Kelompok rabu : Andrean Dwi audini Mariana Meyske Pala “NEMATHELMINTHES” Kelompok rabu : Andrean Dwi audini Mariana Meyske Pala
Nemathelminthes (dalam bahasa yunani, nema = benang, helminthes = cacing) disebut sebagai cacing gilig karena tubuhnya berbentuk bulat panjang atau seperti benang.Berbeda dengan Platyhelminthes yang belum memiliki rongga tubuh, Nemathelminthes sudah memiliki rongga tubuh meskipun bukan rongga tubuh sejati.Oleh karena memiliki rongga tubuh semu, Nemathelminthes disebut sebagai hewan Pseudoselomata.
CIRI-CIRI : Nemathelminthes adalah cacing benang atau gilig Tubuh seperti gilig atau batang dan tidak bersegmen, mempunyai selom semu (pseudoselomata), tripoblastik. Permukaan tubuh di lapisi kutikula sehingga tampak mengkilat. Saluran pencernaan sempurna mulai dari mulut sampai anus. Beberapa jenis diantaranya memiliki kait.
3. Sistem respirasi melalui permukaan tubuh secara difusi Sistem peredaran darah tidak ada, tetapi cacing ini mempunyai cairan dan fungsinya menyerupai darah. Sistem reproduksi : Alat kelamin terpisah, cacing betina lebih besar dari jantan dan jantan mempunyai ujung berkait. Gonad berhubungan dengan saluran alat kelamin, dan telur dilapisi oleh kulit yang terbuat dari kitin. Hewan ini tidak berkembang secara aseksual.
STRUKTUR TUBUH : Tubuh simetribilateral, bulat panjang (gilig) disebut cacing gilig Memiliki saluran pencernaan Dioceous (berumah dua) reproduksi seksual (jantan dan betina ) Memiliki rongga badan palsu Triploblastik Pseudoselomata Kosmopolitan, ada yang parasit dan ada yang hidup bebas
KLASIFIKASI :
ASCARIS LUMBRICOIDES (Cacing perut)
ASCARIS LUMBRICOIDES (Cacing perut) Cacing ini umumnya hidup parasit didalam usus halus Manusia sehingga sering kali disebut cacing perut. ASCARIS LUMBRICOIDES merupakan hewan dioseus, yaitu hewan dengan jenis kelamin berbeda, bukan hemafrodit. ASCARIS LUMBRICOIDES hanya berkembang biak secara seksual. ASCARIS LUMBRICOIDES jantan memiliki sepasang alat berbentuk kait yang menyembul dari anus disebut spikula.
Spikula berfungsi membuka pori kelamin cacing betina dan memindahkan sperma saat kawin. Infeksi cacing ini dapat menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan, umumnya pada anak-anak. Infeksi ini terjadi pada saat mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar telur ascaris.
Ancylostoma duodenale (cacing tambang) cacing ini dinamakan cacing tambang karena di temukan di pertambangan daerah tropis. Cacing tambang dapat hidup sebagai parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia . Cacing ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing perut. Cacing tambang Ancylostoma memiliki ujung anterior melengkung membentuk kapsul mulut dengan 1-4 pasang kait kitin atau gigi pada sisi ventralnya.
Kait kitin berfungsi untuk menempel pada usus Inangnnya . Pada ujung posterior cacing tambang jantan terdapat bursa kopulasi. Alat ini digunakan untuk menangkap dan memegang cacing betina saat kawin. Cacing betina memiliki vulva (organ kelamin luar) yang terdapat di dekat bagian tengah tubuhnya.
OXYORIS VERMICULARIS (cacing kremi)
OXYORIS VERMICULARIS (cacing kremi) Enterobius-vermicularis adalah nama lain dari cacing kremi. Cacing ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang sangat kecil sekitar 10-15 mm. Cacing kremi hidup didalam usus besar manusia. Cacing kremi tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya namun cukup mengganggu.Infeksi cacing kremi tidak memerlukan perantara. Telur cacing dapat tertelan bila kita memakan makanan yang terkontaminasi telur cacing ini.
Pengulangan daur infeksi cacing kremi Secara autoinfeksi, yaitu di lakukan oleh Penderita sendiri. Cacing ini bertelur pada Anus penderita dan menyebabkan rasa gatal. Jika penderita sering menggaruk pada bagian Anus dan tidak menjaga kebersihan tangan, Maka infeksi cacing kremi akan terjadi kembali.
Peranan Nemathelminthes dalam Kehidupan Karena cacing ini hidup sebagai parasit pada makhluk hidup, maka bersifat merugikan kehidupan manusia. Anda tentu sudah mengetahuinya dari uraian di atas.
TERIMA KASIH