1 Investasi dan Badan Usaha Ekonomi Indonesia #4.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perkeretaapian Khusus Tahap III Tahapan Menuju Perubahan Regulasi Jakarta 21 Juni 2011.
Advertisements

SISTEM PEREKONOMIAN FENARO Rai.E - Mak.
TEORI PEMBANGUNAN KLASIK
CHAPTER 34 : Open-Economy Macroeconomics: The Balance of Payments and Exchange Rates © 2007 Prentice Hall Business Publishing Principles of Economics 8e.
Suku Bunga dan Nilai Waktu Uang
Badan Usaha Koperasi Tujuan & Nilai Koperasi Kegiatan Usaha Koperasi
Sosialisasi EQA BAN-PT – Dikti, Juli-Agustus 2009.
Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Anak di daerah
PEREKONOMIAN TERBUKA Samuelson Ch.30
NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENT)
PERTEMUAN 12 LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT (UU NO. 5/1999)
Kebijakan Fiskal Untuk Air Bersih
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 11 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Dasar-dasar Ilmu Ekonomi
Penyusunan Neraca Awal Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 10 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Luas Daerah ( Integral ).
OVERVIEW Manfaat diversifikasi internasional.
1 TheBalanceSheetand NotestotheFinancial Statements The Balance Sheet and Notes to the Financial Statements chapter 3.
Is Fatimah. 28/03/ Sudahkan memahami SKEMA PENDANAAN (RD, RT, KP, DF) Insentif SINas ?
Tata cara Penanaman Modal
OVERVIEW Konsep dasar dan arti penting klasifikasi industri.
B. Kombaitan dan Ridwan Sutriadi
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN
Bab 4 LAPORAN LABA-RUGI DAN INFORMASI TERKAIT Intermediate Accounting
Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
KELOMPOK 1 AYU AGUSTIN (ERC1B011074) 2. HERLINA SINAGA (ERC1B011068)
Pertumbuhan Ekonomi II
Jenis-jenis Obligasi :
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
ekmakro08-ittelkom-mna
Ekonomi untuk SMA/MA kelas X
LAPORAN KEUANGAN Catur Iswahyudi Manajemen Informatika (D3)
Makroekonomi Perekonomian Terbuka: Konsep Dasar
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN
1.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah
KEGIATAN EKONOMI KESEHATAN Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
2. Arus Dana Internasional
Dasar-dasar Ilmu Ekonomi
Department of Business Adminstration Brawijaya University
PRIVATISASI I. Pendahuluan II. Latar Belakang III. Pembahasan
Nama Anggota : Dedy Alfiata ( ) Ardan Kawakibi ( ) Sakka Y. F
Macro Economics Policy: Exchange Rate
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL (BOP)
PEREKONOMIAN TERBUKA Samuelson Ch.30
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
PENGGOLONGAN INVESTASI
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Suku Bunga dan Sistem Perbankan
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Hertiana Ikasari, SE, MSi
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA
TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI
PEREKONOMIAN TERBUKA Rowland B.F.P
FOREX MANAGEMENT.
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
SWASTANISASI BUMN DISUSUN OLEH :
By. Jeff Saperstein & Dr.Daniel Rouach Presented by Henny Oktavianti
Mengapa Perlu Belajar Pasar Keuangan?.
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
OPEN ECONOMY MACROECONOMICS Makroekonomi Pada Perekonomian Terbuka
ANASISIS FUNDAMENTAL Analisis fundamental adalah analisis berdasarkan faktor-faktor fundamental yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham suatu perusahaan.
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
ANASISIS FUNDAMENTAL Analisis fundamental adalah analisis berdasarkan faktor-faktor fundamental yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham suatu perusahaan.
Transcript presentasi:

1 Investasi dan Badan Usaha Ekonomi Indonesia #4

2 Investasi Investasi langsung  Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) atau yang sering disebut dengan foreign direct investement( FDI)  memberikan dampak langsung berupa pembukaan usaha-usaha baru yang akan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan output agregat. Investasi tidak langsung.berupa investasi protofolio  investasi melalui pembelian surat-surat berharga seperti saham dan obligasi di pasar modal. Peka terhadap perubahan indikator, bersifat jangka pendek dan tidak mempberi dampak langsung terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan output.

3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Investasi Faktor internal –faktor ekonomi misalnya, tingkat bunga, inflasi, kurs, SDM –dan faktor ekonomi yakni politik, keamanan infrastruktur, birokrasi sampai sosial budaya. Faktor eksternal baik yang berupa faktor ekonomi maupun non ekonomi seperti persaingan antar negara penerima PMA, pertumbuhan ekonomi dunia, sampai issu terorisme.

4 Investment Fungsi investasi I = I (r ), dimana r adalah real interest rate  suku bunga nominal yang telah dikoreksi dengan inflasi The real interest rate is –biaya meminjam –biaya oportunitas dari penggunaan dana untuk membiayai investasi So,  r   I

5 The investment function r I I (r )I (r ) Investasi memiliki slope negatif dan merupakan fungsi dari suku bunga riil

6

7 Investment and Growth Hubungan langsung investasi dan pertumbuhan –Permintaan Investasi merupakan komponen dari GDP –GDP=C+I+G+(X-M) –Penawaran Kapital merupakan salah satu bagian dari fungsi produksi –Kapital diakumulasikan ketika investasi baru kotor lebih besar dari depresiasi kapital yang ada Pertumbuhan jangka panjang ditentukan oleh sisi supply Teori pertumbuhan memiliki fokus di sisi supply

8 foreign direct investment Foreign investment : –FDI –portofolio Aliran modal masuk ke dalam negeri  dalam bentuk investasi Tergantung pada: –Sizeof the Domestic Market –Potential for Growth –Availability of Skilled Labour –Infrastructure –Political Stability –Minimal Red Tape& Bureaucracy –Sound Legal System

9 FDI The main factors for continuing growth of FDI outflows –strong economy –strong corporate profit and cash flow –strong currency

10 FDI Benefits to the Host  transfer efek ke –Sumberdaya –Kapital –Teknologi –Manajemen –Tenaga kerja –Balance of payment –Kompetisi dan pertumbuhan ekonomi Costs to the Host –Adverse efek ke kompetisi –Adverse efek ke BOP –Otonomi

11 FDI Benefits to the Home country –Inward Flow of Foreign Earnings –Tenaga kerja –Teknologi dan skill Cost to the Home country –Balance of Payments –Employments

12

13

14 Apa sih yang dapat menarik investasi daerah? Sumber: KPPOD

15

16

17

18

19 10 tahun pasca krisis- sektor riil negara Peringkat kemudahan melakukan bisnisPeringkat daya saing Indonesia Malaysia Vietnam Thailand China Filipina Singapura1187 Hati-hati dengan investasi jangka pendek

20 FDI in Indonesia

21 Investment Growth in Indonesia

22 The Ranking of Realized FDI in Indonesia by 10 Major Contributor (October 2007) No. CountryNumber of Projects Value of projects ( US$)% 1.Singapore United Kingdom Japan Taiwan South Korea Australia Brazil Mauritius Malaysia The Netherlands

23 Ringkasan hasil liaison keinginan berinvestasi tahun 2007 Sektor usahaJml prshShare nasionalRencana invest Industri perkapalan1 (dom)TerbesarTidak investReplacement Industri rokok2 (dom)24%Upgrading/no investReplacement Industri mobil2 (PMA)60%Tidak invest Industri tekstil1 (dom)Termasuk besarTidak invest Industri garment1 (dom)normalTidak invest Industri kimia3 (PMA)70%Tidak invest Industri pipa baja konstruksi1 (dom)9-10%Tidak invest Industri flat glass1 (PMA)43%Tidak invest Industri peleburan timah1 (PMA)60%invest Inds. Integrated kayu lapis2 (dom)Termasuk besarTidak invest Inds. Sparepart mobil1 (dom)Termasuk besarTidak invest Inds. Makanan/minuman, toilrtries, dan kosmetik 2 (PMA)Termasuk besarinvest 2 (dom)Termasuk besarTidak invest Inds. Pengolahan karet1 (PMA)Normal invest inds pengolahan biji kopi1(PMA)NormalTidak invest Inds pengolahan tepung1 (PMA)12,4%Tidak invest Konstruksi1 (dom)Termasuk besarinvest Peternakan1 (dom)NormalTidak invest [perdagangan2 (dom)NormalTidak invest Perikanan1 (PMA)NormalTidak invest Total perusahaan2882% perush yang diwawancarai  no invest

24 Doing Business in Indonesia Ease of …2006 rank2007 rank2008 rank2009 rank Doing Business Starting a business Dealing with licenses Employing workers Registering property Getting credit Protecting investors Paying taxes Trading across borders Enforcing contracts Closing a business

25

26 Landasan keberadaan BUMN di Indonesia Landasan idiil BUMN adalah sila ke-5 dari Pancasila Landasan Konstitusionil BUMN adalah UUD 1945 pasal 33 ayat 2 dan 3. Landasan operasional BUMN adalah UU No 19 Tahun UU No 19 Tahun 2003 tentang BUMN –Perum  Seluruh modal yang dimiliki oleh NKRI tidak terbagi atas saham-saham. Tujuan utama untuk kemanfaatan umum berupa barang dan jasa, tetapi juga mengejar keuntungan. –Persero  Seluruh aset atau minimal 51 % saham dimiliki negara dan bertujuan untuk mengejar keuntungan.

27 Latar belakang keberadaan BUMN: Sebagai pelopor atau perintis karena swasta tidak tertarik untuk menggelutinya. Pengelola bidang-bidang usaha yang “strategis dan pelaksana pelayanan publik Penyeimbang kekuatan-kekuatan swasta besar Sumber pendapatan negara Hasil dari nasionalisasi perusahaan- perusahaan Belanda

28 Permasalahan BUMN di Indonesia –koordinasi dalam kementrian BUMN sendiri belum harmonis –SDM dalam kementrian BUMN yang kurang berkompeten –inefisiensi, karena BUMN masih dianggap sebagai “sapi perah”- nya pemerintah –terlalu banyaknya intervensi politik –BUMN menghadapi ambigue : sebagai “agent of development” yang harus berfungsi sosial tetapi juga harus “profit making” – Asset tinggi, tetapi hutang juga tinggi –Banyak BUMN yang belum mengimplementasikan Good Corporate Governance –Banyak pejabat BUMN yang tidak jujur –Adanya kebijakan yang tidak menguntungkan BUMN

29 Kebijakan Pengembangan BUMN –restrukturisasi tetapi kepemilikan tetap di tangan negara –privatisasi sehingga pemilikan di tangan swasta –menjual saham di pasar modal (go public) –penerapan good corporate governance di BUMN

30 Privatisasi BUMN Tujuan Privatisasi: –meningkatkan kinerja BUMN –menerapkan prinsip-prinsip good governance dalam pengelolaan BUMN –meningkatkan akses ke pasar internasional –menutup defisit APBN Kendala privatisasi –Tidak jelasnya peraturan yang mengatur privatisasi BUMN –tidak transparannya pemerintah dalam proses privatisasi –Kurangnya sosialisasi