MATERI KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA Oleh: Wildan Nurul Fajar, M. Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2012
BAGIAN II
PANCASILA Bahasa Sangsakerta Panca=5, Syila = Dasar/Alas/Sendi Digunakan untuk memberi nama dasar negara. Prosesnya : Pengusulan ( Sukarno, sidang BPUPKI 1 Juni 1945) Perumusan (Panitia 9 BPUPKI 22 Juni 45 dalam Piagam Jakarta) Penetapan ( PPKI, 18 Agst 45, dalam Pembukaan UUD 45 Peresmian ( MPRS, 5 Juli 1966, dalam Tap MPRS No. XX/MPRS/66) Bahasa Sangsakerta Panca=5, Syila = Dasar/Alas/Sendi aturan tingkah laku yang baik/ penting Tri Pitaka Budha ( 5 aturan berupa larangan = membunuh, mencuri, berzina, berdusta, minum miras) - Negara Kertagama;Pu Prapanca; Majapahit & Sutasoma;Pu Tantular ( 5 batu sendi kesusilaan berupa larangan = Tindak kekerasan,mencuri,berhati dengki,berdusta,minum miras) - Di kalangan masy. Jawa: “ma- lima” berupa lima pantangan: mateni, maling, main, madon, madat.
Khusus Singular & Kongkrit Abstrak Umum Universal ISI ARTI PANCASILA Khusus Singular & Kongkrit Abstrak Umum Universal Umum Kolektif Wujud pelaksanaan secara kongkret dlm bid khusus namun nyata seperti, poleksusbud, organisasi,pendidikan .Bisa berkembang dan dinamis Isi arti yang tidak terbatas ruang,waktu,keadaan,situasi,kondisi maupun jumlah. Menunjuk pada makna esensial: Tuhan, manusia,satu,rakyat, adil Wujud pelaksanaan secara kongkret dalam hidup kenegaraan Indonesia. Mrpkn pedoman normatif dalam perundangan. Ex. Sila 1: Pembukaan UUD45 Al 4, Psl 29 ayat 2. Sila 2:Ps 27,28
Beberapa pengertian Pancasila yang dikemukakan oleh para ahli : Muhammad Yamin, Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik. Ir. Soekarno, Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
Lanjutan ……… Notonegoro, Pancasila adalah Dasar Falsafah Negara Indonesia. Berdasarkan pengertian ini dapat disimpulkan Pancasila pada hakikatnya merupakan dasar falsafah dan Ideologi negara yang diharapkan menjadi pendangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia. Berdasarkan Terminologi, Pada 1 juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUKI), Pancasila yang memiliki arti lima asas dasar digunakan oleh Presiden Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang diusulkannya.
Bangsa Indonesia sebagai kausa materialis Pancasila (Asal Mula ) Langsung ( proses terjadinya Pancasila sbg dasar filsafat negara; sesudah & menjelang Proklamasi) Tak Langsung (asal mula sebelum Proklamasi ) Kausa Materialis Kausa Formalis Kausa Effisien Kausa Finalis Bangsa Indonesia sebagai kausa materialis Nilai-nilai Pancasila sudah ada dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia sebelum membentuk negara dan ditetapkan sebagai dasar negara Ex; nilai dalam adat, kebudayaan, nilai religius dalam hidup sehari-hari.
. Teori Negara Pancasila Unsur Negara Negara Pancasila rakyat Paham Negara Integralistik pemerintah wilayah Paham Negara Kebangsaan Mengatasi semua gol, tidak memihak dan melindungi Paham Negara Persatuan Persekutuan hidup sosial masyarakat Indonesia Kesatuan bangsa,pulau, budaya,golongan & agama
Makna Pancasila Pengkajian Pendekatan filosofis menganalisis Metode interpretasi Makna terdalam Pancasila Pengkajian Pancasila secara filosofis dimaksudkan untuk mencapai hakikat atau makna terdalam dari sila–sila Pancasila. Dengan menganalisis sila–sila Pancasila diharapkan memperoleh makna yang akurat dan mempunyai nilai filosofi. Metode yang digunakan dalam menganalisis adalah metode interpretasi terhadap masing–masing sila Pancasila
SILA PANCASILA KETUHANAN YANG MAHA ESA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB PERSATUAN INDONESIA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
Ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya kausa prima yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing. Tidak memaksa warga negara. Bertoleransi dalam beragama. Pemerintah memberi fasilisator bagi tumbuh kembangnya agama.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Menempatkan manusia sesuai dengan hakekat bagi makluk Tuhan Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa Mewujudkan keadilan dan peradaban yang lemah
Persatuan Indonesia Nasionalime Cinta bangsa dan tanah air Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa Menumbuhkan rasa senasib sepenanggungan
Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan Hakekat ini adalah demokrasi. Dalam artian umum yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama. Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Kemakmuran bagi rakyat dalam arti dinamis dan meningkat Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing - masing Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya
BENTUK SUSUNAN PANCASILA ( Hierarkis Piramidal ) Sila 5 dijiwai sila 1,2,3,4 Sila 4 dijiwai sila 1,2,3 dan menjiwai sila 5 Sila 3 dijiwai sila 1,2 dan menjiwai sila 4 & 5 Sila 2 dijiwai sila 1 dan menjiwai sila 3,4 & 5 Sila 1 menjiwai sila 2,3,4,&5 Sila dibelakang sila lainya itu adalah: - Penjelmaan / pengkhususan sila-sila dimukanya -Lebih sempit “luasnya” tapi lebih banyak “isi sifatnya” Sila yang di depan mendasari, meliputi dan menjiwai sila-sila dibelakangnya atau sila dibelakang didasari, diliputi, dan dijiwai sila didepannya
BENTUK SUSUNAN PANCASILA ( Kesatuan Majemuk Tunggal Bersifat Organis ) Masing-masing sila tidak terpisahkan satu sama lain dalam hal kesatuannya Masing-masing sila mempunyai kedudukan dan fungsi sendiri-sendiri Masing-masing sila berbeda namun tidak bertentangan Masing-masing sila atau bagian saling melengkapi Masing-masing sila atau bagian tidak boleh dilepas-pisahkan satu sama lain Masing-masing sila atau bagian bersatu untuk terwujud keseluruhan, dan keseluruhan membina bagian-bagian Kesatuan organis dari kemajemukan akan menghidupkan kedudukan dan fungsi-fungsi sila dalam satu kesatuan yang utuh
Fungsi Sila-Sila FUNDAMEN MORAL NEGARA (FMN) FUNDAMEN POLITIK NEGARA (FPN) Sila 1 Sila 4 Sila 3 Sila 5 Fundamen Moral Negara (FMN) menjiwai Fundamen Politik Negara (FPN)
Hubungan FMN & FPN Fundamen Moral Negara/FMN Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan Yang Adil & Beradab ( Terkandung 3 Hukum: Hk Tuhan, Hk Kodrat, Hk Etik ) Menjiwai (4) Fundamen Moral Negara/FMN Fundamen Politik Negara/FPN Pokok Pikiran Persatuan (1) (Sila 3) Kerakyatan,Permusyawaratan Perwakilan (3) (Sila 4) Pokok Pikiran Keadilan Sosial (2) (Sila 5) Sebagai Tujuan Negara Sebagai Dasar Negara Sebagai Sistem Negara
BENTUK SUSUNAN PANCASILA ( Saling Mengkualifikasi/Mengisi ) Mengandung 4 sila lainnya Masing-Masing Sila Dikualifikasi oleh 4 sila lainnya Sila 1 juga mengandung sila 2,3,4,5 Sila 2 juga mengandung sila 1,3,4,5 Sila 3 juga mengandung sila 1,2,4,5 Sila 4 juga mengandung sila 1,2,3,5 Sila 5 juga mengandung sila 1,2,3,4
Pemahaman pengertian Pancasila yang telah dijelaskan sebelumnya, memberi pengertian bahwa Pancasila merupakan “sistem” nilai bangsa dan negara Indonesia Sistem: suatu keseluruhan yang terdiri dari aneka bagian yg bersama-sama merupakan satu kesatuan, satu keseluruhan yang bagian-bagiannya mempunyai Hubungan Satu dengan lainnya; tiap bagian merupakan tatarakit yang teratur. Tata rakit ini adalah sesuai, selaras dengan tata rakit keseluruhan.
Syarat Sistem SISTEM
Landasan Antropologi Pancasila Unsur Anorganis Jasmani/ Tubuh Unsur Vegetatif Unsur Animal Susunan Kodrat Monodualis Akal Jiwa M O N P L U R A I S Rasa Karsa Makhluk Individu Hakikat Manusia Sifat Kodrat Monodualis Makhluk Sosial Makhluk Otonom Kedudukan Kodrat Monodualis Makhluk Tuhan
Kata Kunci Manusia seutuhnya digunakan untuk memahami arti makna Pancasila sebagai ideologi pembangunan serta tujuan jangka panjang yang hendak dicapai bersama. Ideologi pembangunan bercorak “ antro-posentrik” dalam arti manusia yang berada pada tempat yang sentral sebagai subjek dan sekaligus objek pembangunan
Matur Thanks for All Yang saya dengar, saya lupa Yang saya lihat, saya ingat Yang saya lakukan saya faham