Delay System II. Tutun Juhana – ET3042 ITB 2 Sistem Antrian M/M/m Kedatangan panggilan : Poisson arrival Service time : exponentially distributed Jumlah.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

Sistem Tunggu (Delay System)
REKAYASA TRAFIK Pertemuan Kedua Rekayasa Trafik By Ade Nurhayati.
Salah satu tujuan perhitungan trafik
Operations Management
SOAL ESSAY KELAS XI IPS.
TEORI ANTRIAN.
TRANSFORMASI-Z Transformsi-Z Langsung Sifat-sifat Transformasi-Z
TEORI ANTRIAN.
LUAS DAERAH LINGKARAN LANGKAH-LANGKAH :
Definisi kombinasi linear
4. PROSES POISSON Prostok-4-firda.
LIMIT FUNGSI LIMIT FUNGSI ALJABAR.
Sistem Delay (Sistem Antrian/Delay System)
Proses Stokastik Semester Ganjil 2013.
Slide sebagian besar diambil dari:
Pertemuan 5 P.D. Tak Eksak Dieksakkan
Slide 7 – Penjadwalan Process
Oleh: Ridwan Najmi Fauzi TTNR4
Simulasi Antrian.
TEORI ANTRIAN Suatu antrian ialah garis tunggu dari nasabah yang
Model Antrian Ir Tito Adi Dewanto.
Simulasi Antrian Ipung Permadi, S.Si, M.Cs.
Teori Antrian/Queuing Theory Models
Modul 10 : Optimasi Kompetensi Pokok Bahasan :
TEORI ANTRIAN DAN SIMULASI
Rekayasa Trafik Telkom/Elektro /Universitas Gunadarma
Dasar probabilitas.
EL372 Rekayasa Trafik Tutun Juhana – Lab. Telematika – EE Dept. ITB
JARINGAN & REKAYASA TRAFIK ( EL 3146 ) B A B IV
PENYELESAIAN PERSAMAAN KUADRAT
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINIER
Model matematik trafik
BAB 9 SIMULASI ANTRIAN.
Probabilitas dalam Trafik
Definisi dan Relasi Pokok
ANALISA ANTRIAN.
Teori Antrian Antrian M/M/1 Hendrawan
Rekayasa Trafik, Sukiswo
Teori Antrian Antrian M/M/1
Proses Kedatangan dan Distribusi Waktu Pelayanan
Teori Antrian.
Model Antrian & Model Trafik
Dipresentasikan oleh: Herman R. Suwarman, MT
Model Sistem dan Model Trafik
Teori Antrian Antrian-Antrian Lain
Model Trafik.
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Model Antrian.
MODEL ANTRIAN DAN APLIKASINYA
Sistem Antrian Pemodelan Sistem.
Proses Kedatangan dan Distribusi Waktu Pelayanan
Loss System II.
SISTEM ANTREAN Pertemuan 11
Tutun Juhana – Lab. Telematika – EE Dept. ITB
ANALISA ANTRIAN.
Model Extended Erlang B
Loss System.
ET 3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi Model Teletraffic
Teori Antrian.
EL372 Rekayasa Trafik Tutun Juhana – Lab. Telematika – EE Dept. ITB
Mata Kuliah REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI ( B a b 5 ) Dosen : Ir
Berkas Tak Sempurna dan Interkoneksi
Manajemen sains “Analisis Antrian” oleh: KELOMPOK 13 - STMIK RAHARJA
Waiting Line & Queuing Theory Model
Teori Antrian.
Riset Operasi Semester Genap 2011/2012
EL372 Rekayasa Trafik Tutun Juhana – Lab. Telematika – EE Dept. ITB
Riset Operasi Semester Genap 2011/2012
Rekayasa Trafik -Terminologi Trafik-
Transcript presentasi:

Delay System II

Tutun Juhana – ET3042 ITB 2 Sistem Antrian M/M/m Kedatangan panggilan : Poisson arrival Service time : exponentially distributed Jumlah server : m Panjang antrian : tak terhingga Diagram transisi kondisi 012 m-1  m   m mm  m+1 mm mm k = system state Ketika jumlah panggilan,k, kurang dari jumlah server,m, (k<m), maka service rate adalah k  Ketika k  m, maka service rate adalah m 

Tutun Juhana – ET3042 ITB 3 Sistem Antrian M/M/m (2) Bila P k adalah peluang kondisi k, maka global balance equation :  P 1 =  P 0 untuk k=0 ( + k  )P k =  P k-1 + (k+1)  P k+1 untuk 0 < k < m ( + m  )P k =  P k-1 + m  P k+1 untuk m  k <  Untuk mencari P k, kita gunakan local balance equation : –Untuk k  m, kita peroleh P 0 =  P 1, P 1 = 2  P 2, …, P k-1 = k  P k –Maka kita peroleh Catatan,  = /(m  *

Tutun Juhana – ET3042 ITB 4 Sistem Antrian M/M/m (3) Dengan cara serupa, untuk k > m, diperoleh : P 0 dicari menggunakan dua persamaan (*) dan (**) serta hukum peluang seperti yang sudah kita lakukan sebelumnya ketika menurunkan P 0 untuk M/M/1 **

Tutun Juhana – ET3042 ITB 5 Sistem Antrian M/M/m (4) Peluang kondisi k adalah sbb : Peluang bahwa suatu kedatangan akan menemukan seluruh server sibuk sehingga harus menunggu adalah : Ini adalah rumus Erlang-C atau disebut juga Erlang’s Delay Formula

Tutun Juhana – ET3042 ITB 6 Sistem Antrian M/M/m (5) Utilisasi –Untuk k < m, utilisasi server rata-rata adalah k/m –Untuk k  m, utilisasi adalah satu –Maka utilisasi total adalah sbb:

Tutun Juhana – ET3042 ITB 7 Sistem Antrian M/M/m (6) Mari kita sesuaikan notasinya dengan diktat : –Pada diktat, sistem antrian yang sedang kita bahas disebut sistem M/M/N Sehingga N adalah sama dengan m Sedangkan  = /(m  ) –Bila kita menggunakan notasi di diktat, maka  adalah A/N (ingat A= /  ) –Jadi bila kita menggunakan notasi seperti di diktat, kita peroleh D N (A) dapat dihitung menggunakan rumus rugi Erlang :

Tutun Juhana – ET3042 ITB 8 D N (A)= P(t>0) = RN/[A(N-A+R)]

Tutun Juhana – ET3042 ITB 9 Hasil-hasil lain –Jumlah pelanggan rata-rata yang antri n q =D N (A)[A/(N-A)] –Waktu rata-rata pelanggan dalam antrian (senelum dilayani) untuk semua panggilan termasuk yang tak menunggu t q = D N (A)[h/(N-A)] –Waktu rata-rata pelanggan dalam antrian dihitung untuk pelanggan yang menunggu saja t qm =h/(N-A) –Waktu rata-rata lamanya pelanggan di dalam sistem t s = h + t q –h=waktu rata-rata lamanya pelanggan di dalam pelayanan –t q =waktu rata-rata lamanya pelanggan di dalam antrian

Tutun Juhana – ET3042 ITB 10 Hasil-hasil lain (2) –Jumlah rata-rata pelanggan dalam sistem N=A + [D N (A).A/(N-A)] –Peluang panggilan menunggu selama T yang melebihi harga t tertentu (ini merupakan bagian panggilan yang memiliki waktu tunggu melebihi t) Prob (T>t) = D N (A).e -(N-A)t/h Prob (T>0) = D N (A)

Tutun Juhana – ET3042 ITB 11 Probabilitas waktu tunggu melebihi harga tertentu P(t>to)=P(t>0).e -(N-A)to/h = D N (A). e -(N-A)to/h

Tutun Juhana – ET3042 ITB 12 Probabilitas jumlah yang antri melebihi harga tertentu Kita tinjau sistem M/M/1 dengan : –Laju kedatangan panggilan rata-rata: –Waktu pelayanan rata-rata: h=1/  –Diagram transisi kondisi –Dengan langkah solusi yang sudah sering kita lakukan, akan diperoleh hasil seperti pada slide no k   k+1  

Tutun Juhana – ET3042 ITB 13 Probabilitas jumlah yang antri melebihi harga tertentu (2) Probabilitas yang antri melebihi harga tertentu (N) Hati-hati, di sini  = /   n=N  Probabilitas (n  N)= (1-  )  n =  N

Tutun Juhana – ET3042 ITB 14 Sistem Antrian M/M/m/N Poisson Arrival Exponential Distribution Service Time Jumlah server = m Jumlah panggilan dalam sistem = N –Jadi bila panggilan datang pada saat tempat menunggu penuh (yaitu kondisi terdapat N panggilan di dalam sistem), maka panggilan tersebut akan ditolak (loss) 012 m-1  m   m mm  m+1 mm mm N mm

Tutun Juhana – ET3042 ITB 15 Sistem Antrian M/M/m/N (2) Bila kita menghitung P 0 menggunakan kondisi  k=0 P k =1, maka kita peroleh : Untuk 0  k < m Untuk m  k  N Dimana  = /(m  )

Tutun Juhana – ET3042 ITB 16 Sistem Antrian M/M/m/N (3) Jumlah rata-rata panggilan yang menunggu di dalam antrian (belum dilayani) Karena beberapa panggilan dapat diblok (loss) maka kita dapat menghitung effective (equivalent) arrival rate, e,sebagai berikut (ingat adalah actual arival rate ): Jumlah panggilan rata-rata di dalam sistem,E(k), adalah sama dengan jumlah panggilan yang menunggu di dalam antrian,E[k q ], ditambah panggilan yang sedang dilayani :

Tutun Juhana – ET3042 ITB 17 Sistem Antrian M/M/m/N (4) Waktu rata-rata di dalam antrian, E[w] : Karena beberapa panggilan dapat diblok (loss) maka kita dapat menghitung effective (equivalent) arrival rate, e,sebagai berikut (ingat adalah actual arival rate ): Utilisasi untuk sistem antrian ini adalah sbb : E[d] = E[w] + (1/  )

Tutun Juhana – ET3042 ITB 18 Sistem Antrian M/M/m/N (5) Jika kita sumsikan N=m, maka setiap panggilan yang datang pada saat seluruh server sibuk akan di-blok (loss) –Pada kondisi ini, sistem menjadi blocking system (sama dengan sistem M/M/m/0) –Rumus Erlang B merupakan peluang suatu panggilan yang datang menemui seluruh server sibuk Pada kondisi ini : –E[k q ] = E[w] = 0 –E[k] = ( /  )(1-B) B : blocking