Kegiatan Subdit Kerawanan Sosial

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Graf.
Advertisements

Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMP
Penyajian Pokok-Pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013
SUBBIDANG DATA DAN INFORMASI
START.
Strategi Nasional Literasi Keuangan
KARAKTERISTIK KEMISKINAN NASIONAL KEBIJAKAN NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN KEMISKINAN JAWA BARAT DALAM KONSTALASI KEMISKINAN NASIONAl KELEMBAGAAN TKPK.
Indikator Kesejahteraan Masyarakat
Survei Struktur Ongkos Usaha Tani Tanaman Pangan
LAMBOK M. HUTASOIT Jakarta 22 Agustus 2011 DEBAT CALON PEMILU CALKETUM IAGI
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
Baseline Sektor Energi
PENJELASAN CAPAIAN PAMSIMAS SAMPAI TAHUN 2013
SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA
Resista Vikaliana, S.Si. MM
Endah Murniningtyas Deputi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK DISAJIKAN PADA RADALGRAM JAKARTA, 4 AGUSTUS 2009.
Bab 11B
SUBDIT STATISTIK HARGA PRODUSEN
ANGGOTA DPD HASIL PEMILU 2009 Jumlah Anggota DPD132 orang Jumlah Anggota DPD Laki-Laki97 orang Jumlah Anggota DPD Perempuan35 orang Presentase Jumlah Anggota.
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA BULAN MARET 2009 Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Maluku Tahun 2009.
WORKSHOP INTERNAL SIM BOK
Sistem Pengkodean Wilayah Administrasi BPS
PENGORGANISASIAN DAN PEMBINAAN POKJANAL POSYANDU
Indikator Kesejahteraan Masyarakat
Kebijakan pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia.
Alur Kegiatan Workshop
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
SEPUTAR KARTU INDONESIA SEHAT MENUJU KELUARGA PRODUKTIF
Pendugaan Parameter dan Besaran Sampel
PERKEMBANGAN KELULUSAN SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK KOTA SEMARANG DUA TAHUN TERAKHIR T.P DAN 2013.
PROGRAM PENANGANAN KEMISKINAN PADA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
PADA RAPAT EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN APBD
PELATIHAN IMPLEMENTASI
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
S. Happy Hardjo Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
Kegiatan Subdit Kerawanan Sosial
Tujuan SSU Mendapatkan data statistik upah yang lebih rinci, yaitu upah menurut jenis kelamin dan jenis jabatan/ pekerjaan untuk : - karyawan non produksi/pelaksana.
SEGI EMPAT Oleh : ROHMAD F.F., S.Pd..
Graf.
SURVEI CONTOH PERTEMUAN KE-4.
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DEPUTI BIDANG PERUMAHAN FORMAL
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
ADITYA SUYATNO / HARIAN KEDAULATAN RAKYAT, TAHUN LXIX NO. 189 EDISI 10 APRIL 2014 ANALISIS REKAPITULASI PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM 2014.
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
JUMLAH DATA PENGHULU DAN KUA
STATISTIK PERTAMBANGAN NON MIGAS
Analisis Rekapitulasi Perolehan Suara
PENDAFTARAN TANAH Pendaftaran Tanah (Pasal 1 angka 1 PP No.24 Th 1997)
Kegiatan Statistik Kehutanan
MEMPEROLEH DATA PERLINDUNGAN SOSIAL YANG SAHIH DAN TERPERCAYA wynandin imawan, Badan Pusat Statistik R.I. FOCUS GROUP DISCUSSION.
Asisten Pemerintahan dan Kesra
Feedback Sistem Informasi SDM Kesehatan
RAPAT KOORDINASI TEKNIS BADAN LITBANG HUKUM DAN HAM
Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta
MONEV PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN OLEH TKPK PROVINSI PAPUA BARAT
Menyongsong Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017
Jumlah KK yang Sudah Terdata Per Provinsi Tahun 2017
PRINSIP-PRINSIP PENETAPAN SASARAN PROGRAM BSM MENGGUNAKAN KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL (KPS) Perbaikan Penetapan Sasaran Program BSM dari berbasis sekolah.
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
Sumber Jurnal: Agung Eddy Suryo Saputro PPT oleh: Siska Anggraeni
EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN PERCEPATAN PENDAFTARAN VARIETAS LOKAL
MANAJEMEN DATA KESEHATAN
Basis Data Terpadu Untuk Perlindungan Sosial: Pembentukan, Pemanfaatan, dan Pengelolaan Elan Satriawan Kepala Kelompok Kerja Kebijakan TNP2K Februari 2016.
Transcript presentasi:

Kegiatan Subdit Kerawanan Sosial Oleh: Dewa Eka Ayu Sumarningsih, M.Stat Retno Harisah

STRUKTUR ORGANISASI Direktorat Statistik Ketahanan Sosial Subdit Stat istik Ketahanan Wilayah Subdit Statistik Lingkungan Hidup Subdit Stat istik Politik & keamanan Subdit Statistik Kerawanan Sosial Statistik kemiskinan Statistik Kerawanan Sosial Baru

Seksi Statistik Kemiskinan Kemiskinan ada 2 jenis: 1. Kemiskinan makro dihitung dari hasil Susenas (provinsi dan kabupaten/kota) - Provinsi: Maret, Juni, September dan Desember - Kabupaten: Tahunan  Direktorat Analisis dan Pengembangan Stastistik 2. Kemiskinan Mikrosurvei PSE, PPLS - Dilakukan setiap 3 tahun sekali (2005, 2008 dan 2012).

Seksi Statistik Kerawanan sosial baru Jenis kerawanan sosial: kemiskinan, kematian ibu, kematian bayi, buta aksara, perceraian, penggangguran, kawasan kumuh, tindak kriminal dsb Jenis Kerawanan Sosial Baru 1. Kekerasan dalam rumah tangga 2. Kekerasan terhadap perempuan 3. Kekerasan terhadap anak 4. Perdagangan orang (2009) 5. Anak jalanan (2011), 6. dsb

APA ITU PPLS PPLS (Pendataan Program Perlindungan Sosial): merupakan kegiatan pendataan rumah tangga by name by address untuk program bantuan dan perlindungan sosial. Sejarah data by name by address dari PSE ke PPLS PSE 2005: Daftar RTS untuk distribusi BLT; dasar usulan toga/tomas dan BPS melakukan verifikasi yang berhak memperoleh BLT => 19,1 juta RTS PPLS 2008: Updating PSE 2005 dilengkapi data anggota RTS; 17,5 juta RTS dan 60,4 juta art PPLS 2011: Unifikasi data targeting untuk berbagai program bantuan dan perlindungan sosial [klaster- 1] 25,2 dan 96,8 juta art

Karakteristik Kemiskinan Indonesia Sumber: Susenas 2010 Jika GK dinaikkan 60% maka penduduk miskin menjadi 40%, yang berarti 27% penduduk rentan miskin

KONSEP KEMISKINAN Konsep yang dipakai BPS adalah kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach) “Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan (diukur dari sisi pengeluaran)” Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki pengeluaran per kapita perbulan lebih kecil dari Garis Kemiskinan.

Pengukuran Kemiskinan (1) Kemiskinan absolut (ketidakmampuan mencukupi kebutuhan pokok) Menyatakan jumlah dan persentase penduduk miskin; penduduk dengan pengeluaran di bawah batas minimal hidup layak = garis kemiskinan Garis kemiskinan: uang untuk membayar kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan minimal untuk hidup layak Ukuran: a. Head Count Ratio [% penduduk miskin], b. Poverty Gap (rata2 kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap GK) c. Severity Index (penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin

Pengukuran Kemiskinan (2) Kemiskinan relatif (pengaruh kebijakan pembangunan yg blm mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat) Akses pada faktor produksi Pengangguran Akses pada pelayanan dasar Kemiskinan kronik dan transient Kronik: poorest of the poor Transient: kelompok masyarakat yang rentan terhadap kebijakan yang menyebabkan kenaikan biaya hidup

proyeksi kemiskinan nasional 2012 - 2014 Persentase Tahun Skenario Moderat: 1. Penajaman berbagai proyek pemerintah shg PDB tumbuh dg perkiraan 6,71% (2012), 6,98 % (2013) dan 7,33% (2014) 2. Pengendalain inflasi dan harga komoditas secara longgar 5,5 persen Skenario Optimis : 1. Percepatan pertumbuhan ekonomi melalui MP3EI shg PDB tumbuh 6,71% (2012), 7,30 (2013) dan 7,77% (2014) 2. Pengendalain inflasi dan harga komoditas secara ketat 4,5 persen

PENGANTAR TARGET 2014 angka kemiskinan 8-10%; Perpres No 15 Tahun 2010: Pembentukan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dipimpin langsung Wakil Presiden Salah satu prioritas TNP2K: perbaikan penargetan program perlindungan sosial (program klaster 1), merealisasikan sistem penargetan nasional, semua program klaster-1 menggunakan database yang sama (unifikasi) melalui PPLS2011

program kluster i Program Keluarga Harapan (PKH), Beras untuk masyarakat miskin (raskin), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Bantuan sosial untuk pengungsi/korban bencana, Bantuan untuk penyandang cacat, Bantuan untuk kelompok lansia, dan lain sebagainya.

..oleh sebab itu diperlukan Program Anti-kemiskinan dan Perlindungan Sosial Hampir setengah penduduk Indonesia rentan terhadap kemiskinan dan menghadapi banyak risiko (tingkat individu maupun komunitas) yang dapat membuat semakin miskin maupun jatuh miskin Pertumbuhan ekonomi memang diperlukan tetapi tidak cukup, belanja untuk program perlindungan sosial bisa menjadi instrumen meningkatkan pertumbuhan ekonomi Perlindungan sosial yang mengandalkan keluarga (family-based social protection) telah memudar/melemah karena: Berubahnya struktur keluarga, kebiasaan kerja dan nilai-nilai budaya Urbanisasi Globalisasi (semakin terintegrasinya ekonomi lokal ke dalam ekonomi pasar nasional and internasional)

TUJUAN PPLS 2011 Menghasilkan data base tunggal Rumah Tangga dan Keluarga untuk sasaran pelbagai program bantuan dan perlindungan sosial: menurut nama dan alamat Kepala RTS/KS, mencakup 40 % kelompok masyarakat menengah bawah (masyarakat miskin dan rentan miskin), dengan persentase berbeda untuk setiap provinsi/ kabupaten/kota sesuai intensitas kemiskinan - memuat informasi eligibilitas program yang diluncurkan oleh K/L

PPLS 2011: apa dan bagaimana Data hasil PPLS 2011 akan menjadi data base penerima program bantuan dan perlindungan sosial, baik oleh K/L maupun pemerintah daerah: - BLSM, Raskin, Jamkesmas, PKH, program beasiswa dll PPLS 2011 mencakup 40% rumahtangga/keluarga dengan pengeluaran terendah nasional (miskin dan rentan miskin) Pemanfaatan data hasil SP2010 untuk menentukan individu rumahtangga yang tercakup [Povtar] Secara metodologi lebih mudah, mekanisme pendataan lapangan akan lebih nyaman

TAHAPAN KEGIATAN PPLS 2011 Penetapan Eligible rumah tangga yang akan didata Pendataan rumah tangga sebagai rumah tangga sasaran (RTS) Pengolahan data dan verifikasi data Penyiapan database RTS yang telah terurut secara ascending

Jadwal PPLS 2011 URAIAN KEGIATAN JADWAL 1 Ujicoba instrumen ppls11 Maret M2-Mei M2 2 Finalisasi kuesioner dan buku pedoman April M4 3 Workshop intama Mei M3 4 Pencetakan kuesioner dan pedoman Mei M4 5 Finalisasi pembuatan program pengolahan Mei M2 6 Pencetakan pedoman pengolahan 7 Pelatihan teknis pimpinan BPS propinsi 8 Pelatihan innas Pendataan/Pengolahan Jun Minggu 2-3 9 Pelatihan Inda pendataan Juni M4 10 Sosialisasi di tingkat pusat 11 Pelatihan petugas lapangan /pengolahan ppls 2011 (di kab/kota) Juli M1 – M4 12 Sosialisasi pemda tingkat Provinsi/kabupaten Juni M3 13 Pencacahan RTS 15 Juli - 14 Agustus 14 Data entry Juli M3-Agustus M3 15 Edit pasca komputer Agst M4 - Sept M3 16 Kompilasi hasil pengolahan di pusat Sept M4 - Okt M3 17 Verifikasi lapangan/ Data entry Okt M4 - Nov M2 18 Kompilasi hasil pengolahan verifikasi di pusat Nov M3 - Des M1 19 Penyiapan data hasil/perangkingan Des M 1 - Des M2

Tahapan Penetapan Eligible RTS Prediksi pendapatan ≤ 1.6*GK KAJIAN LITERATUR: Identifikasi variabel prediksi pendapatan DATA SP 2010 DATA SUSENAS 2008-2010 Running model Prelisted RTS per SLS Test dan seleksi model Siap dipergunakan untuk Pendataan Membangun model dan penetapan target RTS per kab/kota, kecamatan,desa, sls DATA SP 2010 Replikasi model prediksi pendapatan dengan data sensus

Test dan seleksi model (PovMap)

Model Specification [Elbers, Lanjouw and Lanjouw (2001)] ……….……………………. (1) ……….……………………. (2) (Beta Model) ……….……………………. (3) ……….……………………. (4) (Alpha Model->A= )

Kuota PPLS 2011 menurut Provinsi Perkiraan RTS Persentase   (1) (2) (3) 1. Aceh 585,175 54.90 18. Nusa Tenggara Barat 768,124 61.37 2. Sumatera Utara 1,128,386 37.16 19. Nusa Tenggara Timur 596,816 58.89 3. Sumatera Barat 454,622 39.50 20. Kalimantan Barat 441,563 43.17 4. Riau 426,720 32.21 21. Kalimantan Tengah 180,405 31.50 5. Jambi 247,450 32.26 22. Kalimantan Selatan 273,623 28.06 6. Sumatera Selatan 840,885 46.40 23. Kalimantan Timur 292,174 33.58 7. Bengkulu 189,475 43.87 24. Sulawesi Utara 261,952 45.03 8. Lampung 971,356 50.34 25. Sulawesi Tengah 294,617 47.51 9. Bangka Belitung 75,815 24.41 26. Sulawesi Selatan 957,516 51.84 10. Kepulauan Riau 104,187 23.63 27. Sulawesi Tenggara 307,326 61.29 11. DKI Jakarta 322,361 12.98 28. Gorontalo 147,163 60.37 12. Jawa Barat 4,392,737 38.25 29. Sulawesi Barat 141,184 54.63 13. Jawa Tengah 4,326,650 49.72 30. Maluku 180,937 57.16 14. D.I. Yogyakarta 486,612 47.09 31. Maluku Utara 78,440 36.62 15. Jawa Timur 4,860,675 47.93 32. Papua Barat 104,521 62.45 16. Banten 905,237 34.94 33. Papua 481,352 73.81 17. Bali 283,783 27.60 Total 26,109,839 42.91

Kuota Kab/Kota PPLS 2011: Contoh Banten dan Papua

METODOLOGI PENDATAAN Cakupan: Wilayah: 33 Provinsi, 497 Kabupaten/Kota 6.699 Kecamatan, 77.062 desa/kelurahan, ± 1,2 juta SLS Rumah tangga: ± 26,1 juta (42 % penduduk) Mekanisme Pendataan [kunjungan ke SLS/rumahtangga] verifikasi keberadaan calon RTS pada Ketua SLS konsultasi di ruang tertutup dengan 3 rumahtangga miskin => menambah rumahtangga miskin [exclusion error] pencacahan pada Calon RTS; [inclusion error] Khusus Papua dan Papua Barat Kunjungan ke SLS/rumahtangga untuk area yang mudah dijangkau Verifikasi di meja untuk area yang sulit dijangkau, dan % sasaran sangat besar; delete PNS, TNI, Polri, pegawai BUMN/BUMD

INFRASTRUKTUR PPLS 2011 (1) Organisasi Lapangan - Kab/Kota – Kecamatan – Desa/Kelurahan – SLS/Blok Sensus 2 PML 1 - 2 PCL PCL= 6-8 SLS - PML membawahi 6 PCL; - Kebutuhan: 16.706 PML; 99.365 PCL Sosialisasi: dilakukan kepada bakohumas dan dinas2 Monitoring Kualitas Pendataan dan Pengolahan: oleh BPS RI dan BPS Provinsi fokus pada SOP dan kualitas isian Pengolahan Ban Berjalan: Pencacahan dan Pengolahan berjalan secara estafet/serentak Koordinasi : rateknas dan ratekda

INFRASTRUKTUR PPLS 2011 (2) Petugas: Master Intama: Kasubdit terkait Intama: Kasie di Subdit terkait Innas: Kasie BPS Prov/Kab + BPS RI (cadangan) Inda: Kasie/Staf Inti BPS Kab/Kota PML: KSK/Korlap SP2010 PCL: PCL/Korlap SP2010

Tugas PCL di lapangan Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari- 4-13 SLS #1 Verifikasi keberadaan rumah tangga pada Ketua SLS Konsultasi dengan 3 rumah tangga menengah ke bawah Pencacahan rumah tangga dengan PPLS2011.RT Penyisiran rumah tangga menengah ke bawah Menyelesaik an pencacahan di SLS # 1 Penyisiran rumah tangga menengah ke bawah di SLS # 1 SLS #2 Verifikasi keberadaan rumah tangga pada Ketua SLS dst Pertemu-an pcl dengan PML Melanjut-kan pencacah-an stop

Tugas PML di lapangan Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-14 Hari-30 Mendampingi PCL 1-3 di lapangan Mendampingi PCL 4-6 di lapangan Melakukan pengecekan lapangan terhadap isian dokumen PPLS2011.RT untuk rumah tangga di Daftar PPLS2011.SW yang telah dicacah oleh PCL 1-6 di SLS # 1 dan # 2 Melanjutkan pengecekan lapangan dan pengawasan lapangan Perte- muan dengan PML stop Mengambil dokumen PPLS2011.RT dan PPLS2011.RTSP dari PCL Memeriksa dokumen PPLS2011.RT Mengambil dokumen PPLS2011.RT, PPLS2011.LS, dan PPLS2011.SW dari PCL Memeriksa keempat dokumen tersebut di atas Kirim laporan via SMS gateway Kirim dokumen PPLS2011 untuk SLS # 1 ke BPS kabupaten/kota

Variabel yang PPLS (1) Keterangan Sosial Ekonomi ART: 1. Hub dengan KRT, 2. Hub kpl keluarga, 3. Jenis kelamin 4. Jenis kecacatan 5. Jenis penyakit kronis 6. Umur 7. Status perkawinan 8. Kepemilikan kartu identitas 9. Kehamilan 10. Parsisipasi sekolah 11. Pekerjaan

Variabel yang PPLS (2) Keterangan Pokok Rumah Tangga: 1. Status rumah, 2. Luas lantai, 3. Jenis lantai 4. Jenis dinding 5. Jenis atap 6. Sumber air minum dan cara memperolehnya 7. Sumber penerangan utama 8. Bahan bakar untuk memasak 9. Fasilitas tempat buang air besar 10. Tempat pembuangan akhir tinja 11. Kepemilikan aset (mobil, motor, tabung gas dsb)

Tahapan Pendataan 1 2 3 RTS miskin Konsultasi tambahan RTS Prelisted RTS per SLS 1 Ketua SLS 2 Konsultasi tambahan RTS Konfirmasi keberadaan RTS pada Ketua SLS 3 KONSULTASI DENGAN SI MISKIN Keliling SLS, SWEEPING Validasi dan kompilasi propinsi Updated lists RTS Data Entry Kompilasi Pusat Evaluasi final kelayakan RTS VERIFIKASI

TUJUAN VERIFIKASI Memastikan bahwa tidak ada rumah tangga yang diduga RTSM berada pada kelompok non RTSM. Memperbaiki data PPLS 2011 untuk beberapa variabel utama dari rumah tangga PPLS 2011 terpilih

Ijin melakukan verifikasi PPLS2011 ke ketua SLS Tahapan Verifikasi Poverty Targeting: 40% RTS menengah kebawah Data PPLS 2011 RTS miskin Preprented RTS per Desa Ketua SLS 1 2 Ijin melakukan verifikasi PPLS2011 ke ketua SLS Verifikasi RTS PPLS 2011 3 Database PPLS 2011 Final Updated lists RTS Data Entry Kunjungan ke Ruta terpilih Verifikasi pre-prented RTS hasil Pendataan PPLS 2011 dgn PPLS2011.VER

Rangking/Urutan Rumah Tangga Berdasarkan model Proxy Mean Test (PMT), diperoleh estimasi pengeluaran konsumsi setiap rumah tangga . Rangking/urutan rumah tangga dilakukan berdasarkan nilai estimasi pengeluaran per kapita per bulan (Ascending Order) pada tingkat kabupaten dimana: yij = pengeluaran konsumsi per kapita /bulan dari rumah tangga ke I kabupaten ke j α = intercept β = estimasi koefisien dari karakteristik rumah tangga Xij = vektor dari indikator karakteristik rumah tangga ke i kabupaten j θ = estimasi koefisien dari (transformasi rangking) wealth index Zj = rangking (index komposit) dari wealth index

PROXY MEAN TEST [PMT] Prediksi pengeluaran per kapita RTS berdasarkan keterangan karakteristik sosial ekonomi dan tingkat kesejahteraan rumah tangga Model matematika yang secara statistika diuji validitas, kecocokan [fit], dan signifikansinya [minimum error] Ln(Ykap)=∑[aijXij+ bYik] = a1X1 +….+ anXn + bY1 +….+ bYm Ykap = pengeluaran per kapita a, b = koeffisien persamaan/model; i = 1, 2, …, 497; j = 1, 2, … n; k = 1, 2, … m. X = variabel sosial ekonomi, Y = variabel rangking Wealth Index 497 model berbeda untuk setiap kabupaten/kota

Database RTS PPLS 2011 Database terdiri dari data/informasi mengenai rumah tangga dan informasi anggota rumah tangga Sebagian wilayah dari Propinsi Papua dan Papua Barat, database diperoleh dari data SP 2010 Jumlah rumah tangga : 25.219.883 Rumah tangga dan Jumlah anggota rumah tangga : 96.771.968 Penduduk Struktur database rumah tangga dan struktur database anggota rumah tangga mempunyai struktur database masing-masing

Jumlah Rumah Tangga dan Anggota Rumah Tangga Menurut Provinsi , PPLS 2011  Propinsi Ruta ART (1) (2) (3) Aceh 634.967 2.632.966 Sumatera Utara 1.103.281 4.678.936 Sumatera Barat 416.102 1.813.972 Riau 375.558 1.567.920 Jambi 254.114 993.110 Sumatera Selatan 759.410 3.026.467 Bengkulu 179.755 708.492 Lampung 934.904 3.607.897 Bangka Belitung 78.052 288.925 Kepulauan Riau 94.970 377.192 DKI Jakarta 317.196 1.348.085 Jawa Barat 4.311.900 16.260.690 Jawa Tengah 4.244.206 15.758.436 DI Yogyakarta 476.744 1.669.788 Jawa Timur 4.606.587 15.338.972 Banten 873.116 3.710.926 Bali 270.997 1.078.141  Propinsi Ruta ART (1) (2) (3) Nusa Tenggara Barat 802.313 2.778.691 Nusa Tenggara Timur 638.001 2.924.497 Kalimantan Barat 402.165 1.701.585 Kalimantan Tengah 161.156 623.118 Kalimantan Selatan 272.369 944.237 Kalimantan Timur 219.958 892.157 Sulawesi Utara 218.708 890.585 Sulawesi Tengah 293.927 1.252.415 Sulawesi Selatan 913.762 3.820.721 Sulawesi Tenggara 287.911 1.273.100 Gorontalo 138.334 605.492 Sulawesi Barat 142.858 649.217 Maluku 169.218 832.527 Maluku Utara 73.328 361.200 Papua Barat 93.246 423.569 Papua 460.770 1.937.942

PERMASALAHAN DALAM PENDATAAN PRINSIP DASAR: MENENTUKAN RTS YANG AKAN DIBERIKAN JAMINAN SOSIAL [dimulai jaminan kesehatan] KESALAHAN NOMINASI RTS PRE-PRINTED PEMAHAMAN RTS SASARAN PPLS 2011 Salah persepsi: penetapan layak tidaknya RTS yang dinominasi tidak berkaitan dengan apakah miskin atau tidak miskin Kelompok sasaran adalah kelompok menengah dan bawah, yang benar adalah kelompok 40% terbawah (nasional) atau XX% terbawah (wilayah masing2) Pada dasarnya yang perlu dicoret adalah nominasi RTS yang sudah memiliki jaminan kesehatan (ASKES, JAMSOSTEK, ASABRI, asuranasi lainnya) % penduduk miskin turun => jumlah target RTS mestinya turun

TERIMA KASIH