Bab 11 Penutup
Penutup Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian Dari Bab 1 dan 2 Metodologi penelitian positif dapat ditelusuri ke Filsafat Positivisme dan Filsafat Positivisme Logika Ada beberapa pokok penting yang diperoleh dari filsafat itu Hal yang diteliti hanyalah sesuatu yang positif yakni dapat diuji secara empiris Bahasa di dalam penelitian perlu jelas (merupakan potret dari kenyataan) Penelitian menggunakan logika Ada temuan yang perlu disertai dengan cara mengujinya secara empiris Ada pengujian secara empiris
Penutup Dari Bab 3 Sejak dahulu manusia menyadari bahwa alam teratur dan pasti (determinisme universal) Manusia ingin mengetahui alam yang mereka huni (bahan pembuatan alam, bentuk alam) Pengetahuan diraih melalui observasi, refleksi, dan dialog Muncul berbagai aliran filsafat serta metoda pembenarannya Terjadi kemajuan ilmu melalui observasi, eksperimen, sintesis matematika ke pengetahuan Terjadi kemajuan di bidang teknologi
Penutup Dari Bab 4 Filsafat pertama adalah metafisika yang membahas realitas; penelitian ilmiah dilakukan terhadap realitas Metafisika membahas universal dan pertikular; penelitian berbicara tentang abstraksi (universal) serta menguji empiris pada lingkupan terbatas (partikular) Metafisika membahas proses realitas dalam bentuk deterministik, probabilitas, dan teleologis; hal ini digunakan juga di dalam penelitian
Penutup Dari Bab 5 Filsafat selanjutnya adalah epistemologi yakni tentang mengetahui Epistemologi membahas pengetahuan melalui penalaran (rasional) dan pengalaman (empiris); kedua-duanya digunakan di dalam penelitian ilmiah Epistemologi juga membahas tentang kriteria kebenaran melalui koherensi, korespondensi, dan pragmatisme; koherensi dan korespondensi digunakan di dalam penelitian Dari empirisisme lahir positivisme dan positivisme logika
Penutup Dari Bab 6 Filsafat selanjutnya berkenaan dengan logika; ada logika deduktif dan ada logika induktif Logika deduktif mulai dari premis (yang telah diketahui) melalui aturan pikir (validias) sampai ke konklusi Logika deduktif digunakan di dalam penelitian untuk menemukan hipotesis melalui usaha menjawab masalah (pertanyaan ilmiah) Logika deduktif ini bertumpu pada rasio dan pembenaran secara koherensi Hanya argumentasi yang paling sederhana (parsimoni) yang dapat diterima
Penutup Dari Bab 7 Logika induktif membahas kasus yang banyak dan representatif serta menghasilkan ilmu melalui generalisasi, kosalitas, analogi Reliabilitas generalisasi dapat ditingkatkan melalui enumerasi, banyak kasus yang representatif, atau homogenitas Kosalitas memerlukan syarat yang ketat (syarat dari Hume, Mill, dan analisis kosalitas) Generalisasi, kosalitas, dan analogi digunakan di dalam penelitian untuk menemukan ilmu (terutama ilmu baru)
Penutup Dari Bab 8 Perangkat ilmu mengenal banyak istilah yang dikenal di dalam ilmu dan penelitian ilmiah Hukum menunjukkan hubungan invarian di antara variabel Teori ilmiah menjelaskan gejala alam termasuk hukum Teori dapat bertahan dan dapat pula ditinggalkan orang (Falsifikasi Popper, modifikasi Lakatos, pergeseran paradigma Kuhn)
Penutup Dari Bab 9 Filsafat ilmu menghasilkan metoda ilmiah Metoda ilmiah mengenal Context of discovery dan context of justification Asas reduksionis dari Rene Descartes menyebabkan masalah dipecah-pecah ke dalam sejumlah bagian Format penelitian ditentukan oleh lembaga (biasanya memiliki masalah, hipotesis, cara menguji hipotesis, dan pengujian hipotesis) Laporan hasil penelitian ditulis di dalam format dan tata tulis tertentu
Penutup Dari Bab 10 Metoda atau prosedur penelitian diperoleh dari metoda ilmiah Penelitian dapat dilihat dari berbagai segi dan setiap segi memiliki jenis berbeda-beda Penelitian biasanya dimulai dari penyusunan proposal penelitian Proposal penelitian perlu memperhatikan masalah, hipotesis, bacaan, cara ukur, cara olah data, prosedur pengujian, cara pengujian Ada sejumlah kelemahan yang dapat dikandung oleh proposal penelitian Hasil penelitian dapat berupa laporan, makalah seminar, dan artikel jurnal Penelitian dan penulisan mengenal etika