RUANG VEKTOR Trihastuti Agustinah..

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
General Vector Spaces.
Advertisements

RUANG VEKTOR II BUDI DARMA SETIAWAN.
Ruang Hasil kali Dalam (INNER PRODUCT SPACE)
Definisi kombinasi linear
MATRIKS Trihastuti Agustinah.
RUANG VEKTOR UMUM.
Sistem Persamaan Linier
SISTEM PERSAMAAN LINIER
Determinan Trihastuti Agustinah.
SUB RUANG ..
Ruang N Euclides Ruang vektor umum Subruang
Matrik dan Ruang Vektor
BAB IV V E K T O R.
ALJABAR MATRIKS pertemuan 10 Oleh : L1153 Halim Agung,S.Kom
RUANG VEKTOR (1).
Ruang Vektor berdimensi - n
Aljabar Linear Elementer
RUANG VEKTOR EUCLIDEAN
PENGANTAR VEKTOR.
Ortogonal.
Matrik dan Ruang Vektor
Sistem Persamaan Linier
Pengantar Vektor.
Transformasi Linier.
BAB VII RUANG VEKTOR UMUM (lanjutan).
BAB VII RUANG VEKTOR UMUM.
RUANG VEKTOR EUCLIDEAN
Matriks dan Transformasi Linier
TRANSFORMASI LINIER.
BAB V (lanjutan) VEKTOR.
PERMUTASI Merupakan suatu himpunan bilangan bulat {1,2,…,n} yang disusun dalam suatu urutan tanpa penghilangan atau pengulangan. Contoh : {1,2,3} ada 6.
Vektor Ruang Dimensi 2 dan Dimensi 3
KELOMPOK 3 Matematika 5F MATERI : 4.4 MEMBANGUN DAN BEBAS LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
BAB V (lanjutan) VEKTOR.
BAB VIII RUANG HASILKALI DALAM (lanjutan).
TRANSFORMASI LINIER.
BAB VIII RUANG HASILKALI DALAM (lanjutan).
RUANG PERKALIAN DALAM.
BAB 8 RUANG PERKALIAN DALAM.
VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
VEKTOR-VEKTOR DALAM RUANG BERDIMENSI 2 DAN RUANG BERDIMENSI 3
2. VEKTOR 2.1 Vektor Perpindahan B
BAB VIII RUANG HASILKALI DALAM (lanjutan).
Sistem Persamaan Linier Oleh : Sudaryatno Sudirham
Ruang Vektor: Ruang baris, ruang kolom dan ruang nol Edi Cahyono
RUANG VEKTOR EUCLIDEAN
Standard Unit Vektor Kombinasi Linear Membangun Bebas Linear Basis
Ruang-n Euclides Orang yang pertama kali mempelajari vektor-vektor di Rn adalah Euclides sehingga vektor-vektor yang berada di ruang Rn dikenal sebagai.
Aljabar Linier I [Pengantar dan OBE] Pertemuan [1-2]
(Tidak mempunyai arah)
P. X w A B B v v+w v+w w v v v+w w v -v v-w v v v-w -w w w
RUANG VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
MODUL VII BASIS DAN DIMENSI
RUANG HASIL KALI DALAM Kania Evita Dewi.
Aljabar Linear Elementer
ALJABAR LINEAR BASIS DAN DIMENSI
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCA MARGA
RUANG VEKTOR.
Ruang vektor real Kania Evita Dewi.
RUANG VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
RUANG VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
Definisi Jika n adalah sebuah bilangan bukat positif, maka tupel-n-terorde (ordered-n-tuple) adalah sebuah urutan n bilangan real (a1, a2, a3, ,
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
KANIA EVITA DEWI RUANG VEKTOR REAL.
RUANG VEKTOR REAL Kania Evita Dewi.
RUANG VEKTOR bagian pertama
PERTEMUAN 7 RUANG N EUCLEDIAN.
TRANSFORMASI LINIER BUDI DARMA SETIAWAN.
Transcript presentasi:

RUANG VEKTOR Trihastuti Agustinah.

Vektor pada Rn Definisi Ruang-n Notasi: Rn Himpunan seluruh tupel-n dari bilangan real Notasi: Rn n = 2  pasangan terurut; n = 3  triple terurut n = 1  satu bilangan real (notasi: R1 atau R) 2 interpretasi geometris tripel terurut (a1,a2,a3): Titik: a1,a2,a3 sebagai koordinat Vektor: a1,a2,a3 sebagai komponen vektor

Interpretasi tripel terurut

Operasi standar Dua vektor u=(u1, u2,···, un) dan v=(v1, v2,···, vn) pada Rn Sama u=v; u1= v1, u2= v2, ···, un= vn Jumlah: u+v = (u1+v1, u2+v2, ···, un+vn) Perkalian skalar: ku=(ku1, ku2,···, kun) Vektor nol Notasi: 0 0 = (0,0, ···,0)

Sifat-sifat aritmatika Jika u=(u1, u2,···, un), v=(v1, v2,···, vn) pada Rn Negatif: -u = (-u1, -u2,···, -un) Selisih: v- u = v + (- u) atau v- u = (v1-u1, v2-u2, ···, vn-un) Teorema: (k,l: skalar) v+ u = u +v  k(l u) = (kl) u u + (v+w) = (u +v) + w  k(u +v) = k u + kv u + 0 = 0+ u = u  (k+l) u = ku+lu u +(- u)= 0  u - u = 0  1u = u

Ruang n-Euclidean Misal u=(u1, u2,···, un), v=(v1, v2,···, vn), w=(w1, w2,···, wn) adalah vektor pada Rn dan k skalar Hasilkali-dalam (inner-product) Euclidean: u·v = (u1v1 + u2v2 + ··· + unvn) 4 sifat penting inner product u·v = v·u (u+v)·w = uw + vw (ku)·v = k(u·v) v·v ≥ 0, v·v = 0 jika dan hanya jika (iff) v = 0

Contoh 1 Dapatkan hasilkali-dalam Euclidean dari vektor: u = (-1, 3, 5, 7) dan v = (5, -4, 7, 0)  u·v = (-1)(5) + (3)(-4) + (5)(7) + (7)(0) = 18 Cara penghitungan hasilkali-dalam sama dengan perkalian aritmatika biasa (3u+2v)·(4u+v) = (3u)·(4u+v) + (2v)·(4u+v) = (3u)·(4u) + (3u)·v + (2v)·(4u) + (2v)·v = 12(u·u) + 11(u·v) + 2(v·v)

Norm dan jarak Definisi norm atau panjang Euclidean untuk vektor u=(u1, u2,···, un): Definisi jarak (distance) antara titik u=(u1, u2,···, un) dan v=(v1, v2,···, vn):

Pertidaksamaan Cauchy-Schwarz Vektor u=(u1, u2,···, un), v=(v1, v2,···, vn) pada Rn Pertidaksamaan Cauchy-Schwarz: atau

Sifat-sifat norm dan jarak Jika u dan v adalah vektor dan k skalar ||u|| ≥ 0 ||u|| = 0 iff u =0 ||ku|| = |k| ||u||  perkalian vektor dgn skalar mengalikan panjang dr vektor sebesar k ||u +v|| ≤ ||u||+||v||  jumlah dua sisi segitiga lebih kecil atau sama dengan sisi ketiga dr segitiga tersebut u ku v u + v

Vektor ortogonal Dua vektor u dan v adalah ortogonal iff u·v=0 Vektor u, v dan u+v membentuk sisi-sisi segitiga u v u + v Teorema Phytagoras ||u+v||2=||u||2+||v||2

Ruang Vektor Real Definisi ruang vektor V: himpunan objek di mana dua operasi berikut didefinisikan pada V jumlah dari pasangan objek dalam V perkalian objek dengan skalar Jika aksioma –aksioma untuk ruang vektor terpenuhi oleh seluruh objek u,v,w dalam V dan skalar k dan l, maka V disebut ruang vektor objek dalam V disebut vektor.

Aksioma-aksioma Jika u dan v adalah objek dalam V, maka u + v juga objek dalam V u + v = v + u u +(v +w) = (u+ v) + w Objek 0 dalam V disebut vektor nol untuk V 0+u=u+ 0=u untuk semua u dalam V Untuk tiap u dalam V, objek –u dalam V disebut negatif dari u u + (- u) = (- u) + u = 0 Jika k adalah skalar sebarang dan u adalah objek dalam V, maka ku juga dalam V k(u +v) = ku + kv k(l u) = (kl) u 1u = u

Bukti Misal

Subspace (subruang) Definisi: Subset W dari ruang vektor V disebut subspace dari V jika W merupakan ruang vektor yang dibentuk dari operasi penjumlahan dan perkalian dalam V Bila W adalah himpunan yang terdiri dari satu vektor atau lebih dari ruang vektor V, maka W subspace dari V iff Jika u dan v vektor dalam W, maka u+v juga dalam W Jika k sebarang skalar dan u adalah sebarang vektor dalam W, maka ku juga dalam W

Contoh1: subruang Vektor u+v dan ku terletak pada bidang yang sama dengan u dan v  W adalah subruang dari R3 u v u + v W ku Garis melalui origin adalah subruang u v u + v W W u ku

Subruang dari R2 dan R3 Tiap ruang vektor tak-nol V minimal terdiri dari 2 subruang: Subruang V Vektor nol dalam V  subruang nol (zero subspace) Subruang dari R2 {0} Garis melalui origin R2 Subruang dari R3 {0} Garis melalui origin Bidang melalui origin R3

Kombinasi linear dari vektor Vektor w adalah kombinasi linear dari v1, v2,, vr dan k1,k2, , kr jika Untuk r = 1: w = k1v1 Kombinasi linear vektor tunggal v1 Vektor v=(a,b,c): kombinasi linear dari vektor basis standar

Contoh 2 Vektor u = (1,2,-1) dan v = (6,4,2) Tunjukkan bahwa w=(9,2,7): kombinasi linear dari u dan v w´=(4,-1,8): bukan kombinasi linear w kombinasi linear dari u dan v bila w = k1u + k2v (9,2,7) = k1(1,2,-1) + k2(6,4,2) (9,2,7) = k1+6k2, 2k1+4k2, -k1+2k2 k1 + 6k2 = 9; 2k1 + 4k2 = 2; -k1 + 2k2 = 7 → k1=-3; k2=2 Maka w = -3u + 2v

Rentangan (spanning) Jika v1, v2,, vr adalah vektor dalam ruang vektor V, maka Himpunan W dari seluruh kombinasi linear v1, v2,, vr adalah subruang V W adalah subruang terkecil dalam V yang berisi v1,v2,, vr Jika S = {v1, v2,, vr} adalah himpunan vektor dalam ruang vektor V, maka Subruang W dari seluruh kombinasi linear v1, v2,, vr disebut ruang yang direntang oleh vektor tersebut W= span (S) atau W= span {v1, v2,, vr}

Jika v1dan v2 adalah vektor di R3 dengan titik awal pada origin Span{v1, v2} yang berisi seluruh kombinasi linear k1v1 + k2v2: bidang melalui origin yang ditentukan oleh v1 dan v2 Jika v merupakan vektor di R2 atau R3 Span{v} yang berupa seluruh perkalian kv: garis yang ditentukan oleh v v1 k1v1 k1v1+ k2v2 k2v2 v2 y z x span{v1, v2} v kv span{v}

Contoh 3 Tunjukkan bahwa v1 = (1,1,2), v2 = (1,0,1), v3 = (2,1,3) merentang ruang vektor pada R3 Tentukan vektor semu b=(b1,b2,b3) sebagai kombinasi linear b = k1v1 + k2v2 + k3v3 (b1,b2,b3) = k1(1,1,2) + k2(1,0,1)+k3(2,1,3) k1 + k2 + 2k3 = b1 k1 + k3 = b2 2k1 + k2 + 3k3 = b3 Sistem linear konsisten iff matriks koefisien A dapat diinverskan det(A)=0 → A tidak dapat diinverskan v1, v2 dan v3 tidak dapat merentang pada R3

Kebebasan linear Himpunan vektor S = {v1, v2, , vr} Persamaan vektor k1v1 + k2v2 +  + krvr = 0 Jika hanya ada satu solusi k1= 0, k2 = 0, , kr = 0 S adalah himpunan bebas linier (linearly independent) Jika ada solusi yang lain S disebut himpunan takbebas linear

Contoh 4 Tunjukkan bahwa v1 = (1, -2,3), v2 = (5,6,-1), v3 = (3,2,1) membentuk himpunan bebas linear atau tak bebas linear Persamaan vektor dalam komponen k1v1 + k2v2 + k3v3 = 0 k1(1, -2,3) + k2(5,6, -1)+k3(3,2,1)=(0,0,0) (k1+5k2+3k3, –2k1+6k2+2k3, 3k1– k2 +k3) = (0,0,0) Persamaan untuk tiap komponen k1 + 5k2 + 3k3 = 0 – 2k1 + 6k2 + 2k3 = 0 3k1 – k2 + k3 = 0

Contoh 4 (cont.) Solusi sistem Solusi nontrivial k1= t/2; k2 = -t/2; k3 = t Solusi nontrivial v1, v2 dan v3: himpunan takbebas linear Eksistensi solusi nontrivial Determinan matriks koefisien sama dengan nol Matrik tsb tidak dapat diinverskan

Interpretasi geometri dari kebebasan linear y z x v1 v2 (a) takbebas linier (b) takbebas linier (c) bebas linier y z x v3 v2 v1 (a) takbebas linier (b) takbebas linier (c) bebas linier

Basis Definisi: Teorema: Jika V adalah ruang vektor S = {v1, v2, , vn}: himpunan vektor dalam V S disebut basis untuk V jika memenuhi kondisi berikut S adalah bebas linear S merentang V (S spans V) Teorema: Jika S = {v1, v2, , vn}: basis untuk ruang vektor V Tiap vektor v dalam V dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor dalam S dalam satu cara saja

Basis Bukti: Kurangkan kedua persamaan v = c1v1+ c2v2+ + cnvn dan v = k1v1+ k2v2+ + knvn Kurangkan kedua persamaan 0 = (c1– k1)v1+ (c2 – k2)v2+ + (cn – kn)vn Solusi: c1= k1, c2 = k2,  , cn = kn Kedua ekspresi untuk v adalah sama

Dimensi Definisi: Teorema: Ruang vektor tak nol V disebut dimensi berhingga Bila V berisi himpunan vektor-vektor berhingga {v1, v2, , vn} yang membentuk sebuah basis Jika tidak terdapat himpunan vektor tersebut, V disebut dimensi tak berhingga Teorema: Jika V adalah ruang vektor dimensi berhingga dan {v1, v2, , vn} merupakan basis Tiap himpunan yang memiliki vektor > n  takbebas linear Himpunan vektor < n  tidak dapat merentang V

Dimensi Catatan: Bila S = {v1, v2, , vn} adalah basis untuk V Seluruh basis untuk V memiliki jumlah vektor yang sama dengan basis S Basis untuk Rn memiliki n vektor Basis untuk R3 memiliki 3 vektor Basis untuk R2 memiliki 2 vektor Basis untuk R1 memiliki 1 vektor Jumlah vektor dalam basis = jumlah dari dimensi

Contoh 5 Tentukan basis dan dimensi untuk solusi ruang sistem homogen berikut: 2x1 + 2x2 – x3 + x5 = 0 – x1 – x2 + 2x3 – 3x4 + x5 = 0 x1 + x2 – 2x3 – x5 = 0 x3 + x4 + x5 = 0

Bentuk reduksi dalam persamaan: Augmented matriks: Reduksi eselon baris: Bentuk reduksi dalam persamaan: x1+ x2+ x5 = 0 x3+ x5 = 0 x4 = 0

Solusi: Dalam bentuk vektor: x1 = –s –t; x2 = s; x3 = –t; x4 =0; x5 = t; Dalam bentuk vektor:

Vektor yang merentang ruang solusi: Vektor v1, v2: bebas linear {v1, v2}: basis Ruang solusi: dua dimensi

Ruang baris, kolom dan nul Jika A matriks m×n: subruang Rn direntang oleh vektor baris disebut ruang baris dari A subruang Rm direntang oleh vektor kolom disebut ruang kolom dari A ruang solusi dari sistem homogen dari persamaan Ax = 0 yang merupakan subruang Rn disebut ruang nul dari A Teorema: Sistem persamaan linear Ax = b adalah konsisten iff b merupakan ruang kolom dari A

Contoh 6 Tunjukkan bahwa b merupakan ruang kolom dari A dan ekspresikan b sebagai kombinasi linear dari vektor kolom matriks A:

Contoh 6 (cont.) Solusi sistem: x1 = 2; x2 = – 1; x3 = 3 Sistem konsisten  b merupakan ruang kolom A Ekspresi b sebagai kombinasi linear vektor kolom matriks A

Basis untuk ruang baris, kolom dan nul Operasi baris elementer tidak mengubah ruang nul dan ruang baris dari matriks Jika matriks R merupakan matriks hasil reduksi baris: Vektor baris dengan leading 1 (baris tak nol)  basis untuk ruang baris Vektor kolom dengan leading 1  basis untuk ruang kolom

Contoh 7 Matriks: Basis untuk ruang baris: Basis untuk ruang kolom:

Rank dan nullity Rank: dimensi dari ruang baris dan ruang kolom Notasi: rank(A) Nulitas(nullity): dimensi dari ruang nul Notasi: nullity(A) rank(A)=dim(ruang baris A)=dim(ruang kolom AT) rank(A) + nullity(A) = n Jumlah var. leading + jumlah var. bebas = n

Nilai maksimum dari rank Jika A matriks m×n: rank(A) = jumlah var. leading dalam solusi Ax = 0 nullity(A) = jumlah parameter dalam solusi Ax = 0 Vektor baris terletak pada Rn  ruang baris berdimensi n Vektor kolom terletak pada Rm  ruang kolom dimensi m Ruang baris = ruang kolom mn, rank(A) = nilai terkecil antara m dan n Nilai maksimum rank: rank(A)  min(m,n)