MANAJEMEN HARAPAN PERTEMUAN 14
Harapan dan Realitas Pengalaman + Pengetahuan = Ekspektasi Ekspektasi adalah sesuatu yang wajar, yang dibentuk berdasarkan hitung-hitungan rasional-logis sifatnya emosional yang membentuk harapan.
Pembentuk Ekspektasi dan Harapan Pengetahuan dan Pengalaman Pencitraan Ekspektasi Harapan Pencitraan Pencitraan Janji Perubahan Keterlibatan dalam perusahaan
Harapan dan Realitas Positif = Puas Harapan Negatif = Kecewa, Komplain GAP Negatif = Kecewa, Komplain Realitas
Huungan Harapan dan Realitas Apa yang diberikan (hasil) Apa yang telah dilakukan (usaha-usaha) Pendekatan (how) Pengorbanan Kesungguhan Realitas
Harapan dan Teori Atribusi Bagaimana sikap ingin tahu itu menemukan kesadaran-kesadaran baru melalui sejumlah hal yang dapat dideteksi. Dimensi-dimensi penyebab : Locus of control Durasi Kendali Kemampuan mengendalikan
Teori Atribusi Hubungan antara Harapan dan Realitas/Outcome Atribusi Internal Atribusi Eksternal Sesekali/Temporer Permanen/Stabil Diluar kendali pemimpin Berada dalam kendali pemimpin
Inhibition Kegiatan restorasi, memperbaiki yang rusak dan mengembalikan sistem agar kembali bekerja seperti seharusnya atau membangun sistem baru yang lebih baik.
Langkah dalam Inhibition dan Facilitation Mengangkat pejabat baru yang bersih dan capable secara terbuka Merumuskan strategi baru yang segera bisa dikerjakan Memberikan penghargaan-penghargaan Mengumumkan kemenangan jangka pendek dan hasil program pembersihan Memberikan servis yang lebih “surprise” positif serta segala sesuatu yang menyenangkan Menumbuhkan kultur kerja yang positif dan kompetitif Membersihkan hati dari amarah, dendam, dan sakit hati Meminta maaf dan memaafkan Memperbaiki sistem yang rusak Membawa kasus yang terbengkalai ke meja perundingan Memperbaiki pelayanan agar lebih tertib dan teratur Membuang nilai-nilai lama yang emmbuat rasa tidak percaya dan tersekat-sekat dalam kotak-kotak pemisah
Struktur Gerakan Harapan Gambaran yang lebih baik dimasa depan Seorang pemimpin membantu melibatkan Desakan penting (sense of urgency) Harapan Rasa tidak puas Dorongan-dorongan Kondisi sekarang Putus Asa Incentive Objective
Mencegah Keputusasaan Ada dua tekanan yang dapat mengakibatkan seseorang kehilangan asa yaitu : Keletihan (getting tired) Faktor-faktor penyebabnya : • Perubahan tidak memberikan titik terang • Terlalu sering berganti arah dan pimpinan • Berjalan tanpa keyakinan Hilang arah (getting lost)
Menciptakan Harapan Baru Dalam menciptakan perubahan, seorang pemimpin perlu menciptakan medan-medan baru dan bentuk-bentuk baru komunikasi agar pengikut-pengikutnya tahu di mana mereka berada dan apa yang akan diperoleh dalam waktu dekat. Contoh : Untuk memelihara harapan nasabah, bank ini mengeluarkan konsep manajemen harapan.Setipa tahun mereka mengubah cara berkomunikasi, tetapi tetap dengan pesan-pesan yang terus memberikan harapan. Mereka mempunyai program televisi yang ditayangkan setiap minggu, yang berisi antara lain mengenai pembagian hadiah, siapa penerimanya, dimana dan apa hadiahnya. Mereka juga mengganti jenis hadiah dari mobil menjadi emas batangan, rumah dsb.
Hal yang Kasat Mata Membangun Optimisme Pemimpin dapat menggunakam komunikasi simbolik atau membangun hal-hal yang tampak secara kasat mata untuk menunjukkan progress sehingga pengikut-pengikutnya tetap bersemangat. Simbol-simbol perubahan atau sesuatu yang berubah secara bertahap dengan berbagai hal, seperti : Mengubah Logo Mengubah Identitas fisik nonlogo Memperbaiki Pelayanan Meremajakan produk dan merek Memperbaiki kebersihan dan ketertiban Meningkatkan penampilan / keadaan
Ancaman Di Balik harapan Cara berpikir para bawahan/konsumen/pengikut sangat dipengaruhi oleh mitos-mitos perubahan. Mitos-mitos tersebut adalah : Perubahan selalu ditandai dengan kehidupan yang lebih baik. Perubahan hanya dapat dilakukan oleh orang-orang muda Perubahan hanya dilakukan kalau ada “masalah: serius Saya diangkat untuk melanjutkan hal-hal yang dirintis para pendahu saya Perubahan berarti PHK