Findings from the Indonesia Demographic and Health Survey 2007 Snapshot of Indicators: Central Kalimantan
Snapshot of Indicators: Central Kalimantan Findings from the 2007 Indonesia Demographic and Health Survey National Family Planning Coordinating Board (BKKBN) Jakarta, Indonesia ICF Macro July 2010
SDKI 2007 Tujuan utama Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 adalah untuk menyediakan data rinci mengenai fertilitas, keluarga berencana, kematian anak dan dewasa, kesehatan ibu dan anak, pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS dan penyakit menular seksual untuk pembuat kebijakan dan pengelola program. SDKI 2007 merupakan survei yang berkala nasional, mencakup rumah tangga, wanita pernah kawin umur 15-49, dan pria pernah kawin umur Di Kalimantan Tengah mencakup 333 rumah tangga dan 294 wanita pernah kwin umur SDKI 2007 adalah survei keenam yang dilaksanakan di Indonesia. SDKI 2007 mencakup 33 Provinsi di Indonesia. 1
Fertility
Rata-rata Wanita Indonesian memiliki of 2.6 anak. Fertility per provinsi bervariasi, tertinggi di NTT 4.2 anak per wanita dan terendah di DI Yogyakarta 1.8 anak per wanita. Total Fertility Rate di Kalimantan Tengah adalah 3 anaka. Ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional. Total Fertility Rate by Province 4
Family Planning
Contraceptive Use by Province Percentage of currently married women using any method of contraception Wanita Indonesia yang menggunakan alat kontrasepsi sebsar 61%. Pemakaian alat kontrasepsi di indonesia bila dilihat per Provinsi bervariasi, yang tertinggi di Bengkulu (74%) dan terendah di Maluku (34%). Di Kalimantan Tengah pemakaian alat kontrasepsi oleh wanita menikah sebesar 67%. Ini lebih besar dibandingkan dengan rata-rata nasional 8
Pemakaian Kontrasepsi menurut Tempat Tinggal dan Pendidikan, Kalimantan Tengah Pemakaian alat kontrasepsi Wanita Perkotaan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan wanita perdesaan. Pemakaian kontrasepsi meningkat seiring dengan meningkatnya pendidikan Similar associations are seen at the national level. Percentage of currently married women using any method of contraception 9
Distribusi Persentase Wanita Berstatus Kawin menurut Alat/cara KB yang Pakai, Kalimantan Tengah Metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan di Kalimantan Tengah adalah suntikan (38%) diikuti dengan Pil (23%). Hal ini sama dengan Nasional dimana yang paling banyak digunakan juga suntikan (32%) diikuti dengan pil (13%) Suata cara modern paling banyak digunakan (65%) dibandingkan dengan suatu cara tradisional (1,3%) sedangkan yang sekarang tidak menggunakan alat kontrasepsi sebanyak 33,5%). 10
Unmet Need per Provinsi Persentase Kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (Unmet Need) di Indonesia adalah 9%. Unmet need per provinsi bervariasi, tertinggi di Maluku (22%) dan terendah di Bangka Belitung (3%). Unmet need di Kalimantan Tengah 6%. Ini masih dibawah rata-rata nasional. *Unmet need for family planning is defined as the percentage of currently married women who either do not want any more children or want to wait before having their next birth, but are not using any method of family planning. 11
Unmet Need, Kalimantan Tengah Di Kalimantan Tengah 6% wanita berstatus kawin yang tidak ingin mempunyai anak lagi, atau ingin menjarangkan kelahiran berikutnya tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi. Unmet need untuk membatasi kelahiran 2 % dan untuk menjarangkan kelahiran 4%. Persentase kebutuhan KB yang tidak terpenuhi menurun dari 7% pada tahun 2002/2003 menjadi 6% pada 2007 *Unmet need for family planning is defined as the percentage of currently married women who either do not want any more children or want to wait before having their next birth, but are not using any method of family planning. 12
Unmet Need menurut Indeks Kekayaan Kuantil, Kalimantan Tengah Unmet need untuk ber KB di Kalimantan Tengah semakin menurun seiring dengan Indeks kekayaan. Semakin tinggi Indeks kekayaan maka semakin rendah unmet need Unmet Need menurut Pendidikan, Kalimantan Tengah Unmet need ber KB di Kalimantan Tengah menurun pada tinggkat pendidikan SMA ke atas. Percentage of currently married women with an unmet need for family planning 13
Maternal Health
Percentase Kunjungan Antenatal Care (ANC), Kalimantan Tengah Persentase Antenatal Care ( Trimester I) menurut Tempat Tinggal, Kalimantan Tengah Percentage of ever-married women with a live birth in the last five years who had: 91% wanita mendapat pemeriksaan kehamilan dari tenaga profesional selama kehamilannya untuk anak yang dilahirkan dalam 5 tahun terakhir, sementara 4% tidak mendapat pemeriksaan kehamilan. 71% wanita di Kalimantan Tengah melakukan pemeriksaan trimester pertama, masih dibawah angka nasional (75%). Sedangkan yang melakukan 4 kali pemeriksaan sebanyak 83% sedikit lebih tinggi dibandingkan angka nasional (82%) Percentage of ever-married women with a live birth in the last five years who met the recommended ANC schedule* *The Indonesian maternal health program recommends at least one ANC visit in the first trimester, at least one in the second, and at least two in the third Wanita yang tinggal di perkotaan lebih banyak melakukan pemeriksaan kehamilan (72%) dibandingkan dengan wanita yang tinggal di perdesaan (64%). 16
Tetanus Toxoid (TT) Injections, Kalimantan Tengah Percentage of ever-married women with a live birth in the last five years who had: Wanita hamil yang tidak melakukan Injeksi TT di Kalimantan Tengah masih tinggi (22,6%). Wanita hamil yang melakukan Injeksi TT 2 kali atau lebih sebanyak 43% masih dibawah rata-rata nasional (50%). The Indonesian Ministry of Health recommends that women receive two or more TT injections during the first pregnancy. Booster injections are given once during each subsequent pregnancy to maintain full protection. 17
Persentase Persalinan di Fasilitas Kesehatan Menurut Provinsi Percentage of live births in the last five years delivered in a health facility Di Indonesia 46% anak dilahirkan di fasilitas kesehatan. Pemanfaatan fasilitas kesehatan masing-masing provinsi bervariasi, tertinggi di Bali (91%) dan 8% of births in Southeast Sulawesi. Di Kalimantan Tengah pemanfaatan fasilitas kesehatan untuk persalinan hanya 14%. Ini sangat rendah dibandingkan rata- rata nasional (46%). 18
Persentase Tempat Pelayanan Persalinan, Kalimantan Tengah Trend Penolong Persalinan oleh Tenaga Terlatih, Kalimantan Tengah Percentage of live births in the last five years Di Kalimantan Tengah hanya 15% anak yang lahir di fasilitas kesehatan sedangkan 85% anak lahir di luar fasilitas kesehatan. Pada level nasional, 53% anak lahir di rumah, 36% di fasilitas kesehatan (swasta) dan 10% di fasilitas kesehatan (pemerintah). Di Kalimantan Tengah proporsi persalinan di Fasilitas kesehatan masih lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional. *Skilled provider includes doctor, nurse, midwife, and auxiliary nurse/midwife. Penolong persalinan oleh tenaga terlatih (dokter/ahli kandungan/perawat/bidan) di Kalimantan Tengah terus meningkat 32 % dibandingkan dengan SDKI (46 % menjadi 68%). Dibandingkan dengan Rata-rata Nasional masih lebih rendah. Percentage of live births in the last five years delivered by a skilled provider* Fasilitas Kesehatan 19
Penolong Persalinan Oleh Penolong Profesional Menurut Pendidikan Kalimantan Tengah Postnatal Care, Kalimantan Tengah Proporsi penolong persalinan oleh penolng profesional meningkat mengikuti tingkat pendidikan. Hal ini sama pada level nasional Perawatan nifas penting baik untuk ibu maupun bayinya karena bisa mengatasi komplikasi yang timbul dalam persalinan dan untuk memberikan informasi penting kepada ibu tentang cara merawat dirinya danm bayi. Kematian ibu dan bayi paling banyak terjadi setelah dalam dua hari pertama melahirkan. Di Kalimantan Tengah, 91% wanita yang melahirkan bayi hidup melakukan postnatal care hal ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional (84%) sedangkan 70% melakukan perawatan nifas dalam 2 hari sama dengan rata-rata nasional. Percentage of live births in the last five years delivered by a skilled provider* *Skilled provider includes doctor, nurse, midwife, and auxiliary nurse/midwife. Time after delivery of mother’s first postnatal checkup *Includes women who had a checkup after 41 days. 20
Child Health
Infant Mortality Rate by Province Deaths per 1,000 live births Rata-rata IMR menurut provinsi bervariasi, tertinggi di Sulawesi Barat 74 per 1,000 kelahiran hidup dan terendah di DI Yogyajarta 19 per 1,000 kelahiran hidup. IMR di Kalimantan Tengah 30 per 1,000 kelahiran hidup. Ini lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional. The infant mortality rate is the probability of dying between birth and exact age one year. 22
Under-Five Mortality Rate by Province Deaths per 1,000 live births 5 anak dalam setiap 100 anak di Indonesian meninggal sebelum mencapai ulang tahun ke 5. Rata-rata kematian sebelum usia 5 tahun menurut provinsi bervariasi, tertinggi di Sulawesi Baran 96 per 1,000 kelahiran hidup dam terendah di Yogjakarta 22 per 1,000 kelahiran hidup. Di Kalimantan Tengah angka kematian sebelum 5 tahun 34 per 1,000 kelahiran hidup. Dibandingkan angka nasional masih lebih rendah (51). The under-five mortality rate is the probability of dying between birth and exact age five 23
Cakupan Immunisasi Menurut Provinsi Percentage of children months fully immunized* Di Indonesia 6 dalam 10 (59%) melakukan Imunisasi Lengkap. Cakupan Immnusasi menurut provinsi bervariasi, tertinggi di DI Yogjakarya (94%) dan terendah di Papua Barat (24%). Di Kalimantan Tengah masih dibawah rata-rata nasional hanya 42%. *Children who have received BCG, measles and three doses each of DPT and polio vaccine are said to be fully immunized. 25
Cakupan Immunisasi Menurut Jenis Imunisasi, Kalimantan Tengah Di Kalimantan Tengah cakupan Imunisasi DPT3 hanya 45,1% sedangkan BCG 79,8%. Dibandingkan dengan rata-rata nasional di Kalteng masih dibawah. Cakupan Imunisasi tingkat Nasional,DPT3 (67%) dan BCG (85%). Percentage of children age months who received: 26
Prevalence of Childhood Illness, Central Kalimantan Di Kalimantan Tengah 32,9% anak pernah demam didata 2 minggu sebelum survey diikuti dengan Diare 29,9% dan ISPA 9,2%. Nasional, 32% anak dengan demam, 14% diare, dan 11% ISPA 2 minggu sebelum survey. Percentage of children under 5 years who, in the two weeks before the survey, had: 27
Suplemen Vitamin A menurut Province Percentage of children 6-59 months who were given vitamin A supplements in the past six months Di Indonesia 7 dari 10 (69%) anak mendapat Suplemen Vitamin A setiap 6 bulan sekali. Suplemen Vitamin A antar provinsi bervariasi, tertinggi di DI Yogjakarta 84% dan terendah di Sumatera Utara 34%. Di Kalimantan Tengah cakupan pemberian Vitamin A 70%. Sedikit lebih tinggi dari rata-rata nasional 69%. 29
HIV/AIDS and Sexually Transmitted Infections (STIs)
Pengetahuan tentang AIDS Menurut Provinsi Percentage of ever-married women who have heard of AIDS 6 dari 10 (61%) wanita pernah kawin pernah mendengar tentang AIDS. Pengetahuan tentang AIDS menurut bervariasi, tertinggi DKI Jakarta (91%) dan terendah Nusa Tenggara Timur (36%). Di Kalimantan tengah 56% wanita pernah kawin mengatakan bahwa mereka pernah mendengar tentang AIDS. Ini masih dibawah rata- rata nasional (61%). 32
Sumber Informasi tentang HIV/AIDS menurut Jenis Kelamin, Kalimantan Tengah Sumber informasi tentang HIV/AIDS baik laki-laki maupun perempuan di Kalimantan Tengah terbanyak dari Television diikuti dari Teman/Keluarga, Koran,Majalah, radio dan dari tempat kerja. Nationally, sumber informasi terbanyak tentang HIV untuk Wanita : televisi (89%), koran/majalaj (29%), teman/keluarga (23%), radio (20%), dan tenaga kesehatan (7%). Nationally, sumber informasi terbanyak tentang HIV untuk Laki-laki : television (87%), Koran/majalah (41%), teman/keluarga (36%), radio (26%), dan tempat kerja (12%). Percentage of ever-married women who have heard of AIDS Percentage of currently married men who have heard of AIDS 33
Pengetahuan tentang Pencegahan HIV/AIDS Menurut Jenis Kelamin, Kalimantan Tengah Di Kalimantan Tengah, Laki-laki lebih tinggi pengetahuan tentang pencegahan HIV/AIDS dibandingkan dengan Perempuan, hal ini sampai dengan level nasional Percentage of respondents who know the following methods to reduce the risk of getting HIV: 34
Pengetahuan Penularan HIV dari Ibu ke Anak menurut Jenis Kelamin, Kalimantan Tengah Pengetahuan cara penularan HIV di Kalimantan Tengah masih rendah. Kurang dari 50% baik laki-laki maupun perempuan yang mengetahui bahwa HIV dapat ditularkan dari ibu ke anak. Di Kalimantan Tengah, laki-laki lebih tinggi pengetahuan tentang penularan HIV dibandingkan dengan perempuan. Percentage who say HIV/AIDS can be transmitted from mother to child 35