yang telah disinggung diatas, yakni dalam hal “makanan” dan pemeliharaan “hari-hari,” Paulus menegaskan “JANGAN MENGHAKIMI”
Apakah alasannya supaya kita jangan menghakimi Apakah alasannya supaya kita jangan menghakimi? Roma 14:10, Yesaya 45:23 Kita boleh saja menipu diri dengan bersikap “munafik” tetapi Allah tidak dapat “ditipu.” Karena setiap orang harus mempertanggung jawabkan kehidupan dan perbuatan-perbuatannya Kita bukanlah penjaga saudara-saudara kita
MATIUS 7:1-4 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
Kembali ke Roma 14:14 Masalahnya bukan perbedaan antara makanan yang halal dan yang haram Paulus berkata tidak ada yang salah dengan memakan makanan itu meskipun itu sudah dipersembahkan kepada berhala. Yang menjadi masalah ialah, janganganlah membuat seorang melanggar hari nuraninya, bahkan jika hati nuraninya itu sangat peka. Hal inilah yang tidak dipahami oleh saudara-saudara yang “kuat.” Saudara-saudara yang “kuat,” menganggap remeh perasaan peka dari saudara-saudara yang “lemah,” dan menaruh “batu sandungan,” pada jalan mereka
Inti Pekabaran Paulus (Roma 14:15-23) Semua yang lain adalah Komentar 2. Tanggung Jawab Orang Kristen: Menjadi Teladan yang Baik (ROMA 14:15-23) Inti Pekabaran Paulus (Roma 14:15-23) Orang Kristen tidak boleh bertengkar dalam hal apakah mereka mau makan sayur-sayuran, atau mau makan daging yang kemungkinannya sudah dipersembahkan kepada berhala. (Meskipun makanan itu penting) 2. Orang Kristen harus lebh fokus kepada kebenaran, damai sejahtera, suka cita di dalam Roh Kudus.
Kita bertanggung jawab atas pengaruh kita kepada orang lain!
Aplikasinya di Dalam Gereja Kita Saat ini Betapapun banyaknya pekabarana kesehatan, khususnya ajaran-ajaran tentang pola makan, bisa menjadi berkat bagi kita, tidak semua orang melihat pokok ini dengan pendapat yang sama Catatan: Orang-orang pada zaman Paulus bergumul dalam hal makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala dan pemeliharaan berbagai Sabat upacara. Orang-orang Advent sekarang iniberdebat dalam hal-hal yang serupa, seperti: pola makan, pakaian yang berkenan, pemeliharaan Sabat yang benar, pernikahan antar suku, pilihan-pilihan musik, dll. Kita perlu menghormati Perbedaan-perbedaan yang ada
Kutipan PGSS, hal 153: “Tindakan perkataan, perbuatan, bahkan pola makan kita dapat mempengaruhi orang lain, entah untuk hal yang baik ataupun buruk . . . Sebagai orang K risten, kita mempunyai tanggungn jawab satu sama lain, dan jika teladan kita dapat menyesatkan seseorang, kita layak dipersalahkan.”
DUNIA SANGAT MEMBUTUHKAN INI Semua yang lain adalah Komentar 3. Orang Kristen: Doa dan Perkataannya Harus Mendatangkan Berkat (ROMA 15:1-1 6 :27): Ucapan Berkat Apakah yang disampaikan Paulus saat dia mulai menutup suratnya? Roma 15:5,6,13,33 Keteguhan hati Pengharapan damai sejahtera Catatan: Orang-orang Kristen “Wajib” mengeluarkan kata-kata berkat kepada sesamanya. Sama seperti Paulus dalam tulisannya kepada Jemaat Roma, doa dan perkataan kita harus mendatangkan berkat bagi orang lain, bukan mendatangkan kebencian dan kutuk. Hanya dengan pertolongan Tuhan saja, melalui kehadiran RohNya kita dapat menjadi berkat kepada orang lain, termasuk melalui perkataan kita. DUNIA SANGAT MEMBUTUHKAN INI
KUTIPAN ROH NUBUAT: “Pelajari Alkitabmu. Baca dengan cermat dan Penuh doa tentang kehidupan Juruselamat terkasih kita waktu Dia tinggal diantara manusia di atas bumi ini. Tirulah hidup-Nya, dan kamu tidak akan didapati menyimpang dari jalan yang sempit itu. Kami sama sekali menolak untuk menjadi hati nurani bagi kamu. Jika kami mengatakan pada kamu apa yang harus kamu lakukan, kamu akan berharap pada kami untuk menuntun kamu, gantinya kamu sendiri langsung datang pada Yesus.” —Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 2, hlm. 118, 119.
KESIMPULAN: Sekalipun kita mempunyai perbedaan-perbedaan dalam pemahaman kita akan tugas kita terhadap Allah, bilamana kita memupuk penerimaan dan rasa hormat serta belajar dari satu sama lain, sebagai hasilnya kita akan menjadi lebih dekat satu sama lain.
Marilah kita ….. Sebagai Orang Kristen. . . - berusaha untuk tidak menghakimi orang lain - Tidak berusaha untuk menjadi hati nurani bagi orang lain - Menyadari tanggung jawab kita untuk menjadi teladan yang baik bagi orang lain
PENERAPAN: Hal Penting Apakah Yang Dapat Aku terapkan dalam hidup ku minggu ini dari pelajaran SS ini? Pelajaran Aplikasi Masalah Keputusan Menghakimi adalah merupakan satu hal yang harus dihindari oleh orang Kristen Saya harus berusaha untuk tidak menghakimi sesama meskipun saya memiliki pendapat tentang satu dua hal termasuk dalam metode untuk menjalankan prinsip yang ada Saya masih memiliki ego yang tinggi dan selalu merasa bahwa pendapat sayalah yang lebih benar dan orang lain yang salah. Mulai minggu depan ini saya akan berusaha melalui pertolongan Tuhan dan Roh Kudus, untuk tidak menghakimi orang lain termasuk dalam hal-hal mempraktekkan iman dan kepercayaan saya. Meskipun berbeda dengan pengertian saya, saya tidak akan mau menghakimi sesama.
Efektif untuk Kelompok Kecil SIAGA! SELIDIKI kebenaran – Mengapa saya harus mempelajari pelajaran ini ? INTISARIKAN kebenaran – Apa kata Alkitab tentang kebenaran ini ? ADAPTASIKAN kebenaran – Bagaimana kebenaran ini mempengaruhi aku? GUNAKAN kebenaran – Bagaimana saya bisa menggunakan kebenaran ini ? APLIKASIKAN kebenaran – Perobahan apa yang aku perlukan dalam hidup ini ? Teac Model Mengajar “SIAGA”istry www.rwsagala.weebly.com rsagala@gmail.com Efektif untuk Kelompok Kecil