ISMIYA HADIYANA, 2102405548 Makna Filosofis Dalam Ritual Pengantin Jawa Di Rembang.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ZULIATI, BENTUK EKSPRESI MUSIKAL GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI 01 PATI.
Advertisements

MUFANI JAYANTI, Gaya Hidup Dunia Gemerlap Malam (Dugem) di Semarang (Studi Kasus Mahasiswa UNNES Tentang Filosofi Hidup Dugem Kaitannya dengan.
SHINTA ROMAULINA, Eksistensi Adat Budaya Batak Dalihan Na Tolu Pada Masyarakat Batak ( Studi Kasus Masyarakat Batak Perantauan di Kabupaten.
DIDIK AGUNAWAN, Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat dengan Teknik Skimming dan Scanning pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Rembang Tahun.
RATIH BUDI NURANI, Cerita Jaka Setya Lan Jaka Sedya Karangan Mas Arjasuwita Dalam Kajian Greimas.
WIYONO, Pertunjukan Tayub dalam Tradisi Saparan di Desa Tegalrejo Kota Salatiga.
SUJARWADI, INTERAKSI SOSIAL ANTARA KOMUNITAS PENDUKUNG NU DAN KOMUNITAS PENDUKUNG MUHAMMADIYAH (Studi Kasus Pada Masyarakat Kelurahan Danyang.
DEWI YUNITASARI, PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI DENGAN TEKNIK MEMBUAT KERANGKA TULISAN PADA SISWA KELAS VII.
OKTAFIANITA, Analisis Semiotik: Citra Estetis Desain Kemasan Rokok Djarum Black Produksi PT. Djarum.
NOURMALIA KUSUMA WARDANI, PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUNTING KARANGAN DENGAN METODE SOSIODRAMA JURNALISTIK PADA SISWA KELAS IX F SMPN 11 SEMARANG.
NURUL HIDAYATI, PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI CERITA ANAK YANG DIBACA MELALUI MODEL STRATTA DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA.
SRI MURTININGSIH, Analisis Sosiosemantik Rubrik Aneka Pojok Pada Majalah Panjebar Semangat Periode 2009.
RIFKI MARFIAN, Fungsi Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus.
YULIA PUSPITASARI, Struktur Cerita dan Nilai Kepatuhan Masyarakat Desa Somawangi Kabupaten Banjarnegara Dalam Narasi Cerita Rakyat Raden Somawangi.
KUKUH PRIBADI, Bentuk dan Fungsi Pertunjukan Al Barzanji Bithing di Desa Pengalusan Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga.
ATIH WIJAYANTI, Pembentukan Kedisiplinan Anak dalam Keluarga Polisi di Asrama Polsek Nalumsari Kabupaten Jepara.
APRIYANTI, Pendidikan Karakter Anak pada Keluarga TKW di Desa Rungkang Kecamatan Losari Kabupaten Brebes.
DIAH AYUNANI, Implikasi Hukum Pertanggungjawaban Publik Kepala Daerah Pasca Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan.
MARDALLI SIMAMORA, Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Proses Peradilan : Studi Kasus tentang Putusan Pengadilan Militer atas Perkosaan Anak.
M U K S A N, Efektifitas Pengelolaan Arsip Di Kantor Kecamatan Gunungpati, Semarang.
UMIYATUN, Akseptasi Konsep Keadilan dan Kesetaraan Gender di Kalangan Komunitas Pesantren (Studi pada Pondok Pesantren Al-Falah Desa Bakalan.
LAILY HAYUNING TYAS, Analisis Kelayakan Penyajian Materi Kompetensi Berbicara Pada Buku Teks Basaku Basamu Basa Jawa dan Marsudi Basa lan Sastra.
ERWINDA SEPTIANINGSIH, Eksistensi Tradisi Lomban Sebagai Aset Kepariwisataan Seni Budaya Kabupaten Jepara.
PRABINGESTI ANGGARSIKA, Interferensi Leksikal Bahasa Indonesia Dalam Bahasa Jawa Pada Karangan Siswa Kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran Kabupaten.
YUNIKA NIKEN WULANDARI, PERANAN JURU RIAS PENGANTIN TERHADAP PELESTARIAN TATA RIAS DAN BUSANA PENGANTIN ADAT SOLO PUTRI DI KABUPATEN TEMANGGUNG.
KHOLISAH, STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) MENGGUNAKAN PROGRAM LISREL 8.80 UNTUK MENGANALISIS PENGARUH PEMBINAAN, MOTIVASI KERJA, KETERAMPILAN.
DIANA EKA JAYANTI, Parikan Dalam Gendhing Tayub Blora.
UCEP SUHENDAR, LATAR BELAKANG SOSIAL SISWA <br /> YANG AKTIF MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR<br.
TYAS PURBASARI, Kajian Aspek Teknis, Estetis, dan Simbolis Warna Wayang Kulit Karya Perajin Wayang Desa Tunahan Kabupaten Jepara.
JOKO WURYANTO, Struktur dan Nilai-Nilai Pendidikan dalam Lakon Dewa Ruci Versi Ki Anom Suroto dan Kemungkinannya sebagai Bahan Ajar bagi Siswa.
DEVI SUHITA, Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Huruf Jawa Dengan Metode Membaca Global Pada Siswa Kelas III SD Gunung Tumpeng 1 Kecamatan.
ROHANA PUDYASTUTI, Peningkatan Keterampilan Menyimak Crita Cekak Dengan Model Stratta dan Teknik Ganti Setting Pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri.
IKA IRMAWATI, Perspektif Gender pada Pendidikan Anak dalam Keluarga Petani di Desa Jambu Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas (Analisis Gender)
YENI PURWATI, UPAYA MASYARAKAT DESA SEKITAR HUTAN DALAM MEMANFAATKAN HUTAN SEBAGAI PELUANG USAHA EKONOMI PERTANIAN (Studi Kasus di Desa Srigading.
YUDI ROSNADIPRANATA, PENGARUH TRADISI SERABINAN TERHADAP PEREKONOMIAN PEDAGANG SERABI DI KELURAHAN NGAMPIN KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG.
SINTA DYANA SANTI, PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XII IPS SMA N 1 KARANG TENGAH KABUPATEN.
SRI WAHYUNI, Implementasi Pendidikan Budi Pekerti yang diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas VIII.
ELI ERNAWATI, PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA.
UMI UZLIFAH, Interpretasi Wacana Iklan Berbahasa Jawa Pada Radio Di Kota Purbalingga.
ANI SETYANA DEWI, Kesalahan Berbahasa Jawa Pada Menulis Dialog Siswa Kelas XII Bahasa Di SMA 2 Rembang.
SANDRA PUSPITA, HUBUNGAN ANTARA SARANA DAN PRASARANA MENJAHIT DENGAN EFISIENSI MENJAHIT PADA MATA PELAJARAN MENJAHIT II SISWA KELAS XI SMK NEGERI.
INTI ARI, Distribusi Ranah Kognitif dalam Langkah-langkah Pembelajaran pada RPP Bahasa Jawa VII di SMP Islam Ngadirejo Kabupaten Temanggung.
SRI HARTATIK, Petungan Perkawinan di Komunitas Desa Tambakromo Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati.
ASTUTIK, Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Indikator (RPP) Pada Aspek Membaca Huruf Jawa Kelas VIII SMP Negeri Se- Kecamatan Batang.
JUNIYA IP ANY, Pemanfaatan Sumber-Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran di SMP Negeri 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal.
JEHANNISSA RESTYA MAHDIAN, Pengaruh Bahasa Ibu Terhadap Kemampuan Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Jawa Siswa Kelas V Di SD Islam.
RESTU KURNIAWAN, Lamating Kewan pada Masyarakat Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung.
EMA KURNIANINGRUM SUNI, Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Menggunakan Strategi ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) Melalui Media.
HARUM MEINA WIDIYARINI, PENGARUH BAHASA IBU DALAM PEMAHAMAN CERPEN BERBAHASA JAWA DAN BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP 40 SEMARANG.
URIP PRIYATUN, PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN DENGAN METODE THINK PAIR AND SHARE MELALUI PEMANFAATAN MEDIA MASSA CETAK PADA.
GANJAR TRIADI, Simbol dan Makna Pepali Adipati Wirasaba dan Relevansinya pada Masyarakat di Eks-karesidenan Banyumas.
INDRI JATININGTYAS, Kesesuaian Evaluasi Dengan Indikator dalam RPP pada Aspek Menyimak Mata Pelajaran Bahasa Jawa di SMK N 1 Sale Tahun Ajaran.
DIANA KARTIKA OKTAFIANTI, Implementasi Perda Kabupaten Pati Nomor 4 Tahun 2007 tentang Badan Permusyawaratan Desa (Studi Pelaksanaan Fungsi.
DEFIANA LUTFITASARI, Mitos Cerita Candi Gamelan Di Kabupaten Pekalongan.
LITA DWI ARIYANTI, Penerapan Langkah-langkah Perencanaan Kegiatan Remedial Bahasa Jawa di SMP Negeri 1 Gringsing Kabupaten Batang.
LENI WIJAYANTI, PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE INTEGRATIF DAN TEKNIK PERMAINAN INGATAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL.
EKY SEPTIARINI, PENGARUH JABATAN FUNGSIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA PAMONG BELAJAR DI SKB EKS KARESIDENAN SEMARANG.
AAN FERI HANDOYO, ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK (STUDI KASUS PADA CV ANEKA ILMU SEMARANG)
RISTIYA DWI ANGGRAENI, Variasi Soal Evaluasi Aspek Mendengarkan Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas VII SMP Negeri Se-
YUNITA ENDARWATI, Struktur Crita Cekak (Cerkak) Majalah ''Jaya Baya'' pada Tahun 90-an.
AMIN JATI WALUYO, Pembelajaran Bahasa Jawa Ragam Krama Pada Masyarakat Samin Di Dukuh Tambak Desa Sumber Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora.
AHMAD MUALIM FATA ZEN, PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SD 03 KLAREYAN.
NOVIA DWI TRANWATI, PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MEDIA ANGKA SISWA KELAS X SMA DIAN KARTIKA.
NOVI PUSPITA DEWI, Upacara Tradisi Sedekah Laut di Dukuh Ngujung Kelurahan Tanjungsari Kabupaten Rembang.
DENGAN METODE PAKEM PADA SISWA SD SUWADUK 01 TAHUN AJARAN 2006/2007
SRI LESTARI, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa Terhadap Pemilihan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Negeri Semarang.
Identitas Mahasiswa - NAMA : DIKA AGUNG MARLIANTO - NIM : PRODI : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Pendidikan Bahasa dan.
FARIZ KURNIAWAN, Tradisi Mbeleh Wedhus Kendhit Sebuah Kajian Cerita Rakyat Kabupaten Wonosobo.
NOOR HAYATI ROSIANA, Upacara Tradisi Jembul Sedekah Bumi di Desa Tulakan Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara.
REOG  Reog kuwi salah sawijining pagelaran seni kang asale saka Jawa Timur,Ponorogo.Jawa TimurPonorogo  Reog kalebu budaya khas daerah sing ana sesambungane.
Transcript presentasi:

ISMIYA HADIYANA, Makna Filosofis Dalam Ritual Pengantin Jawa Di Rembang

Identitas Mahasiswa - NAMA : ISMIYA HADIYANA - NIM : PRODI : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa) - JURUSAN : Bahasa & Sastra Indonesia - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - ididhik pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : Drs. Bambang Indiatmoko, M.Si. - PEMBIMBING 2 : Drs. Widodo - TGL UJIAN :

Judul Makna Filosofis Dalam Ritual Pengantin Jawa Di Rembang

Abstrak Tradisi perkawinan merupakan salah satu siklus kehidupan manusia yang telah ada sejak jaman dahulu, dalam perkembangannya hal ini menjadi kebudayaan masyarakat yang dianggap sakral karena didalamnya terdapat prosesi-prosesi ritual yang mengandung makna filosofis yang diyakini dapat mempengaruhi perjalanan kehidupan selanjutnya. Namun seiring perkembangan jaman, tradisi ini semakin terkikis, begitu pula yang terjadi dengan tradisi ritual pengantin jawa, persepsi sebagian masyarakat jawa sekarangpun telah mengalami pergeseran dimana tidak lagi menganggap penting dan lebih mengikuti gaya pengantin modern yang lebih sederhana. Dalam penelitian ini permasalahan yang akan diungkap adalah: 1) bagaimana tata cara pelaksanaan upacara ritual pengantin jawa di Rembang, 2) bagaimana makna filosofi yang terkandung dalam setiap susunan upacara ritual pengantin jawa di Rembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tata cara pelaksanaan upacara pengantin jawa dan makna filosofi yang terkandung dalam setiap susunan upacara ritual pengantin jawa di Rembang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data diambil dari beberapa lokasi di wilayah Kabupaten Rembang.Teknik pengumpulan data berupa: wawancara, dokumentasi, observasi dan studi kepustakaan yang kemudian dideskripsikan dalam bentuk tulisan. Hasil yang diperoleh menunjukkan tata cara ritual upacara pengantin jawa di Rembang dilakukan dengan: 1) pasang tarub agung, 2) among tuwuh, 3) tirakatan malam midodareni, 4) ijab qobul, 5) temu manten (pengantin), 6) ritual menginjak telor, 7) sindur binayang, 8) Ritual kacar-kucur atau tampa kaya, 9) Menjemput Besan, 10) Sungkeman Rama Ibu. Sedangkan makna filosofi yang terkandung dalam upacara ritual pengantin jawa merupakan sebuah harapan agar memperoleh keselamatan baik lahir maupun batin, mempunyai rejeki yang lancar, sehingga dalam kehidupan berikutnya pengantin dapat hidup bahagia, dapat mempunyai keturunan, disamping itu pengantin dapat memahami makna hidup berumah tangga dengan saling mengerti tugas, hak dan kewajiban serta tanggung jawab baik sebagai suami ataupun istri dengan memperoleh restu dari kedua orang tua yang sekaligus merupakan wujud darma bhakti anak pada orang tuanya. Berdasarkan penelitian ini saran yang dapat diberikan agar masyarakat mengupayakan untuk mempertahankan tradisi ritual tersebut karena mempunyai makna filosofi yang sangat penting dalam kehidupan manusia dibandingkan dengan tradisi modern yang tidak diketahui maknanya. Selain itu untuk pendidik sebagai salah satu unsur yang mampu menanamkan nilai-nilai budaya pada generasi penerus seyogyanya mempelajari dan memahami unsur-unsur positif dalam prosesi ritual pengantin jawa serta memberikan pengatahuan dan pemahaman yang selayaknya kepada siswa didiknya > Tradisi pawiwahan mujudake salah sawijining ubah musi ing manungsa sing wis ana wiwit jaman biyen. Sakjroning pamekaran bab iki ndadekake kabudayan masyarakat sing di anggep sakral amarga sakjrone nindakake upacara-upacara ritual sing momot arti filsafat sing diyakini bisa nganggu lumakuning urip sakteruse. Namung gandheng bareng mekaring jaman tradisi iki soyo luntur, semana uga sing kedadian karo tradisi ritual penganten jawa, panemu sakperangan masyarakat jawa saikine wis nglakoni owah-owahan sing wis ora maneh nganggep perlu lan luwih manut cara penganten jaman saiki sing luwih gampang. Sakjrone panaliti iki bab-bab sing arep di buka yaiku: 1) kepiye tata cara nglakoni upacara ritual penganten jawa ing Rembang, 2) kepiye arti filsafat sing kamomot sakjroning saben urutan upacara ritual penganten jawa ing Rembang. Penaliti iki duweni maksud kanggo mangerteni tata cara tumanduke upacara penganten jawa lan arti filsafat sing kamomot sakjrone saben urutan upacara ritual penganten jawa ing Rembang. Cara panaliti sing dikanggoke sakjroning panaliti iki yaiku: deskriptif kualitatif. Bukti bukti dijupuk saka pirang-pirang panggonan ing tlatah kabupaten Rembang. Tatacara ngumpulake bukti-bukti arupa: omong-omong, gambar-gambar, mbuktikake kahanan lan piwulang kapustakan sing sakteruse diwujudake arupa tulisan. Asil sing dienthukake nuduhake tata cara ritual upacara penganten jawa ing Rembang dilakoni kanthi: 1) pasang tarub agung, 2) among tuwuh (tompo tamu), 3) lek-lekan malam midodareni, 4) ijab qobul, 5) temu manten, 6) upacara midhak endhog, 7) sindur binayang, 8) tatacara kacar kucur utawa tampa kaya, 9) mapak besan, 10) sungkeman rama ibu. Dene arti filsafat sing kamomot sakjrone upacara ritual penganten jawa awujud sawijining pangarep-arep supaya ngolohake keslametan lahir lan bathin, duweni rejeki sing lumintu,sakhengga sakjrone urep sakteruse penganten bisa urip bagya, bisa duweni keturunan, saksisih kuwi penganten bisa paham arti urip omah-omah lan padha mangerteni tugas, hak lan kewajibane sarta tanggungjawab tumprap sing lanang utawa sing wadon supaya ngolehake palilah saka wong tua sakloron sing sakteruse mujudake laboh labeting anak marang wong tuwa. Dasaring panaliti iki pitutur sing bisa diwenehake supaya masyarakat ngusahakake kanggo nguri-nguri tradisi tatacaro kasebut amarga duweni arti filsafat sing penting banget sakjoning uripe manungsa yen dibandingke karo tradisi jaman saiki sing ora dimangerteni artine. Sakliyane kuwi kanggo guru minangka salah sawijining perangan sing bisa nandhur kawruh budaya marang para nom-noman apike nyinau lan mangerteni perangan- perangan sing maton sakjrone wiwaha ritual penganten jawa sarta menehi pangerten lan mahami sing sakmestine marang para muride.

Kata Kunci Ritual Pengantin, Filosofi dan Persepsi Masyarakat Jawa

Referensi Anand Krisna, 1999, Wedhatama Karya Sri Paduka Mangkunegoro IV Bagi Orang Modern, Jakarta : Gramedia Danandjaja, Jame Folklor Indonesia Ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta. Pustaka Utama Grafiti. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,1995, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Endarwati, Siti Persepsi Masyarakat terhadap Tradisi Tingkeban Studi Kasus di Desa Sekaran Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang, Skripsi. FBS UNNES. Hardjo S, Soejarwo Tata Upacara Hajatan, Jakarta. Sanggar Busana dan Budaya. Karkono Partokusumo,1998. Falsawah Kepemimpinan dan Satria Jawa dalam Perspektif Budaya. Jakarta : Bina Rena Pariwara. Koentjaraningrat Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka Marbangun Hardjowirogo, Manusia Jawa. Yogyakarta: Hanindita. Sumarsono.HR Tata Upacara Pengantin Adat Jawa.Jakarta. PT Buku kita. Sutawijaya Danang R, dan RM Sudiyatmana, 2001, Upacara Penganten, tata cara kejawen, Semarang. CV Aneka Ilmu. Sunoto Nilai-Nilai Luhur Yang Terkandung Dalam Ajaran Masyarakat Jawa. Yogykarta: Fakultas Filsafat UGM. Sutopo Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Terima Kasih