PERAN JAKSTRANAS DALAM RENSTRA BATAN 2015-2019 Djarot S. Wisnubroto Badan Tenaga Nuklir Nasional BATAN
Proses pembangunan ekonomi yang pragmatis REFLEKSI R&D IPTEK DI INDONESIA Ekspor Indonesia masih didominasi dengan input-driven dan belum technology-driven. Kegiatan riset pengembangan teknologi belum banyak tekait langsung dengan kebutuhan industri Proses pembangunan ekonomi yang pragmatis Dalam bidang perekonomian, ekspor Indonesia masih didominasi dengan input-driven dan belum technology-driven. Artinya, perekonomian masih bertumpu dapa sumberdaya alam saja, atau masih minimnya keterlibatan teknologi dalam meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat. Kegiatan riset pengembangan teknologi belum banyak tekait langsung dengan kebutuhan industri, sedangkan industri belum memperoleh realisasi perangsang untuk ikut melakukan riset teknologi. Proses pembangunan ekonomi yang pragmatis dan mendahulukan teknologi yang sudah proven telah mendorong lebih praktis untuk membeli teknologi. Hal ini tidak mendukung pengembangan, penguasaan teknologi dan proses proven-nya, sehingga menyurutkan peran insinyur sebgai agen pembangunan 2
REFLEKSI R&D IPTEK DI INDONESIA (Lanjutan) PERMASALAHAN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI Keterbatasan sumber daya Iptek Belum berkembangnya budaya Iptek Belum optimalnya mekanisme intermediasi Iptek Lemahnya sinergi kebijakan Iptek Belum terkaitnya kegiatan riset dengan kebutuhan nyata Belum maksimalnya kelembagaan Litbang
TUNTUTAN PERUBAHAN PARADIGMA PEMBANGUNAN Tumpuan pada “melimpahnya” SDA semata vs. Semakin berbasis pengetahuan, Kreativitas-keinovasian, Kewirausahaan Konvensional vs. Terobosan Sektoral – parsial vs. Sistemik - holistik Individual - terfragmentasi vs. Terpadu – Koheren dsb Kerangka kerja kolaboratif sebagai pijakan bersama (common platform) bagi koherensi dan sinergitas kebijakan dan tindakan implementasi yang pragmatis.
Struktur Kebijakan Nasional IPTEK UUD - 1945 Pertahanan Informasi & Komunikasi UU No. 18/2002 SINas P3 IPTEK Transportasi Energi Terbarukan Pangan RPJPN 2005 - 2025 Visi Iptek 2005 - 2025 Kesehatan & Obat Material Baru Buku Putih 2005 - 2025 JAKSTRANAS IPTEK 2010-2014 Visi & Misi KIB II RENSTRA KRT 2010 - 2014 ARN 2010 - 2014 RPJM 2010 - 2014 Buku II BAB IV Iptek
RPJMN & JAKSTRANAS 2009 – 2014 BATAN Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 1 Ketahanan Pangan 1 2 Pendidikan Energi 2 3 Kesehatan Teknologi dan Manajemen Transportasi 4 Penanggulangan Kemiskinan 3 5 Ketahanan Pangan 11 Prioritas Nasional RPJMN 2009-2014 Teknologi Informasi dan Komunikasi 7 Fokus Jakstranas 2009-2014 6 Infrastruktur 4 7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha Teknologi Pertahanan dan Keamanan 5 8 Energi Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana 9 Teknologi Kesehatan dan Obat 6 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik 10 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi Material Maju 7 11 6 BATAN
MASUKAN TERHADAP JAKSTRANAS IPTEK 2015 - 2019a Kedudukan JAKSTRANAS Harus disepakati apakah JAKSTRANAS merupakan ruh dari RPJMN atau penjabaran lebih lanjut dari RPJMN Walaupun tidak ada hirarki yang jelas, tetapi keterkaitannya harus jelas JAKSTRANAS = Renstra Iptek Ownership Peran yang jelas dari masing-masing K/L terhadap Prioritas Utama dan Fokus Pembangunan Iptek yang dituangkan dalam JAKSTRANAS Involvement Prosedur dan Strategi untuk melibatkan seluruh pihak yang terkait, tidak hanya LPNK Ristek saja BATAN
Milestone BATAN RPJPN 2025 KEMANDIRIAN, MAJU, ADIL DAN MAKMUR Memenuhi Kebutuhan Hidup Manusia dengan kemampuan dan kekuatan sendiri dari SDM Berkualitas VISI 2010-2014 ENERGI NUKLIR SEBAGAI PEMERCEPAT KESEJAHTERAAN BANGSA 2025 KEBERLANJUTAN 2024 PEMERCEPAT 2019 UNGGULAN CENTER OF EXCELLENCE yaitu “Suatu pusat yang memiliki daya saing dengan standard yang tinggi” 2014 KEPAKARAN EXPERTISE yaitu "orang yang telah memperoleh keahlian khusus atau pengetahuan mengenai suatu subjek tertentu melalui pelatihan profesional dan pengalaman praktis" FEW-H 2009 KONSOLIDASI Menetapkan : Kebutuhan hidup yang dapat di kontribusikan melalui pemanfaatan energi nuklir dgn SDM yang berkualitas . Perencanaan SDM (sumber Daya) Kerjasama
PERMASALAHAN SDM “Peluruhan” jumlah pegawai Target RB (per strata pendidikan) Target RB S3 : S2 : S1 = 1 : 3 : 9 10
BATAN INCORPORATED EXTRA ORDINARY KATA KUNCI Pangan, Kesehatan, SDAL, Industri, Keselamatan Radiasi & Nuklir, dan Energi BATAN
BATAN
VISI 2015-2019 BATAN unggul di tingkat regional, berperan dalam percepatan kesejahteraan menuju kemandirian bangsa BATAN
MISI 2015-2019 Merumuskan kebijakan dan strategi nasional iptek nuklir. Mengembangkan iptek nuklir yang handal, berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat. Memperkuat peran BATAN sebagai pemimpin di tingkat regional, dan berperan aktif secara internasional. Melaksanakan layanan prima pemanfaatan iptek nuklir demi kepuasan pemangku kepentingan. Melaksanakan diseminasi iptek nuklir dengan menekankan pada asas kemanfaatan, keselamatan dan keamanan. BATAN
ARAH KEBIJAKAN BATAN 2015 - 2019 Efisiensi pemanfaatan sumberdaya Memfokuskan kegiatan yang bersifat produktif Meningkatkan kemampuan dan kaderisasi SDM Memperbaiki/pengadaan sarana litbang menunjang point 1 Efektivitas pelaksanaan litbang Meningkatkan kemampuan sisi penghasil teknologi dari litbang melalui 3 faktor yaitu kelembagaan, sumberdaya dan jejaring Meningkatkan sosialisasi dan diseminasi, dan evaluasi menggunakan jajak pendapat masyarakat. BATAN
PROGRAM BATAN KE DEPAN REVITALISASI Menyiapkan fasilitas pendukung litbang untuk mencapai kemandirian. FOKUS BIDANG PANGAN Berkontribusi terhadap penyediaan varietas unggul untuk pangan secara berkelanjutan Peningkatan produksi varietas tanaman pangan untuk konsumsi benih nasional Meningkatkan varietas unggul tanaman pangan daerah (lokal) Meningkatkan kemitraan FOKUS BIDANG KESEHATAN Pengembangan Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka Pengembangan Rekayasa Perangkat Nuklir untuk Alat Kesehatan BATAN
PROGRAM BATAN KE DEPAN FOKUS BIDANG KESELAMATAN (RADIASI & NUKLIR) Zero accident dan antisipasi segala kemungkinan pembangunan dan operasi instalasi nuklir. FOKUS BIDANG SDAL Pemisahan tanah jarang dari pasir monasit. Pemanfaatan iptek nuklir untuk analisis polusi udara di Indonesia. Pemanfaatan iptek nuklir untuk daerah sulit air. Pilot Plant Zircon Oksida Dari Pasir Zircon Bangka Belitung. FOKUS BIDANG INDUSTRI Pemasyarakatan Iradiator secara nasional Pemanfaatan material maju dalam bidang magnet, battery Optimalisasi pemanfaatan reaktor riset BATAN BATAN
PROGRAM BATAN KE DEPAN FOKUS BIDANG ENERGI Peningkatan penerimaan masyarakat terhadap penggunaan energi nuklir untuk pembangkit listrik. Reaktor Daya Eksperimental Pengembangan daur bahan bakar thorium Pengembangan infrastruktur pendanaan dan manajemen, dan mekanisme kontrak untuk penerapan PLTN Persiapan tapak potensial Pemanfaatan reaktor nuklir untuk proses industri, produksi hidrogen, pencairan/gasifikasi batubara atau lainnya. Pemanfaatan teknologi nuklir untuk pengurangan emisi pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan konversi CO2 menjadi pupuk BATAN
PENUTUP Posisi dan peran JAKSTRANAS harus diperjelas dan diperkuat dengan memperhatikan LINGSTRA serta mendengar seluruh pemangku kepentingan IPTEK. KRT sangat berperan sebagai policy maker dan penyusun jejaring IPTEK Indonesia. BATAN
TERIMAKASIH TERIMAKASIH BATAN