HUBUNGAN KUALITAS TEMPAT TUMBUH DENGAN TANAMAN/POHON Secara sederhana keberhasilan produksi kayu tergantung dari pertumbuhan pohon (fase vegetatif) Pertanian/perkebunan→petumbuhan tanaman →hasil panen, minyak, getah Pertumbuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan hal yang penting untuk dikuasai. Pertumbuhan Perkembangan progresif suatu organisme/makhluk hidup (progresif : bisa tambah berat, bisa tambah ringan) Dinyatakan dalam : Bobot kering (weight) / bobot basah Tinggi tanaman Diameter batang Rasio pucuk akar dan lain-lain
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan perlu dipahami sehingga kita dapat melakukan manipulasi pertumbuhan agar dapat diperoleh/ produksi yang menguntungkan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Genetik Lingkungan Manipulasi genetik dengan kaidah hukum Mendel meramu sifat-sifat unggul menghasilkan bahan tanaman baru yang berpotensi : Produksi tinggi (panen) Tahan hama dan penyakit Tanggap pupuk Mengapa suatu tanaman mengunguli tanaman lain kurang dimengerti orang. Tetapi dari hasil penelitian akhir-akhir ini diungkapkan bahawa gen-gen mempengaruhi proses fisiologis lewat pengendalian sistensis enzim dalam kegiatan dan pembentukannya.
Gen gen dengan →proses fisiologi → Sistem kera Gen enzim diubah Gen gen dengan →proses fisiologi → Gen mengatur biokimia, biomolekuler Kerja enzim genetik Proses fisiologi →hasil Tanggap pupuk Tahan hama dan penyakit Produksi tinggi Tidak mudah rebah (patah) b. Lingkungan Lingkungan adalah suatu kumpulan dari keadaan luar dan faktor yang mempengaruhi kehidupan serta perkembangan organisme/mkhluk hidup, yaitu: Suhu Suplai air Susunan atmosfir Kadar gas tanah Reaksi tanah Struktur tanah Suplai hara/nutrisi
Faktor-faktor tersebut tidak bekerja sendiri-sendiri contohnya hubungan terbalik antara air dalam tanah dan gas dalam tanah, karena padatan menempati ruang tertentu, maka sisanya akan dipadati gas atau air, atau antara O2 dan CO2. Walaupun faktor-faktor tersebut tidak bekerja sendiri-sendiri, pembatasan berikut dilakukan terhadap tiap faktor, seolah-olah bekerja sendiri. Suhu Suhu mempengaruhi semua kegiatan fotosintesa, pernafasan, permeabilitas dinding sel (bila suhu rendah/dingin, dinding sel kurang melewatkan cairan, bila suhu tinggi terjadi denaturasi protein), serapan ar dan hara, mempengaruhi pernafasan, aktifitas enzym dan koagulasi protein, dan mempengaruhi transpirasinya.
Ruang pori non kapiler (%isi) AERASI - TUMBUH Percobaan pada bit gula di Ohio Barat, USA (Baver+Farn Worth) Tanah berdrainase buruk CH 15,8 Ruang pori non kapiler (%isi) %turun tegakan →ruang yang besar 2 6 8 22 2,8 4 7,5 49 16 12 Hasil, ton/acre 1,5 4,2 5,8 10,0
Makin banyak ruang non kapiler, maka kehilangan tumbuh ± 2 %, dinyatakan dalam hasil, ruang non kapiler 7,5 →produksi mencapai 6 x dari ruang non kapiler rendah. Bila ruang non kapiler banyak tanaman yang tumbuh ± 90 % Bit gula hasilnya dibentuk dalam tanah jadi struktur tanah harus baik. Semakin besar tubuh bit, tempat tumbuh bisa didesak ke tepi. Disini ada hubungan antara struktur padat dengan kerapatan isi (hubungan yang sangat erat kaitannya) bila kerapatan isi tinggi : Ruang pori sedikit Akar sukar tumbuh Difusi O2 rendah
Sumber Cline+Erickson Tinggi Tanaman (cm) 50- 100- Laju difusi O2 (6x10-3cm -2sec-1) Miskin Agak subur Subur Sumber Cline+Erickson Pada tanah subur dan agak subur aerasi baik, tanaman baik pertumbuhanya. Pada tanah miskin, aerasi buruk, sehingga tanaman tumbuh tidak begitu baik.
Ormorod, 1961 Lilin kaki 3 - - 15 2 - - 10 400F 1 - - 5 0 - 600F0 - 0 500 1000 2000 4000 Ormorod, 1961 Lilin kaki
Tampaknya pengaruh suhu tidak terlepas dari pengaruh cahaya Tampaknya pengaruh suhu tidak terlepas dari pengaruh cahaya. Makin tinggi suhu, makin banyak cahaya di perlukan agar tanaman berfotosintesa. Proses pembentukan bahan tanaman C02 + cahaya → HA → Tanaman, daun, tangkai, akar, buah Reaksi foto C02/Fotosintesa (30%) (HA) Reaksi sintesa organ : 2 % (B) Masalahnya bagaimana menaikan B manipulasi tanaman daerah tropis, tanaman yang mampu tumbuh di suhu tinggi dan respirasi rendah.
Haward + Adam, 1965, Penelitian pertumbuhan akar kapas PH - TUMBUH Haward + Adam, 1965, Penelitian pertumbuhan akar kapas Panjang akar relatif 1,0 - Akar primer kapas 0,2 - 0 B 3,5 4,5 5,5 6,5 PH Pada lingkaran akar PH 3,5 : Perkembangan akar meningkat Pada lingkaran akar PH 4,5 – 6,5 : Penambahan panjang akar relatif lambat Pada umumnya pengaruh PH atau (H+) terhadap tumbuh tidak definitif, lebih banyak gangguan tumbuh merupakan akibat Al atau Mn
KELENGASAN TANAH - TUMBUH Hari 1 Hari 2 Hari 3 Lembab 16 17,5 15 Kering 12 19
Tanaman yang mengalami stres air akan menutup stomatanya, sehingga tanaman kekurangan CO2 akibatnya fotosintesa menurun Pada tanah lembab, daya asimilasi tanaman lebih tinggi daripada tanah kering Pada tanah kering, tanaman mengalami stres air sehingga sehingga tekanan osmotiknya tinggi dan tekanan turgor menurun, stomata menutup sehingga difusi CO2 dari atmosfir ke tanaman menurun mengakibatkan fotosintesa menurun
Struktur Tanah Strutur Tanah Bobot Atas Akar Jumlah Lepas 27.7 10.9 38.6 Padat 18.1 8.8 26.9 Bertrand & Kohnke, 1957
VARIETAS DAN KEPERLUAN HARA/NUTRISI Kehutanan Dapat dilihat bahwa bobot bahwa bobot tanaman pada tanah padat adalah lebih ringan dibandingkan pada tanah lepas, artinya tanaman menderita pada struktur tanah padat VARIETAS DAN KEPERLUAN HARA/NUTRISI Kehutanan Jenis cepat tumbuh → perlu hara (Fast Growing Species) Pertanian Varietas unggul → perlu hara
Ton gabah/ha = Non IR = IR Miskin Sedang Subur Tingkat kesuburan 8 - 6 - 2 - Miskin Sedang Subur Tingkat kesuburan
Seringkali pergantian varietas tidak diikuti manipulasi lingkungan Pada status kesuburan miskin, varietas tertentu tidak mampu mengembangkan potensi genetiknya Pada tingkat kesuburan tinggi, varietas unggul akan menyedot banyak hara/ nutrisi dan bila tanah kehilangan hara dan tidak diganti, tanah jadi tidak subur