Model Sistem Pengenalan Pola

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ketrampilan Mengetik 10 Jari
Advertisements

TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Vektor dalam R3 Pertemuan
PENGENALAN POLA Dr. Kusrini, M.Kom.
Analisis Outlier.
Pengendalian Proses : Seleksi (Conditional)
Ketrampilan Mengetik 10 Jari
ELEKTRONIKA Bab 7. Pembiasan Transistor
Menempatkan Pointer Q 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Materi 1 Pengantar Kecerdasan Buatan
Kesimpulan BUKU Data Mining
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
ALJABAR.
Metode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method)
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II” 2.
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Sistem Persamaan Diferensial
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
METODE SIMPLEKS OLEH Dr. Edi Sukirman, SSi, MM
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Circle (LINGkaRan) Enggar Fathia Ch*Fuji Lestari*Ni Made Ratna W*Ria Oktavia*
Pertidaksamaan Kelas X semester 1 SK / KD Indikator Materi Contoh
LUAS DAERAH LINGKARAN LANGKAH-LANGKAH :
MODUL 1 . KKPI KEGIATAN BELAJAR 2
Menentukan Perilaku Biaya
Materi Kuliah Kalkulus II
KALKULUS I SRI REDJEKI.
KALKULUS I NI KETUT SARI.
Fisika Dasar Oleh : Dody
Biaya Produksi.
PENDAHULUAN.
Konsep Sistem Informasi
LIMIT FUNGSI.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
INVERS MATRIKS (dengan adjoint)
Algoritma Runut-balik (Backtracking)
EXPLORE. Nama variabelTipeLabelKeterangan Prestasinumerik1=sangat baik 2=baik 3=cukup baik 4=jelek 5=sangat jelek Ukuran prestasi untuk seorang karyawan.
Luas Daerah ( Integral ).
MEDAN LISTRIK.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Pemrogramman Terstruktur
Hukum Maxwell Pertemuan ke-7.
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Situasi Saat Program Berjalan (Run-time Environment)
DISTRIBUSI PROBABLITAS
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
TERMODINAMIKA LARUTAN:
Kriptografi Visual: (Visual Cryptography)
Kriptografi Visual: (Visual Cryptography)
KONVOLUSI DISKRIT.
Recognition & Interpretation
Kompleksitas Waktu Asimptotik
PERANCANGAN KASUS UJI.
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
MAT 420 Geometri Analitik LINGKARAN
Fungsi WAHYU WIDODO..
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
VISION.
Membuat Data Menjadi informasi untuk pengambilan keputusan manajerial
DISTRIBUSI PROBABLITAS (SSTS 2305 / 3 sks)
MODUL KULIAH 10 Ekstraksi Fitur Bentuk
Pengenalan Pola Materi 1
Computer Vision Materi 7
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL : PENGENALAN POLA TEMPLATE MATCHING
Analisis Klastering K-Means Model Datamining Kelompok 1 Eko Suryana
TEKNIK KLASIFIKASI DAN PENGENALAN POLA
Pembelajaran terbimbing dengan pendekatan parametriks dan nonparametriks Kuliah 3.
TEKNIK KLASIFIKASI DAN PENGENALAN POLA
REKOGNISI CITRA Konsep Dasar Rekognisi
Transcript presentasi:

Model Sistem Pengenalan Pola

Statistical Pattern Recognition Model Pengenalan Pola Terdapat banyak jenis pola: Pola visual Pola temporal Pola logikal Tidak ada tepat satu teori untuk menyelesaikan problem pengenalan pola Terdapat model standar yang dapat dijadikan teori acuan Statistik atau Fuzzy Syntatic atau Struktur Berbasis pengetahuan Statistical Pattern Recognition

Pengenalan Pola  Klasifikasi Problem pengenalan pola didefinisikan sebagai problem klasifikasi Daftar kata kunci : Klasifikasi Fitur Vektor fitur Model klasifikasi standar

Aplikasi Pengenalan Pola Diperlukan suatu sistem untuk melakukan pengenalan Sistem mengenali data kemudian mengklasifikasi data tersebut berdasarkan pola tertentu ke suatu klas Contoh aplikasi yang melakukan … Pengenalan suara Identifikasi sidik jari Pengenal karakter secara optik (OCR) Identifikasi urutan DNA

Contoh: Pengenalan Huruf Terdapat data dengan pola visual Data merepresentasikan karakter 26 huruf alfabet Definisi problem: Pengenalan pola data yang diklasifikasikan ke 26 kelas Data kelas 1 adalah huruf A dengan segala variasi penulisannya, dst

Model Klasifikasi Huruf standar pola kelas 1 DITERIMA standar pola kelas 2 DITERIMA standar pola kelas 4 Data dengan pola visual DITOLAK Array nilai tingkat terang pixel Data merepresentasikan karakter 26 huruf alfabet Definisi tujuan sistem  mengklasifikasikan data ke 26 kelas yang ada berdasarkan standar polanya Problem yang muncul Q1: Apa yang akan dibandingkan? FITUR Q2: Bagaimana mengukur tingkat kesamaan pola?

Penentuan Fitur Fitur adalah suatu nilai yang dapat membantu sebagai pembeda Contoh dalam klasifikasi huruf cetak Dalam penentuan fitur untuk pembandingan perlu … tahu luas area huruf tahu daerah perbatasan luar huruf Dalam pengukuran tingkat kesamaan huruf dilakukan … Berdasarkan rasio kepadatan luas area penulisan huruf dengan area batas luar huruf (disebut perimeter) Huruf B lebih padat daripada huruf O Berdasarkan tingkat simetri area huruf bagian atas dengan bawah Huruf B lebih simetri daripada huruf P Beberapa fitur dapat sensitif akan perubahan nilai Fitur tingkat kelurusan sisi kiri huruf Pola untuk membedakan huruf D atau O

Vektor Fitur Set nilai sejumlah d fitur dihasilkan dari pengukuran setiap data yang akan diklasifikasikan x1 = area x2 = perimeter, …, xd = panjang garis melengkung / jarak garis lurus Nilai sejumlah d fitur dari suatu data disimpan sebagai sebuah matrik baris x  Vektor Fitur Vektor x memiliki d baris = suatu data memiliki d dimensi Vektor x digambarkan sebagai suatu titik pada ruang fitur dimensi d

Pola dan Pengenalan Pola Pola suatu data hasil dari pengukuran direpresentasikan dalam sebuah vektor Pada pengenalan pola terjadi pengurangan jumlah informasi, pemetaan atau pelabelan informasi

Contoh: Pengelompokkan Ikan Sekumpulan ikan diletakkan pada ban berjalan Berdasarkan sensor optik, mesin dapat mengelompokkan ikan-ikan tersebut sebagai SeaBass dan Salmon Analisa problem Set posisi kamera untuk mengambil gambar ikan-ikan Dari gambar akan diekstrak informasi fitur: Panjang ikan Tingkat kecerahan warna sisik ikan Lebar badan ikan Jumlah dan bentuk sirip ikan Posisi mulut ikan, dll.

Diagram Sistem Pengenalan Pola hasil pengelom-pokkan ikan kumpulan ikan pada ban berjalan sensor optik pra pemrosesan ekstraksi fitur peng-klasifikasi gambar ikan-ikan operasi segmentasi gambar untuk membedakan setiap ikan lebar badan ikan tingkat kecerahan warna sisik ikan salmon seabass

Pilihan Fitur 1 : Panjang Ikan NILAI AMBANG BATAS ERROR SALMON ERROR SEABASS

Pilihan Fitur 2 : Tingkat Kecerahan Sisik Ikan NILAI AMBANG BATAS ERROR SALMON ERROR SEABASS fitur lightness lebih baik dibanding fitur length

Jika nilai ambang batas dikurangi: Problem yang Muncul Penentuan nilai ambang batas (threshold decision boundary) menentukan nilai biaya (cost function) Solusi Menambah atau mengurangi nilai ambang batas Jika nilai ambang batas dikurangi:  seabass masuk klas salmon berkurang  salmon masuk klas seabass bertambah ERROR SALMON TEORI KEPUTUSAN ERROR SEABASS

Pilihan Fitur 3: Lebar + Tingkat Kecerahan Sisik Digunakan fitur lebar ikan dan tingkat kecerahan sisik ikan xT = [x1, x2] LIGHTNESS WIDTH

Batas Pemisah Terbaik Batas pemisah (decision boundary) terbaik memberikan hasil klasifikasi yang optimal

Issue Generalisasi GENERALISASI Sistem pengenalan tidak memiliki sifat generalisasi jika Sistem hanya dapat mengklasifikasi data pelatihan Sistem tidak dapa mengklasifikasi dengan baik data baru

Alur Proses Sistem Pengenalan Pola POST PROCESSING : melakukan evaluasi tingkat kesalahan (error rate) mempertimbangkan mengganti jenis fitur untuk pengenalan salmon seabass xT = [x1, x2] SEGMENTASI : pola – pola yang ada harus terpisah, tidak bertumpuk SENSING : menggunakan alat optik untuk menangkap pola visual (mis: kamera) sistem pengenalan pola sensitif akan resolusi alat optik untuk mengurangi data terdistorsi

Langkah-langkah Pengerjaan Sistem Pengenalan Pola Collect data: mengumpulkan data untuk pelatihan dan uji coba Feature choice: memilih fitur yang akan digunakan berdasarkan data dan menentukan informasi prior Model choice: memilih model klasifikasi. (catatan: telah ditetapkan model pengenalan pola berdasarkan teori statistik) Train classifier: dengan data pelatihan, informasi prioir akan berubah sampai performa fungsi klasifikasi optimal Evaluate classifier: melakukan evaluasi tingkat kesalahan kemudian mempertimbangkan untuk mengganti fitur KOMPLEKSITAS KOMPUTASI Trade-off antara kemudahan komputasi dengan performa

Jenis Pembelajaran Pembelajaran Supervised Terdapat kategori/klas/label sebagai hasil klasifikasi Terdapat fungsi biaya untuk setiap pola pada data pelatihan Pembelajaran Unsupervised Sistem akan membentuk cluster/kelompok/gugus data berdasarkan pola yang ada

Ekstraktor Fitur Melakukan ekstraksi fitur data asal untuk mendapat set fitur d; x1, x2, …, xd Desain ekstraktor fitur tergantung pada problem Keinginan Ekstraktor fitur menghasilkan vektor fitur yang sama untuk setiap data pada suatu klas Kenyataan Ekstraktor fitur menghasilkan vektor fitur yang relatif sama untuk setiap data pada suatu klas Variasi vektor fitur data pada satu kelas lebih kecil dibanding data pada lain kelas

Pengklasifikasi Sederhana Membuat solusi hipotesa awal, kemudian diadaptasi modelnya sampai optimal CARA INTUITIF Menurunkan fungsi pengklasifikasi optimal dari model matematisnya Membahas teori: Pencocokan template (template matching) Pengklasifikasian mencari jarak terdekat (minimum-distance classifiers) Pengukuran (metrics) Perkalian inner product Diskriminan linear Decision boundaries

Definisi Template Matching Contoh huruf alfabet D dan O dengan variasi penulisannya Gambar D dan O kiri dijadikan acuan/template karena bebas distorsi Data-data gambar sebelah kanan akan dicocokkan dengan template yang ada dan dihitung tingkat kecocokannya

Pelaksanaan Template Matching Ada beberapa pendekatan yaitu: Maximum Correlation = jumlah kesamaan Menghitung jumlah pixel hitam atau putih yang sama antar data dengan template Pilih kelas dengan nilai kesamaan terbesar Minimum Error = jumlah ketidaksamaan Menghitung jumlah pixel yang tidak sama (pixel hitam pada data dengan pixel putih pada template atau sebaliknya) Pilih kelas dengan nilai ketidaksamaan terkecil Digunakan jika variasi pada setiap kelas tergantung pada ada tidaknya tambahan noise Pada pengenalan huruf tidak terdapat distorsi akibat translation, rotation, shearing, warping, expansion, contraction, atau occlusion

Minimum-Distance Classifiers Ekspresi Matematika dari Template Matching sebagai berikut: Terdapat vektor fitur x untuk data input Ditentukan sejumlah c klas Ditentukan template untuk setiap klas, m1, m2, …, mc Error template matching antara x dan template ke k, mk dihitung dari norm vektor (x - mk) = || x - mk || dan k = {1…c} Penghitungan || x - mk || = menghitung jarak antara vektor x dan vektor mk Pengklasifikasi akan mencari error terkecil = mencari jarak terdekat Pengklasifikasi dengan Template Matching = Minimum-Distance Classifier

Diagram Minimum-Distance Classifier

Metrics || u || = |u1| + |u2|+ |u3| + ... + |ud| Ada banyak cara untuk mendefinisikan Norm ||u||. Contoh sebagai berikut : Manhattan (taxicab) metric || u || = |u1| + |u2|+ |u3| + ... + |ud| Contoh: digunakan pada template matching pengenalan huruf dengan menghitung jumlah ketidaksamaan Euclidean metric || u || = sqrt( u12 + u22 + ... + ud2 ) Untuk selanjutnya akan digunakan model ini

Metrics Contour dari jarak konstan Euclidean berbentuk circles/spheres Contour dari jarak konstan Manhattan berbentuk squares/boxes Contour dari jarak konstan Mahalanobis berbentuk ellipses/ellipsoids Untuk selanjutnya pengukuran jarak akan menggunakan metric Euclidean atau Mahalanobis