PAKAN SUMBER PROTEIN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Graf.
Advertisements

Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
(Matematika Al-Quran)
KULIAH RUMINOLOGI METABOLISME NUTRIEN (REFRESH) BAHAN KULIAH
Pengukuran Manfaat Makanan
KESEIMBANGAN NUTRISI.
START.
Wido Hanggoro ` Research and Development Department Indonesia Meteorological Climatological and Geophysical Agency.
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
Tugas Praktikum 1 Dani Firdaus  1,12,23,34 Amanda  2,13,24,35 Dede  3,14,25,36 Gregorius  4,15,26,37 Mirza  5,16,27,38 M. Ari  6,17,28,39 Mughni.
Manajemen Pemeliharaan Unggas: Improvement

Kelompok 4  Danar Putra P  Titis Prastika A  Lu’luil Hamsah  Eka Yunianti  Munifatus.
1 Diagram berikut menyatakan jenis ekstrakurikuler di suatu SMK yang diikuti oleh 400 siswa. Persentase siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler.
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK DISAJIKAN PADA RADALGRAM JAKARTA, 4 AGUSTUS 2009.
BOROBUDUR (4) FAHMI BASYA
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Statistika Deskriptif
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
01. EBTANAS-SMP Volume sebuah kerucut adalah 314 cm3, Jika jari-jari alasnya 5 cm dan π = 3,14, maka panjang garis pelukisnya adalah ... A. 4 cm.
Madinatul-Qur’an & Miizaan Pusat Studi Islam dan Kepurbakalaan
FORMULASI PAKAN TERNAK KUDA
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
Bahan Pakan dan Pemberian Ransum
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PERANCANGAN PERCOBAAN MAHASISWA SEMESTER VI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA PENANGGUNG.
: : Sisa Waktu.
PERKEMBANGAN KELULUSAN SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK KOTA SEMARANG DUA TAHUN TERAKHIR T.P DAN 2013.
Pengujian Hipotesis Parametrik 2
BAHAN PAKAN ASAL HEWAN - terkaya zat protein murni
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
PEMBUATAN PAKAN TERNAK KAMBING SISTEM KERING
Bab 16 Sekor Komposit dan Seleksi Sekor Komposi dan Seleksi
PROPOSAL PENGAJUAN INVESTASI BUDIDAYA LELE
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
Bab 13A Nonparametrik: Data Peringkat I Bab 13A
KEBUTUHAN NUTRISI ITIK
TOKOFEROL DAN FENOLIK TOTAL PADA 10 JENIS KACANG
Kuliah Pengetahuan Bahan Agroindustri VITAMIN
Graf.
PENGANTAR SISTEM INFORMASI NURUL AINA MSP A.
Nutrisi Unggas: Puyuh Oleh: Eko Widodo
USAHA DAN ENERGI ENTER Klik ENTER untuk mulai...
Statistika Deskriptif: Statistik Sampel
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Nilai Ujian Statistik 80 orang mahasiswa Fapet UNHAS adalah sebagai berikut:
Universitas Udayana.
Korelasi dan Regresi Ganda
Pengantar sistem informasi Rahma dhania salamah msp.
PROTEIN.
VI. BAHAN PAKAN ASAL HEWAN Bahan pakan asal hewan : - terkaya zat protein murni - tertinggi kualitas prot.nya - mudah sekali dicerna - mengandung banyak.
SIFAT SIFAT DAGING.
MENYUSUN RANSUM BROILER
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
Komposisi Tubuh dan Makanannya
LIMBAH INDUSTRI PETERNAKAN SEBAGAI BAHAN PAKAN
Bekatul, Gizinya Kaya Betul
IPTEK PENGOLAHAN BMT BAHAN PAKAN SUPLEMEN DAN SUBSTITUSI
Pakan sebagai faktor penunjang produktivitas sapi potong
BAHAN MAKANAN TERNAK SUMBER PROTEIN
BMT SUMBER PROTEIN  Unsur utama bagi makhluk hidup sedang tumbuh dan produktif  Fungsi : - pertumbuhan jaringan - pembentukan/pemeliharaan sel-sel tubuh.
KLASIFIKASI B. PAKAN BERDASARKAN ASALNYA
BAHAN PAKAN FORMULASI RANSUM
KEBUTUHAN ASAM AMINO DAN ASAM LEMAK SERTA EFEKNYA BAGI TERNAK UNGGAS
TUBUH HEWAN dan MAKANANNYA
DASAR NUTRISI TERNAK DAN BAHAN MAKANAN TERNAK
Transcript presentasi:

PAKAN SUMBER PROTEIN

PAKAN SUMBER PROTEIN Pakan kelas 5: kelas ini mengikusertakan bahan yang mengandung protein kasar 20% atau lebih dari bahan berasal dari hewan(termasuk bahan yg disilase), bungkil, gluten dll Sumber pakan protein: Nabati Hewani

PAKAN SUMBER PROTEIN NABATI Hasil ikutan setelah zat makanan (selain protein) dikeluarkan/ekstraksi dari biji-bijian serelia atau biji-biji leguminosa  protein tinggi . Hasil ikutan ekstraksi minyak  Bungkil-bungkilan (Bungkil kedelai, bungkil kelapa, dll) Diambil pati dari jagung  Corn gluten meal (CGM) Yg diambil sari patinya  Ampas (Ampas Tahu, ampas kecap) Kacang-kacangan (leguminosa)

Bungkil Kelapa Hasil ikutan ekstraksi minyak dari daging kelapa (kopra) Banyak didaerah tropis Faktor pembatas : ketidak seimbangan asam amino defisien asam amino lisin dan histidin Serat kasar cukup tinggi 12%  ternak monogastrik perlu dibatasi lignin Untuk unggas dan babi ≤ 20%

Kandungan Nutrien Bungkil Kelapa Komposisi A B Bahan kering (%) 89,9 Protein kasar 18,5 20,9 BETN 37,3 46,2 Serat Kasar 14,4 10,5 Lemak 12,4 5,8 Abu 6,4 6,5 Ca 0,08 0,16 P 0,52 0,55

Bungkil Kacang Tanah Hasil ikutan minyak kacang tanah Kadar protein 45 – 55% Kualitas dipengaruhi : Pengolahan Materi yang sedang diolah (ikut tidaknya kulit) Pemalsuan

Faktor pembatas Ketidak seimbangan asam amino  defisien asam amino lisin Media yang baik untuk jamur yang tidak diinginkan  Aspergillus flavus  racun aflatoksin B dan G Aflatoksin B1  Racun karsinogenik

Aflatoksin Pada babi Menyebabkan Kulit pucat Nafsu makan hilang Meningkatnya enzim alkalinfosfatase dlm serum mereduksi vit A dlm hati hati pucat Pada ayam 400 ppb dlm ransum  belum menunjukkan dampak negatif 800 – 1600 ppb  menyebabkan hati ruksak

Kandungan Nutrien Bungkil Kacang Tanah Jabar Jateng Jatim Bahan kering 88,74 90,84 88,04 Protein Kasar 26,07 40,34 40,96 Serat kasar 4,44 12,01 5,86 Lema Kasar 6,62 12,26 14,52 BETN 45,82 19,49 22,84 Abu 5,80 6,83 3,48 Ca 0,11 0,18 0,13 P 0,40 0,56 0,58

Bungkil Kedelai Kadar proteinnya berkisar antara 43 – 51% Hasil ikutan dari pembuatan minyak kedelai Bungkilnya masih mengandung minyak sekitar 1% Rendah kandungan vit B1 Secara garis besar pembuatannya ada 2 macam : Secara mekanis dengan tekanan  hidraulik maupun ekspeler Secara kimiawi  bahan pelarut lemak Kulit nya dapat dibuang /tidak PK secara kimiawi > secara mekanis Pembuangan kulit PK lebih tinggi SK rendah Keseimbanagn Asam amino cukup baik (kecuali metionin)

Bungkil kacang Kedelai mengandung sejumlah racun perangsang dan penghambat : Allergenic, Goitrogenic dan faktor antikoagulant Antinutrisi  protease inhibitor (6 jenis) Kunitz anti-trypsin factor dan Brown-Birk Chymotrypsin inhibitor protease inhibitor pada kacang kedelai mentah/ bungkil kedelai yg diproses tanpa pemanasan  penghambat pencernaan protein, hyperactivitas pancreas, penghancur metionin Penghambat dapat dinonaktifkan pemanasan/penyangraian Penyaringan tak terkontrol overheating  ketersediaan lisin dan arginin berkurang

Kandungan Nutrien Bungkil Kedelai Mekanis Kimiawi Kimiawi Tanpa kulit Bahan Kering (%) 90,0 89,0 89,8 Protein (%) 43,8 45,8 50,9 Lemak (%) 4,7 0,9 0,8 Serat Kasar (%) 6,0 2,8 BETN 29,8 30,5 29,7 Abu 5,7 5,8 5,6 Ca 0,27 0,30 - P 0,63 0,59

Biji dan Bungkil Biji Karet Biji karet mempunyai kulit biji keras berwarna coklat Berat biji karet 3 – 5 g/biji Biji karet mengandung sianida (± 300 mg/100g biji karet Sianida dpt dihilangkan direndam selama 24 jam dan direbus selama ½ jam

Bungkil Biji Karet Hasil ikutan pembuatan minyak karet Tekanan hidraulik 40% minyak, 50% bungkil dan 6% bahan hilang Penggunaa bungkil biji karet 0 – 20% pada ayam petelur cenderung memperlihatkan penurunan meskipun tidak nyata

Komposisi Biji dan Bungkil Biji Karaet Nutrien BKM1 BKD1 BBK1 BKK2 BKD2 BBK2 Air (%) 3,6 - 5,7 7,00 6,45 9,04 PK (%) 27,0 34,3 17,25 16,07 20,09 LK (%) 32,3 14,3 42,23 37,90 33,07 SK (%) 5,67 6,13 4,43 BETN (%) 24,40 21,39 28,06 Abu 2,4 3,0 3,37 2,06 5,31 Sianida (mg/g) 330 8,9 3,44 Balai penelitian Gizi Bogor, BKM = Biji Karet Mentah, BKD = Biji karet Dimasak dan dikeringkan, BBK = Bungkil Biji Karet, Darmayanti (1973), BKK = Biji karet Kering, BKD = Biji Karet Direndam dan dikeringkan, BBK =Bungkil Biji Karetr

Bungkil Biji Kapas By product pembuatan minyak biji kapas Protein 41 – 50% (Biji kapas PK 26 %, lemak 25%) Kadar zat makana dipengaruhi oleh : Konsentrasi kulit biji kapas Cara prosesing  menggunakan pelarut (Kimiawi) dan Mekanis (Ekspeller, screw pressure) Racun dan antinutrisi  polifenol, gossipol bebas atau terikat Gosiipol bebas paling beracun B biji kapas kaya gossipol  ± 0,517%

Gossippol 400 mg gossipol bebas /kg makanan menimbulkan gejala keracunan dalam 6 – 8 minggu Gejala keracunan : Anorexia, Dyspnea, Hidrotorax, Degenerasi hati, hipetropi dan dilatasi jantung Detoksi racun gossippol Preparat Fe  gossipol tidak larut Kalsium hidroksida Pengolahan  pemanasan saat dipress diekstraksi memecahkan resin dari gossipol  keluar bersama minyak  gossipol berkurang

Kandungan nutrien bungkil biji kapas II III IV BK (%) 94,0 92,5 91,5 Abu (%) 6,2 SK (%) 12,0 8,5 LK (%) 4,3 1,4 2,0 1,2 BETN 30,4 31,9 30,3 26,6 PK (%) 41,0 50,0 Ca (%) 0,16 P (%) 1,20 1,01

Bungkil Biji Kapuk Kandungan Nutrien Air 9,98 -11,2% PK 26,99 – 28,66% LK 5,25 – 9,48% SK 23,75 – 28,76% BETN 21,10 – 22,51% Abu 5,98 – 6,35% Ca 0,36 -0,42% P 0,58 -0,78

Ampas Tahu Hasil ikutan dari pabrik tahu Jumlah ampas tahu yang dihasilkan 25 – 67% dgn rataan 39,02% Kandunga air tinggi sekitar 88,96% Kandungan nutrien : BK 11,04%, Abu 11,04%, Protein 26,81%, Lemak 3,25%, SK, 7,79% BETN 43,93% Ca 0,47% P 0,18%

Ampas Kecap Hasil ikutan dari pembuatan kecap Ampas kecap 59,7% dari bahan baku kedelai Protein berkisar 21 – 43% Kandungan nutrien Air

DDGS DDGS adalah produk sampingan dari industri ethanol. DDGS sendiri diambil dari singkatan Dried Distillers grains with soluble, produk ini didapatkan dari proses pembuatan ethanol, yang hanya menggunakan sari pati jagung dan sorgum biji – bijian, sedangkan nutrisi yang tersisa seperti serat, protein, dan minyak, merupakan produk sampingan bernutrisi tinggi yang digunakan untuk memproduksi pakan ternak

Kandungan Nutrien DDGS Bahan kering, % 88,90 Protein kasar, %a 30,20 Lemak, % 10,90 Serat, % 8,80 Abu, % 5,80

Pakan Sumber Protein Hewani Tepung ikan Tepung daging dan tulang (MBM) Tepung daging Tepung bulu yang telah dihidrolisis (PM) Tepung limbah unggas (PBM) Tepung darah (BM) Susu Skim

Keuntungan utama penggunaan tepung protein hewani adalah: Kandungan level asam amino lisin, metionin dan treonin sedang sampai tinggi Bila diproses dengan benar, asam amino yang tersedia cukup tinggi Merupakan sumber yang kaya akan fosfor, kalsium dan mineral mikro Kadar vitamin B-kompleks yang lebih tinggi Vitamin B12 terdapat pada pangan asal hewani

Tepung Ikan Produksi tepung ikan tertinggi Peru, kemudian Chili Dalam ransum sebagian besar dari jenis anchovetta dari Peru dan Chili Tepung ikan menhaden sejenis teri dihasilkan di daerah “Gulf of Mexico” dan pantai Atlantik Sumber protein yang cukup baik untuk unggas Kandungan asam amino yang menonjol arginin, glisin, leusin, isoleusin, lisin dan valin Protein 57 % - 70% Kualitas tepung ikan bervariasi trgantung pada kondisi pengolahan di Pabrik

Kandungan Nutrien Tepung Ikan Anchovetta Hering Menhaden Red Fish Sardine Tuna White Fish PK (%) 65,0 70,0 60,0 57,0 62,0 63,0 Lemak (%) 4,0 7,0 8,0 2,0 SK (%) 1,0 Abu (%) - 12,0 20,0 26,0 19,0 22,0 Ca (%) 3,0 5,0 7,7 4,5 6,5 P (%) 2,6 3,8 2,4 2,5 3,5

Tepung Daging dan Tulang/Meat Bone Meal (MBM) Residue protein sesudah proses ekstraksi kandungan air dan lemak pada proses rendering Tidak termasuk darah ,rambut, kuku, tanduk, dan feses Warna kuning emas sampai kecoklatan berbau daging segar Sumber asam amino formulasi ransum unggas, babi. Tahun 1997, FDA melarang pakan protein ruminansia untuk ternak ruminansia

Kandungan Nutrien MBM Nutrien Kandungan (%) Protein 50% Lemak 10% Serat (Maksimum) 3% Kalsium (Maksimum) 2,2 kali fosfor Fosfor (Minimum) 4% Kandungan air (maksimum) Resdiu yang tdk dicerna pepsin (maksimum) 14%

Tepung Daging / Meat Meal (MM) Sisa protein padat dari hasil rendering Tidak mengandung darah, tulang atau benda lainnya Warna kuning emas kecoklatan Bau khas daging segar Prosesing berpengaruh terhadap kecernaan asam amino Sumber protein untuk ternak unggas,, babi Daging dari ternak ruminansia tidak boleh diberikan pada ternak ruminansia

Kandungan Nutrien MM Nutrien Kandungan (%) Protein 55% Lemak 10% Serat (Maksimum) 3% Kalsium (Maksimum) 2,2 kali fosfor Fosfor (Minimum) 4% Kandungan air (maksimum) Resdiu yang tdk dicerna pepsin (maksimum) 14%

Tepung Bulu Terhidrolisis Produk dari limbah peternakan hasil pemotongan ayam Potensi sebagai pakan sumber protein karena kandungan protein bulu ayam sangat tinggi yaitu sebesar 80 -85% . Defisien metionin dan lisin, kandungan isoluesin yang cukup baik Umur 3 minggu adalah sekitar 4 % berat tubuhnya, 7 persen pada umur ≥4 minggu Bulu ayam tersebut tersusun dalam bentuk keratin Keratin merupakan protein serat (fibours protein) sistin lebih dari 15 persen, Tidak berarti jika tidak diproses terlebih dahulu. Pengolahan dihidrolisis  Pemasakan bertekanan, asam, basa, ferementasi,

Kandungan Nutrien Nutrien Kandungan Protein 80 % Lemak 5 % Serat (maksimum) 4 % Abu Fosfor 0,75 % Kandungan Air (maksimum) 10 % Kecernaan pepsin (minimum) 75 %

Tepung Darah/Blood Meal (BM) Bahan dasar dari darah segar dari RPH Air dipisahkan melalui pengeluaran air, diikuti oleh pengeringan (flash drying/spray drying) Spray drying metode yg menghasilkan kecernaan tinggi Kecernaan lisin pengeringan ring<pengeringan flash<pengeringan spray Kandungan protein 80 – 85%

Darah sapi akan diperoleh 7 Darah sapi akan diperoleh 7.7% darah segar dari bobot badan, domba dan kambing 6.2% dari bobot badan dan babi 3.5% darah segar dari bobot badan (Siagian, 1994).

Kandungan Nutrien Tepung Darah Protein 85% Lemak (min – mak) 0,5 – 2,0 % Serat (maksimum 2 % Abu 5 % Kandungan Air (maksimum) 10 % Total Lisin 6 % Ketersediaan Lisin 80 – 90%

Ring and Flash dryer

Susu Skim Disebut Susu Bawah Air susu yang diambil lemaknya Untuk anak-anak ternak yg masih menyusui atau beberapa saat setelah disapih Untuk menyempurnakan ransum dari kekurangan zat makanan misalnya asam-asam amino esensial Produk cair, tepung atau kental )

Whey Susu lengkap dikurangi protein susu (pada pembuatan keju atau kasein Protein yang tinggal sekitar 0,9% Bentuk cair, kental dan kering (tepung) Kaya akan laktosa, 65% dalam produk kering Dalam bentuk kering kadar protein ± 13,1% (dari pembuatan keju), 13,5% (dari pembuatan kasein)