Lay Out Kantor Gubernur Gorontalo ARTI PENTING BALITBANGDA DALAM UPAYA PENINGKATAN PEMBANGUNAN DI PROVINSI GORONTALO OLEH : Ir. FADEL MUHAMMAD GUBERNUR GORONTALO Rakornas Penelitian dan Pengembangan Medan, 10-11 September 2004
Provinsi Sulawesi Utara PETA PROVINSI GORONTALO Provinsi Gorontalo Provinsi Sulawesi Utara Kab. Pohuwato Kab. Bone Bolango
Terbatasnya SUMBERDAYA ALAM Terbatasnya Kualitas Sumberdaya Manusia PENDAHULUAN Otonomi daerah, PEMDA memiliki KEWENANGAN yang luas untuk menentukan kebijakan pembangunan Terbatasnya SUMBERDAYA ALAM Terbatasnya Kualitas Sumberdaya Manusia
KONDISI UMUM WILAYAH PROVINSI GORONTALO Jumlah Penduduk tahun 2003 = 899.653 jiwa. Dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 2,16 %. Lapangan Kerja sektor Pertanian sebesar 56,24 % Laju Pertumbuhan ekonomi tahun 2003 = 6,85 %. Sektor dominan pemberi kontribusi terbesar pada PDRB adalah Pertanian sebesar 37,82 %. Pengembangan infrastruktur : Bandara Jalaludin, Pelabuhan Angrek, Jalan Agropolitan dll. Sumber : BPS Provinsi Gorontalo, 2004
Lay Out Kantor DPRD Provinsi Gorontalo PROSENTASE LAPANGAN PEKERJAAN DI PROVINSI GORONTALO TAHUN 2003 Lay Out Kantor DPRD Provinsi Gorontalo
"Dulohupa" Rumah Adat Gorontalo PROSENTASE SEKTOR DOMINAN PEMBERI KONTRIBUSI PDRB "Dulohupa" Rumah Adat Gorontalo
Taman Laut Bitila Menetapkan “ FOKUS” Prioritas Pembangunan Daerah APA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PEMDA Menetapkan “ FOKUS” Prioritas Pembangunan Daerah Kebijakan Pembangunan Berdasarkan PENELITIAN/KEBIJAKAN Implementasi “ PEMERINTAH WIRAUSAHA” Taman Laut Bitila
Peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia Agropolitan berbasis “JAGUNG” FOKUS PEMBANGUNAN PROVINSI GORONTALO “ 3 (Tiga) Program Unggulan : Peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia Agropolitan berbasis “JAGUNG” Etalase Perikanan
ARTI PENTING BALITBANGDA Pembinaan dan Koordinasi dalam perumusan kebijakan penelitian dan pengembangan. Pelaksanaan dan pengkoodinasian penelitian dan Pengembangan untuk PERENCANAAN dan Pelaksanaan Pembangunan daerah. Sebagai “POLICY RESEARCH”, Pusat penggodokan informasi yang valid bagi perumusan kebijakan Publik. Sebagai “LOKOMOTIF INOVASI” dalam penyelenggaraan kewenangan daerah dalam menghasilkan “INOVASI BARU” contoh : Pengembangan jagung dari “Individual Farming” menjadi “Coorporate Farming”
PERMASALAHAN DALAM PENINGKATAN PERAN BALITBANGDA ASPEK KELEMBAGAAN - Dukungan Peraturan baik pada level makro (pusat) dan daerah. ASPEK PERSONIL ATAU SDM - Masih minimnya ketersediaan tenaga fungsional peneliti didaerah. ASPEK PROGRAM DAN PEMBIAYAAN - Penyediaan anggaran Litbang masih kurang Proporsional (dibawah 1 % dari APBD). - Masih terdapatnya “DUPLIKASI” Program Penelitian yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah daerah.
STRATEGI PENINGKTATAN PERAN BALITBANG DALAM PEMBANGUNAN DAERAH Penguatan peran dan fungsi Balitbangda sebagai “satu pintu” pelaksanaan penelitian, pengembangan didarah. Dukungan politis eksekutif dan legislatif tentang pentingnya “keberadaan Balitbang” dan dukungan “PEMBIAYAAN”. Fasilitasi kebijakan yang memberi kemudahan dan efisiensi terhadap penyediaan tenaga fungsional peneliti didaerah. Membangun sinergi, interkoneksitas, jejaring kerja dan kemitraan dengan lembaga-lembaga litbang.
KESIMPULAN BALITBANGDA merupakan unit terdepan didaerah untuk melakukan kajian-kajian IPTEK yang relevan dengan kondisi daerah. BALITBANGDA memiliki peran sebagai komponen satrategis dalam mendukung keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan didaerah.
Terima Kasih