Grafika Komputer (TIZ10) Grafik 3D Disusun oleh Teady Matius Prodi Teknik Informatika – Universitas Bunda Mulia
Definisi 3D Sekumpulan titik-titik 3D yang membentuk bidang muka – bidang muka yang digabungkan menjadi satu.
Sistem Koordinat Titik P(x,y,z) dinyatakan dalam bentuk 3D terdiri dari koordinat x, y dan z
Representasi Obyek 3D dalam layar 2D Titik-titik dinyatakan dalam struktur 3D, sedangkan layar komputer dalam struktur 2D. Sehingga diperlukan konversi dari 3D menjadi 2D. Langkah-langkah: –Ambil vektor dari setiap titik pada face tersebut –Konversikan setiap vektor 3D menjadi titik 2D –Hasil konversi digambarkan polygon Ada dua macam proyeksi untuk menyatakan 3D dalam bentuk 2D: –Proyeksi Paralel –Proyeksi Perspektif
Proyeksi 3D
Proyeksi Paralel
Jika Xp dan Yp adalah koordinat pada proyeksi Garis proyeksi dari (x,y,z) ke (xp,yp) membentuk sudut dengan garis pada bidang proyeksi adalah sudut yang terbentuk dari garis proyeksi dengan arah horisontal pada bidang proyeksi Garis proyeksi dinyatakan dengan L Titik P(x,y,z) pada obyek 3D diproyeksikan ke titik P(Xp,Yp) pada bidang 2D –Xp = X + L cos –Yp = Y + L sin Dimana –tan = z / L L = z / tan –L 1 = 1 / tan L = z.L 1 Maka –Xp = X + z.L 1 cos –Yp = Y + z.L 1 sin
Matriks untuk Proyeksi Paralel
Proyeksi Perspektif
Prp Project Reference Point Zvp view point pada sumbu Zv atau sumbu z pada bidang pandang Parameter u nilai 0 s/d 1; Jika u=0, maka (x’,y’,z’) = (x,y,z) Jika u = 1 maka (x’,y’,z’) = (0,0,z prp )
Proyeksi Perspektif d p adalah jarak prp dari titik pengamat pada sumbu z. z p = z vp
Visible - Invisible Visible bidang yang terlihat langsung oleh pengamat Invisible bidang yang tertutup oleh bidang yang visible Untuk menerapkan Visible dan Invisible dapat dilakukan dg cara sbb –Gambar dahulu bidang yang invisible –Kemudian gambar bidang yang visible
Depth Cuing / pengenalan kedalaman Dengan mengetahui kedalaman suatu bangun kita dapat menentukan bidang visible dan bidang invisible