BAB 8 FUNGSI DAN OPERASI LANJUT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BILANGAN KOMPLEKS.
Advertisements

Operasi Hitung Bentuk aLjabar …
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Bab 6 Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers
CONTOH-CONTOH SOAL BAB 3 FUNGSI.
Analisis Interval Aritmatika Interval.
BAB 2. FUNGSI & GRAFIKNYA 2.1 Fungsi
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI
GRUP & GRUP BAGIAN.
IR. Tony hartono bagio, mt, mm
TEORI HIMPUNAN LANJUT ALJABAR HIMPUNAN PRINSIP DUALITAS
Vektor dan Skalar Vektor adalah Besaran yang mempunyai besar dan arah.
PENDAHULUAN : ALJABAR ABSTRAK
Sistem Bilangan Real MA 1114 Kalkulus 1.
RUANG VEKTOR (1).
Teori dan Analisis Ekonomi 1
Himpunan dan Relasi Fuzzy
REVIEW HIMPUNAN PENGERTIAN HIMPUNAN REPRESENTASI HIMPUNAN
KELOMPOK 6 Nama Kelompok : 1.Ratih Dwi P ( )
STRUKTUR ALJABAR 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
BAB I SISTEM BILANGAN.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
SISTEM BILANGAN RIIL Pertemuan ke -2.
Oleh: Mardiyana Jurusan Pendidikan Matematika
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI.
Himpunan.
BAB I HIMPUNAN KULIAH KE 1.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
MATEMATIKA BISNIS by : Dien Novita
Logika Matematika Konsep Dasar
MATEMATIKA BISNIS BY : ERVI COFRIYANTI.
Dosen Pembimbing Gisoesilo Abudi
Logika Matematika Teori Himpunan
Pertemuan 7 HIMPUNAN (Hukum Himpunan).
Pertemuan ke-1 Himpunan Matakuliah : I0252 / Probabilitas Terapan
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
BILANGAN BULAT.
BILANGAN BULAT.
Dosen Pembimbing Gisoesilo Abudi
Kania Evita Dewi Sistem Bilangan Real.
SELISIH SIMETRI PADA HIMPUNAN
Logika Matematika Teori Himpunan
Operasi Pada Bilangan Bulat
OPERASI BILANGAN BULAT
Kania Evita Dewi Sistem Bilangan Real.
MATEMATIKA BISNIS & EKONOMI
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI 1.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI.
Himpunan Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.
Operasi Himpunan MATEMATIKA 3 lanjut Disusun oleh
Bilangan Asli Bilangan Bulat Bilangan rasional Bilangan Riil.
Analisa Data & Teori Himpunan
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
Pertemuan 2 (Himpunan Bilangan) .::Erna Sri Hartatik::.
Sistem Bilangan Bulat.
Pertemuan 9 Aljabar Boolean.
FUNGSI KOMPOSISI Pengertian Komposisi Fungsi Rumus Komposisi Fungsi
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
PENDAHULUAN : ALJABAR ABSTRAK
Logika Matematika Teori Himpunan
STRUKTUR ALJABAR I Kusnandi.
Kelas 7 SMP Marsudirini Surakarta
Logika Matematika Teori Himpunan
ASSALAMU’ALAIKUM Wr. Wb
BAB 3 ALJABAR BOOLEAN.
Pendahuluan dan Sistem Bilangan
LOGO SISTEM BILANGAN Pertemuan ke-2 by: Choirul Umam Mujaddi.
HIMPUNAN MATEMATIKA DISKRIT.
Transcript presentasi:

BAB 8 FUNGSI DAN OPERASI LANJUT FUNGSI LANJUT DIAGRAM FUNGSI KOMUTATIF PEMBATASAN FUNGSI PERLUASAN FUNGSI FUNGSI BERHARGA NYATA ALJABAR FUNGSI BERHARGA NYATA FUNGSI KARAKTERISTIK FUNGSI PILIH

OPERASI LANJUT OPERASI KOMUTATIF OPERASI ASOSIATIF OPERASI DISTRIBUTIF ELEMENT IDENTITAS ELEMENT INVERS

DIAGRAM FUNGSI KOMUTATIF C D B A j f g h i Suatu diagram fungsi disebut komutatif bila untuk setiap himpunan X dan Y, setiap lintasan dari X ke Y selalu sama A  B : f = i h D  C : j = g i A  C : g f = j h = g i h

PEMBATASAN FUNGSI ( Restriction of Function) Misalkan f : A  C, B  A, maka f’: B  C disebut pembatasan dari fungsi f ke B yang didefinisikan dengan : f’(b) = f(b) ditulis f | B Contoh 8.1 f : R#  R# f = x2, N = bilangan asli f | N = {(1,1), (2,4), (3,9), (4,16) …….}, Contoh 8.2 g ={(2,5), (5,1), (3,7), (8,3), (9,5)} g: {2,5,3,8,9}N f | {2,3,9} = {(2,5), (3,7), (9,5)}

PERLUASAN FUNGSI ( Extension of Function) Misalkan f : A  C, BA, maka F: B  C disebut perluasan dari fungsi f ke B yang didefinisikan dengan : F(a) = f(a) Contoh 8.3 f ={(1,2), (3,4), (7,2)} g: {1,3,7}N F = {(1,2), (3,4), (5,6), (7,2)}

FUNGSI BERHARGA NYATA ( Real-Valued Functions) f : A  R# disebut fungsi berharga nyata p(x) = ao xn + a1 xn-1 + a2 xn-2 +……. an-1 x + an t(x) = sin x, cos x, tg x f(x) =log x, ex Polinomial, trigonometri, eksponensial

ALJABAR FUNGSI BERHARGA NYATA Bila f : D  R# dan g: D  R#, k  R# maka fungsi-fungsi berikut didefinisikan : (f+k): D  R# oleh (f+k)(x)=f(x)+k (|f|):D  R# oleh (|f|)(x)=|f(x)| (fn): D  R# oleh (fn(x)=(f(x))n (fg) : D  R# oleh (fg)(x)=f(x) g(x) kf: D  R# oleh kf(x) (fg) : D  R# oleh f(x)g(x) (f/g):D  R# oleh f(x)/g(x), (g(x)0)

Contoh 8.4 Misalkan D = {a,b}, f:DR# dan g:DR# didefinisikan sebagai : f(a) = 1, f(b)=3 dan g(a)=2, g(b)=-1 atau f={(a,1),(b,3} dan g={(a,2), )b,-1} maka : (3f-2g)(a)=3f(a)-2g(a)=3(1)-2(2)=-1 (3f-2g)(b)=3f(b)-2g(b)=3(3)-2(-1)=11 3f-2g={(a,-1),(b,11)}

Contoh 8.5 Misalkan f: R# R# dan g: R# R# didefinisikan sebagai : f(x) = 2x-1 dan g(x)=x2 maka : (3f-2g)(x)=3(2x-1)-2(x2) = - 2x2 +6x-3 (fg)(x)=(2x-1) (x2) = 2x3-x2

FUNGSI KARAKTERISTIK ( Characteristic Functions) Misalkan A adalah sembarang himpunan bagian dari himpunan semesta U, maka fungsi berharga nyata :xA: U  {1,0} yang didefinisikan sebagai disebut fungsi karakteristik dari himpunan A

Misalkan U={a, b,c,d,e}dan A={a,d,e}, Contoh 8.6 Misalkan U={a, b,c,d,e}dan A={a,d,e}, maka fungsi f:U {1,0} dengan diagram fungsi : a b c d e 1 f adalah fungsi karakteristik dari A

FUNGSI PILIH ( Choice Functions) Misalkan {Ai}iI adalah himpunan keluarga yang tidak kosong  B, maka fungsi : f: {Ai}iI  B disebut suatu fungsi pilih bila untuk setiap i I f(Ai)  Ai

Misalkan A1={1,2,3} A2={1,3,4}, A3={2,5} Contoh 8.7 Misalkan A1={1,2,3} A2={1,3,4}, A3={2,5} 1 2 3 4 5 A1 A2 A3 f 1 2 3 4 5 A1 A2 A3 g f bukan fungsi pilih karena f(A2) = 2 A2 g adalah fungsi pilih karena g(A1) A1, g(A2) A2 dan g(A3) A3

OPERASI-OPERASI ALJABAR, HIMPUNAN DAN FUNGSI a+b=c a.b = c AB=C AB=C g.f = h :AxA A (operasi biner) OPERASI KOMUTATIF Suatu operasi : AxA A disebut komutatif bila untuk setiap a,b A, maka (a,b) = (b,a)

Contoh 8.8 Penjumlahan dan perkalian dari bilangan nyata adalah operasi komutatif, karena : a+b = b+a dan a.b = b.a, Operasi pengurangan :(x,y)x-y, dimana (5,1)=4  (1,5)=-4 bukan operasi komutatif Operasi gabungan dan irisan adalah operasi komutatif, karena : AB= BA AB= B  A

a+(b+c) = a+(b+c) dan a.(b.c) = (a.b).c OPERASI ASOSIATIF Suatu operasi : AxA A disebut asosiatif bila untuk setiap a,b A, maka  ((a,b),c) =  ( a,(b,c)) Bila (a,b) ditulis dengan a*b (a*b)*c=a*(b*c) Contoh 8.9 Penjumlahan dan perkalian dari bilangan nyata adalah operasi asosiatif, karena : a+(b+c) = a+(b+c) dan a.(b.c) = (a.b).c

Operasi pembagian :(x,y)x/y, dimana  ((12,6),2)  (2,2)=1  (12,(6,2)=  (12,3)=4 bukan operasi asosiatif Operasi gabungan dan irisan adalah operasi asosiatif, karena : (AB)  C= A(B  C) (AB)  C= A  (B C)

OPERASI DISTRIBUTIF Suatu operasi : AxA A disebut distributif bila untuk setiap a,b A, maka :  (a,(b,c)) =  ( (a,b), (a,c)) Bila (a,b) ditulis dengan a*b dan (a,b) ditulis ab a*(b c)=(a*b) (a*c)

Contoh 8.10 Operasi perkalian terdistribusi terhadap operasi penjumlahan, karena : a(b+c) =a.b+a.c Tetapi operasi penjumlahan tidak terdistribusi terhadap operasi perkalian, karena : a+(b.c)  (a+b).(a+c) Operasi gabungan terdistribusi terhadap operasi irisan demikian juga sebaliknya, karena : A(B  C)= (AB)  (A C) A(B C)= (A  B) (A C)

ELEMENT IDENTITAS Misalkan : AxA A adalah suatu operasi yang ditulis  (a,b) = a*b, maka suatu elemen e  A disebut sebagai elemen identitas bila untuk setiap a  A e*a = a*e = e Bila (a,b) ditulis dengan a*b dan (a,b) ditulis ab a*(b c)=(a*b) (a*c)

Contoh 8.11 Misalkan :R#x R#  R# adalah operasi penjumlahan, maka elemen 0 adalah elemen identitas karena : 0*a=a*0=a  a + 0 = 0 + a = a Misalkan :R#x R#  R# adalah operasi perkalian, maka elemen 1 adalah elemen identitas karena : 1*a=a*1=a  a.1 = 1.a = a Misalkan :R#x R#  R# adalah operasi perkalian, maka elemen 1 adalah elemen identitas karena : 1*a=a*1=1  a.1 = 1.a = a

Misalkan :R#x R#  R# adalah operasi irisan, maka himpunan semesta U adalah elemen identitas karena untuk setiap himpunan A : U*a=a*U=a  U  A = A  U = A