2,3 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KUMPULAN SOAL 4. FLUIDA H h
Advertisements

SOAL-SOAL RESPONSI 9 STAF PENGAJAR FISIKA.
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
Harga beli = 100% Jika untung = a %  H. Jual = …….% (100 + a) %
Mata Kuliah Teknik Digital TKE 113
11 MODUL Pengertian Dasar Pemadatan Tanah
PERGERAKAN AIR DALAM TANAH
LENGAS TANAH.
Tugas Praktikum 1 Dani Firdaus  1,12,23,34 Amanda  2,13,24,35 Dede  3,14,25,36 Gregorius  4,15,26,37 Mirza  5,16,27,38 M. Ari  6,17,28,39 Mughni.
PERANGKAT AKREDITASI SD/MI
SOAL ESSAY KELAS XI IPS.
KETENTUAN SOAL - Untuk soal no. 1 s/d 15, pilihlah salah satu
SIFAT- SIFAT TANAH DAN PENGUJIAN DI LABORATORIUM
6 MODUL 6 1. Pengertian Dasar tanah yang terkena gaya rembesan. p
10 MODUL 10 PADA TANAH BERLAPIS (lanjutan)
11,12 MODUL 11,12 DARI HASIL PENGUJIAN DI LAPANGAN
LUAS DAERAH LINGKARAN LANGKAH-LANGKAH :
Tujuan klasifikasi tanah
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
STOIKIOMETRI.
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
ANALISA NILAI KELAS A,B,C DIBUAT OLEH: NAMA: SALBIYAH UMININGSIH NIM:
PENGERTIAN TANAH Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari aggregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara.
Tugas: Power Point Nama : cici indah sari NIM : DOSEN : suartin marzuki.
Fakultas Teknik Sipil - Geoteknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
KLASIFIKASI TANAH.
Luas Daerah ( Integral ).
SEGI EMPAT 4/8/2017.
Pemadatan Tanah Merupakan teknik perbaikan tanah, dimana tanah dipadatkan menggunakan tenaga pemadat luar. Tenaga pemadat + air =
TEKNOLOGI BETON.
Penilaian Dalam Tes Bahasa
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
PERCOBAAN KONSOLIDASI
Mekanika Tanah Materi 3 Sistem Klasifikasi Tanah Unified
KLASIFIKASI TANAH (Soil Classification) Dr. Runi Asmaranto, ST
TEKNOLOGI PEMBUATAN BETON
RETENSI AIR TANAH.
Agregat By Leo Sentosa.
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005)
SEGI EMPAT Oleh : ROHMAD F.F., S.Pd..
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
JIKA ORANG INI SAJA BISA APALAGI ENGKAU PASTI LEBIH DARI DIA
Klasifikasi tanah USCS Yulvi Zaika.
PEMADATAN TANAH Yulvi zaika.
Pengantar Beton bertulang :
Pertemuan 5 AGREGAT KASAR
Fakultas Teknik Sipil - Geoteknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Fakultas Teknik UNIVERSITAS DARWAN ALI Kuala Pembuang
Mata kuliah semester berikutnya
5 PEMBUATAN SALURAN DRAINASE MENGGUNAKAN BAJAK MOLE PADA LAHAN PERTANIAN Latar Belakang Masalah Pembuatan saluran drainase menggunakan bajak mole dibawah.
SIFAT FISIK SIFAT KIMIA SIFAT BIOLOGI
Struktur Tanah dan Analisa Saringan
AGREGAT DAN PRODUKSINYA
AGREGAT KASAR Pertemuan 03
Kuliah ke-3 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
PELATIHAN BETON II PELATIHAN II OLEH DIVISI MATERIAL KONSTRUKSI (Pertemuan Ke-2) FUNGSIONARIS UREKA 2017 | FAKULTAS TEKNIK | UNIVERSITAS UDAYANA.
Fakultas Teknik Sipil UNIVERSITAS DARWAN ALI Kuala Pembuang
AGREGAT HALUS Pertemuan 02
Beton sebagai Konstruksi
TANAH.
Agregat By Leo Sentosa By Leo Sentosa. Pengertian Agregat Dalam Kontruksi Perkerasan Jalan Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir.
ANALISIS AYAKAN (SIEVE ANALYSIS)
Agregat By Leo Sentosa.
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005) Batu-batuan yang sangat banyak dipakai dalam pembangunan gedung, irigasi, dan lain-lian mempunyai sifat & karakteristik.
AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Bung Hatta By. Yulcherlina.
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN MATERI 4 (LANJUTAN)
Agregat By Leo Sentosa By Leo Sentosa. Pengertian Agregat Dalam Kontruksi Perkerasan Jalan Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir.
KLASIFIKASI TANAH. KLASIFIKASI??? Merupakan proses menempatkan suatu contoh tanah kedalam kelompok – kelompok atau kelas – kelas tertentu. TUJUAN KLASIFIKASI???
Transcript presentasi:

2,3 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL 2,3 KLASIFIKASI SIFAT-SIFAT TANAH 1. Pengertian Dasar Dari modul 1 diketahui bahwa 2 golongan besar tanah , yaitu : 2,3 - tanah berbutir kasar, yaitu : gravel dan sand tanah berbutir halus, yaitu : silt dan clay Telah dijelaskan bahwa pada tanah berbutir kasar hal yang paling berpengaruh terhadap perilaku engineeringnya adalah tekstur dan distribusi ukuran butir. Sedang pada tanah berbutir halus yang mempengaruhi perilaku engineeringnya adalah kehadiran air. Sehingga untuk menentukan sifat-sifat tanah berbutir kasar yaitu dengan cara melihat kurva distribusi ukuran butir yang dihasilkan dari pengujian ANALISA SARINGAN (SIEVE ANALYSIS) di laboratorium . Untuk menentukan sifat-sifat tanah berbutir halus dengan melihat hasil dari pengujian BATAS-BATAS ATTERBERG (ATTERBERG LIMITS) di laboratorium. 2. Ukuran Butir dan Distribusi Ukuran Butir  Ukuran partikel pada tanah berbutir mempengaruhi perilaku tanah  Tanah berada pada range berangkal (boulder)sampai butiran yang sangat halus (koloid)  Bagaimana distribusi ukuran butir dihasilkan ? Dengan analisa saringan (sieve analysis) atau uji gradasi ASTM (1980) : C 136 dan D 422 AASHTO (1978) T27 dan T 88 1

(D30) 2 D 60 Cu D10 2. 1. KURVA DISTRIBUSI UKURAN BUTIR Cc Hasil dari analisa mekanik (sieve analysis dan hidrometer), umumnya digambar di atas kertas semi logaritmik , dikenal sebagai kurva distribusi ukuran butir . Dari kurva tersebut dapat dibedakan : - well graded : tanah bergradasi tidak seragam - uniform graded : tanah bergradasi seragam gap graded/ skip graded : tanah bergradasi berjenjang poorly graded Kurva distribusi ukuran butir dapat dilihat pada Gambar 2. Untuk menentukan tipe gradasi tersebut ada parameter lain, yaitu :  Koefisien keseragaman : D 60 D10 Cu D60 = diameter butir (dalam mm) yang berhubungan dengan 60% lolos D10 = diameter butir (dalam mm) yang berhubungan dengan 10% lolos - Harga Cu makin kecil - Cu = 1 : tanah makin seragam : tanah hanya mempunyai 1 ukuran - Tanah yang bergradasi sangat jelek misalnya : pasir pantai, Cu = 2 atau 3 - Tanah dengan gradasi sangat baik Cu>15 atau lebih - Harga Cu sampai dengan 1000  Koefisien kelengkungan : Cc (D30) 2 (D10)(D60) - D30 = diameter butir (dalam mm) dimana 30% lolos saringan - Cc di antara 1 dan 3 : gradasi baik

a. Hitung Cu dan Cc untuk masing-masing tanah Soal : 1. Dari kurva distribusi ukuran butir yang ditunjukkan pada gambar 2, hitung D10, Cu, Cc untuk tiap kurva distribusi ukuran butir tersebut. 2. Hasil percobaan analisa ayakan untuk dua jenis tanah adalah : Ukuran ayakan Berat tanah tertinggal pada masing-masing ayakan (mm) Contoh A (gram) Contoh B (gram) 37.5 19 9.5 4.75 2.36 1.18 0.6 0.3 0.21 0.15 0.075 pan 0.0 26 31 11 18 24 21 41 32 16 15 8.0 7.0 11.0 21.0 63.0 48.0 14.0 3.0 250 175.0 a. Hitung Cu dan Cc untuk masing-masing tanah b. Hitung berapa prosentase kerikil, pasir, dan butir halus untuk masing-masing tanah. 3. Berikut ini adalah hasil dari analisis ayakan a.Tentukan presentase butiran yang lebih halus (yang lolos) dari tiap-tiap ayakan dan gambarkan kurva distribusi ukuran butirnya b.Tentukan D10, D30, D60 dari kurva distribusi ukuran butir tersebut c.Hitung koefisien keseragaman Cu d.Hitung koefisien gradasi Cc e.Beri komentar bagaimana gradasi tanah tersebut 5

HUBUNGAN FASE TANAH, BATAS ATTERBERG, DAN KLASIFIKASI TANAH 1. KOMPONEN TANAH Tanah terdiri dari mineral dan partikel batuan dalam berbagai ukuran dan bentuk dan ini dikenal dengan dengan bagian padat pada tanah. Ruang antara partikel padat disebut pori atau void. Void ini berisi udara, air atau keduanya. Gambar 2.1 menjukkan komponen tanahr dan rangka tanah yang terdiri dari Partikel solid dan Void.

2. KOMPONEN TANAH Jika void terisi penuh air maka tanah disebut tanah jenuh. Sebaliknya, jika terisi sebagian air, maka tanah menjadi tanah tidak jenuh. Solid, udara dan air adalah tiga fase dari tanah. Untuk mengerti properti mekanik dari tanah, kita harus mampu mengkuantifikasi volume dan berat ketiga fase yang sistematisnya.