PENDIDIKAN KEORANGTUAAN DALAM PEMBENTUKAN GENERASI EMAS INDONESIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
RANCANGAN PEMBENTUKAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA DAERAH
Advertisements

INDIKATOR KESEHATAN PRODUKSI
Keluarga dan Rumah Tangga
PENJELASAN CAPAIAN PAMSIMAS SAMPAI TAHUN 2013
Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) SURVEILANS GIZI DI WILAYAH PUSKESMAS JEKAN RAYA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2012   DISUSUN OLEH : MAZKUR.
PENGANTAR KEPALA BKKBN KONFERENSI PERS
1. MAKANAN JANIN DLM KANDUNGAN MAKANAN BAYI PD HARI PERTAMA LAHIR
Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Anak di daerah
PROGRAM KELUARGA BERENCANA MENDUKUNG PENCAPAIAN MDG’s
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
DISAMPAIKAN PADA SOSIALISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PP Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif
DAN DEWAN PENASEHAT FKUB DALAM PEMELIHARAAN KERUKUNAN DI DAERAH
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
PERANAN AIR SUSU IBU (ASI) DALAM PEMBANGUNAN MANUSIA
Dr. Ina Hernawati, MPH Direktur Bina Gizi Masyarakat
PADA KEGIATAN ORIENTASI CPNS TAHUN 2010
DIALOG MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN LEMBAGA MASYARAKAT PEDULI ANAK Jakarta, 31 Agustus 2010.
Keterpaduan BKB – PAUD dan Posyandu
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA
Enny Zuliatie Die-J YPI (Drop in Center Cijantung Yayasan Pelita Ilmu)
Model Pengembaangan Kegiatan TPA
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI EKONOMI MASYARAKAT
PERINGATAN HKN KE 48 TAHUN 2012 Jakarta, 13 September 2012.
Tugas dan Tanggungjawab
ASIAH NH STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2011
Peningkatan Hygiene dan Sanitasi untuk Perbaikan Gizi
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KEGIATAN WIRAUSAHA TAHUN 2013 BAPERMASPUN DAN KB KBUPATEN MAGELANG BIDANG KS DAN PAP.
Dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K) Psikiater Anak
PERAN BKKBN DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN JAMPERSAL.
TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA
SR42 BMI TAPE Wide 14 mm Length 1,5 m.
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN X) JAMSOSTEK Jaminan Sosial Tenaga Kerja (UU No.3 Th.1992) copyright by Elok Hikmawati.
BEDAH KISI-KISI IPA UN SD/MI TAHUN 2013 GURU KELAS VI SD/MI KECAMATAN
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA
Pengaturan Kehamilan DAN KESEHATAN REPRODUKSI
GIZI anak BALITA SUDARMANI DJOKO MKes.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA
SUSYANI JURUSAN GIZI POLTEKKES PALEMBANG
UPAYA MEWUJUDKAN MASYARAKAT BERPERILAKU GIZI SEIMBANG
PERAN KADER DALAM MENINGKATKAN BKB
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini
Pertemuan Nasional Akselerasi Pencapaian MDG’s
BAB II PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI
Dr. Kartin Akune, SpA BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK/FKIK RSUD UNDATA PALU
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK MENURUT QANUN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DALAM RANGKA PENEGAKAN HUKUM BAGI HAK-HAK ANAK DI ACEH.
MASALAH DAN PROGRAM KEP
GIZI SEIMBANG BAYI DAN BALITA
Pemantauan Tumbuh Kembang pada anak Thallasemia dan hemofilia
AKSIOLOGI DALAM PAUD ALFIRA ISMA SANTI DINA KARTIKA PUTRI
Gizi Dalam daur Kehidupan I (GDDK)
Mencegah Kejadian Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
SOSIALISASI PAUD TPA Tunas Bangsa
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Gizi anak usia dini KHAIRUSSALEH, SE.
PERKEMBANGAN INDIVIDU
PENILAIAN TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA MELALUI SDIDTK
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM
Peran Orang Tua dalam Pembangunan Keluarga dan Bina Keluarga
KONSEP DASAR LANSIA TANGGUH. Latar Belakang Jumlah Lansia di DIY terus meningkat Prosentase lansia DIY (12,96%) tertinggi di Indonesia, disusul Jawa Timur.
Oleh : Almayda Anastasia,SKM Puskesmas Cipadu PENTINGNYA PENINGKATAN GIZI DALAM 1000 HPK.
PERAN KADER DALAM MENINGKATKAN BKB OLEH : Ns. I Gede Dedy Artho, S.Kep., M.Kes.
Transcript presentasi:

PENDIDIKAN KEORANGTUAAN DALAM PEMBENTUKAN GENERASI EMAS INDONESIA Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D., Sp.GK. (Kepala BKKBN) Disampaikan pada Rakornas Bunda PAUD Jakarta, 19 Nopember 2013 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

KONDISI KEPENDUDUKAN DUNIA DAN DAYA DUKUNG BUMI Menurut proyeksi penduduk dari Badan PBB atau UN dalam bukunya: World Population Prospect 2011, disebutkan bahwa dengan kondisi jumlah penduduk dunia sebanyak 7 milyar pada tahun 2010, maka diperlukan sumber daya alam sebanyak 1,5 kali bumi untuk menghidupi sejumlah penduduk tsb. Apabila jumlah penduduk dunia terus bertambah sesuai skenario proyeksi jenis sedang, maka pada tahun 2050 diperlukan sumber daya alam sebanyak 3 kali bumi sekarang. Namun , apabila diterapkan skenario penurunan fertilitas yang cepat sejak tahun 2010, maka pada tahun 2050 diperlukan sumber daya alam sebanyak 1 bumi saja (terlihat dari kurva dalam grafik yang cenderung menurun). Dengan jumlah penduduk dunia tahun 2010, maka dibutuhkan SDA sebanyak 1,5 bumi untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk dunia. Jika jumlah penduduk dunia terus bertambah, menurut skenario sedang dari UN, maka pada tahun 2050 dibutuhkan SDA sebanyak 3 bumi. Bila angka fertilitas dapat diturunkan, maka pada tahun 2050, SDA yang diperlukan hanya sebanyak 1 bumi (kebutuhannya tercukupi) http://www.footprintnetwork.org/en/index.php/GFN/page/world_footprint/

PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA (JUTA) 300.00 285 JUTA 275.00 KELAHIRAN TERCEGAH HAMPIR 100 JUTA KELAHIRAN TERCEGAH 80 JUTA 250.00 225.00 237 JT 200.00 205 JT 175.00 150.00 125.00 100.00 75.00 40.2 50.00 10.8 14.2 18.3 25.00 0.00 1600 1700 1800 1900 2000 2010

LATAR BELAKANG Peningkatan kualitas SDM  pilar utama pembangunan Kualitas SDM sangat ditentukan oleh kualitas pembinaan keluarga sejak dini bahkan sejak janin dalam kandungan Periode emas (usia 0–5 tahun) terutama pada 2 tahun pertama merupakan tahap yang kritis, harus dioptimalkan dengan menjaga kesehatan dan status gizi anak, memberikan stimulasi dan menyediakan lingkungan yang mendukung Kualitas anak dapat dilihat dari proses tumbuh kembang yang meliputi aspek fisik, psikologi dan sosial Orangtua/keluarga merupakan lingkungan pertama & utama  peranan penting dlm pertumbuhan & perkembangan anak melalui Perawatan dan Pengasuhan yang memenuhi kebutuhan “asuh, asih dan asah“ Teori Ekologi menekankan pentingnya keluarga dalam membina tumbuh kembang anak, karena anak menghabiskan sebagian besar waktunya dengan keluarga dan pengaruh emosional terbesar juga berasal dari keluarga

UNDANG-UNDANG NO. 52 TAHUN 2009 Bab VII : Pembangunan Keluarga Pasal 47 (1-2) Pemerintah dan pemerintah daerah menetapkan kebijakan pembangunan melalui pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga. Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan untuk mendukung keluarga agar melaksanakan fungsi keluarga secara optimal.

Penguatan PERAN Keluarga Sangat Penting Keluarga adalah wahana utama dan pertama untuk : Mengembangkan potensi keluarga Mengembangkan sosial dan ekonomi keluarga School of love atau penyemaian 8 Fungsi Keluarga Keluarga merupakan sel suatu bangsa, jika sel-sel tersebut tidak kokoh maka kehidupan suatu bangsa menjadi rapuh

KONDISI SAAT INI

Gambar 5. Prevalensi Balita Pendek dan Sangat Pendek Menurut Indikator TB/U di Daerah Desa dan Kota, di Indonesia, Tahun 2007 dan 2010 % KOTA DESA

Gambar 8. Prevalensi Balita Pendek+Sangat Pendek Menurut Indikator TB/U dan Menurut Provinsi, Tahun 2007 dan 2010 % Provinsi

Prevalensi Pendek menurut TB/U dan Kabupaten/Kota, Tahun 2007

Pentingnya 1000 Hari Awal Kehidupan

MENGAPA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN, PENTING? Pertumbuhan massa tubuh dan komposisi badan Metabolisme glukosa, lipids, protein Hormon/receptor/gen Perkembangan otak Kognitif dan Prestasi belajar Kekebalan Kapasitas kerja Diabetes, Obesitas, Penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas lansia Gizi pada 1000 hari pertama kehidupan (janin dan bayi 2 tahun) Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang Mati This slide comes from The Report of the Commission for Nutrition in the first decade of the millennium prepared for the ACC/SCN. The commission was chaired by Prof P James. It shows how inadequate fetal and infant growth can lead to four main areas of negative consequences. One is death, since one half of child deaths have under nutrition as an underlying cause,, i.e. they would not have died from the infection if they had been better nourished. The second is that brain development is affected, leading to long tern damage to cognitive and educational performance (increased school repetition rates etc). The third is that the size of the body is compromised (stunting) and tissue development impaired such that work capacity is reduced as is immune capacity. The fourth area of consequence is that of metabolic programming to cope with a resource scarce environment, (the thrifty phenotype) which leads to all the chronic degenerative disease of adulthood, including obesity. It is noteworthy that the causes of obesity and stunting are both rooted in fetal and infant growth. In developed countries, both conditions are more common among the poor than they are among the rich. INADEQUATE FOETAL AND INFANT GROWTH = STUNTING = OBESITY Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000)

Angka Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) menurut Provinsi Tahun 2007 Sumber: Riskesdas, 2007

Persen Bayi Menyusui Saja, Susenas 2007 Menurut Jenis Kelamin Menurut Tempat Tinggal

Pertumbuhan dan Perkembangan Sel Syaraf Muda menjadi Sel Syaraf Dewasa

Neuron atau Sel Syaraf

SEL SYARAF LENGKAP Sumber : US National Institute of Health, National Institute on Aging, 2008 http//www.nia.nih.gov/policies.htm

PEMBENTUKAN LEBIH LANJUT DARI SINAPS

MEKANISME TRANSMISI RANGSANGAN SYARAF DI SINAPS

TRANSMISI BIO-ELEKTRIK DI SINAPS 23 http://tweenteacher.com/2009/02/18/starting-from-scratch-in-teacher-training/

Terabaikan Normal Anak Usia 3 Tahun http://www.feralchildren.com/image.php?if=figures/perry20021 24

KONDISI YANG DIINGINKAN Anak Sehat, Cerdas & Kreatif Terpenuhi Kebutuhan Asah, Asih, Asuh

BINA KELUARGA BALITA DAN ANAK (BKB) Wadah kegiatan keluarga yang mempunyai balita-anak, bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua (Ayah dan Ibu) & anggota keluarga lain untuk mengasuh & membina tumbuh kembang anak melalui kegiatan rangsangan fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual,sosial dan moral untuk mewujudkan SDM yg berkualitas dalam rangka meningkatkan kesertaan, pembinaan, dan kemandirian ber-KB bagi Pasangan Usia Subur (PUS) anggota kelompok kegiatan.

BINA KELUARGA BALITA (BKB) Pertemuan penyuluhan kepada keluarga balita Kegiatan penting dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak menggunakan KKA Upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan orangtua/keluarga dalam pengasuhan anak melalui kegiatan penyuluhan kelompok BKB mempersiapkan orangtua mampu mengasuh anak dengan benar memantau perkembangan anak menggunakan kartu kembang anak (KKA)

PRINSIP-PRINSIP DALAM BKB - Menitik beratkan pada pembinaan orangtua & anggota keluarga lainnya yg mempunyai balita - Sasaran : ibu hamil & keluarga dengan balita/anak 0-6 th dan 6-10 th - Membina tumbuh kembang balita melalui stimulasi - Menggunakan media interaksi : APE, nyanyian, dongeng, gerak/tari - Menggunakan KKA (Kartu Kembang Anak) sebagai alat pantau perkembangan anak. - Tidak membedakan perlakuan terhadap anak laki-laki dan perempuan

Usia BALITA Golden Periode Perlu Window Oportunity merupakan kebutuhan kini, esok dan generasi yang akan datang (penyiapan SDM) Perlu Program BKB sangat bermanfaat untuk meningkatkan peranan orang tua (ayah dan ibu) dan anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak Hasil Penelitian BKKBN, UNICEF menemukan bahwa

GOOD PARENTING Good Parenting adalah bagaimana orang tua dapat memberikan kehangatan dalam keluarga, menyediakan kehidupan rumah tangga yang aman, membantu anak untuk mempelajari norma-norma hidup dan untuk mengembangkan harga diri yang baik Mengapa Parenting itu penting? Aturan merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari, yang memungkinkan kita untuk bergaul dengan satu sama lain. Jika anak-anak tidak belajar bagaimana berperilaku, mereka akan merasa kesulitan untuk bergaul, sulit untuk belajar di sekolah, akan memiliki kepribadian yang kurang baik dan mungkin akan menjadi tidak bahagia dan frustrasi.

Peran orangtua Memenuhi kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang optimal : asuh, asih dan asah Asuh : memenuhi kebutuhan nutrisi, imunisasi, kebersihan badan dan lingkungan, pengobatan, bermain Asih : menciptakan rasa aman, nyaman, dilindungi , diperhatikan, dihargai Asah : melakukan stimulasi (rangsangan dini) pada semua indera (pendengaran,penglihatan, sentuhan, membau, mengacap),sensorik , motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif,mandiri, kreativitas.

Kewajiban dan Tanggung Jawab Orangtua dan Keluarga Mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak Menumbuh-kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya Mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak ( UU RI nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak )

Faktor terpenting agar anak tumbuh kembang optimal,sehat, cerdas dan kreatif Terpenuhi semua kebutuhan dasar anak: Kebutuhan fisik-biologik Kebutuhan emosi- kasih sayang Kebutuhan stimulasi (rangsangan) Semua sama pentingnya, saling mendukung dan mempengaruhi satu sama lain Jika salah satu tidak tercukupi  anak tidak dapat tumbuh kembang optimal, tidak cerdas dan tidak kreatif Orangtua mempunyai kewjiban & tanggung jawab untuk mengasuh, merawat dan melindungi anak

Apa yang harus dilakukan orang tua Memiliki konsep diri positif sebagai orangtua Penyediaan Makanan Berqizi seimbang bagi ibu hamil Memberikan ASI eklusif selama 6 bulan Memberikan ASI sampai berusia 24 bulan dan makanan pendamping ASI /MP.ASI setelah bayi berusia 6 bulan Menjaga kebersihan (hygiene sanitasi) Perawatan kesehatan bayi di rumah Pola asuh / stimulasi pendidikan anak (psikososial emosional) Perlindungan terhadap kekerasan fisik dan mental Menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman

Terima kasih…

Terima Kasih