Menjadi Peneliti Produktif Deciyanto Soetopo Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian
Tugas Peneliti Mengembangkan kapasitas diri (pendidikan) Merencanakan dan melaksanakan penelitian Melaporkan dan mempublikasi hasil penelitian Melakukan review hasil penelitian Memasyarakatkan hasil penelitian Melakukan pembinaan ilmiah 2
Karakter Peneliti Ideal Selalu mengembangkan keingin tahuan Ingin memiliki kontribusi dalam memecahkan masalah atau mengantisipasi isu melalui teknologi Selalu ingin mengembangkan kapasitas diri untuk mendukung pikir dan tindak ilmiah serta memegang teguh ETIKA PENELITI Memiliki target individu berupa informasi ilmiah, produk dan konsep yang dapat terus dikembangkan maupun yg segera dapat diterapkan 3
Start Ideal Seorang Peneliti Memahami situasi institusi tempat bekerja Memahami dan mengkaji isu dan masalah komoditas, bidang ilmu dan aspek lingkup penelitian yang menjadi fokus perhatian institusi Menetapkan fokus perhatian individu pada satu bidang ilmu/masalah/komoditas Konsisten mendalami fokus perhatian (roadmap individu) Selalu mendokumentasikan karya tulis dengan baik Mengembangkan Team Work Memanfaatkan Sarana Berpikir Ilmiah 4
MEMANFAATKAN SARANA BERPIKIR ILMIAH 1. Logika : logis, realistis 2. Bahasa : bermakna, berbentuk 3. Statistika : Berdasarkan hipotesis, Menggunakan rancangan percobaan, Melakukan analisis data (gambar, tabel) 5
SIKLUS PENELITIAN ILMIAH 1. Merumuskan masalah penelitian 2. Menyusun kerangka teoritis (k. pemikiran) 3. Menetapkan hipotesis penelitian 4. Menguji hipotesis penelitian (koleksi data) 5. Menganalisis data hasil penelitian 6. Menarik kesimpulan penelitian 7. Menuliskan laporan / publikasi penelitian 6
Masalah Penelitian Masalah = gap antara kenyataan (das Sein) dan harapan (das Sollen). Misal: - Pada jam kerja terlihat kerumunan orang-orang berseragam PNS berkeliaran di mal. - Sayuran mengandung residu pestisida. - Hasil panen menurun dari musim ke musim. - Produksi tanaman terkendala oleh OPT. 7
Melaporkan dan mempublikasi Hasil Penelitian Karya tulis disebut naskah (manuscript) apabila karya tulis belum atau tidak diterbitkan. Karya tulis disebut sebagai artikel, apabila dimuat di dalam suatu publikasi (CBE, 1983, Soehardjan, 1997). Tesis atau disertasi yang belum atau tidak diterbitkan adalah merupakan suatu naskah, dan apabila sudah diterbitkan dikategorikan sebagai artikel. 8
Karya Tulis Ilmiah PRIMER Artikel primer (primary article) adalah karya tulis yang berisi temuan baru penelitian yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Artikel primer ini disajikan sedemikian rupa, menurut tolok ukur cara penulisan ilmiah, sehingga peneliti lain dapat mengulang penelitian tersebut dengan cara yang sama atau dapat mengembangkan metoda yang dipakai oleh peneliti (Montagnes, 1991; Soehardjan, 1997). Untuk kalangan peneliti sosial dan ekonomi, teori baru hasil kajian atau pemikiran asli (original) yang belum dikenal sebelumnya termasuk pula sebagai artikel primer (Tantera, 1995). 9
Isinya penuh dengan nada keorisinalan yang tinggi, sehingga hanya menjadi arena komunikasi pakar berkeahlian terspesialisasi. Artikel primer dilengkapi dengan perincian ilmiah untuk mengevaluasi kesahihan argumen atau hasil yang diungkapkan. Penyajiannya dilakukan secara padat, pekat dengan istilah teknis yang sama sekali bahasanya tidak berbumbu-bumbu, dengan perbendaharaan kata (kosakata) dan istilah yang tidak terbatas jumlahnya. 10
Artikel ini memang hanya diperuntukkan bagi para ilmuwan spesialis saja, sehingga sulit dicerna oleh orang terpelajar umum. Penerbitan artikel primer dimaksudkan untuk menyebar luaskan informasi ke segala penjuru tanpa membedakan ras, etnik ataupun kebangsaan. Oleh karena itu penerbit mengadakan pertukaran publikasi dengan kedudukan yang sama atau sejajar. Penerbit artikel primer wajib membuat terbitannya berlangsung secara teratur dan tepat waktu. 11
KARYA TULIS SEKUNDER (REVIEW) BAHASA: re-view = melihat ulang TULISAN REVIEW : suatu karya tulis yang berisi analisis dan sintesis sejumlah hasil penelitian yang telah diterbitkan (Soehardjan, 2001) 12
TIDAK ADA FORMAT BAKU Umumnya berisi: 1.Pendahuluan (ungkapan masalah+tujuan) 2.Batang tubuh (bab-bab yang merupakan inti tulisan) 3.Saran (merupakan bagian penutup); kadang-kadang ditulis sebagai judul tersendiri atau tanpa ditulis sebagai judul. Berisi saran tindak lanjut atau langkah- langkah untuk menyelesaikan masalah yang belum terpecahkan FORMAT TULISAN REVIEW 13
1.Identifikasi dan klarifikasi masalah 2.Ungkapan secara ringkas hasil-hasil penelitian sebelumnya (the state of current researchs) 3.Identifikasi keterkaitan, kontradiksi, kesenjangan, dan inkonsistensi 4.Saran tindak lanjut atau tahapan pemecahan masalah Struktur tulisan review menurut DJ Bem (1995) “Writing a review article for Psychological Bulletin” (Psychological Bulletin 118 (2): ) 14
Bagaimana Menulis ? Menulis merupakan suatu proses, yang membutuhkan latihan yg tekun. Tidak mengabaikan dan bahkan mampu memanfaatkan beradaan orang lain yang bersedia mengkritik, serta bersedia memperbaiki sesuai saran dan kritikan, apabila dirasa benar secara logika. 15
Menulis secara efektif dan efisien Memperhatikan kaidah penulisan ilmiah, spt. nama latin, istilah asing, kata kunci, abstrak, penulisan kutipan pustaka, daftar pustaka Memperhatikan hubungan antara paragraf Memperhatikan hubungan antara paragraf dan sub bab/bab. Mengikuti aturan yang diberikan oleh penerbit 16
MARI KITA BERUSAHA SEKUAT TENAGA MENGOPTIMALKAN PILIHAN FUNGSI KEHIDUPAN KITA ! SEBAGAI PENELITI, PENYULUH, TEKNISI DAN FUNGSIONAL LAINNYA 17