KULIAH KERJA NYATA DAN PERMASALAHANNYA Burhan Nurgiyantoro LPM-UNY 16 Mei 2009
PENDAHULUAN Perguruan Tinggi mengemban fungsi tridarma: pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat Ketiga darma saling berkaitan: darma pertama (pendidikan: teoretik) dan kedua (penelitian: inovasi) harus secara konkret mendukung darma ketiga (pengabdian: transformasi) PT antara lain berfungsi sebagai agent of changing, di posisi sebagai avant garde Tugas dan fungsi itu mulia, membanggakan, tetapi sekaligus menuntut tanggung jawab yang tidak ringan Tugas dan fungsi itu antara lain dapat dicapai lewat kerja penelitian, dan PT harus sebagai pelopor di bidang penelitian Hasil penelitian tidak hanya dimanfaatkan secara sepihak oleh PT, kelompok, atau individu yang bersangkutan Hasil penelitian harus dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan dua darma yang lain: pendidikan dan pengabdian
Pendahuluan lanjutan … PPM adalah program pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks) secara langsung kepada masyarakat secara melembaga dan ilmiah PPM merupakan suatu bentuk tanggung jawab PT dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat PPM sebagai sarana untuk penerapan dan penyebarluasan ipteks yang dikembangkan PT demi kemajuan dan pemberdayaan masyarakat Program ipteks yang di-PPM-kan sesuai dengan kemampuan dan atau yang dimiliki oleh PT PT yang kurang otimal ber-PPM: egois, tidak peduli kepada lingkungan/masyarakat, menara gading Pelaku PPM: dosen, mahasiswa, dan dibantu staf Wujud PPM mahasiswa antara lain: Kuliah Kerja Nyata
KULIAH KERJA NYATA KKN merupakan salah satu media penyiapan SDM yang berkualitas KKN berfungsi sebagai optimalisasi potensi: IQ, EQ, dan SQ KKN sebagai media pengembangan kepribadian KKN dilaksanakan di masyarakat dan langsung berinteraksi dengan masyarakat Bertujuan antara lain untuk memberdayakan masyarakat Memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa untuk memperkaya pengalaman teoretis Bersifat take and give, saling memberikan kemanfaatan antara mahasiswa dan masyarakat Program haruslah realistik, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
KKN sebagai Media Pengembangan Kompetensi Kompetensi: pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dasar yang terrefleksi dalam berpikir dan bertindak Kompetensi: seperangkat tindakan cerdas untuk berpikir dan bertindak Tindakan cerdas: Cermat Pola pikir rasional Tidak emosional Tujuan jelas Terukur
Misi KKN KKN merupakan bentuk operasional darma ketiga Tridarma PT yang dilakukan oleh mahasiswa KKN yang dikembangkan kini: KKN Tematik dan KKN PPM Secara operasional misi KKN adalah: Pengabdian Pembelajaran Pemberdayaan Pembudayaan
Manfaat KKN Bagi Masyarakat Sasaran (a.l): Masyarakat memperoleh teknologi baru, teknologi-tepat-guna Masyarakat lebih diberdayakan Aparatur birokrasi termotivasi bekerja lebih cepat Orang tua di lokasi termotivasi memperhatikan pendidikan anaknya
Bagi Mahasiswa Peserta KKN (a.l): Sarana berlatih dalam pengambilan keputusan Sarana melakukan swot analysis seperti dalam pemilihan program Sarana pengendapan ego dan mengutamakan kebersamaan Sarana pemahaman realitas di masyarakat: tidak semua teori aplikatif, tidak semudah yang dibayangkan di kelas Sarana memperoleh pengalaman secara signifikan
Bagi Lembaga Penyelenggara (a.l): PT mendapat umpan balik tentang kondisi masyarakat dan kebutuhan masyarakat Penyempurnaan program KKN selanjutnya Perencanaan dan penanganan program pengabdian kepada masyarakat secara umum secara lebih kontekstual Perbaikan kurikulum Peningkatan kerjasama antara PT dan pemda/masyarakat mitra Sarana promosi yang efektif
Jenis KKN di UNY 1. KKN Masyarakat –Disebut: KKN (KKN Reguler) –Dilaksanakan di masyarakat: masyarakat desa/kota, industri, dunia usaha, PKBM –Diikuti mahasiswa program nonkependidikan dan kependidikan –Tempat ditentukan lembaga berdasarkan pilihan mahasiswa –Waktu 2 bulan dengan sistem blok 2. KKN-PPL –Perpaduan KKN dan PPL dalam satu wadah –Ada program KKN dan Program PPL –Dilaksanakan di sekolah –Diikuti mahasiswa program kependidikan –Lokasi sekolah ditentukan oleh lembaga –Waktu 2,5 bulan dengan sistem blok (kini diwacanakan satu semester)
MODEL KKN UNY Dilihat dari segi waktu pelaksanaan, KKN UNY dilakukan pada: Semester reguler (ganjil-genap) Semester khusus (Juli-Agustus) KKN Reguler: KKN yang dilaksanakan secara rutin dengan pola waktu yang tetap KKN dilaksanakan selama 4 bulan (1 minggu 2 hari di lokasi, ±256 jam) Mahasiswa dapat melaksanakan KKN di sela-sela perkuliahan KKN dikemas dengan nama: KKN Mandiri Mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih waktu, lokasi, program, dan khalayak sasaran Program diseminarkan untuk mendapatkan masukan dari kelompok lain dan DPL Program dipilih atas dasar kebutuhan masyarakat dan kompetensi mahasiswa
Lanjutan KKN … Mulai tahun 2006 UNY menyelenggarakan KKN tematik- Kontekstual-Situasional KKN dengan fokus khusus baik tema maupun masyarakat sasaran Program dirumuskan berdasarkan tema yang telah dipilih didasarkan atas kebutuhan riil di masyarakat Kebutuhan dipilih atas dasar skala prioritas dan potensi yang ada di masyarakat Pelaksanaan KKN bekerja sama dengan Pemda setempat Tema dan program dapat dipilih dan dikembangkan secara luwes dan kontekstual-situasional Program dapat mengakomodasikan keahlian, kemampuan, dan keterampilan mahasiswa sesuai dengan bidang Program dapat dilakukan lebih terfokus dan tuntas KKN kontekstual dapat dilaksanakan untuk membantu menangani kasus, peristiwa, dan lain-lain yang mendesak Contoh: KKN Wajar oleh mahasiswa UNY di Nias, Sumut dan Banjar, Kalsel, PBA, penangan pascagempa DIY, dll
Lanjutan KKN … KKN yang sekarang ditekankan pada KKN PPM (Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat) Artinya, mahasiswa datang ke lokasi untuk membantu membelajarkan dan memberdayakan kelompok masyarakat yang membutuhkan Hal ini juga dapat dikaitkan dengan tema-tema tertentu untuk memilih program yang relevan Kehadiran mahasiswa di lokasi lebih difokuskan pada peningkatan SDM daripada fisik Maka, mahasiswa haruslah memiliki teknologi tepat tertentu (TTG) yang akan dibelajarkan untuk lebih memberdayakan kelompok masayakat sasaran Kalaupun tidak semua mahasiswa menguasai teknologi yang akan dibelajarkan, paling tidak ada beberapa di antaranya yang menguasai
Masalah Koordinasi KKN bukan merupakan sebuah kegiatan yang berdiri sendiri, tetapi melibatkan banyak pihak Maka, semua pihak terkait haruslah ada dalam satu kendali koordinasi yang jelas Ada koordinasi dan kerjasama antara PT dan pemerintah setempat yang mewakili kepentingan masyarakat Tim universitas (mulai rektor, ketua LPM, kabid KKN, sampai DPL) menjalin kmonikasi dan koordinasi dengan pemda (mulai bupati, kepala Bappeda, camat, sampai ketua RW/RT setempat) Koordinasi meliputi banyak hal yang terkait (mulai lokasi, pemondokan, waktu, dana bantuan, laporan pelaksanaan KKN, sampai evaluasi keseluruhan dan perencanaan berikutnya) Mahasiswa juga harus memahami dan membantukesemuanya itu
Masalah di Lapangan Ada banyak permasalahan yang di lapangan selama ini, a.l. yang berkaitan dengan tuntutan masyarakat, kompetensi mahasiswa, dan harapan pemda Tuntutan masyarakat: Masyarakat berharap banyak kepada mahasiswa peserta KKN Umumnya lebih mengharapkan bantuan fisik daripada keberdayaan, tuntutan kadang berlebihan Karena pengalaman sebelumnya tidak semua terpenuhi, tidak sedikit anggota masyarakat yang apatis Kompetensi mahasiswa: Banyak mahasiswa yang siap bekerja, percaya diri dengan bekal kompetensi yang memadai, tetapi tidak kurang yang sebaliknya Banyak yang langsung dapat menyesuaikan diri dengan keadaan masyarakat, berkoordinasi, memilih program yang relevan, menjalin komukasi, dll, tetapi tidak kurang yang sebaliknya Banyak mahasiswa yang mau bekerja dan berjuang demi keberdayaan masyarakat, aktif-kreatif, tetapi tidak kurang yang sebaliknya Banyak mahasiswa yang akhirnya diidolakan, disesali kepergiannya, dan dielukan karena keberhasilannya, tetapi juga tidak kurang yang sebaliknya
PENUTUP KKN merupakan sarana bersosialisasi dan uji kompetensi mahasiswa di masyarakat Maka, agar berhasil dan berdampak positif mahasiswa haruslah mempersiapkan dan melaksanakan dg penuh tanggung jawab Program-program yang dipilih haruslah yang relevan dan berdampak pemberdayaan Berbagai “konflik” yang mungkin muncul haruslah diselesaikan dengan baik dan kekeluargaan Membangun komunikasi dengan seluruh pihak yang terkait, sesama mhs, DPL, masyarakat, dan pemerintah setempat haruslah diusahakan sebaik-baiknya dan tulus Jika demikian halnya, insyaallah semua akan baik-baik dan dapat meninggalkan kesan yang dalam
SELAMAT BERJUANG SEMOGA ALLAH MERIDHOI TERIMA KASIH