APLIKASI KOMPUTER Dosen: Fenni Supriadi, SE.,MM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB - 4 UJI HIPOTESIS.
Advertisements

FERY MENDROFA fery mendrofa file analisa data.  Analisa apakah yang dipakai untuk Kesimpulan terhadap parameter 2 populasi berbeda atau tidak ?  Misal.
Pengujian Hipotesis (Satu Sampel)
Pengujian Hipotesis Aria Gusti.
UJI t INDEPENDEN.
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL BESAR
DOSEN : LIES ROSARIA., ST., MSI
Modul 7 : Uji Hipotesis.
Uji Lebih Dari 2 Sampel Tidak Berpasangan Bag 5b (Uji Krusskal Wallis)
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPLE TUNGGAL)
METODOLOGI PENELITIAN SESI 11 STATISTIK INFERENSI: PARAMETRIK TEST.
APLIKASI KOMPUTER Dosen: Fenni Supriadi, SE.,MM
UJI PERBEDAAN (Differences analysis)
Uji Hipotesa.
APLIKASI KOMPUTER Dosen: Fenni Supriadi, SE.,MM
APLIKASI KOMPUTER Dosen: Fenni Supriadi, SE.,MM
APLIKASI KOMPUTER Dosen: Fenni Supriadi, SE.,MM
STATISTIKA INFERENSIA
Analisis Perbandingan
Ramadoni Syahputra, ST, MT
PENGUJIAN HIPOTESIS Mugi Wahidin, M.Epid Prodi Kesehatan masyarakat
STATISTIKA INFERENSIA
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL BESAR
STATISTIKA INFERENSIA
Uji 2 Sampel Tidak Berpasangan Bag 4b dan 4c (Uji Mann U Whitney)
Statistika Inferensi : Estimasi Titik & Estimasi Interval
Uji Chi Square.
ANOVA (Analysis of Variance)
ANALISIS COMPARE MEANS
COMPARE MEAN.
UJI BEDA 2-MEAN (t-test)
Uji 2 Sampel Tidak Berpasangan Bag 4d (Uji Run Wald Wolfowitz)
UJI PERBEDAAN.
2. Independent-Sample T Test
STATISTIK INFERENSIAL
UJI HIPOTESIS Hipotesis → pernyataan mengenai sesuatu hal yang harus diuji kebenarannya. Contoh : misalnya produsen menyatakan bahwa konsumsi bensin suatu.
STATISTIK INFERENSIAL
created by Vilda Ana Veria Setyawati
UJI T DEPENDEN (Paired T Test)
STATISTIK INFERENSI.
ANOVA (Analysis of Variance)
Analisis Regresi Linier Berganda dan Uji t
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL GANDA)
STATISTIK INFERENSIAL
SPSS – Psikologi SPSS – Math SPSS - Agribisnis
PAIRED SAMPLE T-test Utk menguji apakah 2 sampel yg berhubungan atau berpasangan berasal dari populasi yg mempunyai means sama. Langkah-langkah analisis.
STATISTIK BISNIS Pertemuan 10-11: Pengujian Hipotesis Dua Sampel dan ANOVA (SPSS) Dosen Pengampu MK: Evellin Lusiana, S.Si, M.Si.
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL TUNGGAL)
Uji Hipotesis dengan SPSS
Uji t Dua Sampel Independent dengan SPSS
KONSEP DASAR STATISTIK
SIGN TEST & WILCOXON NON PARAMETRIK.
STATISTIK II Pertemuan 9: Pengujian Hipotesis Dua Sampel dan ANOVA (SPSS) Dosen Pengampu MK: Evellin Lusiana, S.Si, M.Si.
Resista Vikaliana, S.Si.MM
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL TUNGGAL)
MODUL 13 karyawan laki-laki. UJI BEDA T-TEST
ANOVA (Analysis of Variance)
STATISTIK II Pertemuan 9: Pengujian Hipotesis Dua Sampel dan ANOVA (SPSS) Dosen Pengampu MK: Evellin Lusiana, S.Si, M.Si.
STATISTIK Analisis Skripsi.
ANALISIS COMPARE MEANS
TEMU 11 COMPARE MEANS: MEANS.
TEMU 11 COMPARE MEANS: MEANS.
Tulus maruli tua pasaribu, S.Pd
DASAR-DASAR UJI HIPOTESIS
UJI BEDA MEAN DUA SAMPEL
STATISTIK INFERENSI Statistik inferensi bagian dari pelajaran statistic yang mempelajari bagaimana mengambil sebuah keputusan tentang parameter populasi.
ANOVA (Analysis of Variance)
STATISTIK II Pertemuan 9: Pengujian Hipotesis Dua Sampel dan ANOVA (SPSS) Dosen Pengampu MK: Evellin Lusiana, S.Si, M.Si.
Pengantar Statistik InferensIAL
Uji Perbandingan Rata-Rata (Uji t)
Transcript presentasi:

APLIKASI KOMPUTER Dosen: Fenni Supriadi, SE.,MM www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com

Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan pengertian hipotesa awal dan hipotesa alternatif, perumusan hipotesa awal dan hipotesa alternatif dari suatu soal cerita/contoh kasus www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com

Tujuan Pembelajaran : Kemudian memformulasikan hipotesa tersebut kedalam kalimat matematik dan menyimpulkan dari hipotesa yang ada untuk pengambilan keputusan, means dan contoh uji T untuk satu sampel dan contoh kasus dan dua sampel bebas, uji T untuk dua sampel yang berpasangan dan uji one-way ANOVA. www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com

Pokok Bahasan : Konsep Dasar Pengujian Hipotesa Uji Statistik Compare Mean www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com

Statistik Induktif (Inferensi) Metode statistik inferensi dalam praktek cukup beragam, dan salah satu kriteria penting dalam pemilihan metode statistik yang akan digunakan adalah melihat distribusi sebuah data. www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com

Statistik Induktif (Inferensi) Jika data yang diuji berdistribusi normal atau mendekati distribusi normal, maka selanjutnya dengan data-data tersebut bisa dilakukan berbagai inferensi atau pengambilan keputusan dengan metode statistik parametrik. www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com

Statistik Induktif (Inferensi) Namun, jika terbukti data tidak berdistribusi normal atau jauh dari kriteria distribusi normal, maka metode parametrik tidak bisa digunakan; untuk kegiatan inferensi sebaiknya digunakan metode statistik nonparametrik. www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com

Statistik Induktif (Inferensi) DISTRIBUSI NON PARAMETRIK DISTRIBUSI DATA Normal Tidak Normal STATISTIK PARAMETRIK DISTRIBUSI NON PARAMETRIK www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com

Uji Hipotesis Salah satu kegiatan statistik induktif adalah menguji sebuah hipotesis (dugaan sementara). Dalam melakukan uji hipotesis, ada banyak faktor yang menentukan, seperti apakah sampel yang diambil berjumlah banyak atau hanya sedikit; apakah standar deviasi populasi diketahui; apakah varians populasi diketahui; metode parametrik apakah yang dipakai, dan seterusnya. www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com

PROSEDUR UJI HIPOTESIS Menentukan H0 dan Hi. H0 adalah NULL HYPOTHESIS. Hi adalah ALTERNATIVE HYPOTHESIS. www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com

Menentukan H0 dan Hi. Pernyataan pada H0 dan Hi selalu berlawanan. Sebagai contoh, jika H0 menyatakan bahwa rata-rata populasi (Omset penjualan pedagang kain di suatu pasar seperti contoh di atas) adalah Rp20 juta per bulan, maka Hi menyatakan alternatifnya, yaitu rata-rata omset bukan Rp20 juta. Omset diduga bisa lebih dari Rp20 juta atau kurang dari Rp20 juta. www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com

B. Menentukan Uji (Prosedur) Statistik yang digunakan; apakah akan digunakan uji t, ANOVA, uji z, dan lainnya. www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com

C. Menentukan statistik tabel. Nilai Statistik tabel/nilai kritis biasanya dipengaruhi oleh: Tingkat Kepercayaan. Derajat Kebebasan (df). Derajat kebebasan atau degree of fredom sangat bervariasi tergantung dari metode yang dipakai dan jumlah sampel yang diperoleh. Jumlah sampel yang didapat www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com

C. Menentukan statistik tabel. Derajat kebebasan atau degree of fredom sangat bervariasi, tergantung dari metode yang dipakai dan jumlah sampel yang diperoleh. www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com

D. Menentukan statistik hitung. Nilai statistik hitung tergantung pada metode parametrik yang digunakan. Pada pengerjaan dengan SPSS, nilai statistik hitung langsung ditampilkan nilai akhirnya; sedangkan proses perhitungannya sampai pada nilai akhir tersebut tidak diperlihatkan, termasuk angka-angka statistik tabel. www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com

D. Menentukan statistik hitung. Untuk mengetahui proses perhitungan sampai dengan output tersebut, bisa dilakukan dengan cara manual, atau dengan bantuan software spreadsheet seperti Excel. www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com

E. Mengambil keputusan Keputusan terhadap hipotesis di atas ditentukan dengan membandingkan nilai statistik hitung dengan nilai kritis/statistik tabel. www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com

E. Mengambil keputusan SPSS hanya memberikan informasi mengenai ringkasan data dan nilai statistik hitung. Sedangkan keputusan untuk menolak atau menerima sebuah hipotesis tidak diberikan pada output SPSS. Hasil output statistik membantu untuk melakukan prosedur statistik inferensi yang benar dan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan ouput SPSS. www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com

STATISTIK INFERENSI UJI T PADA SPSS

PAIRED SAMPLE T TEST ANALISIS UNTUK DUA SAMPEL YANG BERPASANGAN DALAM ARTI SUBJEKNYA SAMA NAMUN MENGALAMI DUA PERLAKUAN YANG BERBEDA

PAIRED SAMPLE T TEST Kasus : Produsen OBAT DIET ingin mengetahui apakah obat yang diproduksinya mempunyai efek terhadap penurunan berat badan konsumen. Untuk itu, 10 sampel masing-masing diukur berat badannya, dan setelah sebulan minum obat tersebut, kembali diukur berat badannya

NO SEBELUM SESUDAH 1 76,85 76,22 2 77,95 77,89 3 78,65 79,02 4 79,25 80,21 5 82,65 6 88,15 82,53 7 92,54 92,56 8 96,25 92,33 9 84,56 85,12 10 88,25

Hipotesis Ho : Kedua rata-rata populasi adalah identik (rata2 populasi berat sebelum minum obat dan sesudah minum obat adalah tidak berbeda scara nyata) Hi : Kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata2 populasi berat sebelum minum obat dan sesudah minum obat adalah berbeda secara nyata)

Dasar pengambilan keputusan Jika Statistik hitung (angka t output) > statistik tabel (tabel t) maka Ho ditolak Jika Statistik hitung (angka t output) < statistik tabel (tabel t) maka Ho diterima T hitung 1, 646 1,646 < 1,833

Dasar pengambilan keputusan Berdasarkan nilai probabilitas Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Jika Probabilitas < 0,05 maka Ho Ditolak

T tabel Tingkat Signifikansi 5 % Df (degree of freedom) = Jumlah data dikurang 1 (10-1) = 1,833

Keputusan Terlihat bahwa t hitung dengan probabilitas 0,134, untuk uji dua sisi angka probabilitas adalah 0,134/2 = 0,067. Dapat disimpulkan bahwa berat badan sebelum dan sesudah minum obat relatif sama atau obat penurun berat badan tersebut tidak efektif dalam menurunkan berat badan secara nyata.

LANGKAH ANALISA Input data (Save dengan : DATA 1) Analyze Compare Means Paired Samples T test Paired Variables Confidence Interval 95% Missing Values : Exclude cases analysis by analysis

ONE SAMPLE T TEST DIGUNAKAN UNTUK MENGUJI APAKAH SUATU NILAI (YANG DIBERIKAN SEBAGAI PEMBANDING) BERBEDA SECARA NYATA ATAU TIDAK DENGAN RATA-RATA SAMPEL

ONE SAMPLE T TEST Dengan menggunakan DATA 1 : Setelah ditimbang, rata-rata BB 90 kilogram. Apakah kelompok ini mempunyai BB yang tidak sama secara signifikan dengan rata-rata BB sampel sebelum minum obat?

LANGKAH ANALISA Buka DATA 1 Analyze Compare Means One Sample T test Test Variable (s) : SEBELUM Test Value : 90 Option : a. Confodence interval : 95% b. Missing Values : Exclude cases analysis by analysis Continue OK

95% Confidence Interval of the Difference One Sample Statistics N Mean Std. Deviation Std. Error Mean SEBELUM 10 84.5100 6.6393 2.0995 One Sample Test Test Value = 90 t df Sig (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper SEBELUM -2.615 9 0.28 -5.4900 -10.2395 -.7405

Hipotesis Ho : Berat kelompok anak muda tidak berbeda dengan rata2 berat populasi Hi : Berat kelompok anak muda berbeda dengan rata2 berat populasi

Dasar pengambilan keputusan Jika Statistik hitung (angka t output) > statistik tabel (tabel t) maka Ho ditolak Jika Statistik hitung (angka t output) < statistik tabel (tabel t) maka Ho diterima T hitung -2,615 > -2,262

T tabel Tingkat Signifikansi 2,5 % Df (degree of freedom) = Jumlah data dikurang 1 (10-1) = 2,262

Dasar pengambilan keputusan Berdasarkan nilai probabilitas Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Jika Probabilitas < 0,05 maka Ho Ditolak 0,014 < 0,05

Keputusan Terlihat bahwa t hitung dengan probabilitas 0,028, untuk uji dua sisi angka probabilitas adalah 0,134/2 = 0,014. Dapat disimpulkan bahwa berat badan sebelum dan sesudah minum obat relatif sama atau obat penurun berat badan tersebut tidak efektif dalam menurunkan berat badan secara nyata.

INDEPENDENT SAMPLE T TEST Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan antara tinggi dan berat badan pria dan wanita. 7 pria da 7 wanita diukur untuk penelitian tersebut

NO SAMPEL TINGGI BERAT GENDER 1 174,5 65,8 Pria 2 178,6 62,7 3 170,8 66,4 4 168,2 68,9 5 159,7 67,8 6 167,8 7 165,5 8 154,7 48,7 Wanita 9 152,7 45,7 10 155,8 46,2 11 154,8 43,8 12 157,8 58,1 13 156,7 54,7 14 49,7

LANGKAH ANALISA Simpan data diatas dengan DATA2 Analyze Compare Means Independent Sample T test Test Variable (s) : TINGGi & BERAT Grouping Variable Define Group : a. Group 1 : 1 (pria) b. Group 2 : 2 (wanita) 8. Option : a. Confodence interval : 5% b. Missing Values : Exclude cases analysis by analysis Continue OK

UJI T DENGAN CUT POINT SUATU ANGKA / DATA NUMERIK YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS Menggunakan DATA 2, namun disini akan dibagi 2 grup (tidak mempedulika gender) yang mempunyai BB diatas 50 kg dan yang dibawah 50 kg. Dari grup tersebu, akan dilihat apakah mereka yang berbobot lebih dari 50 kg mempunyai rata-rata tinggi badan yang lebih (tinggi) dibandingkan mereka yang berbobot kurang dari 50 kg

LANGKAH ANALISA Buka DATA2 Analyze Compare Means Independent Sample T test Test Variable (s) : TINGGi Grouping Variable : BERAT Define Group : Cut point : 50 8. Option : a. Confodence interval : 5% b. Missing Values : Exclude cases analysis by analysis Continue OK

MEANS

NO SAMPEL TINGGI BERAT GENDER TINGGAL 1 174,5 65,8 Pria Desa 2 178,6 62,7 Kampung 3 170,8 66,4 Kota 4 168,2 68,9 5 159,7 67,8 6 167,8 7 165,5 8 154,7 48,7 Wanita 9 152,7 45,7 10 155,8 46,2 11 154,8 43,8 12 157,8 58,1 13 156,7 54,7 14 49,7

LANGKAH ANALISIS Simpan dengan nama DATA3 Analyze Compare Means MEANS Dependent List : TINGGI, BERAT Independent List : GENDER, TINGGAL 7. Option : MEAN, NUMBER OF CASES, STANDAR DEVIATION Continue OK

SELESAI SEMOGA BERMANFAAT www.fennisupriadi.com info@fennisupriadi.com