Berkarakter Kuat dan Cerdas

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KURIKULUM 2013 BY ADA PENDIWATI NIM
Advertisements

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Bimtek KTSP 2009 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KONSEP PENDEKATAN.
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KONSEP PENDEKATAN.
Pendidikan Tinggi di Indonesia
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
Click to edit Master title style PP 32 Tahun 2013 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PERMENDIBKUD No. 54 Tahun 2013 Tentang SKL.
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Hotel Nala Sea Side 25 Februari 2013 Curriculum Vitae Nama: Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd Tgl Lahir: Bandung, 5 Nopember 1963 Pangkat/Gol: Pembina Tk 1.
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
Ruang Lingkup Profesi Kependidikan
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Kedudukan Muatan Lokal dalam Kurikulum 2013
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KONSEP PENDEKATAN.
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
Kebijakan Implementasi
(Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses)
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
1.3a Pendekatan saintifik. 1.3a Pendekatan saintifik.
UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
STRUKTUR KURIKULUM 2013 Pendekatan Saintifik.
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
Sistem Pembelajaran dalam Standar Proses Pendidikan
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
MANAJEMEN KURIKULUM Prof. Dr. H. E. Mulyasa, M.Pd PENDIDIKAN DASAR
REFLEKSI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (PROBLEMATIKA)
KURIKULUM 2013 Team Pengembang Kurikulum SMA61.
Pengembangan Kompetensi sebagai Tujuan Pembelajaran
Pengembangan Kurikulum dalam Penulisan
ANALISIS KURIKULUM 2013 JENJANG SMP
Kesiapan Jurusan PGSD FIP Unesa dalam Menyongsong Pelaksanaan Kurikulum 2013 Suryanti Jurusan PGSD FIP Unesa
Pemahaman Proses Belajar Dengan Beraktifitas
PERAN ILMU PENDIDIKAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Guru Profesional dan Standarisasi Pendidikan Nasional
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
Tujuan dan Standar Kompetensi
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
STANDAR PROSES PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROSES PEMBELAJARAN Implementasi Kurikulum
ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
PENDEKATAN PEMBELAJARAN ( MP – 1 )
Analisis Kurikulum Penjasorkes dan Bahan Ajar
LANDASAN YURIDIS & PSIKOLOGIS PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING)
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
STANDAR ISI HENDRA ERIK RUDYANTO.
RIA KURNIASARI. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menganalisis hakikat, fungsi dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di SD.
(MASYARAKAT EKONOMI ASIA) (TARGET) Implementasi LAYANAN BK MENGHADAPI MEA Created by AMDANI SARJUN.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KONSEP PENDEKATAN.
Transcript presentasi:

Berkarakter Kuat dan Cerdas F K I P FKIP UNS: Berkarakter Kuat dan Cerdas

HIMNE GURU (Sartono)

PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 M. Furqon Hidayatullah Disampaikan dalam , tanggal 14 Mei 2014

PRODUK GAGAL YANG TIDAK BISA DITARIK Produk gagal dalam bentuk barang  dapat ditarik lagi Malpraktek dokter  mengakibatkan seseorang mati Malpraktek guru – mati akal dan hati  hilangnya satu generasi

I. GAMBARAN KURIKULUM 2013

CIPTA-RASA-KARSA Katakanlah (wahai Muhammad): "Tiap-tiap seorang beramal menurut pembawaan jiwanya sendiri maka Tuhan kamu lebih mengetahui siapakah (di antara kamu) yang lebih betul jalannya“ (Al-Isra’/17: 84).

KURIKULUM 2013 IBARAT FILOSOFI “CANTHING”

FILOSOFI CANTHING Membathik:  Menulis  menuntut ilmu  Mengukir  membentuk karakter  Keterampilan (skill)  berkarya

Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional (UU No Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional (UU No. 20/2003 ttg SPN Bab II pasal 3) “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

KURIKULUM 2013 Paradigma pendidikan: Menekankan kecerdasan akademik  pembentukan karakter. Mis, karakter lifelong leaner, berfikir kritis dan kreatif, selalu ingin tahu dan bertanya, berani mengambil resiko, dll Tematik integratif (khususnya SD) Penekanan pencapaian hasil pembelajaran pada ketiga aspek (Afektif, kognitif, dan psikomotor) Student centered: Menekankan keterampilan proses  Scientific Approach Proses pembelajaran: Independent learning. Penilaian bukan hanya pada aspek pengetahuan tetapi penilaian pada ketiga aspek

Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills1 PT Knowledge Skill SMA/K Attitude SMP SD Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960). 12

PROSES BERBASIS KOMPETENSI : Creating Valuing Responding Accepting Experi- menting Questioning Observing Applying Understanding Knowing Characterizing/ Actualizing Communicating Evaluating Organizing/ Internalizing Associating Analyzing Attitude (Krathwohl) Skill (Dyers) Knowledge (Bloom) 13

SCIENTIFIC APPROACH

Langkah-Langkah Pembelajaran Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap (Tahu Mengapa) Keterampilan (Tahu Bagaimana) Pengetahuan (Tahu Apa) Produktif Inovatif Kreatif Afektif Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.

Langkah-Langkah Pembelajaran (lanjutan) Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Langkah-Langkah Pembelajaran (lanjutan) Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.

Langkah-Langkah Pembelajaran Observing (mengamati) Questioning (menanya) Associating (menalar) Experimen-ting (mencoba) Networking (membentuk Jejaring) Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran

SCIENTIFIC APPROACH Obeserving Questening (Menanya) Associating (Mengamati) Networking (Membentuk Jaringan) Questening (Menanya) Experimenting (Mencoba) Associating (Menalar)

KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi lulusan program pendidikan: Sikap; Keterampilan; dan Pengetahuan Konsekuensinya proses pembelajaran harus melibatkan dan mengarah pada tercapainya ketiga aspek tersebut

Bung Hatta

BUNG HATTA “Dalam memelihara dan memajukan ilmu, maka karakterlah yang utama, bukan kecerdasan. Kurang kecerdasan dapat diisi, kurang karakter sukar memenuhinya seperti ternyata dengan berbagai bukti di dalam sejarah. Kecerdasan dapat dicapai dengan jalan studi oleh orang yang mempunyai karakter”.

KERIKULUM SEBAGAI PERENCANAAN PEMBELAJARAN Menentukan kompetensi lulusan (Standar Kompetensi Lulusan)  Kurikulum jenjang satuan pendidikan.

SISTEM PERENCANAAN PEMBELAJARAN Hasil akhir pendidikan yang harus dicapai peserta didik (keluaran)  dirumuskan dalam kompetensi lulusan. Kandungan materi yang harus diajarkan kepada dan dipelajari oleh peserta didik (masukan/standar isi)  dalam usaha membentuk kompetensi lulusan yang diinginkan. Pelaksanaan pembelajaran (proses, termasuk metode)  agar ketiga aspek dapat tercapai. Penilaian kesesuaian proses dan ketercapaian tujuan pembelajaran  untuk memastikan bahwa masukan, proses, dan keluaran sesuai rencana.

KOMPETENSI INTI Bersifat multidimensi Dibentuk melalui mata pelajaran-mata pelajaran yang relevan Tiap mata pelajaran merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kompetensi inti Mata pelajaran yang tidak relevan dapat dihilangkan Tiap mata pelajaran harus berkontribusi membentuk kompetensi inti

Kompetensi inti merupakan pengikat kompetensi-kompetensi yang harus dihasilkan dengan mempelajari tiap mata pelajaran (integrator horizontal antar mata pelajaran). Kompetensi inti adalah bebas dari mata pelajaran karena kompetensi inti tidak mewakili mata pelajaran tertentu. Kompetensi inti merupakan kebutuhan kompetensi peserta didik sedangkan mata pelajaran merupakan pasokan kompetensi dasar (KD) yang diserap melalui proses pembelajaran. Capaian tiap mata pelajaran menjadi kompetensi dasar yang akan membentuk kompetensi inti.

KOMPETENSI INTI Kompetensi inti didukung oleh 4 kelompok KD: Kelompok kompetensi sikap spiritual (KI-1) Kelompok kompetensi sikap sosial (KI-2) Kelompok kompetensi pengetahuan (KI-3) Kelompok kompetensi keterampilan (KI-4)

RANAH SIKAP Sikap spiritual Sikap sosial

Paradigma Pragmatis Paradigma Ibadah (pengabdian) IQ, PQ EQ-SQ

SIKAP SPIRITUAL (beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME) TK  mengenal benar dan salah; baik dan buruk SD  mampu membedakan benar dan salah; baik dan buruk SMP  memiliki integritas moral SMA/K  memiliki keyakinan yang benar

SIKAP SOSIAL membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

KENDALA Mind set guru Teacher centered Lemahnya administratif Banyak guru menekankan pada aspek kognitif Terbatasnya metode mengajar Banyak guru yang tidak beribadah Banyak guru yang lemah IT Banyak guru lemah menulis/meneliti (PTK) Dll.

II. GURU YANG DIBUTUHKAN

MIND SET GURU Sebaik apa pun kurulum sangat tergantung pada pelaksana kurikulum (Guru).

6 INDIKATOR GURU YANG BAIK Value: faham tentang filsafat guru (epistimologi, ontologi, dan aksiologi). Atittude: sikap dan kepribadian guru Etika: tata krama (cara berpakaian, berbicara, dll) Habit: kebiasaan sebagai pendidik Academic: keahlian Skill: terampil mengajar

PROFIL GURU Guru harus taat beribadah Guru harus dapat diteladani Guru harus dapat menumbuhkan minat/motivasi yang tinggi untuk belajar Guru harus dapat memberdayakan potensi murid

GURU Sebagai: Panggilan jiwa Profesi

Membangun manusia berakhlak/ berkarakter Membangun manusia pembelajar TARGET PENDIDIKAN Membangun manusia berakhlak/ berkarakter Membangun manusia pembelajar

TUGAS UTAMA GURU (1) Tugas utama Guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Permen PAN Nomor 16/ 2009 Pasal 5 Ayat (1)

PP NO. 19/2005 SNP Pasal 19 ayat 1 Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara: interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik

TUJUAN MENGAJAR DAN MENDIDIK Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan. Menumbuhkan/menanamkan kecerdasan emosi dan spiritual yang mewarnai aktivitas hidupnya. Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas pembelajaran.

4.Menumbuhkan kebiasaan dan kemampuan untuk berpartisipasi aktif secara teratur dalam aktivitas hidupnya dan memahami manfaat dari keterlibatannya. 5. Menumbuhkan kebiasaan untuk memanfaatkan dan mengisi waktu luang dengan aktivitas belajar. 6. Menumbuhkan pola hidup sehat dan pemeliharaan kebugaran jasmani